• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Hubungan Kesadaran Beragama dengan Kecenderungan Perilaku Altruistik pada Remaja SMK Negeri 1 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Hubungan Kesadaran Beragama dengan Kecenderungan Perilaku Altruistik pada Remaja SMK Negeri 1 Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan.

Perkembangan lebih lanjut, istilah adolescence sesungguhnya memiliki arti yang

luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 1996).

0 ;

�t

Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescere yang artinya "tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan". Menurut Sarwono (2002) remaja adalah masa transisi dari periode anak ke dewasa. Kemudian pada masa remaja ini ditandai dengan adanya perubahan, seperti perubahan fisik, mental, sosial dan emosional. Perubahan tersebut berlangsung karena terjadi pertwnbuhan dan perkembangan dalam dirinya. Pertumbuhan ditandai dengan perubahan ke arah fisik seperti tambah berat, dan tinggi. Sedangkan perkembangan ditandai dengan perubahan ke arah psikologis seperti pikirannya bertambah dewasa, dan lebih baik tingkah lakunya.

Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock, 1996) yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaj�- ��l� suatu �sia_ diman::i individu menjadi

terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana anak tidak merasa

- - -- -- -- - .. -

bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar.

Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan (Hurlock, 1996) antara lain mampu menerima keadaan fisiknya, ma1npu menerima dan memahami peran seks

1

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

2

usia dewasa, mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis, mencapai kemandirian emosional, mencapai kemandirian

ekonomi, mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat

. . . ' .

diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggot3 masyarakat, memahami dan

· menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orangtua, mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki usia dewasa, mempersiapkan diri untuk memasuki usia perkawinan, memahami dan

mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

Hal ini ditekankan oleh Gunarsa

(1988)

dimana menjelang usia remaja anak sudah mengembangkan nilai-nilai moral sebagai hasil dari pengalaman- pengalaman di rumah dan dalam hubungannya dengan anak-anak lain. Nilai-nilai im sebagian akan menetap dan mempengamhl tingkah lakunya,. dan sebagian lainnya akan mengalami perubahan akibat pengaruh lingkungan dan nilai-nilai moral yang berlaku dalam lingkungannya.

Tugas perkembangan masa renwja difokuskan pacla upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan

bersikap dan berperilaku secara ewasa. Dalam perkembangannya, setiap remaja

in gin talrn bagaimanakah earn mel <tkukan hubungan secarn baik dan aman dengan dunia sekitarnya, baik yang bersifat fisik maupun sosial. Hubungan sosial diartikan sebagai cara-cara individu bereaksi terhadap orang-orang di sekitarnya

_an bagaimana pengan1h hubungan itu terha!iap dirinya (Alisyahbana. dkk,

1984),

Pada masa remaja inilah mulai terlihat apakah mereka memiliki sikap

---

osial yang baik atau tidak terhadap sekitarnya. Remaja mulai menunjukkan

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif antara komunikasi seksual orangtua-remaja dan perilaku seksual berisiko pada

mengenai hubungan pola asuh otoriter ibu dengan perilaku agresif pada remaja. dan menjadi bahan masukan bagi tenaga keperawatan dalam

adalah pola asuh dimana orang orangtua sangat tidak terlibat dalam

Baumrind (1966 dalam Sunarti 2004) mengatakan bahwa pola asuh demokrasi adalah pola pengasuhan dimana orangtua senantiasa mengontrol perilaku anak, namun kontrol

Dari hasil penelitian terdapat hubungan antara teman sebaya dengan perilaku seksual, hal ini dikarenakan sosialisasi dan dampak yang dihasilkan oleh teman sebaya

Msi selaku pembimbing II yang juga telah meluangkan waktu untuk membantu memberikan saran, motivasi dan bimbingan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.. Kepada ibu Suryani

Pemberian informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi

13 Saya bosan jika pacaran hanya diisi dengan ngobrol saja 14 Melakukan hubungan intim dengan pacar adalah tanda cinta saya 15 Pada dasarnya saya keberatan bila pacar mencium