Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo No. 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2008 Nomor 4); Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo No. 3 Tahun 2012 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Kanwil Kabupaten Purworejo Tahun 2012 Edisi 3); Keputusan Bupati Purworejo No. 62 Tahun 2012 yang menguraikan tentang tugas pokok, fungsi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purworejo;
Rencana Kerja PD Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2018 merupakan dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Purworejo untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 16. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2008 Nomor 4); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 3 Tahun 2012 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2012 Nomor 3);
21. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 62 Tahun 2012 tentang Penjelasan Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purworejo; 23. Surat Keputusan Bupati Purworejo Nomor Tentang Pengesahan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2018.
Maksud dan Tujuan
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyiapan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo No. 3 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Purworejo, Berita Resmi Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2010, No. 3);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo untuk Lembaran Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 2011 Nomor 27); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 18 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo;
Sistematika penulisan
Evaluasi Pelaksanaan Renja PD Tahun Lalu
Pada tahun 2017 terdapat penambahan 1 kajian yaitu penyusunan dokumen Rencana Darurat Longsor sehingga dari 8 dokumen yang dipersyaratkan terdapat 3 dokumen (37,5%) yang pengerjaannya dilakukan oleh UGM. Mengukur tingkat ketersediaan infrastruktur di lokasi desa rawan bencana yang Kabupaten Purworejo telah memiliki dokumen analisis jenis bencana. Namun hingga triwulan I belum terlaksana dan rencananya pengadaannya akan dilakukan pada tahun 2018 dengan fokus pada EWS tsunami.
Sampai dengan triwulan II, seluruh laporan kejadian bencana telah ditindaklanjuti dengan penanggulangan bencana, walaupun proses penyelesaian setiap kejadian berbeda-beda, ada yang sudah selesai, ada pula yang masih dalam proses penanganan sesuai tahapan. status penanggulangan bencana. Pengukuran cakupan korban bencana yang digalakkan dan diperkuat dalam pemberdayaan masyarakat dilihat dari skor KK. Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bahan kebijakan penanggulangan bencana tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pada tingkat koordinasi kabupaten dan pusat.
Analisis Kinerja Pelayanan PD
Untuk target 100% pada tahun 2016, peningkatan kualitas tidak hanya dilakukan pada tahap darurat saja, namun juga pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya desa terdampak pada tahun 2013 dibandingkan 3 tahun setelahnya, yaitu sebanyak 294 desa terdampak, sedangkan pada tahun 2014 hanya terdapat 153 desa terdampak, tahun 2015 hanya 186 desa terdampak, dan tahun 2016 hanya 286 desa terdampak. desa. Dilihat dari jumlah titik kejadian, tahun 2016 memiliki titik kejadian terbanyak dibandingkan tahun 2013, 2014, dan 2015 yaitu sebanyak 392 titik kejadian.
Namun peningkatan atau penurunan kejadian bencana bukanlah suatu kinerja yang dapat ditargetkan karena semua kejadian bencana merupakan faktor alam dan faktor non alam yang tidak dapat diprediksi jumlah dan frekuensi kejadiannya selama setahun. Desa-desa terdampak dan titik-titik bencana sebagaimana diuraikan di atas, berdasarkan jenis bencana yang terjadi pada tahun 2013-2016, mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Salah satu bencana terbesar pada tahun 2015 adalah bencana banjir dan tanah longsor di Kecamatan Pituruh dan Kecamatan Kemiri (banjir di Desa Sawangan dan sekitarnya).
Jenis bencana yang terjadi menunjukkan bahwa ancaman potensi bencana di Kabupaten Purworejo relatif tinggi, khususnya bencana tanah longsor, banjir, dan angin topan. Selain tanah longsor, bencana angin puting beliung setiap tahunnya mengalami peningkatan, pada tahun 2013 sebesar 3% dari seluruh bencana, kemudian pada tahun 2014 meningkat menjadi 21%, kemudian pada tahun 2015 meningkat menjadi 25% dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 38%. Sepanjang tahun 2016, jika dilihat sebarannya, bencana paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Loano dengan 44 titik bencana dan Kabupaten Bener dengan 38 titik bencana yang mendominasi bencana tanah longsor.
Pada tahun 2016 Kabupaten Purworejo tidak mengalami kekeringan seperti tahun 2015 karena adanya musim kemarau basah, sehingga tidak terjadi penurunan air bersih di daerah rawan kekeringan karena kebutuhan air bersih masih cukup. Dari data kejadian bencana yang telah diuraikan, jika dianalisis lebih lanjut kaitannya dengan waktu kejadian bencana pada tahun 2016, terlihat bahwa waktu kejadian bencana di Kabupaten Purworejo mempunyai periodisasi potensi ancaman bencana yang tidak teratur. Frekuensi kejadian bencana jika dikaitkan dengan waktu lebih menunjukkan pola temporal yaitu bulan Februari, Juni dan.
Kondisi ini disebabkan oleh pengaruh La Nina, dimana mulai pertengahan tahun 2016 fenomena ini mulai berdampak di Indonesia sehingga banyak menimbulkan bencana tanah longsor dan angin topan. Dilihat dari jumlah korban jiwa, bencana tanah longsor pada tahun 2016 merupakan jenis bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa, baik meninggal dunia, luka-luka, hilang dan banyaknya pengungsi. Dari tabel diatas terlihat bahwa BPBD Kabupaten Purworejo menangani kejadian bencana sepanjang tahun 2016 dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 58 orang, luka ringan sebanyak 6 orang dan pengungsi sebanyak 1048 orang.
UBALOKA
Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi PD
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BPBD saat ini berada pada lingkungan strategis yang mempunyai kondisi internal berupa kekuatan dan kelemahan, serta kondisi eksternal berupa peluang dan ancaman yang harus dihadapi dalam rangka memberikan pelayanannya. di bidang bencana regional. Ada polisi yang hanya menunggu perintah dan tidak bisa mengambil inisiatif ketika terjadi bencana. Sumber daya dari pemangku kepentingan non-pemerintah (relawan, korporasi/bisnis, lembaga donor, dll) ketika terjadi bencana baik berupa infrastruktur, personel, bantuan, dll seringkali tidak tepat sasaran dan terakumulasi hanya di beberapa lokasi.
Akibatnya, jika bencana terjadi di banyak negara secara bersamaan, maka akan terjadi ketimpangan dukungan. Partisipasi masyarakat relatif baik, namun masih belum maksimal terutama dalam hal rekonstruksi pascabencana (rehabilitasi dan rekonstruksi).
Tujuan dan Sasaran Renja PD
Program dan Kegiatan
Program peningkatan sarana dan prasarana 1 Pengadaan peralatan dan perbekalan kantor 2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung perkantoran.
PENUTUP
