Temperatur campuran lemak ini dipengaruhi oleh temperatur bahan baku yang akan diolah agar kristal nagarin dan mentega yang terbentuk sempurna dan campuran produk akhir menjadi lebih stabil dengan umur simpan yang lebih lama. Hal ini mengakibatkan output yang dihasilkan menjadi sedikit dan memerlukan tambahan waktu produksi untuk mencapai target kuantitas produksi, sehingga kuantitas produksi mampu mencapai target kuantitas produksi yang direncanakan. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk membahas mengenai perubahan pertukaran panas sistein pada pakan mentah untuk meningkatkan selektivitas waktu operasi, yang tentunya akan meningkatkan efisiensi biaya dan waktu yang digunakan untuk pengolahan margarin dan singkatan di PT. BAGAIMANA/SENI.
Dalam menyelesaikan masalah efisiensi waktu pemanasan, perlu dibuat batasan-batasan masalah agar tujuan yang diharapkan lebih fokus dan rinci. Pengumpulan data yaitu: dilakukan dengan cara observasi atau teknik mendalam secara langsung dan dengan cara wawancara kepada kepala bagian pemanfaatan, kepala bagian produksi margarin dan lemak serta bagian laboratorium. Pada tahun 1984 diadakan suatu pertemuan diadakan. menyetujui penjualan saham dan melakukan perubahan pengurus dengan akta no.
SMART Tbk bergerak dalam bidang industri minyak luar negeri, Crystal Kernel Oil (CPKO), Refined Bleached Deodorized Palm Oil (R.BDPO), Refined Bleached Deodorized Stearin (RBDS) dengan bahan baku Crude Palm Oil (CPO), dan pada tahun 1999 Perusahaan berekspansi dengan mendirikan pabrik yang memproduksi niargarin dan mentega.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi juga menerapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan terjadinya komunikasi, koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan organisasi baik ke arah vertikal maupun horizontal. SiVIART Tbk lvledan, iir€in mempunyai struktur organisasi berupa lini dan warung, karena dalam hal ini seseorang berperan sebagai pemimpin dalam proses perencanaan, pemberian nasehat atau pembuatan usulan lainnya. Kepemimpinan puncak dijabat oleh seorang Kepala Staf dan dibantu oleh beberapa orang staf, yang di dalamnya terlihat batasan-batasan pengelolaan masing-masing bidang, selain itu juga menunjukkan hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya melalui fungsinya masing-masing.
Untuk mencapai tujuannya maka perusahaan harus memperhatikan pelaksanaan kerja yang baik dari setiap staf di berbagai departemen kerja dalam struktur perusahaan sehingga dapat tercapai melalui tanggung jawab yang diberikan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. mengatur. seperti sebelumnya.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
- Tenaga Kerja
- il/aktu Ke{a
- Uji Kualitas dan Bahan Baku
- Uji Kualitas
- Premixcr dan Buffer
- Crystallyznr dan Piri Rotor
- Plasticator
- Ilcmelt
Para pekerja PT Slv{ART Tbk Belawan merupakan pekerja Indo-India yang umumnya berasal dari wilayah Sumatera Utara. Upah merupakan tanda terima sebagai imbalan dari perusahaan kepada r.r'r'&w6!t1 atas pekerjaan yang dilakukan yang dinilai dalam bentuk. Selain itu, berbagai jenis minyak yang digunakan yaitu minyak kelapa (CNO), minyak marigold, minyak jagung, minyak kedelai dan juga minyak sawit terhidrogenasi.
Setelah ditambahkan air sesuai formula yang diinginkan, selanjutnya garam dan penstabil pH ditambahkan bersama-sama lalu diaduk selama 20 menit. Sebagai pelarut, RBDPO ditambahkan ke dalam tangki pengemulsi (E-203, 2l0), kemudian ditambahkan bahan pengemulsi dengan formula yang sesuai dengan jenis produk yang diinginkan. Tahapan ini disebut juga dengan tahap mixing yang artinya seluruh bahan baku pembuatan nagarin dicampurkan pada tahap ini.
Botol air panas membantu melancarkan putaran sirap tanpa sebarang gangguan daripada kristal nargarin dalam tiub luar. Hablur marjerin memasuki pin I dan II daripada tiub penghabluran IV.
BAB III
LANDASAN TEORI
- l. Pcngcrtian Heat Transfer (Perpindahan Kalor)
- ilekanisroe Perpindahan Kalor
- 3. Perpindahan Kalor Proses
- Alat Penukar Panas
- h{ass Velocify (Percepatan Aliran }Iassa)
- Biiangan Raynoitl
- Koefisien Perpindahan Kalor
- Teml)eratur Dintling Tube
- U,rAATrn
- maka persamaan akan
Perpindahan panas adalah studi tentang laju perpindahan panas antara sumber dan sumber, biasanya ditangani secara terpisah. Sementara itu, perpindahan panas proses tidak hanya berkaitan dengan laju perpindahan panas, tetapi juga penerapannya pada peralatan teknik dan proses kimia. Permasalahan yang timbul pada proses perpindahan panas terfokus pada jumlah panas yang dapat dipindahkan, kecepatan perpindahan panas, perencanaan penempatan sumber dan penerima panas secara terpisah dan juga mengenai energi yang akan diperlukan untuk proses perpindahan panas tersebut. III.4.. Pada sektor industri modern saat ini, sangat dibutuhkan alat penukar panas yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan kondisi proses yang diinginkan A, selain itu jenis alat penukar panas yang paling umum digunakan antara lain :
Jenis tiub pada penukar jenis ini dirangsang mengikut tiub kondenser yang mempunyai saiz tertentu dengan bentuk paip keluli atau paip Liesi biasa. Jenis 7i luar diarneter I inci adalah jenis yang selalu digunakan dalam reka bentuk penukar haba shell dan tiub. Susunan ini bertujuan untuk memudahkan pembersihan bahagian luar tiub dan juga untuk meminimumkan penurunan tekanan apabila cecair mengalir melalui tiub.
Untuk meningkatkan eddy (turbulensi) pada aliran fluida yang mengalir pada sisi shell biasanya digunakan goresan yang juga menyebabkan kebocoran. Penahan yang mengarahkan aliran zat cair dalam casing sepanjang pipa dari ujung ke ujung atau dari sisi kanan ke kiri, maka koefisien pertukaran panasnya lebih tinggi dibandingkan jika tidak menggunakan kisi-kisi. Penurunan tekanan pada sisi shell exchanger berbanding lurus dengan jumlah jalur aliran fluida antar choke dan juga berbanding lurus dengan jarak antar choke pada setiap jalur aliran fluida.
Biasanya, dengan penukar panas, uap dialirkan ke sisi tabung. Hal ini mencegah kondensat uap terperangkap di dalam penyekat, sehingga menyebabkan kerusakan pada alat jika uap tiba-tiba masuk ke dalam mangkuk.
BAB IV
Fiekanisme Pertukaran Kalor Sisterr Lama
I',ncrgi Panas
BAB V
ANALISA DAN EVALUASI DATA
Untuk &, : 1776
Secara teori waktu yang diperlukan pada proses perpindahan minyak sawit kapur (RBDPO) dari suhu 48o C ke suhu 57" C dengan massa 25,00A kg adalah normal dengan kapasitas pompa penyimpanan I 793T kg, jadi kebutuhan air dibandingkan dengan waktu. Perpindahan panas pada sistem jaket yang memiliki suhu rata-rata 48" C - 57" C rata-rata 4A6,5 menit dengan waktu pemanasan sekitar 79,4 detik. Seperti halnya sistem jaket, sistem ini juga menggunakan energi listrik untuk mengoperasikan pompa penyimpanan untuk mendistribusikan minyak sawit ke sistem premixer.
Pemanfaatan energi listrik pada sistem shell-tube adalah untuk menangani pompa minyak dengan suhu 48' C sampai 57" C untuk setiap 25.000 kg. Dibandingkan dengan penggunaan sistem jaket pendengaran sistem shell-tube, terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan biaya operasional, bila sistem pipa cangkang ini digunakan.
Taiiei V.5
BAB VI
KESINIPULAN I}AN SARAN
- Pemakaian sistem pertukaran kalor sistem shell-tube lebih ekgngmis dibandingkan dengan sistem pertukaran kalor jaket karena bial,a operasional
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sudibyo (1996) I'engenclalian h,{utu l'ada lnclus'tri il{inyctk dan l,enruk
Blocker, Jhon G, and Wiehner W Keith (1955) Oosi Accounting, Third Edition, lvfsGraw-Hill Book Company (Chemical Enginering Series)