BAB
TPENDAHULUAN A. Latar
Belakang MasalahPemerintah khususnya dan
masyarakatpada umunnya sudah
semakin menyadari bahwa keberhasilan pembangunan yang sedang dilaksanakandi
Indonesia saatini tidak
hanya tergantung sepenuhnya pada Sumber DayaAlam
1'angdimiiiki
ataupun
ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diterapkan, tetapijuga
tergantung pada kualitas Sumber Daya Manusia (Masrundkk,
1986). Dengandemikian
untuk dapat melangsungkan PembangunanNasional
dibutuhkan manusiayang
berkrralitas baik secarafisik
maupun non fisik.Menurut Masrun dkk (1986)
peningkatankualitas non fisik
manusia dari sudut pandang Psikologi erat kaitannya dengan peningkatan salah satu aspekprilaku
manusia yaitu icualitas kepribadiannya. Sunarno {1992) mengatakan bahwa salah satu aspek kepribadian yang dianggap pentingbagi
kehidupan manusia dalam kaitann5ia dengan dunia sekitarnya adalah hargadiri.
Seperti dikemukakan Branden (1981) puta, bahwa hargadiri
merupakan aspek kepribadianyang
memegang peranan penting dalamtingkah laku
seseorang, karena berpengaruh dengannilai-nilai
yang diambil dantujuan hidupnya.Dorongan untuk mencari pandangan hidup dan mencari sesuatu yang
bemilai
merupakan manifestasi adanya perubahanpsikologis di
dalamdiri
manusia. Prosesterbentuknya pandangan hidup
seseorangdipengaruhi oleh harga diri yang
dimilikinya,
sehinggabila
seseorang mengerti akan hargadiri yang dimiliki
malia1
UNIVERSITAS MEDAN AREA
orang tersebut akan lebih nrenserl.i dart ttrenyadari akan kebutuhan dirinl'a dan rnernenuirinya sesuai dengan kebLrtLrltan (Branden. l 98 l ).
2 r,auu ada pada
Beberapa penelitian rnenunjtikkan bahrva tinggr rendahnva harga drn banl,ak rurenentul<an perilaku dan berbagai aspek
lain
pada rnanusia. Cohen (dalam Azu'ar.1989) nrenemukan bahu,a seseorang yang memiliki harga
diri
tinggi cendenrng lebih percayadiri
dalam hidupnya dibandingkan dengan oi'ang orans 1,ang tnetniLki hargadiri yang lebih
rendah. Seseorangyang rnerniliki
hargadiri
rendair tnetrutjukkart kepuftrsasaandan depresi,
lnerasaterisolir, talalt berbuat salah. lebih
banvak rnenderrgar daripada berpartisipasidan
seriug disibukkan oleh persoalan-persoalan dari dalarndiri
sendiri, serta kurang dapat bergaul dengan oranglain
(Coopersmitir, te67).Selanjutnya Schlender dan
Mc Carty (dalatr Azu'ar,
1989) rnengernuka.kanindividu yang menLiliki harga diri i'ang tingg sering
suksesdalam
hidupnl'a sedangkan mereka yang mempunyai hargadiri
yang rendah lebih senirg mengalarni kegagalan.Harga diri tidak terbentuk dengan begitu saja dan bukan
mentpakanpembawaan, melainkan diperoleh rnelalui pengalarnan <ian proses belajar yang terus menerus terjadi dalam
diri
seseorang (Branden, 1981). Halini
sesuai dengan pendapat Coopersmith(1967)
yang mengatakan bahwa hargadiri tunbtilr dan
berkeinbang padadiri
seseorang rnelalui sejurnlah pengliargaan, penerimaan dan perlakuan yang diperolehdari
interaksi seseorang dengan lingkungannva. Lingkturgan dapat berarti orangtua,
saudara, pengasrihdan
teman sebaya. Pada tahun pertama kehidupan:,:i...,1 ,
rflg
bergantung sepenuhnyalieprJ:
oral"lg iain, yaituoralg tua.
Sehingga bilaUNIVERSITAS MEDAN AREA