• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Peran Literasi Digital Dalam Memoderasi Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan, dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Penggunaan P2P Lending Pada Generasi Milenial Di Kota Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana: Peran Literasi Digital Dalam Memoderasi Pengaruh Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan, dan Persepsi Risiko Terhadap Minat Penggunaan P2P Lending Pada Generasi Milenial Di Kota Salatiga"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

13

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta kedudukan variabel-variabel yang akan diteliti serta sebagai sarana uji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya (Silaen &

Prabawani, 2019). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang dimana penelitian ini berfokus pada peran adanya variabel literasi digital terhadap pengaruh variabel persepsi manfaat, persepsi keamanan, dan persepsi risiko terhadap minat penggunaan P2P Lending. Metode penelitian kuantitatif dilakukan untuk menguji bahwa sebuah fenomena yang dirumuskan dalam variabel-variabel diyakini selama ini terbukti atau tidak terbukti (Zaluchu, 2020).

Populasi dan Sampel

Populasi adalah objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian diambil kesimpulan (Ideswal et al., 2020) Dalam penelitian ini, populasi yang dimaksud adalah generasi milenial yang ada di Kota Salatiga. Saat ini jumlah generasi milenial yang ada di Kota Salatiga berjumlah 59.927 orang (Badan Pusat Statistik Kota Salatiga, 2022). Besar kecilnya populasi mempengaruhi jumlah sampel yang akan diteliti. Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini akan menggunakan perhitungan rumus slovin sebagai berikut :

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁(𝑒)2

𝑛 = 59.927 1 + 59.927(0,1)2

𝑛 = 59.927 1 + 59.927𝑥 0.01 𝑛 = 59.927

1 + 599,27

𝑛 =59,927 600,27 𝑛 = 99,8

(dibulatkan menjadi 100)

(2)

14 Keterangan :

n : Ukuran sampel / jumlah responden N : Ukuran populasi

e : Persentase kelonggaran ketelitian kesalahan pada pengambilan sampel yang dapat ditolerir ; e = 0,1 (dikarenakan populasinya <1000).

Berdasarkan perhitungan rumus slovin diatas, dapat dilihat bahwa jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang.

Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data yang akan diolah diperoleh dari kuesioner karena dengan menggunakan kuesioner data atau informasi yang didapatkan jumlahnya cukup besar, efisiensi waktu dan biaya. Kuesioner yang dibagikan nantinya akan dipilih dengan teknik non- probability sampling dengan jenis purposive sampling dimana peneliti melakukan pengumpulan sampel secara acak yaitu terhadap masyarakat yang belum pernah bertransaksi menggunakan P2P Lending. Kuesioner dibuat melalui google form berdasarkan pernyataan- pernyataan yang sudah ditentukan peneliti kemudian link google form dibagikan melalui email, aplikasi whatsapp dan instagram kepada Generasi Milenial di Kota Salatiga.

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Sumber

1. Persepsi Manfaat (X1)

Seberapa tinggi tingkat kepercayaan seseorang terhadap suatu teknologi yang

dinilai mampu

membantu pekerjaannya.

• Memiliki Kegunaan

• Sumber Pendanaan

Robaniyah dan Kurnianingsih (2021)

2. Persepsi Keamanan (X2)

Kemampuan penyedia layanan fintech dalam memastikan keamanan data pribadi pengguna

• Tidak khawatir dalam memberikan informasi pribadi.

Yunita, Sumarsono, dan Farida (2019)

(3)

15 dan transaksi yang sedang dilakukan serta pengendalian layanan secara teratur.

• Percaya bahwa

informasi pribadi dilindungi.

• Percaya transaksi digital terjamin keamanannya

3. Persepsi Risiko (X3)

Risiko merupakan suatu ketidakpastian yang akan diterima pengguna dalam menggunakan fintech P2P Lending

• Risiko Psikologi (perasaan atau emosi)

• Risiko kinerja (kurang mendapatkan fungsi atau manfaat)

• Risiko Fisik (dampak yang ditimbulkan)

• Risiko keuangan, (masalah finansial)

• Risiko sosial, (lingkungan sekitar)

Nurdin, Azizah dan Rusli (2020)

4. Literasi Digital (Z)

Merupakan

keterampilan dan strategi yang digunakan oleh seseorang atau individu supaya dapat bertahan di lingkungan era digital,

1. Etika Digital (kemampuan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap pemanfaatan dunia digital)

2. Budaya Digital (cara berinteraksi, berpikir, dan

berkomunikasi secara digital)

3. Keterampilan Digital (kemampuan

mengevaluasi berbagai teknologi digital)

Sulistianingsih, Maivalinda dan Riski (2021)

(4)

16

4. Keamanan Digital (pemahaman mengenai pengamanan kegiatan digital seperti password dan OTP)

5. P2P Lending (Y)

Praktik pelayanan berbasis keuangan yang mempertemukan

pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower) melalui media online atau finansial technology.

5. Performance Expectasi (PE)

6. Effort Expectancy (EE) Tingkat Kemudahan 7. Social Influence (SI) Pengaruh pihak lain 8. Price Value (PV)

Nilai yang dirasakan 9. Hedonic Motivation

(HM)

Kesenangan yang didapat

10. Habit (H) Kebiasaan

menggunakan finansial technology

(Hasibuan, 2021)

Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan analisis data primer yang diukur dengan skala likert yang merupakan metode untuk mengukur sikap dan kepuasan dalam suatu penelitian lewat penyebaran angket atau kuesioner.. Skala likert adalah skala yang digunakan ketika peneliti ingin mengukur sikap, persepsi atau pendapat individu atau kelompok terhadap suatu fenomena (Pranatawijaya et al., 2019).

Data diolah dengan menggunakan skala likert dengan jawaban atas pertanyaan yaitu skala 1-5. Nilai yang dimaksud adalah skor atas jawaban responden, di mana nilai yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut :

(5)

17 Tabel 3.2 Skala Likert

Simbol Jawaban Angket Penelitian Nilai

STS Sangat Tidak Setuju 1

TS Tidak Setuju 2

N Netral 3

S Setuju 4

SS Sangat Setuju 5

Ciri khas dari skala likert adalah bahwa makin tinggi skor yang diperoleh oleh seorang responden merupakan indikasi bahwa responden tersebut sikapnya semakin positif terhadap obyek yang ingin diteliti oleh peneliti.

Uji Instrumen

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur seberapa valid suatu kuesioner apakah jawaban atas pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu menjelaskan suatu fenomena yang akan diteliti dalam suatu penelitian dengan melihat pearson correlation pada masing-masing indikator penelitian. Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:

1) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir pernyataan tersebut adalah valid.

2) Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel maka butir pernyataan tersebut tidak valid

Uji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur tingkat keandalan hasil perhitungan kuesioner berdasarkan nilai Cronbach Alpha atau nilai koefisien alpha reliabilitas (reliabel > 0,7). Pengukuran dilakukan hanya satu kali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban dan pernyataan.

Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi linear berganda terpenuhi, uji asumsi klasik dalam penelitian ini menguji normalitas data secara statistik, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan sebagai alat uji apakah data dalam setiap

(6)

18

variabel memiliki distribusi normal. Jika hasil Kolmogroov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan di atas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan di bawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal.

Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah antar variabel berkorelasi tinggi atau tidak. Dalam uji multikolinearitas dapat dilihat nilai toleransi ( > 0,10 tidak terjadi multikolinearitas) dan nilai VIF (variance inflation factor) ( < 10,00 tidak terjadi multikolinearitas).

Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varian model regresi dari pengamatan satu dengan pengamatan lainnya. Apabila nilai signifikansi > 0,05 data tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika nilai signifikansi < 0,05 data terjadi heteroskedastisitas. Apabila dalam hasil uji model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas maka model regresi tersebut dikatakan model regresi yang baik.

Uji Hipotesis

Analisis Regresi Linier Berganda

Pengujian hipotesis dilakukan bertujuan untuk melihat kemungkinan diterimanya atau tidak hipotesis yang disimpulkan. Analisis regresi berganda adalah salah satu teknik analisis dalam penelitian kuantitatif yang tujuan penggunaannya untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑌 = 𝛼 + 𝑏1𝑥1+ 𝑏2𝑥2 + ⋯ + e

Keterangan :

Y = Variabel Dependen (P2P Lending) α = Konstanta

b = Koefisien Regresi

x = Variabel Independen (Persepsi Manfaat, Persepsi Keamanan, Persepsi Risiko) e = error

Moderated Regression Analysis (MRA)

(7)

19

Uji interaksi (moderated regression analysis) merupakan aplikasi khusus dari regresi linear berganda di mana dalam persamaannya terdapat unsur interaksi dengan tujuan agar mengetahui apakah variabel moderasi dapat memperkuat atau memperlemah di antara variabel dependen dan independen. Untuk menentukan apakah variabel moderasi yang kita gunakan memang memoderasi variabel X terhadap Y maka perlu diketahui kriteria sebagai berikut :

Adapun persamaan sistematis dalam menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) yaitu :

Y = α + β₁X1 + β₂X2 + β₃X₃ + β₄Z + β₅X1.Z + β₆X2.Z + β₇X₃.Z + e Keterangan :

Y = P2P Lending 𝑎 = Konstanta

β = Koefisien Regresi Variabel X1 = Persepsi Manfaat

X2 = Persepsi Keamanan X₃ = Persepsi Risiko Z = Literasi Digital e = error

Referensi

Dokumen terkait