DESA WONOCOLO
KECAMATAN KEDEWAN
KABUPATEN BOJONEGORO, PROVINSI JAWA TIMUR
Fasilitator :
Alex Candra Widodo
DAFTAR ISI
Hal
A. Pendahuluan ... 3
1. Latar Belakang ... 3
2. Tujuan ... 4
3. Runag Lingkup ... 5
B. Profil Risiko Bencana Wilayah ... 5
C. Sistem Peringatan Dini Inklusif dan Rencana Evakuasi ... 9
1. Karakter Ancaman Longsor ... 9
2. Rancanangan Sistem Peringatan Dini ... 10
3. Rancangan Sistem Komunikasi ... 11
4. Strukur Bidang Tanggap Darurat (Tim Siaga Bencana Desa) ... 13
5. Rancangan Rencana Evakuasi ... 15
D. Pengembangan Skenario ... 18
1. Skenario Kejadian ... 18
2. Skenario Dampak ... 18
E. Kebijakan dan Strategi ... 19
F. Struktur Komando Tanggap Darurat ... 20
G. Perencanaan Kegiatan Bidang Operasi ... 21
1. Bidang Operasi Posko ... 21
2. Bidang Operasi Kesehatan ... 23
3. Bidang Operasi Logistik ... 25
4. Bidang Operasi Evakuasi dan Transportasi ... 27
5. Bidang Operasi Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya ... 29
6. Bidang Operasi Keamanan ... 31
H. Penutup ... 33
Lampiran: Dokumentasi Kegiatan Simulasi ……… 34
Rencana Kontinjensi Longsor Desa Wonocolo
Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur Tahun 2023
A. Pendahuluan 1. Latar Belakang
Indonesia menindaklanjuti Kerangka Aksi Hyogo dengan menerbitkan Undang- Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Dalam Undang- undang tersebut diatur penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi tahap 1) sebelum bencana, 2) saat bencana dan 3) setelah bencana. Rencana kontijensi merupakan usaha mengurangi risiko bencana pada semua tahapan. Penyusunan rencana kontijensi ini dan penerapannya di tengah masyarakat juga dapat menjadi awal proses penyadaran bahwa setiap jenis ancaman harus dihadapi dengan cara- cara jelas dan terukur.
Rencana Kontinjensi adalah rencana yang disusun untuk menghadapi suatu situasi krisis yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi dapat pula tidak terjadi.
Rencana Kontinjensi (Renkon) merupakan suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum tentu terjadi. Renkon hanya diaktifkan jika keadaan yang diperkirakan akan terjadi.
Rencana kontijensi desa ini hanya digunakan untuk satu jenis bencana saja dan disahkan dengan Peraturan Kepala Desa. Renkon dilakukan segera setelah ada tanda-tanda awal (kemungkinan) akan terjadi bencana.
2. Tujuan
a. Mencegah/mengurangi kerugian nyawa, harta benda dan kerusakan tatanan sosial akibat bencana.
b. Mengatur dan menyediakan pedoman operasional bagi masyarakat, pemerintah, dan parapihak dalam penanganan situasi darurat bencana di Desa Wonocolo
c. Memastikan terpenuhinya Hak Dasar pada situasi darurat bencana
3. Ruang Lingkup
Rencana kontijensi ini merupakan perencanaan penanganan situasi tanggap darurat bencana dengan ruang lingkup kejadian di wilayah Desa Wonocolo
B. Profil Risiko Bencana Wilayah
Desa Wonocolo adalah adalah salah satu desa dari 5 (lima) desa di wilayah Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro berada pada 111.677139 BT dan -7.050825 LS.
Secara administratif desa Wonocolo masuk dalam wilayah kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro, yang termasuk wilayah utara Kabupaten Bojonegoro yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban.
Desa Wonocolo ini merupakan dataran tinggi perbukitan yang dikelilingi hutan yang sebagian besar milik Perhutani. Akses jalan menuju Wonocolo dari ibukota Kabupaten Bojonegoro sejauh ±58 km yang dapat ditempuh dengan kendaraan selama
±2 jam. Sedangkan dari ibukota Kecamatan Kedewan menuju Wonocolo hanya berjarak ±4 km. Secara administratif, desa Wonocolo berbatasan dengan;
Tabel 1. Batas Administratif wilayah Desa Wonocolo
Batas Wilayah Perbatasan Desa Kecamatan/Kabupaten Sebelah Utara Desa Kaligede & Desa Jatisari Kecamatan Senori/
Kabupaten Tuban
Sebelah Selatan Desa Sekaran Kecamatan Kasiman/
Kabupaten Bojonegoro
Sebelah Timur Desa Kawengan Kecamatan Kedewan/
Kabupaten Bojonegoro Sebelah Barat Desa Hargomulyo dan Desa
Kedewan Kecamatan Kedewan/
Kabupaten Bojonegoro Sumber: Profil Desa Wonocolo 2023
Desa wonocolo terletak di bagian barat dari pusat Kota Bojonegoro dan merupakan daerah puncak pegunungan. Sebagaian besar kawasan diwilayah ini merupakan kawasan yang berbukit. Secara umum kondisi topografi di Desa wonocolo merupakan dataran tinggi, berbukut-bukit, berlereng dan berlembah. Desa Wonocolo ini dikeliligi areal hutan milik Perhutani yang sebagian dikerjakan oleh warga untuk berladang. Jenis tanaman diusahakan umumnya dipilih yang memiliki nilai ekonomis dan cocok di lahan kering yaitu jagung. Disamping perawatanya sangatlah mudah, Jagung lebih tahan dengan hama, serta tidak terlalu membutuhkan air yang banyak.
Karenanya cocok dengan kondisi desa wonocolo dimana lahan pertanian hanya mengandalkan tadah hujan.
Tinggi tempat dari permukaan laut : 25 mdpl
Bentang wilayah : dataran tinggi
Topografi : penggunungan
Desa Wonocolo berada di pegunungan dengan dikelilingi hutan sehingga memiliki potensi alam yang melimpah. Selain kandungan minyak buminya, potensi hutan serta pertanian menjadi kekayaan bagi desa Wonocolo. Melimpahnya potensi alam selalu diimbangi dengan potensi ancaman bencana, begitu juga yang terjadi di Desa Wonocolo. Karena merupakan daerah pegunungan dengan kondisi kemiringan tanah, menjadikan Kawasan tersebut memiliki potensi terjadinya longsor. Longsor yang sebelumnya jarang atau bahkan belum terjadi ini menunjukkan adanya ulah atau campur tangan manusia yang menjadi salah satu penyebabnya. Penggundulan hutan yang tak terkendali serta alih fungsi hutan menyebabkan tanah yang miring lebih mudah terjadi longsor.
Longsor yang terjadi tahun 2022 lalu menunjukkan risiko longsor ini semakin nyata. Longsor tersebut menyebabkan kerusakan pemukiman penduduk juga kerusakan lahan pertanian. Dapat dibayangkan betapa besar potensi ekonomi masyarakat hilang akibat dari kejadian tersebut dan tentu saja masih mungkin berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
Dalam catatan sejarah, kejadian yang disebut-sebut bencana dalam skala desa justru dengan adanya gempa bumi (1990) yang kemudian berdampak pada keretakan bangunan serta memincu terjadinya longsor.
Berikut adalah informasi sejarah bencana Desa Wonocolo yang pernah terjadi hingga tahun 2023.
Tabel 2. Tabel Sejarah Bencana Desa Wonocolo No Tahun Kejadian
Bencana Akibat dan Dampak Bencana Sumber
Informasi
1 1978 Gempa bumi
& longsor • Terjadi gempa yang berdampak longsor dan jalan
penghubung desa terputus Diskusi
kelompok
2 1990 Gempa bumi
yang memicu longsor
• Terjadi gempa bumi yang berdampak tanah retak dan longsor.
• Longsor mengakibatkan kerusakan lahan pertanian serta rusak beberapa rumah warga
Diskusi kelompok
3 1988 Wabah DB
(Demam Berdarah)
• Wabah demam berdarah melanda desa Wonocolo
yang mengakibatkan banyak korban jiwa Diskusi kelompok
4 2012 Hujan abu vulkanik
gunung kelud
• Letusan gunung Kelud mengakibatkan hukan abu yang berdampak kerusakan ringan rumah-rumah penduduk
Diskusi kelompok 5 2019 Kebakaran
hutan &
lahan
• Kebakaran hutan terjadi di wilayah Kecamatan Kedewan dan berdampak di desa Beji, tetapi tidak sampai berdampak di desa Wonocolo
BPBD Bojonegoro 6 2020 Kekeringan • Kekeringan terjadi di wilayah kecamatan Kedewan,
terutama di desa Kawengan, namun tidak sampai berdampak di desa Wonocolo
BPBD Bojonegoro 7 2020 -
2022 Covid 19 • Ada warga yang meninggal dunia
• Perekonomian warga terganggu Diskusi
kelompok 8 2021
(5 Mei) Kebakaran
rumah • Kebakaran yang melanda rumah penduduk yang mengakibatkan 1 rumah warga rusak total
• Kebakaran rumah tidak mengakibatkan korban jiwa dan tidak merembet ke pemukiman lain karena jarak antar pemukiman yang jauh
BPBD Bojonegoro
9 - Cuaca ekst
rim (Angin Kencang) di setiap tahun
• Angin kencang membuat robohnya pohon yang
sudah rapuh dan mengganggu akses jalan Diskusi kelompok
10 2022 Longsor Terjadi longsor di desa Wonocolo yang mengakibatkan rusaknya pemukiman dan infrastruktur ;
• Akses Jalan putus tertimbun longsor
• 14 Rumah warga rusak total
• Kerusakan lahan pertanian
Diskusi kelompok
Sumber : Kajian Partisipatif Desa Wonocolo 2023
Keberadaan hutan juga umumnya memiliki potensi terjadinya kebakaran hutan.
Meskipun dalam catatan Perhutani, beberapa kali terjadi kebakaran hutan yang melanda kawasan yang berdekatan Wonocolo, namun hal ini bukan dicatat sebagai ancaman bagi bagi masyarakat karena lokasinya yang jauh dari pemukiman, sehingga dampaknya tidak dipandang sebagai potensi ancaman.
Ancaman lain yang dampaknya berkaitan dengan kondisi Hidrometerologi adalah terjadinya Angin kencang. Ancaman Angin kencang berdampak pada kerusakan atap bangunan, robohnya pohon-pohon sampai dengan risiko pada manusia.
Terjadinya angin kencang ini juga berkaitan dengan kondisi geografis Desa Wonocolo yang berada di pegununungan. Perbedaan tekanan udara antara lembah/dataran rendah dengan dataran tinggi/wilayah pegunungan ini memicu terjadinya angin kencang. Keberadaan bangunan terutama atap-atap yang rapuh, pohon pohon besar didekat pemukiman yang tidak dipelihara serta penggundulan hutan yang menjadi penahan/pemecah angin, akan meningkatkan risiko terjadinya bencana.
Dengan kondisi tersebut, Desa Wonocolo memiliki potensi ancaman sebagai berikut ;
Tabel 3. Ragam Ancaman Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jatim
Jenis Ancaman Ragam Ancaman
Ancaman geologi Gempa bumi, Hujan abu vulkanik (erupsi gunung kelud) Longsor, Tanah gerak
Ancaman
Hidrometerorologi Kekeringan, Cuaca ekstrim (Angin Kencang) Ancaman Biologi Wabah DB (Demam berdarah), Covid 19 Ancaman kegagalan
teknologi Kebakaran tambang minyak Ancaman lingkungan Kebakaran hutan
Ancaman sosial -
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocolo 2023
Dengan melihat kondisi potensi ancaman tersebut, jadi dari hasil kajian risiko bencana, diperlukan suatu Rencana Kontinjensi guna menghadapi kemungkinan kondisi pada masa ; 1) Siaga Darurat, 2) Tanggap Darurat dan 3) Transisi Darurat.
Rencana Kontinjensi merupakan proses identifikasi dan penyusunan rencana ke depan yang didasarkan pada keadaan yang kemungkinan besar akan terjadi, namun juga belum tentu terjadi. Suatu rencana kontinjensi mungkin tidak selalu pernah diaktifkan jika keadaan yang diperkirakan tidak pernah terjadi.
Proses penyusunan rencana kontinjensi tersebut terdiri dari tujuh tahap,yaitu:
1. Penilaian bahaya. Yakni mengumpulan informasi mengenai bahaya, risiko, dan kerentanan yang terkait dengan kejadian kedaruratan yang diprediksikan 2. Penentuan kejadian. Menentukan akar penyebab kejadian, cara kejadian akan
berlangsung dan gejala-gejala yang mungkin akan terjadi
3. Pengembangan skenario. Beberapa skenaro yang dikembankan dengan mempertimbangkan perhitungan kajian risiko bencana yang telah dilakukan 4. Proyeksi kebutuhan. Memproyeksikan kebutuhan masing-masing bidang atas kondisi yang terjadi.
C. Sistem Peringatan Dini Inklusif dan Rencana Evakuasi 1. Karakteristik ancaman longsor
Tabel 4. Karakteristik ancaman Longsor Desa Wonocolo Jenis ancaman : Longsor
Desa/Kec : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
KARAKTER KETERANGAN
Asal/Penyebab - Penebangan hutan secara liar, menyebabkan hutan gundul - Penggunaan pestisida
- Curah hujan yang tinggi - Belum adanya drainase
- Struktur tanah perberbukitan, kemiringan tanah yang tinggi Tanda Peringatan - Adanya tanah ambles
- Adanya pohon miring atau tumbang - Bangunan rumah yang retak
- Ular keluar dari sarang
- Banyak semut keluar dari sarang Faktor Perusak - Material lumpur yang mengalir
- Pohon tumbang
- Bebatuan menggelinding bersama air berlumpur Sela Waktu - - ±2 jam Kira-kira 1 hari setelah ada tanda-tanda rekahan tanah Kecepatan Hadir - - Cepat Tanah ambles/retak 6 bulan sd 2 tahun
- Tanah gerak 6 bulan sampai 5 tahun Periode - Bulan November sd Desember
- Bulan Januari sd Februari Frekuensi - 1 – 2 kali dalam setahun Durasi - 15 sd 20 menit
Posisi - Daerah pegunungan / perbukitan dengan berbagai kemiringan - Pemukiman berada di dekat perengan
Intensitas - RT 001/RW 001 - RT 002/RW 001 - RT 009/RW 003
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocolo 2023
2. Rancangan sistem peringatan dini
Tabel 5. Rancangan sistem peringatan dini terhadap longsor Jenis ancaman : Longsor
Desa/Kec : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur Pemantauan dan peringatan bahaya
Sumber peringatan bahaya
- Perkiraan cuaca setempat dari BMKG - Warga masyarakat di daerah rawan,
- Hujan terus menerus, Tanda-tanda kemungkinan longsor;
rekahan tanah Bentuk peringatan
bahaya - laporan secara lisan Cara pemantauan
bahaya - Pengamatan ke lokasi Cara penyampaian
peringatan bahaya
- Melalui whatsap - Melalui HT
- Masyarakat melaporkan secara langsung ke tim siaga bencana desa
Cara memastikan kebenaran
peringatan
- Konfirmasi ke kordinator tim siaga bencana desa - Konfirmasi ke kepala desa
- Tim peringatan dini mendatangi langsung ke lokasi Penyebarluasan peringatan bahaya
Penyampai peringatan
- Petugas yang diberi mandat oleh masyarakat - Petugas pematau bahaya/peringatan dini
Sasaran peringatan
- Masyarakat di wilayah rawan, terutama kelompok rentan; ibu hamil, baita, disabilitas, lansia dan kelompok rentan lainnya - RT 01 RW 01/02/RT 03/ RT 04, RW 02, RT 05 RW 02, RT 06, RW
02
Cara penyampaian peringatan
- Melalui grup whatsap - Melalui HT
- Melalui pengeras suara
- Menggunakan kentongan apabila mati lampu
- Penyampaian langsung kepada kelompok rentan & disabilitas
Bentuk peringatan
- Seluruh masyarakat diminta tidak panik
- Seluruh masyarakat di daerah rawan longsor untuk segera mengamankan barang berharga dengan tetap prioritaskan keselamatan diri serta keluarga
- Seluruh masyarakat diminta melakukan evakuasi
Tim Evakuasi, Tim Kesehatan, Tim Posko, Tim Logistik
TIM SIAGA Desa Wonocolo
HP, HT, Langsung
Kepala Desa Wonocolo
LINMAS
Masyarakat di daerah rawan Desa Wonocolo
Takmir Masjid Koordinator Tim
Siaga Bencana
Tim Peringatan dini
HP, HT, Langsung
Respon/tindakan terhadap peringatan
Tindakan RT/RW
- Memberikan arahan terhadap status peringatan dini kepada warga masing-masing
- Memantau warga dalam proses evakuasi Tindakan
masyarakat
- Mematuhi arahan petugas dan perangkat desa
- Melakukan evakuasi dengan prioritas kelompok rentan - Melakukan evakuasi ternak dan harta benda lainnya
Sumber: Kajian Partisipatif desa Wonocolo 2023
3. Rancangan sistem Komunikasi
Prosedur Standar Operasional (SOP) komunikasi Peringatan Dini
Sumber: Kajian Partisipatif Desa Wonocolo 2023
TITIK & LOKASI RAWAN
Petugas Pemantau dari Tim Peringatan
dini
Kasun, Ketua RW/ RT
Pengeras suara masjid, mushola
Karang
Kentongan, Megaphone,
langsung
KONDISI CUACA -Peringatan dini BMKG, -Peringatan dini BPBD HP & HT
Babinsa, Bhanbinkamtibmas
Kondisi hujan, Kondisi daerah -
rawan
HP, HT
Megaphone, kentongan,
langsung
Penjelasan Standar Komunikasi 1) Komunikasi dengan menggunakan alat:
a. HP melalui Whatsapp (Grup Destana) yang melaporkan dan memotret situasi.
b. HT dengan frekuensi 457,625 dan 462.325 yang merupakan jalur komunikasi khusus yang berhubungan dengan kesiapsiagaan dari tim siaga.
c. Pengeras Suara yang ada di Masjid dan Musholla untuk menyampaikan informasi status kesiapsiagaan dan peringatan dini
d. Kentongan yang berada di pos kamling dan lokasi rawan di setiap RT untuk menyampaikan peringatan dini serta status kesiapsiagaan
e. Bahasa isyarat untuk penyadang disabilitas tuna rungu.
2) Peringatan Dini:
a. Peringatan Dini disampaikan kepada warga setelah ditetapkan dari status NORMAL menjadi SIAGA I dikomunikasikan melalui alat alat komunikasi (HP &
HT). Penetapan status oleh Kepala desa atas rekomendasi Koordinator Tim Siaga b. Status SIAGA I ke SIAGA II diinformasikan dan disiarkan dengan menggunakan
pengeras suara (masjid dan musholla) dan dikomunikasikan melalui alat komunikasi (HT dan HP). Apabila listrik padam, maka informasi status SIAGA disiarkan melalui kentongan dengan kode titir.
SIAGA I : o…oooo...o....oooo dan SIAGA II : oo…oo…oo..oo.
Penetapan status oleh Kepala desa atas rekomendasi Koordinator Tim Siaga c. Status SIAGA II ke SIAGA III dikomunikasikan lewa alat komunikasi (HP dan HT).
Status ini kemudian ditandakan/disampaikan dengan pengeras suara (masjid &
mushola) dengan menyampaikan secara jelas perintah untuk evakuasi dan menjauh dari lokasi rawan. Informasi disampaikan juga melalui kentongan (antisipasi listrik mati) dengan kode titir; SIAGA III -> Evakuasi ; oooooooooooo.
d. Penetapan status oleh Kepala desa atas rekomendasi Koordinator Tim Siaga.
3) Status BAHAYA/ANCAMAN:
a. Normal: Musim Kemarau & masuk awal musim penghujan. Aktivitas lokasi lokasi rawan berdasarkan pengamatan masih normal. Pengamatan berkala bisa dilakukan untuk mengontrol kondisi titik titik rawan. Tim peringatan dini berkoordinasi dengan RT/RW di pemukiman terdekat terkait perkembangan situasi. Apabila diperlukan, bisa dilakukan simulasi kesiapsiagaan.
b. SIAGA I: Awal Musim Penghujan, Intensitas Hujan rendah. Informasi peringatan dini memasuki musim cuaca ekstrim oleh BMKG atau dari BPBD.
Pengamatan di lokasi-lokasi rawan terutama melihat sekilas kondisi lokasi-lokasi rawan serta pantauan cuaca. Pengecekan juga dilakukan oleh warga di lokasi rawan berkoordinasi dengan petugas peringatan dini. Pada tingkat ini Petugas peringatan dini bisa mulai berkoordinasi tim siaga, RT dan Takmir Masjid agar bersiap-siap untuk memantau dan menyampaikan status saat ini dan kemungkinan perubahan status. Saat prediksi penghujan akan datang datang, masyarakat di lokasi rawan disiagakan dengan menyampaikan status ‘SIAGA I’ , baik melaui ‘pengeras suara’
maupun kentongan kode ‘SIAGA I.
c. SIAGA II; Awal Musim Penghujan, frekuensi dan ntensitas Hujan sudah mulai tinggi. Informasi peringatan dini mingguan/harian cuaca oleh BMKG atau dari BPBD. Pengamatan di lokasi-lokasi rawan terutama melihat kemungkinan adanya perubahan intensitas hujan. Petugas peringatan dini memantau titik titik rawan, berkoordinasi dengan RT dan Takmir Masjid agar bersiap-siap untuk memantau dan menyampaikan status saat ini dan kemungkinan perubahan status. Masyarakat di lokasi rawan disiagakan dengan menyampaikan status SIAGA II , baik melaui
‘pengeras suara’ maupun kentongan ‘kode SIAGA II’.
d. SIAGA III; Mulai turun hujan dengan intensitas tinggi serta durasi lama. Informasi peringatan dini akan datangnya hujan dengan intensitas tinggi oleh BMKG atau dari BPBD. Pengamatan untuk melihat kemungkinan terjadi longsor dengan melihat tanda-tanda yang ada di titik titik rawan. Pada kondisi ini skenario evakuasi dilakukan. Warga, ternak, barang berharga, serta dokumen penting yang ada di lokasi rawan segera dievakuasi dengan memberi peringatan status SIAGA III melalui pengeras suara (masjid dan mushola) serta bunyi kenthongan.
4. Struktur Bidang Tanggap Darurat (TIM SIAGA DESA)
• Koordinator : Priyono
• Tim Posko Koordinator : Sundoko
Anggota : Ginaryo, Berlin, Putik Handayani
• Tim Kesehatan Koordinator : Aulia (Ibu Bidan)
Anggota : Mudina, Dwi Sekar Aunis
• Tim Logistik &
Dapur Umum Koordinator : Wiji
Anggota : Hastomo Ngarbi, Kartono, Budiono Sulihah, Njarsari
• Tim Evakuasi
& Transportasi Koordinator : Rinduan
Anggota : Suroto, Cicik N.I.S
• Tim Pemantau Bahaya
/Peringatan Dini Koordinator : Sutiyo/Pakwo
Anggota : Masheri, Siswanti, Lisa Deli R
• Tim Kemaaman Koordinator : Supardi
Anggota : Supandi, Gilang
KEPALA DESA
POSKO TIM
KESEHATAN TIM LOGISTIK
& DAPUR UMUM EVAKUASI &
TRANSPORTASI PERINGATAN
DINI / PEMANTAUAN
BAHAYA
Koordinator Tim Siaga Bencana Desa
KEAMANAN TIM
5. Rancangan Rencana Evakuasi 5.1 Peta evakuasi
a. Peta ancaman longsor desa Woncolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro
b. Peta jalur evakuasi dan lokasi aman desa Wonocolo Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro
5.2. Rencana evakuasi
1. Data Penduduk Rentan
Tabel 6. Proyeksi Penduduk dan Ternak di Lokasi Rawan Bencana
2. Fasilitas untuk evakuasi
Tabel 7.Fasilitas untuk evakuasi
3. Ketersediaan Tempat evakuasi
Tabel 8. Daya dukung untuk evakuasi RT/RW Jumlah
(jiwa) KK
Jumlah jiwa (jiwa)
Laki- laki (jiwa)
Perem puan (jiwa)
Balita
(jiwa) Lansia (jiwa)
hamil Ibu (jiwa)
Disabi litas (jiwa)
Ternak Sapi &
kambing (ekor) RT 001/
RW 001 4 16 8 8 - 3 - 1 -
RT 002/
RW 001 4 11 5 6 2 1 - - -
RT 009/
RW 003 8 28 16 12 3 1 - - 2
Lokasi
evakuasi Mobil
pick up Motor HT Speaker masjid Mega
phone Hand
phone Kento
ngan Tandu RT 001,
RT 002 Tersedia Tersedia - 6 titik - Tersedia Ada - RT 009 Tersedia Tersedia - 6 titik - Tersedia Ada -
Lokasi
Daya tampung Daya Dukung
Luas
(m2) Jumlah
orang MCK
Sumber
bersih air Penerangan Dapur umum Layanan
kesehatan Pendi dikan RT 001,
RT 002 ±300 44 5 unit Air
sumber Belum ada/
Genset Belum
ada Bidan
desa Ada guru RT 009 ±300 44 5 unit Air
sumber Belum ada/
Genset Belum
ada Bidan
desa Ada guru
D. Pengembangan Skenario 1. Skenario Kejadian
a. Skenario Kejadian untuk longsor
Tabel 9. Skenario kejadian longsor Jenis ancaman : Longsor
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Keterangan Waktu kejadian Sore hari setelah magrib ±18.00 WIB Lama kejadian - Tanggap darurat ± 2 jam
- Mengungsi karena rumah rusak total selama 14 hari (2 minggu)
Luas daerah terdampak RT 001/RW 001, RT 002/RW 001, RT 009/RW 003 Potensi bencana ikutan Penyakit, trauma
2. Skenario Dampak
a. Skenario dampak longsor
Tabel 10 . Dampak kejadian
Aset Perkiraan Bentuk Risiko Pada Aset
Bentuk Risiko Jumlah
Manusia - RT 001/RW 001 - RT 002/RW 001 - RT 009/RW 003
50 KK 200 orang
Mengungsi - 200 orang
- 14 KK mengungsi sampai 2 minggu karena rumah roboh
Meninggal -
Luka ringan 6 orang
Patah tulang 3 orang ( 1 orang tidak bisa jalan) Trauma & Pingsan 2 orang
Sosial - Aktivitas warga dan
pelayanan warga terganggu - Sekolah libur
Ekonomi/ Finansial - Kandang ternak rusak
- Ternak mati 2 kandang
2 ekor Fisik/
Infrastruktur - Jaringan listrik padam - Jaringan telepon terganggu
- Rumah rusak 14 rumah rusak total
Alam/ Lingkungan -
E. Kebijakan dan Strategi
Mempertimbangkan karakter ancaman serta kemungkinan risikonya, maka untuk mengurangi risiko bencana pemerintah dan masyarakat Desa menetapkan kebijakan dan strategi sebagai berikut;
Tabel 11. kebijakan dan strategi Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan
Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Kebijakan Strategi
Kesiapsiagaan dengan kemungkinan longsor
• Aktif melakukan pemantauan di wilayah yang rawan
• Segera memerintahkan evakuasi apabila kondisi membahayakan berdasarkan pemanataun
Penanganan korban jiwa • Segera mengevakuasi korban jiwa
• Menyiapkan lokasi dan tanda korban meninggal dunia Penanganan evakuasi
dokumen penting dan surat berharga lainnya di daerah rawan
• Segera memerintahkan penyiapan dokumen penting dan surat berharga lainnya agar bisa dievakuasi
• Menyiapkan tempat/lokasi evakuasi dokumen/surat berharga lainnya
• Menyiapkan pendataan dan petugas keamanan Penanganan evakuasi
ternak warga di daerah rawan
• Segera memerintahkan penyiapan ternak agar bisa dievakuasi
• Menyiapkan tempat/lokasi evakuasi untuk ternak
• Menyiapkan pendataan dan petugas keamanan
• Menyiapkan alat dan prasarana evakuasi ternak
Penanganan evakuasi warga di daerah rawan
• Segera memerintahkan evakuasi apabila kondisi membahayakan berdasarkan pemanataun
• Mengamankan jalur evakuasi
• Menyiapkan pos pengungsian
• Menyiapkan alat dan prasarana evakuasi Penanganan tanggap
darurat korban luka-luka
• Menyiapkan tim medis
• Menyiapkan tanda/kode untuk identifikasi kondisi luka
• Melakukan koordinasi dengan layanan kesehatan di atasnya Terpenuhinya kebutuhan
dasar pengungsi • Tim Siaga dan relawan menyiapkan tempat dan kebutuhan dasar pengungsi, seperti logistik, dapur umum, sanitasi
Adanya pemulihan awal
bagi pengungsi Melakukan kegiatan pemulihan awal agar warga yang mengungsi bisa beraktifitas seperti sedia kala
F. Struktur Komando Tanggap Darurat
Untuk mencapai target-target kebijakan serta memastikan terlaksananya strategi- strategi di atas, maka masyarakat dan pemerintah desa menetapkan pelaksana dengan pengorganisasian berikut ini:
Tabel 12. Struktur Komando Tanggap Darurat (Tim Siaga Desa) Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan
Kabupaten : Bojonegoro Provinsi : Jawa Timur
Penanggungjawab : Kepala Desa Wonocolo
Penasehat : - BPBD Kabupaten Bojonegoro - Camat Kedewan
- Babinsa
- Bhanbhinkamtibmas Koordinator : Priyono
Bidang Operasi Koordinator Anggota
Posko Sundoko - Ginaryo
- Berlian Y.P - Putik Handayani Kesehatan Aulia (Ibu Bidan) - Mudina
- Dwi Sekar Ayuni
Logistik Wiji - Hastomo ngarbi
- Kartono - Budiono - Njarsari Evakuasi dan
Transportasi Rinduan - Suroto
- Cicik N.I.S.
Pemantau Bahaya/
Peringatan Dini Sutiyo (Pak Wo) - Masheri - Siswanti - Lisa Deli R.
Keamanan Supardi - Supandi
- Gilang
G. Perencanaan Kegiatan Bidang Operasi 1. Bidang Operasi Posko
Tabel 13 . Perencanaan Bidang Operasi Posko Bidang Operasi : Posko
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Sasaran
• Terdatanya data korban luka
• Terdatanya data pengungsi
• Terdatanya kerugian dan kerusakan
• Ketersediaan seluruh informasi tentang data kebencanaan di wilayah Desa Wonocolo
• Terkoordinasinya dengan dengan seluruh bidang operasi
• Terkoordinasinya dengan pemangku kepentingan lain di luar Desa
Kegiatan
• Mendata seluruh korban terdampak
• Mendata seluruh kerusakan dan kerugian
• Mengidentifikasi seluruh kebutuhan warga terdampak
• Menerima dan menyalurkan bantuan ke warga terdampak
• Mengkoordinir dan menyiapkan data yang dibutuhkan oleh bidang operasi yang lain
• Berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain
Tabel 14 . Proyeksi Kebutuhan Bidang Operasi Posko Bidang Operasi : Posko
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
No. Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Kekurangan Keterangan
1 Laptop 1 unit 1 Milik Desa
2 Printer 1 unit 1 Milik Desa
3 ATK 1 paket 1 Milik Desa
4 Posko/gazebo 9 unit - 9 Milik Desa
5 Papan informasi 9 unit - 9 Milik Desa
6 HT 16 Unit 6 10 6 Swadaya
10 Milik Desa
7 Genset 1 Unit - 1 Milik Desa
8 Matras 9 Unit - 9 Milik Desa
9 Lampu 5 Biji - 5 Swadaya
10 Kompor serbaguna 9 Unit - 9 Milik Desa
11 Meja kursi 1 Paket 1 - Milik Desa
2. Bidang Operasi Kesehatan
Tabel 15. Perencanaan Bidang Operasi Kesehatan Bidang Operasi : Kesehatan
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Sasaran
• Layanan rujuk ke puskesmas
• Terlayaninya puluhan orang yang mengalami sakit dengan pertolongan pertama
• Terlayaninya korban trauma
Kegiatan
• Melakukan pendataan korban sakit
• Melakukan penanganan dan pengobatanpertolongan pertama kepada korban luka dan patah tulang
• Membuat rujukan ke Puskesmas dan atau Rumah Sakit untuk korban patah tulang
• Mengajukan kebutuhan obat-obatan dan kebutuhan lain bidang operasi kesehatan kepada Posko
• Koordinasi dengan Posko
Tabel 16. Proyeksi Kebutuhan Bidang Operasi Kesehatan Bidang Operasi : Kesehatan
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Kekurangan Keterangan
1 Betadin 10 Botol - 10 Dari Desa
2 Kain kasa 50 Kotak - 50 Dari Desa
3 Hansaplast 10 Box - 10 Dari Desa
4 Rivanol 10 Botol - 10 Dari Desa
5 Termometer digital 2 Unit - 2 Dari Desa
6 Gunting 3 Buah - 3 Dari Desa
7 Termometer 2 Buah - 2 Dari Desa
8 Kapas 10 Gulung - 10 Dari Desa
9 Pinset 2 Buah - 2 Dari Desa
10 Plester 5 Buah - 5 Dari Desa
11 Kasa gulung 3 Buah - 3 Dari Desa
12 Ethil cloroda 5 Botol - 5 Dari Desa
13 Alkohol 5 Buah - 5 Dari Desa
14 Kotak obat 5 Box - 5 Dari Desa
3. Bidang Operasi Logistik
Tabel 17 . Perencanaan Bidang Operasi Logistik Bidang Operasi : Logistik
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Sasaran
-Terlayaninya kebutuhan dasar pengungsi di pengungsian akhir -Terlayaninya kebutuhan pangan bagi ternak yang dungsikan di
lokasi pengungsian ternak sementara
Kegiatan
-Menyediakan kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan dan minuman, selimut
-Menyediakan bobat-obatan dasar
-Menyediakan tempak MCK yang memadahi kebutuhan pengungsi, serta ketersediaan air bersih
-Menyediakan tempat pengungsi -Koordinasi dengan Posko
Tabel 18 . Proyeksi Kebutuhan Bidang Operasi Logistik Bidang Operasi : Logistik
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Keku rangan Keterangan
1 Tenda pengungsi ukuran
sedang 18 unit - 18 Desa, Swadaya
2 Beras 2.100 kg 1.000 1.100 Desa, Swadaya
3 Air mineral 252 Dos 150 102 Desa, Swadaya
4 Mie instan 100 Dos 50 50 Desa, Swadaya
5 Minyak goreng 756 Liter 500 256 Desa, Swadaya
6 Sarden 502 Kaleng 300 204 Desa, Swadaya
7 Telor 126 Kg 50 76 Desa, Swadaya
8 Gula 63 Kg 40 23 Desa, Swadaya
9 Teh 5 Kotak 5 - Desa, Swadaya
10 Kopi 10 Kg 10 - Desa, Swadaya
11 Tahu + Tempe 252 Kg 252 - Desa, Swadaya
12 Ayam 126 Kg 50 76 Desa, Swadaya
13 Sayuran 504 Ikat 504 - Desa, Swadaya
14 Peralatan masak 2 Paket - 2 Desa, Swadaya
15 Tiker 18 Lembar 6 12 Desa, Swadaya
16 MCK Darurat 4 Unit - 4 Desa, Swadaya
17 Genset 2 Unit - 2 Desa, Swadaya
4. Bidang Operasi Evakuasi dan Transportasi
Tabel 19 . Perencanaan Bidang Operasi Evakuasi dan Transportasi Bidang Operasi : Evakuasi dan Transportasi
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Sasaran
• Terevakuasinya warga terdampak
• Prioritas evakuasi adalah kelompok rentan (lansia, anak- anak, difabel, ibu hamil)
• Terlaksananya proses evakuasi yang aman evakuasi dan cepat
• Keamanan lokasi penampungan warga terdampak
• Keamanan aset-aset penting warga (ternak serta harta benda) yang diungsikan
• Keamanan aset-aset penting Desa/prasarana publik
Kegiatan
• Melakukan evakuasi warga terdampak ke tempat evakuasi akhir. Prioritas evakuasi adalah kelompok rentan (lansia, anak-anak, difabel, ibu hamil
• Menyelamatlkan aset-aset penting Desa/prasarana publik
• Membantu menyelamatkan aset-aset milik warga terdampak
• Melakukan patroli pengamanan wilayah yang terdampak
• Koordinasi dengan Posko
Tabel 20. Proyeksi Kebutuhan dan Analisis Kesenjangan Bidang Operasi Evakuasi dan Transportasi
Bidang Operasi : Evakuasi dan Transportasi Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
No Jenis
Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Kekurangan Keter angan
1 Lampu Senter 10 Buah - 10 Pemdes
2 Pengeras suara 2 Buah - 2 Pemdes
3 Mobil 2 Buah 2 - Swadaya,
Pemdes
4 HT 18 Buah - 18 Pemdes
5 Motor 4 Unit 4 - Swadaya
6 Tandu 9 Unit - 9 Pemdes
7 Alat pembidai-
an 20 Buah - 20 Pemdes
8 APD 10 Buah - - Pemdes
9 Gergaji mesin 2 Buah 2 Swadaya, Desa
10 Gergaji mesin/senso
kecil 1 Buah - 1 Swadaya, Desa
11 Jas hujan &
payung 16 unit 16 - Swadaya
12 Pick up 3 unit 3 - Swadaya
13 Ambulan/
Mobil siaga 1 Unit - 1 Milik des
5. Bidang Operasi Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya
Tabel 21. Perencanaan Bidang Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya Bidang Operasi : Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Sasaran
• Terdeteksinya sejak awal status daerah-daerah rawan di seluruh desa berdasarkan peta rawan longsor yang teah dibuat
• Terlaporkannya situasi dan kondisi wilayah rawan kepada Tim Siaga, Kepala desa dan warga masyarakat
• Terdeteksinya situasi dan kondisi seluruh wilayah rawan di wilayah Desa
• Memastikan segenap kegiatan bidang operasi peringatan dini sesuai dengan prosedur
• Mengkomunikasikan prosedur pencegahan penyebaran dalam komunikasi peringatan dini
Kegiatan
• Melakukan pemantauan bahaya di seluruh wilayah yang rawan
• Melaporkan situasi dan kondisi seluruh wilayah yang rawan longsor Tim siaga dan masing-masing koordinator Bidang Operasi Peringatan dini
Tabel 22. Proyeksi Kebutuhan dan Analisis Kesenjangan Bidang Operasi Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya
Bidang Operasi : Peringatan Dini/Pemantauan Bahaya Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan
Kabupaten : Bojonegoro Provinsi : Jawa Timur
No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Kekurangan Keterangan
1 HT 9 unit 0 3 Swadaya, Desa
2 HP/Handphone 10 unit 10 - Milik pribadi
3 Speaker masjid 9 Titik 9 - Swadaya
4 Megaphone 3 Buah - 3 Desa
5 Lampu senter 12 unit 12 - Swadaya&
Pemdes 6 Rambu-rambu peringatan 7 Buah - 7 Swadaya 7
Pemdes
7 Kentongan 5 Titik 5 - Swadaya.
Pemdes4
8 Sepeda motor 4 unit 4 - Swadaya
9 Jas hujan 5 buah 5 - Swadaya
6. Bidang Operasi Keamanan
Tabel 23. Perencanaan Bidang Keamanan Bidang Operasi : Keamanan
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
Sasaran
• Terjaminnya keamanan lokasi kejadian longsor
• Terjaminnya keamanan akses kalan evakuasi
• Terjaminnya keamanan lokasi pengungsian
Kegiatan
• Melakukan penanganan keamanan wilayah rawan bencana dengan tetap memperhatikan keselamatan petugas
• Melaporkan situasi dan kondisi keamanan seluruh wilayah yang rawan longsor, akses jalan dan lokasi evakuasi kepada koordinator Bidang.
Tabel 24. Proyeksi Kebutuhan dan Analisis Kesenjangan Bidang Operasi Keamanan
Bidang Operasi : Keamanan
Desa/Kecamatan : Wonocolo/Kedewan Kabupaten : Bojonegoro
Provinsi : Jawa Timur
No Jenis Kebutuhan Volume Satuan Tersedia Kekurangan Keterangan
1 HT 6 unit 2 4 Milik Pemdes
2 Rotator 4 unit - 4 Milik Pemdes
3 Rambu xx 2 Unit 2 - Milik Pemdes
4 Sirine 1 Unit -
5 Mobil Tepak 1 Unit - 1 Milik desa
6 Police line 2 Unit - 2 Kepolisian
7 Megapone 1 Unit - 1 Pemdes,
Swadaya
H. PENUTUP
Guna menguji rencana kontinjensi yang telah disusun ini dapat dilakukan perbaikan- perbaikan lebih lanjut guna keberhasilan upaya mengurangi dampak dari kondisi darurat bencana. Pengujian dapat dilakukan secara langsung sesuai dengan fase kondisi yang ada. Pengujian rencana kontinjensi ini bisa dilakukan sekaligus sebagai bentuk kegiatan kesiapsiagaan pada fase normal (tidak dalam kondisi bencana).
-- oo OO oo –
Lampiran : Dokumentasi Kegiatan Simulasi