• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Kriteria Pengaturan Kantor Harapan Generasi Z untuk Diterapkan di Tempat Kerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Kriteria Pengaturan Kantor Harapan Generasi Z untuk Diterapkan di Tempat Kerja"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

10

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada 8 informan yang termasuk dalam usia generasi Z dan sudah bekerja minimal 3 bulan. Wawancara dilakukan dengan sistem online atau offline sesuai dengan kondisi yang terjadi. Wawancara dilakukan sejak tanggal 7 Juni 2023 – 13 Juni 2023. Berikut adalah daftar profil informan yang telah diwawancara :

Table 1. Daftar Profil Informan

Informan Usia Pekerjaan Masa Kerja

Informan 1 24 tahun Call Center di Bank Danamon 1,2 tahun Informan 2 21 tahun Kasir di Pegadaian Cabang Salatiga Selatan 8 bulan Informan 3 22 tahun Admin Keuangan di PT. Mitra Pengusaha

Indonesia 8 bulan

Informan 4 22 tahun Karyawan di Outlet Dino 3 tahun

Informan 5 20 tahun Karyawan di Outlet Tati 1 tahun

Informan 6 22 tahun Karyawan di Outlet Pentol Baxo 1,5 tahun Informan 7 22 tahun Operator di PT. Selalu Cinta Indonesia 3 tahun Informan 8 22 tahun Admin Marketing di Wahyu Motor 2,5 tahun

Sumber : Data Mentah (2023)

Hasil Penelitian

Lingkungan Kerja Fleksibel Fleksibilitas Waktu Kerja

Fleksibilitas waktu kerja merujuk pada kemampuan karyawan untuk memiliki kontrol lebih besar terhadap jadwal kerja karyawan. Ini berarti memberikan kebebasan kepada karyawan dalam memilih jam kerja sesuai kebutuhan pribadi karyawan. Meskipun pentingnya fleksibilitas waktu kerja cukup diakui, namun masih ada banyak perusahaan yang tidak menerapkannya. Beberapa perusahaan mungkin masih memegang paradigma lama tentang kerja yang mengutamakan jam kerja tetap. Menurut informasi yang diperoleh dari hasil wawancara juga mengatakan bahwa beberapa karyawan tidak diberikan kebebasan dalam mengatur jam kerja sesuai kebutuhan karyawan.

“sebenarnya untuk mengatur jam kerja sendiri ini nggak ada ya, karena kan untuk dari jadwalnya shifting jadi setiap hari itu udah dijadwalin jamnya. “ (Informan 1, 2023)

“lalu untuk kebebasan yang diberikan perusahaan untuk mengatur jam kerja sendiri itu tidak ada, karena kami basicnya di pelayanan nasabah.” (Informan 2, 2023)

(2)

11

“kebebasan ngga ada sih ya, semua udah sesuai sama jam kerja perusahaan. Tapi kalau misalnya kita lembur itu ngga diitung lembur sama perusahaannya.” (Informan 3, 2023)

“kebebasan jam kerja untuk diri sendiri tentunya tidak ada karena SCI merupakan perusahaan bukan freelance, sehingga jadwal sudah diatur oleh perusahaan.”

(Informan 7, 2023)

Hasil wawancara tersebut mengatakan bahwa perusahaan tidak memberikan kebebasan mengatur jam kerja karena tuntutan posisi atau jabatan dan juga status karyawan dalam suatu perusahaan. Karyawan yang bekerja di bidang administrasi, pelayanan dan buruh pabrik tidak diberikan peraturan mengenai fleksibilitas waktu kerja karena karyawan harus berhadapan langsung dengan konsumen dalam hal melayani. Berdasarkan status karyawan dalam suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi penerapan kebijakan fleksibilitas waktu ini. Hal ini berbeda ketika karyawan tersebut berstatus pekerja part time dan sistem kerja shift, karyawan lebih diberikan kebebasan dalam mengatur jadwal kerja.

“bebas, jadwal kita bikin sendiri yang penting setiap hari ada yang masuk. Kalau sehari itu ada 2 shift, per shiftnya 6 jam.” (Informan 4, 2023)

“ada kebebasan, karena di dalam stand minuman itu ada 2 karyawan yang boleh memilih antara shift pagi atau siang. Yang mengatur adalah karyawannya sendiri, asal stand tidak tutup dan tetap buka.” (Informan 5, 2023)

“untuk kebebasan itu sendiri ada. Dari bosnya itu sendiri mementingkan dan lebih mengutamakan kuliahnya, jadi kalau semisal ada dadakan tugas atau rapat dadakan itu boleh ijin dan bisa digantikan oleh teman partner kerjanya.” (Informan 6, 2023) Kebebasan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan berbeda-beda tergantung jenis dan kebutuhan pekerjaan itu sendiri. Perusahaan memiliki aturan sendiri yang diterapkan demi kemajuan perusahaan. Beberapa perusahaan tidak menerapkan fleksibilitas waktu kerja karena kekhawatiran tentang pengawasan dan kendali terhadap karyawan jika diberikan kebebasan waktu.

Durasi jam kerja yang ditetapkan sebuah perusahaan harus sesuai dengan UU Ciptaker Pasal 7 ayat (2) :

“Waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi; (a) 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu, atau (b) 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.”(Undang-undang RI, 2021)

Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 informan, mayoritas karyawan bekerja selama lima hari kerja dengan durasi delapan jam per hari. Durasi kerja yang ditentukan perusahaan

(3)

12

sudah sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pada Undang - Undang Cipta Kerja.

Menurut para informan, jam kerja yang diterapkan di perusahaan sudah sesuai dengan peraturan dan juga kemampuan para karyawan.

“iya, durasi pekerjaan sudah sesuai dengan pekerjaan yang tidak padat sekali dengan kemampuan yang saya miliki.” (Informan 6, 2023).

“menurut saya durasi jam kerja di PT. SCI sudah sesuai dengan kemampuan untuk standar perusahaan.” (Informan 7, 2023).

Kenyataannya tidak dapat disangkal bahwa masih banyak karyawan yang bekerja lebih dari 8 jam. Beberapa faktor menyebabkan karyawan bekerja lebih dari 8 jam adalah tuntutan pekerjaan yang tinggi dan beban kerja yang berat. Menurut penjelasan dari beberapa informan yang telah diwawancarai pun juga mengalami durasi kerja yang berlebih.

“Terus untuk durasi kerjanya sendiri ini karena durasi jam kerjaku tu yang normal itu 9 jam kerja, tapi karena seringnya lembur jadi 10 jam kerja. Kalau 9 jam kerja itu masih normal sih, ngga begitu capek. Cuma kalau yang udah 10 jam kerja karena sering-seringnya lembur, pasti rasanya capek banget. Kalau capek bosen tu pasti sih.”

(Informan 1, 2023)

“Untuk durasi kerja menurut saya itu terlalu lama dan merasa capek, karena pelayanan nasabah itu banyak sekali dan bisa aja itu lebih dari jam kerjanya pelayanan itu belum selesai karena nasabahnya membludak.” (Informan 2, 2023)

Durasi kerja yang melebihi 8 jam per hari tentu melanggar peraturan yang sudah ditetapkan di Undang - Undang. Durasi kerja yang terlalu lama akan membuat karyawan merasa lebih capek dan bosan dengan pekerjaan. Meskipun bekerja lebih dari 8 jam mungkin terjadi secara umum, penting untuk diingat bahwa kelebihan waktu kerja yang terus-menerus dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik maupun mental karyawan.

Oleh karena itu, penerapan fleksibilitas waktu kerja dapat mengurangi dampak negatif yang terjadi. Menurut para informan juga mengatakan bahwa penerapan fleksibilitas waktu kerja sangat penting karena dapat memudahkan karyawan dalam mengatur waktu, mengurangi rasa bosan, mencegah stres dan bisa melakukan kegiatan lainnya.

“Kalau untuk pendapat tentang pentingnya time flexibility ditempat kerja ini menurutku penting yaa.. untuk kita bisa diterapkan untuk fleksibel sewaktu-waktu karena kan menurutku kalau waktunya lebih fleksibel itu kita jadi ngga begitu bosen kerja dan capek kerja sii gituu.” (Informan 1, 2023)

“Time flexibility di tempat kerja bagi karyawan penting diterapkan karena memiliki banyak kelebihan seperti karyawan menjadi lebih produktif, mencegah terjadinya stress pada karyawan, jam kerja yang fleksibel dapat membuat karyawan perusahaan

(4)

13

menjadi lebih bahagia, dan perusahaan dapat mengelola urusan bisnis di luar jam kerja normal dengan mudah.” (Informan 3, 2023)

“Menurut saya time flexibility sangat penting ya karena untuk mencegah kejenuhan atau bosan atau bahkan stress kerja. Karena inikan namanya time flexibility itu kan juga untuk karyawan agar tetap semangat kerja kan itu nantinya pengaruhnya di kinerja. Kalau bosan di tempat kerja pasti kinerjanya akan turun. Jadi menurut saya sangat penting.” (Informan 7, 2023)

Fleksibilitas waktu kerja memberikan manfaat besar seperti meningkatkan keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan memberikan karyawan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas dalam mengatur waktu mereka, perusahaan dapat memperoleh manfaat jangka panjang seperti peningkatan produktivitas, kepuasan karyawan, keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik dan daya tarik bagi bakat-bakat terbaik di pasar kerja. Dalam penelitian Nurqamar et al. (2022) mengatakan bahwa work-life balance menjadi sebuah faktor bahwa Gen Z akan lebih tertarik dengan perusahaan yang menawarkan fleksibilitas dalam jam kerja.

Fleksibilitas yang diinginkan setiap karyawan tentunya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, beberapa kriteria fleksibilitas waktu kerja yang diinginkan untuk diterapkan di tempat kerja adalah tentang fleksibilitas untuk jam istirahat, fleksibel dalam durasi waktu bekerja di kantor, fleksibilitas dengan adanya sistem shift dan waktu kerja yang tidak terlalu lama.

“Kalau ditempat kerjaku yang sekarang, menurutku yang harus diterapkan itu jadwal istirahat yaa. Karena kan aku juga jadwal istirahatnya cuma 40 menit, dan itu dijadwalkan juga dari perusahaan gitu. Jadi aku ngga bisa istirahat yang sewaktu- waktu gitu. Jadi mungkin bisa diterapkan untuk jadwal istirahatnya itu bisa di lebih fleksibel aja sih.” (Informan 1, 2023)

“Time flexibility ditempat kerja saya diberlakukan sistem shift sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan di malam hari dan pagi hari sesuai jadwal.” (Informan 7, 2023) Kriteria fleksibilitas waktu yang ingin diterapkan di perusahaan tergantung kebutuhan yang diinginkan baik karyawan atau perusahaan. Hasil wawancara mengenai fleksibilitas waktu kerja mengatakan bahwa kebebasan sangat diperlukan bagi karyawan agar bisa menyesuaikan jam kerja sesuai kebutuhan. Fleksibilitas juga dapat menurunkan tingkat stres karyawan yang terlalu lelah dengan durasi jam kerja yang terlalu lama.

(5)

14 Fleksibilitas Jadwal Kerja

Fleksibilitas jadwal kerja atau kebebasan penjadwalan mengacu pada kemampuan untuk menentukan waktu yang tepat atau nyaman untuk melaksanakan tugas atau kewajiban. Kebebasan penjadwalan mengacu pada kebebasan karyawan dalam memilih jadwal libur dan jadwal cuti sesuai kebutuhan karyawan. Fleksibilitas jadwal kerja juga penting dalam kehidupan pribadi karena karyawan dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

“Ini diberikan kebebasan dalam memilih libur dan cuti. Di tempatku kerja, fleksibilitas banget sii kalau buat jadwal libur dan cuti. Karena kita dikasih jatah itu, kita bisa request libur dan cuti satu bulan sebelum. Jadi aku pengen libur di hari apa aja, cuti di hari apa aja itu bisa, lebih fleksibel gitu dan lebih mudah di ACC sih ngga susah buat cari cuti atau liburnya.(Informan 1, 2023)

“Iya, saya diberikan jadwal untuk memilih jam kerja, jam libur dan jam cuti.”

(Informan 5, 2023)

“untuk jadwal cuti diberikan kebebasan. Namun tidak untuk jadwal kerja dan jadwal libur yang sudah di atur dan diterapkan oleh perusahaan.” (Informan 7, 2023)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, semua perusahaan memberikan kebebasan dalam mengatur jadwal cuti sesuai dengan kebutuhan karyawan. Beberapa perusahaan juga menetapkan peraturan bahwa kebebasan jadwal cuti hanya akan diberikan kepada karyawan yang telah melewati masa kerjanya selama 1 tahun.

“Karena saya belum bekerja di perusahaan selama 1 tahun, maka saya belum bisa meminta cuti sesuai kebutuhan lalu tidak bisa meminta jadwal libur dan tidak dapat memilih jadwal kerja karena jadwal kerja sudah ditentukan oleh perusahaan.”

(Informan 2, 2023)

“Jadwal kerja udah ditentuin sama perusahaannya ya. Kalau untuk libur itu cuma di hari Minggu. Terus buat jadwal cuti diberikan setelah karyawan bekerja 1 tahun.”

(Informan 3, 2023)

Fleksibilitas jadwal kerja yang telah ditetapkan perusahaan pun dirasa sangat cukup bagi para informan. Menurut para informan, penerapan fleksibilitas jadwal kerja ini sangat penting karena memudahkan mengatur jadwal karyawan, mudah mengatur dengan jadwal kegiatan lain, membuat karyawan lebih bahagia dan mengurasi rasa stres (Informan, 2023).

“Ini menurutku penting ya, karena kalau misalnya kita fleksibel dalam mengatur jam kerja, kita lebih mudah untuk mengatur waktu si. Misal kita ada acara di hari ini, kita bisa request libur di hari tersebut, lebih gampangnya gitu.” (Informan 1, 2023)

(6)

15

“Penting ya menurut aku, karena dengan fleksibilitas yang bisa diterapkan bisa mempermudah karyawan mengatur jadwal kerja dan kegiatan lain.” (Informan 2, 2023)

Beberapa pekerjaan atau situasi mungkin memiliki batasan waktu yang ketat atau jadwal yang kaku, sehingga tidak semua situasi memungkinkan adanya fleksibilitas jadwal kerja. Terlalu banyak kebebasan dalam penjadwalan juga dapat mengakibatkan kurangnya disiplin yang dapat mengganggu produktivitas.

Fleksibilitas Tempat Kerja

Fleksibilitas tempat kerja merujuk pada kemampuan untuk bekerja atau menjalankan kegiatan dari berbagai lokasi yang berbeda. Karyawan atau organisasi memiliki pilihan untuk bekerja di luar kantor atau tempat kerja sesuai keinginan seperti rumah, café atau lokasi lainnya. Peraturan mengenai fleksibilitas tempat kerja banyak dilakukan oleh perusahaan di masa Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Perusahaan tempat bekerja menerapkan sistem kerja fleksibilitas tempat kerja untuk tetap melaksanakan kewajiban karyawan dalam bekerja. Meskipun fleksibilitas tempat kerja menjadi lebih umum selama masa pandemi, saat ini masih sedikit perusahaan yang menerapkan peraturan tersebut kecuali di masa pandemi kemarin.

“Untuk yang fleksibilitas tempat kerja, ini karena aku kerjanya Call Center ya jadi aku harus selalu bekerja di kantor. Ngga ada pilihan kerja work form home sih, karena kan telfonnya ngga bisa dibawa pulang kerumah juga.” (Informan 1, 2023).

“Saya harus bekerja di kantor karena pelayanan di kantor tidak diberikan kebebasan untuk bekerja dari rumah.” (Informan 2, 2023).

“Iya perusahaan mengharuskan bekerja di kantor, tapi kalau ada dinas di luar kantor gitu ya berarti menyesuaikan aja gitu.” (Informan 3, 2023).

“Kalau saya harus di luar ruangan ya mba karena kan jaga stand makanan. Senangnya kerja di luar ruangan karena udaranya bebas ya mba ngga sumpek gitu, trus sedihnya kalau hujan itu kerasa dinginnya. Tapi kalau kedepannya saya dapat pekerjaan lain, saya ingin nyoba kerja di indor atau di kantor biar suasanya beda.” (Informan 4, 2023).

Hasil wawancara dengan informan dapat diambil kesimpulan bahwa karyawan harus bekerja sesuai peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Tidak ada kebebasan untuk memilih tempat kerja yang diinginkan oleh karyawan. Para informan juga mengatakan bahwa karyawan akan merasa bosan ketika harus bekerja di kantor atau tempat yang ditentukan oleh perusahaan dengan suasana dan lokasi yang sama.

“Terus kalau misalnya selalu kerja di kantor, pasti aku merasa bosan sih karena kan kerja ditempat yang sama ngeliatnya juga laptop terus setiap hari, pasti bosan sih.

(7)

16

Terus kan aku juga ngga boleh membawa HP, terus di laptop kantor juga ngga bisa bukak Youtube dan lain sebagainya cuma stand by terima telfon pasti ngerasa bosan si karena cuma ngeliatnya kan cuma itu-itu tok.” (Informan 1, 2023).

“saya terkadang merasa bosan karena setiap harinya bekerja di kantor dengan keadaan yang sama gitu dengan lokasi yang sama.(Informan 2, 2023).

“bosan itu pasti karena bukan hanya tempat yang sama tapi juga pekerjaan yang monoton. Tapi hal tersebut dapat teratasi dengan lingkungan kerja yang bersih, nyaman, dan tempat yang indah.” (Informan 7, 2023).

“Tentunya ada saat-saat merasa bosan, tapi balik lagi mengenai tanggung jawab kita saat di tempat kerja. kalau pun bosan kan kita bisa sembari jeda sejenak untuk bisa pergi keluar jalan-jalan sebentar melihat pemandangan diluar trus kembali lagi, mungkin sudah mengobati rasa jenuh.” (Informan 8, 2023).

Beberapa orang atau karyawan mungkin merasa lebih produktif dan fokus ketika dapat bekerja di lingkungan yang diinginkan. Fleksibilitas tempat kerja memungkinkan individu untuk menciptakan lingkungan kerja yang optimal sesuai dengan kebutuhan karyawan yang dapat meningkatkan efisien dan kualitas kerja. Menurut pendapat para informan yang telah diwawancara juga mendukung mengenai pentingnya adanya peraturan fleksibilitas tempat kerja karena akan memberikan banyak dampak positif.

“Terus kalau dikasih kebebasan buat milih tempat kerja, aku pilih kerja di rumah sih karena aku kalau misalnya kerja di café atau diluar itu lebih gampang ke distract dengan yang lain. Misal lewat orang lalu lalang gitu. Kalau menurutku lebih fokus kerja di rumah gitu.” (Informan 1, 2023).

“Lalu untuk kebebasan, saya ingin memilih bukan di rumah tetapi saya ingin pindah ke outlet yang lebih kecil yang lebih sepi pengunjungnya agar bisa melakukan pelayanan dengan maksimal. Karena kalau di outlet besar itu pelayanannya kurang maksimal karena banyak nasabah yang antri.(Informan 2, 2023).

“Kalau dikasih kebebasan saya lebih memilih kerja di rumah. Soalnya menurutku bakal bisa lebih produktif buat ngerjain pekerjaan lainnya. Misalnya sambil menyelesaikan pekerjaan rumah atau kerjaan lainnya. Tetapi pasti harus bertanggung jawab dengan tugas utama kita sebagai karyawan.” (Informan 3, 2023).

“Tentunya untuk memilih tempat kerja lebih memilih tempat kerja yang bersih, nyaman kemudian dengan kerjasama atau team work yang baik. Setelah itu mungkin sistem kerja yang disiplin dan juga terarah gitu. Sistematislah.” (Informan 8, 2023).

Menurut para informan juga mengatakan bahwa penerapan fleksibilitas tempat kerja sangat penting. Beberapa manfaat dari adanya fleksibilitas tempat kerja yaitu terjadinya keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang lebih baik, meningkatkan produktivitas, meningkatkan tingkat fokus, menciptakan suasana lingkungan kerja yang baru. Fleksibilitas

(8)

17

tempat kerja yang disediakan oleh perusahaan dapat membantu dalam menarik dan mempertahankan karyawan, terutama di era di mana kerja jarak jauh semakin popular dan dihargai.

“Pentingnya penerapan fleksibilitas tempat kerja menurutku kalau misalnya pekerjaan yang bisa ada pilihan kerja di kantor atau di rumah lebih enaknya. Karena kita bisa menyesuaikan kalau kita capek kerja di kantor, kita kadang ngerasa bosen kan butuh suasana baru. Jadi kalau ada pilihan kerja WFH lebih enak gitu.” (Informan 1, 2023)

“Menurut saya penerapan fleksibilitas tempat kerja di tempat kerja penting dilakukan agar karyawan tidak jenuh selama bekerja di kantor. Dengan suasana baru di luar tempat kerja maka akan dapat meghasilkan ide ide baru yang bisa kita dapatkan di luar kantor.” (Informan 3, 2023)

“Untuk fleksibilitas tempat kerja di tempat kerja bagi karyawan, mungkin kalau untuk karyawan yang dari segi kantor itu mungkin bisa. Tapi kalau untuk karyawan yang lapangan itu sulit diterapkan karena kalau misal karyawan kantor yang berhubungan dengan administrasi atau dengan data-data mungkin masih bisa dilakukan di rumah atau di tempat lain. Kalau misal untuk karyawan lapangan yang harus selalu ada di tempat dan harus bertemu dengan orang secara langsung itu sulit dilakukan.”

(Informan 8, 2023)

Implementasi fleksibilitas tempat kerja juga harus mempertimbangkan jenis pekerjaan, memerlukan manajemen yang efektif, komunikasi yang baik antara tim dan penggunaan teknologi yang memadai untuk menjaga kolaborasi dan keterhubungan yang diperlukan dalam konteks kerja seperti pendapat dari informan 8 (2023).

Pemanfaatan Teknologi Canggih

Pemanfaatan teknologi canggih merujuk pada penggunaan teknologi terkini dan inovatif dalam kegiatan dan proses di berbagai bidang. Pemanfaatan teknologi canggih bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, kualitas, dan inovasi dalam suatu konteks tertentu. Pemanfaatan teknologi canggih memberikan potensi transformasi dalam berbagai aspek kehidupan dan industri. Calon karyawan saat ini cenderung mencari pekerjaan dengan mempertimbangkan teknologi yang digunakan oleh perusahaan.

Pernyataan tersebut didukung oleh beberapa informan yang mengatakan bahwa calon karyawan ingin bekerja di perusahaan yang menggunakan teknologi canggih dan inovatif untuk mendukung produktivitas, kolaborasi dan efisiensi kerja (Informan, 2023).

“Bisa jadi yaa.. karena kalau kita dapat pekerjaan yang pakai teknologi modern bisa menambah pengetahuan dan pengalaman kita aja si.” (Informan 2, 2023)

(9)

18

“Iya tentu, karena semakin maju teknologinya bisa membantu pekerjaan lebih mudah dan ringan.” (Informan 6, 2023)

“betul, saya memilih tempat kerja yang menggunakan teknologi karena dapat menambah pengetahuan pengoperasian mesin dan juga dapat menambah pengalaman.” (informan 7, 2023)

Dalam konteks global yang terus berkembang, perusahaan dan individu yang mampu memanfaatkan teknologi canggih dengan bijak dan inovatif akan mendapatkan keunggulan kompetitif kesempatan untuk meningkatkan kinerja, memperbaiki layanan, dan mencapai hasil yang lebih baik. Teknologi canggih tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga ada dampak negatif atau tantangan yang timbul karena implementasi teknologi canggih di tempat kerja.

“Terus buat pemanfaatan teknologi canggih ini, untuk teknologinya lumayan canggih kalau di tempatku kerja karena kan sebagai Call Center itu ada sistem untuk yang nyambung ke telfonnya juga ya. Terus kan banyak sistem yang aku bukak juga untuk buka data nasabah dan lain sebagainya gitu. Buat tantangan atau resikonya sendiri buat teknologi yang tempatku kerja sekarang, itu karena aku pegang banyak data nasabah jadi lebih hati-hati sih. Karena kan aku juga punya kewenangan buat blokir kartu atau blokir data nasabah juga jadi lebih hati-hati dalam penggunaan sistem- sistemnya gitu sih. Juga takutnya kan ada data yang diretas kalau teknologi yang pegang data nasabah gitu, jadi mungkin risikonya itu sih. Maka dari itukan aku ngga boleh bawa HP atau elektronik ke dalam layananku, dikhawatirkan kita menyalah gunakan teknologi atau data tersebut begitu.” (Informan 1, 2023)

“Jadi dalam sehari-hari kami menggunakan aplikasi Pegadaian Digital. Tetapi masih banyak tantangannya yaitu banyak ibu-ibu yang lansia yang bisa dibilang sedikit gaptek. Jadi itu ada tantangan untuk kami sendiri, karena kami tidak bisa memaksa mereka menggunakan aplikasi di smartphone.” (Informan 2, 2023)

“Sangat penting, karena di stand minuman ini membutuhkan Go-Food dan cup sealer untuk menutup cup dengan rapat dan tidak tumpah. Jika Go-Food tidak ada sinyal atau sinyal hilang itu pesanan tidak bisa masuk, trus jika mati listrik kita harus menggunakan cup plastik dan tidak bisa menggunakan cup sealer. Dan jika menggunakan cup plastik, keamanan tidak terjamin karena dapat tumpah di jalan.”

(Informan 5, 2023)

Penting bagi perusahaan dan karyawan untuk mengatasi tantangan penggunaan teknologi canggih ini dengan mengembangkan kebijakan dan prosedur yang tepat. Dengan pendekatan yang bijaksana, teknologi canggih dapat dimanfaatkan seefisien mungkin untuk mengoptimalkan manfaat dengan meminimalisir risiko dan dampak negatif yang timbul.

(10)

19 Penataan Ruang Kantor

Tingkat Pencahayaan

Tingkat pencahayaan dinilai sangat penting bagi pemilik ruangan untuk memastikan tingkat pencahayaan yang memadai dengan memilih sumber cahaya yang tepat, mendesain pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan ruangan, dan mempertimbangkan faktor lain seperti warna dinding yang dapat mempengaruhi penyebaran cahaya. Pencahayaan di dalam ruangan dinilai lebih mudah diatur sesuai dengan kebutuhan, pernyataan ini sesuai dengan hasil wawancara dengan para informan yang lebih memilih untuk bekerja di dalam ruangan.

“Dalam melakukan pekerjaan di perusahaan saat ini, saya memilih di dalam ruangan karena lebih nyaman dan dapat memaksimalkan pelayanan kepada nasabah.”

(Informan 2, 2023).

“Kalau di dalam ruangan itu pencahayaannya bisa diatur pakai lampu atau jendela gitu enaknya. Kalau diluar ruangan itu langsung kena sinar matahari itu terlalu silau.

Jadi saya lebih memilih di dalam ruangan.” (Informan 4, 2023).

“pastinya saat ini dan kedepannya saya memilih pekerjaan yang didalam ruangan karena secara keamanan akan lebih secure dilakukan didalam ruangan, terlebih ada peralatan atau mesin-mesin yang tidak diperbolehkan berada diluar ruangan.”

(Informan 7, 2023)

Menjaga tingkat pencahayaan yang baik, dapat menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman dan produktif di dalam ruangan. Para informan juga mengatakan bahwa tingkat pencahayaan sangat mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja.

“Terus untuk tingkat pencahayaan mempengaruhi kinerja menurutku iya banget.

Karena kalau misalnya pencahayaannya kurang atau agak gelap gitu bikin ngantuk sih aku ngerasanya. Jadi ngga fokus.” (Informan 1, 2023).

“Lalu untuk pencahayaan dapat mempengaruhi kinerja seseorang karena jika menurut saya terlalu banyak cahaya mataharinya itu lebih bikin diri kita lebih semangat dan tidak bosan di dalam ruangan terus menerus.” (Informan 2, 2023).

“Tingkat pencahayaan dapat mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja karena jika tingkat cahayanya terlalu redup itu kita tidak bisa mengerjakan pekerjaan kita dengan baik, dan jika terlalu cerah itu juga kita tidak bisa melakukan pekerjaan dengan baik karena tingkat pencahayaan yang terlalu terang itu bisa menyebabkan pusing”

(Informan 5, 2023).

Penting bagi perusahaan untuk memastikan tingkat pencahayaan yang memadai di kantor dengan kombinasi antara pencahayaan alami dan buatan yang sesuai. Penggunaan lampu yang tepat serta perawatan dan pemeliharaan sistem pencahayaan yang baik adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang optimal dari segi pencahayaan.

(11)

20

Cahaya memainkan peran penting dalam lingkungan kerja dan dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan dan kinerja karyawan. Cahaya yang cukup membantu menjaga tingkat energi yang optimal, mengurangi kelelahan serta meningkatkan fokus. Karyawan yang memiliki akses cahaya yang baik cenderung lebih produktif, efisien, dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik.

Cahaya juga memiliki pengaruh pada mood dan motivasi karyawan. Lingkungan kerja yang terang dan baik pencahayaannya dapat menciptakan suasana yang positif, energik, dan membangkitkan semangat. Mengoptimalkan penggunaan cahaya alami, pencahayaan buatan yang tepat, serta memberikan pilihan pencahayaan dapat disesuaikan dengan preferensi karyawan dapat meningkatkan kerja dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Temperatur / Suhu Udara

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang optimal, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan suhu udara yang nyaman bagi karyawan. Suhu udara yang nyaman membantu menjaga karyawan tetap fokus, energik dan produktif. Dalam lingkungan dengan suhu yang sesuai, karyawan merasa lebih nyaman secara fisik, mengurangi gangguan konsentrasi dan ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil wawancara juga menunjukkan hasil bahwa para informan sangat setuju bahwa suhu udara dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja.

“Kalau tingkat suhu udara mempengaruhi kinerja menurutku mungkin sedikit berpengaruhnya kalau misalnya suhu udara. Kadang kalau misalnya aku kerja di dalam ruangan yang ber AC, yang AC nya lagi dingin banget itu aku juga kadang bikin ngantuk juga sih. Jadi kadang ngga fokus karena kan kedinginan. Kalau misalnya panas juga kadang kepanasan juga bikin ngga fokus juga gitu. Jadi suhu sebenernya bisa berpengaruh si.” (Informan 1, 2023)

“Ya mempengaruhi, karena kalau terlalu panas akan membuat tidak betah dalam bekerja.” (Informan 3, 2023)

“Sangat mempengaruhi, karena ketika suhu udara terlalu panas akan membuat tidak konsentrasi dalam bekerja dan ketika dingin juga bisa menyebabkan mengantuk.”

(Informan 5, 2023)

Suhu udara yang tepat sangat penting bagi karyawan dalam lingkungan kerja. Suhu udara yang nyaman menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan. Ketika suhu udara terlalu tinggi atau terlalu rendah, karyawan dapat merasa tidak nyaman dan kesulitan berkonsentrasi. Suhu yang nyaman membantu menjaga karyawan tetap segar, terjaga dan fokus pada pekerjaan.

(12)

21

“Terus kalau dari suhu udaranya sendiri, aku lebih suka di dalam ruangan karena aku kan kerjanya di dalam ruangan dan ber AC jadi lebih enak lebih nyaman aja buat kerja sih.” (Informan 1, 2023)

“Di dalam ruangan karena dengan suhu udara yang nyaman atau sejuk itu bisa lebih membuat semangat bekerja.” (Informan 3, 2023)

“Eee… di dalam, karena suhu di dalam ruangan itu bisa diatur juga pakai kipas angin atau AC. Kalau di luar ruangan itu harus sesuai sama udara di situ juga.” (Informan 4, 2023)

“pastinya di dalam ruangan, karena suhu udara di dalam ruangan lebih dapat dikendalikan daripada di luar ruangan.” (Informan 7, 2023)

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang optimal, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan suhu udara yang nyaman bagi karyawan. Melakukan pengaturan suhu yang sesuai, menyediakan fasilitas pengaturan suhu yang memungkinkan penyesuaian karyawan, serta memantau dan mengelola kondisi suhu secara teratur dapat memberikan manfaat bagi karyawan dalam hal kesejahteraan, produktivitas dan kepuasan. Pemenuhan kebutuhan suhu udara yang tepat dapat memberikan karyawan dengan lingkungan kerja yang optimal untuk mencapai kinerja terbaik karyawan.

Tingkat Kebisingan

Tingkat kebisingan merujuk pada intensitas atau volume suara di sekitar lingkungan kerja. Tingkat kebisingan mengacu pada jumlah dan jenis suara di tempat kerja yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Beberapa pekerjaan membutuhkan tingkat kebisingan yang sangat rendah karena jenis pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi.

Empat dari delapan informan mengaku bahwa pekerjaan para informan membutuhkan suasana yang tenang selama bekerja.

“Karena mudah kedistract itu jadi lebih suka suasana yang tenang dan juga karena mungkin dipekerjaanku jadi Call Center itu kan harus fokus untuk menangani nasabah yaa. Jadi memang harus benar-benar butuh fokus dan suasana tenang sih biar ngga salah ngehandle nasabah juga.” (Informan 1, 2023)

“Lalu saya juga membutuhkan suasana lingkungan yang tenang karena perlu berkonsentrasi.” (Informan 2, 2023)

“Ya. Perkerjaan saya membutuhkan suasana dan lingkungan kerja yang tenang.”

(Informan 3, 2023)

“Pekerjaan yang saya lakukan, membutuhkan suasana yang tenang karena jika di kebisingan saya tidak bisa fokus dalam bekerja.” (Informan 5, 2023)

(13)

22

Tingkat kebisingan yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan konsentrasi karyawan. Suara yang bising dan mengganggu dapat membuat sulit bagi karyawan untuk memfokuskan perhatian pada tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi. Tingkat kebisingan juga dapat mengganggu kemampuan karyawan untuk berpikir jernih. Karyawan mungkin mengalami kesulitan dalam menerima informasi, memecahkan masalah atau mengingat informasi penting. Hal ini dapat menghambat produktivitas dan kualitas kerja sehingga terjadi penurunan kinerja. Untuk mengurangi tingkat kebisingan yang terjadi di lingkungan kerja, karyawan akan lebih memilih bekerja di dalam ruangan karena memiliki suasana yang lebih tenang. Menurut pendapat dari delapan informan yang telah diwawancara juga memilih untuk bekerja di dalam ruangan karena dinilai cukup tenang dan kondusif untuk bekerja.

“Kalau tingkat kebisingan, aku lebih sukanya kerja di dalam ruangan. Karena aku kan butuh suasana dan lingkungan yang tenang itu.” (Informan 1, 2023)

“Karena pekerjaan saya berhubungan dengan uang dan laporan keuangan maka saya lebih suka dan nyaman dengan suasana kantor yang sepi atau tidak bising, karena dapat lebih fokus dalam bekerja.” (Informan 3, 2023)

“Di dalam ruangan, karena kalau di luar itu kan suara langsung kedengaran di telinga kayak suara mobil atau suara apapun. Tapi kalau di dalam ruangan bisa diredam dengan adanya tembok.” (Informan 4, 2023)

“Membutuhkan suasana dan lingkungan yang tenang itu menurut saya tergantung yaa, tapi lebih nyaman kalau ada suasana dan lingkungan yang tenang. Kita bisa lebih fokus dan kita bisa berpikir lebih jernih.” (Informan 8, 2023)

Penting bagi perusahaan untuk memperhatikan tingkat kebisingan di lingkungan kerja dan mengurangi atau mengelola kebisingan yang berlebihan. Langkah-langkah pengurangan kebisingan di antaranya dengan penggunaan bahan peredam suara, pemisah fisik antara area yang berisik dengan area kerja yang lebih tenang dan memberikan fasilitas pendukung untuk mengurangi dampak negatif kebisingan terhadap kinerja karyawan.

Menurut para informan juga mengatakan bahwa tingkat kebisingan dapat mempengaruhi kinerja seseorang. Gangguan dan distraksi yang terjadi dapat mengganggu konsentrasi dan mengakibatkan kesalahan yang lebih tinggi. Karyawan juga akan menghabiskan waktu dan upaya untuk menyelesaikan pekerjaan yang akhirnya mengurangi efisiensi kerja.

(14)

23 Pemilihan Warna

Desain interior kantor dan pemilihan warna dapat memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di dalam ruangan. Desain interior yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan. Penempatan yang strategis dari peralatan dan perabotan kantor yang mempertimbangkan alur kerja dapat membantu karyawan lebih efisien. Penempatan meja yang sesuai, kursi yang nyaman dan penempatan peralatan dapat meningkatkan kenyamanan fisik karyawan dan bekerja dengan efektif. Menurut hasil wawancara, tujuh dari delapan informan sudah merasa nyaman dan sesuai dengan kriteria desain interior kantor impian untuk di tempat kerja.

“Buat yang tata ruang kantor sendiri, karena aku kerjanya di dalam ruangan, buat desain interior yang sekarang si sebenernya udah bagus yaa untuk tata penempatan AC, penempatan tempat duduk, terus penempatan galon ataupun yang lainnya itu sebenernya udah pas menurutku.” (Informan 1, 2023)

"Untuk interior yang digunakan oleh perusahaan sudah sesuai kriteria saya. Tata ruang yang aesthetic menggunakan AC, lalu terdapat bunga-bunga yang menurut saya itu nyaman.” (Informan 2, 2023)

“Sudah sesuai dengan apa yang saya inginkan, tata ruang kantor yang didalamnya terdapat komputer, almari untuk tempat berkas2, printer, dan juga ac yang cukup.”

(Informan 3, 2023)

“untuk saat ini tempat kerja saya memang tidak menggukan ac, namun banyak kaca dan eksterior yang dapat memanjakan mata ditambah lagi terdapat kaca jendela yang besar dapat melihat pemandangan gunung yang sangat cerah dapat menambah semangat kerja.” (Informan 7, 2023)

Desain interior yang mencerminkan budaya perusahaan yang kreatif dan inovatif dapat merangsang karyawan untuk berpikir kreatif dan menghasilkan ide-ide baru. Ruang yang menarik, inspiratif dan fleksibel dapat meningkatkan imajinasi dan inovasi. Namun dari hasil wawancara yang telah dilakukan ada satu informan yang belum puas dengan desain kantor yang diberikan oleh perusahaan.

“Menurut saya desain interior yang digunakan perusahaan itu sangat monoton dan kurang aesthetic lah bisa dibilang. Dan menurut saya belum sesuai. Karena tata ruangnya masih sangat sederhana.” (Informan 8, 2023)

Desain interior yang terlalu monoton akan membuat karyawan menjadi bosan dan kurang bersemangat. Ruang kantor yang memiliki tampilan monoton, dengan warna yang sama dan kurangnya variasi visual, cenderung membosankan dan tidak mengakibatkan semangat karyawan. Keadaan ini dapat mengakibatkan kejenuhan, kurangnya inspirasi dan penurunan motivasi dalam menjalankan tugas. Selain desain interior kantor yang menarik,

(15)

24

pemilihan warna yang tepat dalam desain interior kantor dapat mempengaruhi mood dan kesejahteraan karyawan. Warna-warna yang disukai atau warna yang cerah dan ceria akan meningkatkan suasana hati dan energi karyawan.

“Pemilihan warna mempengaruhi itu lumayan mempengaruhi si. Warnanya gelap lebih bikin malas dan ngantuk si. Jadi kalau bisa kantor itu suasana yang cerah warnanya putih gitu. Udah sesuai untuk tempat kerjaku yang sekarang.” (Informan 1, 2023)

“Lalu pemilihan warna juga dapat mempengaruhi atau meningkatkan kinerja seseorang dengan menurut saya warna-warna yang cerah itu bisa membuat kita menjadi lebih fresh.” (Informan 2, 2023)

“Menurut saya warna bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Warna yang memungkinkan untuk membuat suasana kantor lebih nyaman adalah warna soft yang terang seperti cream atau putih, apabila gelap akan membuat suasana lebih horor dan menakutkan hehe.” (Informan 3, 2023)

“sangat mempengaruhi kinerja, karena warna dinding yang terlihat bersih dan tegas dapat meningkatkan produktivitas kerja. Saat ini tempat kerja saya berwarna hijau dan putih.” (Informan 7, 2023)

Dengan mempertimbangkan desain interior kantor yang baik dan pemilihan warna yang tepat, perusahaan akan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan membantu kinerja karyawan. Desain interior yang baik dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kreativitas karyawan yang akan berdampak positif pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.

Dalam merancang tata ruang kantor yang efisien dan fungsional perlu mempertimbangkan beberapa hal. Menurut para informan telah menyebutkan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu tergantung jenis pekerjaan, kebutuhan karyawan dan jumlah karyawan dalam sebuah perusahaan (Informan 3, 2023). Beberapa jenis pekerjaan mungkin memerlukan peralatan tertentu dan tidak digunakan bagi semua jenis pekerjaan. Menurut informan 1 dan informan 8 (2023) mengatakan bahwa yang terpenting sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.

Penataan tata ruang kantor yang sederhana dimulai dari penempatan peralatan kantor seperti meja, kursi dan komputer sesuai dengan posisi yang strategis (Informan 7, 2023).

Menurut Informan 8 (2023) mengatakan bahwa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang tata ruang kantor adalah tata letak barang yang mudah dijangkau dan tidak terlalu banyak barang dan pastinya sesuai dengan fungsinya.

(16)

25 Pembahasan

Penelitian menunjukkan bahwa hasil wawancara dengan delapan informan mengungkapkan bahwa beberapa variabel seperti lingkungan kerja fleksibel, penggunaan teknologi canggih dan tata ruang kantor menjadi aspek penting dalam kriteria yang diinginkan di dunia kerja.

Bagan 2. Kriteria Harapan Generasi Z pada Pengaturan Lingkungan Kerja

Sumber : Data Mentah (2023)

Hasil wawancara tersebut memberikan bukti bahwa karyawan menganggap lingkungan kerja yang fleksibel memberikan kebebasan dalam mengatur waktu dan tempat kerja yang dapat meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi. Penggunaan teknologi canggih di tempat kerja dianggap penting untuk memfasilitasi produktivitas dan efisiensi dalam menjalankan tugas. Variabel terakhir tentang tata ruang kantor yang baik dengan desain yang sesuai dapat meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini mendukung pentingnya variabel lingkungan kerja fleksibel, teknologi canggih dan tata ruang kantor dalam menciptakan lingkungan kerja yang diinginkan dan optimal bagi karyawan di dunia kerja.

(17)

26 Lingkungan Kerja Fleksibel

Dalam penelitian Rachmadini dan Riyanto (2020), menjelaskan bahwa lingkungan kerja fleksibel memiliki 3 dimensi yaitu fleksibilitas waktu kerja, fleksibilitas jadwal kerja dan fleksibilitas tempat kerja. Lingkungan kerja fleksibel memberikan karyawan kebebasan untuk mengatur jadwal kerja, kebebasan memilih tempat kerja dan memungkinkan karyawan untuk mengintegrasikan kehidupan kerja dengan kehidupan pribadi yang lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan motivasi, loyalitas, dan keterikatan karyawan terhadap perusahaan.

Dimensi pertama tentang fleksibilitas waktu kerja yang dinilai cukup penting untuk diterapkan karena memberi kemudahan dalam mengatur waktu antara jam kerja dan kehidupan pribadi. Penerapan fleksibilitas waktu dinilai dapat mengurasi rasa bosan dan mengurangi tingkat stres bagi karyawan yang bekerja dengan durasi waktu terlalu lama. Menurut empat informan yang telah diwawancara mengatakan bahwa perusahaan tidak menerapkan kebebasan dalam mengatur jam kerja karyawan karena faktor jenis pekerjaan yang ada di perusahaan.

Empat informan lainnya mengatakan bahwa perusahaan memberikan kebebasan dalam mengatur jadwal kerja sesuai dengan kebutuhan karena empat informan ini bukan pekerja tetap melainkan pekerja part time. Sehingga penerapan fleksibilitas waktu kerja ini sangat penting namun tetap harus sesuai dengan kebutuhannya, karena tidak semua jenis pekerjaan bisa diterapkan peraturan fleksibilitas ini.

Selanjutnya mengenai fleksibilitas jadwal kerja yang sudah banyak diterapkan di beberapa perusahaan. Menurut delapan informan mengatakan bahwa perusahaan memberikan kebebasan untuk mengatur jadwal libur dan jadwal cuti bagi karyawan. Walaupun diberikan kebebasan, perusahaan tetap memberikan batasan jadwal libur dan jadwal cuti setiap bulannya.

Menurut para informan juga memberikan pendapat bahwa penerapan fleksibilitas jadwal kerja sangat penting karena lebih memudahkan mengatur jadwal kerja dengan kegiatan lain, membuat karyawan lebih bahagia dan lebih bebas membagi jam istirahat dengan jam kerja.

Fleksibilitas tempat kerja menjadi dimensi ke tiga yang dinilai juga sangat penting untuk diterapkan di perusahaan. Adanya kebebasan dalam memilih tempat kerja akan memberikan suasana yang baru dan nyaman bagi karyawan sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Menurut para informan, kriteria tempat kerja yang diinginkan yaitu tempat yang bersih, sirkulasi udara yang bagus dan memiliki suasana yang nyaman. Para informan merasa bosan ketika harus selalu bekerja di kantor dengan tempat dan suasana yang sama untuk setiap harinya. Namun pada kenyataannya, para informan bekerja di perusahaan yang tidak memberikan kebebasan dalam memilih tempat kerja. Karyawan selalu diharuskan untuk bekerja di kantor karena faktor jenis pekerjaannya di bidang pelayanan. Oleh karena itu jika diberikan kebebasan dalam

(18)

27

memilih tempat kerja, beberapa informan akan memilih untuk bekerja di rumah atau bisa memilih outlet yang lain untuk mencari suasana yang baru. Penerapan fleksibilitas tempat kerja dinilai penting karena mengurangi rasa bosan, meningkatkan produktivitas, meningkatkan tingkat fokus, dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang baru.

Lingkungan kerja yang fleksibel memiliki pengaruh signifikan terhadap minat seorang gen Z dalam melamar pekerjaan. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan cenderung lebih tertarik untuk melamar pekerjaan di perusahaan yang menawarkan fleksibilitas dalam hal waktu dan tempat kerja. Generasi Z menunjukkan ketertarikan dan mengutamakan perusahaan yang menawarkan jadwal kerja yang fleksibel (Nurqamar et al., 2022). Pernyataan ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurqamar et al (2022) yang mengatakan bahwa work life balance bagi generasi Z yang bekerja tidak hanya tentang pilihan kerja yang fleksibel namun pemberian cuti juga termasuk dalam kriteria untuk mendapatkan keseimbangan kehidupan. Pernyataan ini didukung dengan penelitian Wijoyo et al (2020) yang mengatakan generasi Z tertarik akan kebebasan, fleksibilitas, dan transparansi dalam meningkatkan produktivitas bekerja. Dengan demikian, lingkungan kerja fleksibel memiliki dampak positif terhadap intensi karyawan dalam melamar kerja. Perusahaan yang menyadari pentingnya fleksibilitas sebagai faktor menarik dapat meningkatkan daya tarik calon karyawan sebagai tempat kerja.

Pemanfaatan Teknologi Canggih

Teknologi yang canggih tidak dapat terpisahkan dari kehidupan di zaman sekarang karena segala kegiatan atau pekerjaan sangat membutuhkan peran teknologi. Menurut para informan juga mengatakan bahwa mereka bekerja dengan menggunakan teknologi seperti telepon, komputer, handphone dan aplikasi dari perusahaan. Pemanfaatan teknologi dalam dunia kerja akan lebih membantu dan mempermudah pekerjaan menjadi lebih efisien. Informan juga mengatakan bahwa beberapa informan akan memilih tempat kerja dengan melihat teknologi yang digunakan. Pernyataan ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurqamar et al (2022) yang mengatakan bahwa perusahaan yang memiliki fasilitas mendukung dengan memanfaatkan kemajuan teknologi akan menjadi faktor utama generasi Z dalam memilih perusahaan.

Para informan berpendapat bahwa dengan bekerja menggunakan teknologi yang baru akan menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penggunaan teknologi. Penelitian Hanifah dan Wardono (2020) juga mendukung dengan pernyataan bahwa generasi Z cenderung mengadopsi lingkungan kerja yang memberikan dukungan bagi pertumbuhan dan

(19)

28

perkembangan karier. Penggunaan teknologi yang baru dan canggih akan memberikan pengalaman tambahan bagi karyawan, sehingga karyawan dapat terus berkembang dalam kariernya.

Dalam penggunaan teknologi tetap harus berhati-hati karena tetap ada tantangan yang harus dihadapi bagi penggunanya. Salah satu contoh tantangan yang dihadapi para informan ketika menggunakan teknologi saat bekerja adalah harus lebih berhati-hati karena menyimpan data penting yang tidak boleh hilang ataupun disalah gunakan. Tantangan selanjutnya yaitu ketika saluran listrik terputus maka pekerjaan akan menjadi terbengkalai karena semua teknologi canggih membutuhkan aliran listrik. Penting bagi perusahaan dan karyawan untuk mengatasi tantangan penggunaan teknologi canggih ini dengan mengembangkan kebijakan dan prosedur yang tepat.

Penataan Ruang Kantor

Variabel terpenting dalam kelangsungan kerja karyawan di suatu perusahaan adalah tentang tata ruang kantor. Menurut Rina dan Sulistari (2019), tata ruang kantor melibatkan lebih dari sekedar pengaturan peralatan dan perlengkapan kantor. Hal ini juga mencakup elemen-elemen lingkungan fisik di sekitar ruangan termasuk pencahayaan, suhu udara, kebisingan dan pemilihan warna yang tepat. Dari ke empat dimensi yaitu tingkat pencahayaan, tingkat suhu udara, tingkat kebisingan dan pemilihan warna yang tepat, para informan mengatakan bahwa bekerja di dalam ruangan menjadi pilihan utama bagi karyawan. Bekerja di dalam ruangan dinilai lebih nyaman dan fokus untuk melakukan pekerjaan. Dengan adanya lingkungan fisik yang mendukung interaksi sosial dan menciptakan suasana yang menyenangkan, generasi Z cenderung bertahan lebih lama di tempat kerja (Hanifah dan Wardono, 2020).

Karyawan yang memiliki akses cahaya yang baik cenderung lebih produktif, efisien, dan mampu menyelesaikan tugas dengan baik. Selain tingkat pencahayaan, suhu udara juga menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Suhu udara yang nyaman menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan dapat meningkatkan konsentrasi karyawan. Ketika suhu udara terlalu tinggi atau terlalu rendah, karyawan dapat merasa tidak nyaman dan kesulitan berkonsentrasi. Selanjutnya tingkat kebisingan dinilai sangat berpengaruh dalam kinerja karyawan. Beberapa jenis pekerjaan tentu membutuhkan kondisi lingkungan yang tenang dan tidak dapat diganggu. Namun ketika lingkungan kerja tidak mendukung dan terlalu bising akan menurunkan tingkat konsentrasi karyawan yang akan mengakibatkan penurunan

(20)

29

kinerja. Oleh karena itu karyawan lebih memilih bekerja di dalam ruangan karena lebih memiliki suasana yang tenang dan kebisingan bisa diatasi dengan beberapa cara.

Dimensi terakhir mengenai desain interior dan pemilihan warna juga dinilai berpengaruh dalam peningkatan kinerja karyawan. Desain interior yang baik akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas karyawan. Menurut para informan juga mengatakan bahwa desain interior perusahaan sudah bagus dan sesuai dengan kriteria karyawan. Hal ini dilihat dari penempatan peralatan yang sesuai, adanya hiasan untuk mempercantik ruangan dan yang terpenting sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Pemilihan warna yang tepat juga dapat mempengaruhi kinerja karena bisa meningkatkan semangat dalam bekerja. Pemilihan warna dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan pemilihan warna yang cerah dinilai dapat membuat suasana kantor menjadi lebih nyaman. Pernyataan ini mendukung penelitian dari Ismail dan Nugroho (2022) bahwa penting untuk merencanakan penggunaan warna di tempat kerja, karena warna memiliki peran krusial dalam menciptakan atmosfer ruangan dan mempengaruhi perasaan karyawan.

Referensi

Dokumen terkait