Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; PERTAMA: Menetapkan Rencana Strategis Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Islam Negeri Walisongo tahun ini sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini. LPM sangat berterima kasih atas dukungan, semangat dan fasilitas yang diberikan Rektor UIN Walisongo beserta jajarannya dalam penyusunan Renstra LPM 2019-2023.
Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri dari standar nasional pendidikan tinggi dan standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan tinggi. Aturan penyelenggaraan pendidikan selalu berkembang sehingga mengharuskan setiap universitas menerapkan sistem penjaminan mutu internal yang berkelanjutan. Kondisi tersebut menuntut Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo untuk menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi secara sungguh-sungguh.
Sistem penjaminan mutu terencana merupakan kegiatan sistemik untuk peningkatan mutu pendidikan tinggi yang terencana dan berkelanjutan. UIN Walisongo telah membentuk lembaga penjaminan mutu (LPM) untuk melaksanakan sistem penjaminan mutu kegiatan tridharma perguruan tinggi.
Road Map Sistem Penjaminan Mutu Internal UIN Walisongo
Pembangunan pada tahap ini bertujuan untuk mewujudkan profesionalisme dalam pengelolaan pendidikan tinggi yang dinamis, dengan memberikan pelayanan bermutu dengan mutu yang terstandar. LPM telah mengantarkan UIN Walisongo memasuki tahapan menjadi universitas riset Islam terkemuka di bawah PTKI di Jawa Tengah. Mewujudkan reputasi nasional dengan meningkatkan jumlah publikasi ilmiah yang terakreditasi, terlibat aktif dan berkontribusi terhadap peluang pengembangan ilmu pengetahuan nasional, serta meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat berupa keterampilan dan pengetahuan yang kreatif, inovatif, dan produktif.
Pembangunan pada tahap ini bertujuan untuk menjamin perkembangan, kontribusi perguruan tinggi dan lulusannya mempunyai daya saing nasional. Pada pengembangan tahap keempat ini diharapkan UIN Walisongo mampu bersaing di ASEAN dan mempunyai reputasi dalam meningkatkan kajian keislaman berdasarkan kesatuan ilmu untuk kemanusiaan dan peradaban, serta meningkatkan jumlah publikasi ilmiah berstandar internasional. . Pengembangan pada tahap ini bertujuan untuk menjadikan UIN Walisongo sebagai pusat unggulan kajian Islam yang berkarakter rahmatan lil alamin.
Pada pengembangan tahap kelima, UIN Walisongo diharapkan dapat mencapai visinya sebagai universitas riset Islam terkemuka yang berbasis pada kesatuan ilmu pengetahuan untuk kemanusiaan dan peradaban. UIN Walisongo mampu bersaing di Asia dan mempunyai reputasi internasional dengan membina kajian Islam yang unggul dan beradab serta meningkatkan jumlah publikasi ilmiah bertaraf internasional.
Gambaran Umum UIN Walisongo dan LPM
Struktur Organisasi Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pasal 64 Universitas Islam Negeri Walisongo, Lembaga Penjaminan Mutu yang selanjutnya disebut LPM mempunyai tugas untuk mengoordinasikan , mengendalikan,.
Evaluasi Kondisi LPM
Budaya mutu merupakan kesadaran yang diterapkan oleh setiap sivitas akademika UIN Walisongo dalam melaksanakan tugasnya. Manajer bertugas membangun sistem dan kebijakan yang tepat dalam bentuk peraturan dan semi peraturan, dosen bertugas sebagai fasilitator akademik yang handal, staf bertugas sebagai sistem pendukung; penyedia fasilitas, pelayanan, data, dokumen dan laporan yang menunjang kegiatan akademik. Pada tahun 2015, UIN Walisongo memiliki 8 fakultas; Tarbiyah dan Keguruan, Dakwah dan Komunikasi, Ushuluddin dan Humaniora, Syariah dan Hukum, Ekonomi dan Bisnis Islam, Ilmu Politik dan Ilmu Sosial, Psikologi dan Kesehatan, serta Sains dan Teknologi.
Pada tahun 2018, seluruh program studi memiliki RPS berbasis KKNI dan menunjukkan muatan ilmu yang seragam, yang merupakan perwujudan visi UIN Walisongo. Harapannya, dapat diketahui tingkat persepsi siswa terhadap kinerja guru sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan akademik kepada siswa. Persoalan penjaminan mutu yang masih menjadi pekerjaan rumah LPM UIN Walisongo ke depannya adalah persoalan input mahasiswa, jumlah tenaga pengajar, jumlah pegawai serta fasilitas yang mengimbangi pertumbuhan jumlah program studi dan mahasiswa.
UIN Walisongo beruntung mengharapkan terwujudnya proyek IsDB yang akan membangun fasilitas fisik yang fantastis dan spektakuler pada tahun 2018-2019. Kegiatan monev dan audit terus ditingkatkan melalui pelatihan reviewer dan pembentukan tim kendali mutu (QC) dan tim penjaminan mutu (QA) di setiap program studi. Upaya-upaya ini akan terus diperkuat dengan memperbaiki proses dan alat, memantau, dan menjadikan audit dan perubahan sebagai aktivitas yang berkelanjutan.
Analisis SWOT
Analisis Lingkungan Internal a. Kekuatan
4) Terbatasnya sumber daya manusia yang mengolah dan menyajikan hasil monitoring dan evaluasi serta audit untuk dijadikan bahan pengambilan keputusan guna menentukan kebijakan terkait akademik. 6) Unit-unit di UIN Walisongo belum membuat dokumen SPMI yang mengacu pada dokumen SPMI LPM di UIN Walisongo. Dokumentasi penerapan standar belum terkoneksi dengan baik antar departemen, sehingga tidak dapat ditemukan, dibaca, dan disajikan secara cepat dan akurat.
Analisis Lingkungan Eksternal a. Peluang
Visi dan Misi LPM
Tujuan dan Sasaran
Misi 1: Terwujudnya dokumen sistem penjaminan mutu internal (SPMI) UIN Walisongo. Sasarannya adalah
Melaksanakan evaluasi pelaksanaan standar SPMI UIN Walisongo. Sasaran adalah LPM melakukan
Misi 5: Meningkatkan Standar SPMI. Sasarannya adalah LPM melakukan peningkatan standar berbasis baseline
Sasaran dan Program Strategis
Sasaran, Strategi dan Indikator Pencapaian
Dokumen SPMI terdokumentasi dengan lengkap dan baik Strategi : Updating dokumen mutu setiap siklus mutu
Strategi: Sosialisasi SOP/POB profesional dan penyusunan sasaran mutu S.2.1 Pendidikan dan satuan melaksanakan tugas dan.
SASARAN 3. LPM melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar setiap semester dan audit setiap tahun sekali
LPM memilah standar yang telah dipenuhi, terlampaui dan tidak dipenuhi oleh program dan universitas.
SASARAN 4. LPM melakukan pemilahan standar yang telah terpenuhi, terlampaui dan belum terpenuhi oleh prodi dan Universitas
SASARAN 5. LPM melakukan peningkatan standar berbasis baseline terbaru dan sumberdaya yang dimiliki
Pelaksanaan dan Monev Renstra
Penyelenggaraan program LPM memerlukan kegiatan monitoring dan evaluasi sebagai alat pengendalian mulai dari kegiatan penetapan standar, penerapan standar, evaluasi penerapan standar, pengendalian standar, dan perbaikan standar. Kegiatan monitoring dan evaluasi memerlukan aturan, tolok ukur dan kriteria sebagai indikator keberhasilan suatu kegiatan.
Strategi dan Kebijakan
Mengembangkan sistem penjaminan mutu internal pada Institut, untuk mencapai standar sesuai dengan filosofi, visi, misi dan tujuan pendidikan Institut, serta ketentuan Institut. Aktif melakukan koordinasi intensif dengan Diktis Perguruan Tinggi dan lembaga lain untuk pengembangan dokumen SPMI. Berperan aktif dalam tim penjaminan mutu yang dikoordinasikan oleh Diktis melalui rapat koordinasi LPM seluruh Indonesia. Dorong keterlibatan.
Menciptakan sistem audit internal yang mudah diterapkan sehingga audit dapat dilakukan secara menyeluruh, konsisten dan berkesinambungan. Melaksanakan program.
Indikator Renstra LPM (2019 – 2023)