• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Hubungan Antara Persepsi Remaja Terhadap Nama Diri dengan Konsep Diri pada Remaja Kelurahan Berngam Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Hubungan Antara Persepsi Remaja Terhadap Nama Diri dengan Konsep Diri pada Remaja Kelurahan Berngam Binjai"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

\

BASI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masatah

Sebagaimana diketahui bersama bahwa golongan remaja yang merupakan bagian terbesar dari penduduk di Indonesia, adalah potensi sekaligus modal bagi pembangunan nasional. Tetapi potensi dan modal ini dapat berfungsi efektif jika kelompok remaja bersifat produktif, mempunyai landasan sokap dan orientasi yang jelas, serta memiliki rasa percaya diri. Hal

tersebut dapat terbentuk dengan baik jika ada konsep diri yang positif pada remaja itu sendiri. Oleh karena itu setiap permasalahan yang muncul pada kalangan remaja sepatutnya sesegera mungkin untuk dicari penyelesaian.

Orang tua tentunya menyadari bahwa sangat banyak perubahan- perubahan yang terjadi pada seorang anak ketika usianya mulai memasuki

jenjang remaja. Banyaknya perubahan yang terjadi pada masa remaja sehingga ini tampil sebagai masa tersulit dalam kehidupannya sebelum ia memasuki tahap kedewasaan.

Perubahan yang dialami seseorang tidak saja menyangkut perubahan yang dapat diamati secara langsung, misalnya perubahan tinggi badan, tingkah laku, tetapi juga menyangkut perubahan lebih "halus" yang tidak dapat dengan segera teramati, misalnya konsep diri.

1

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

/

2

Dapat dimengerti bahwa konsep diri seorang remaja cenderung tidak konsisten dan dalam hal ini disebabkan sikap orang lain yang dipersepsikan oleh remaja juga berubah.

Perubahan pada dirinya menyangkut juga perubahan terhadap lingkungan sosial. Menurut Hurlock (1980) bahwa, tidak ada satu sifat atau pola prilaku khas yang akan menjamin penerimaan sosial pada remaja.

Penerimaan bergantung pada sekumpulan sifat dan pola prilaku yaitu

sindrom penerimaan

yang disenangi dan d�pat menambah gengsi di klik atau kelompok besar yang diidentiftkasinya .. Namun ada pengelompokkan sifat

s

in

d

ro

m alienasi

yang membuat orang lain tidak menyukai dan menolaknya.

Berkaitan dengan perubahan terhadap lingkungan dan nilai sosial pada diri remaja dan didukung oleh pemyataan Hurlock tersebut, jika diamati ada sebuah fenomena unik dimana pada kalangan remaja khususnya di kota­

kota besar ada kecenderungan mem buat panggilan nama dirinya dari nama asli dibentuk sebuah nama panggilan terkesan "gaul" (kemampuyan bersosialisasi dalam masyarakat atau bercampur dan berhubungan dalm sebuah kelompok) menurut istilah yang biasa digunakan, bahkan ada sebagian mengganti nama diri aslinya dengan nama panggilan yang tidak ada kaitan dengan nama asli terse but.

Seorang warga Amerika telah mengajukan permohonan penggantian nama kepada pemerintah bagian sipil negaranya, nama yang dimohon adalah "GOO". Setelah melalui proses yang panjang maka negara

UNIVERSITAS MEDAN AREA

Referensi

Dokumen terkait

Selain dipengaruhi oleh konsep diri, kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh faktor demografi yakni usia dan jenis kelamin, seperti dikatakan oleh Hurlock (2003)

hubungan antara kepercayaan diri dengan perilaku merokok pada remaja, diharapkan untuk remaja yang perilaku merokoknya termasuk dalam kategori tinggi atau sedang

personal characteristic mempengaruhi perilaku merokok pada remaja, dari hasil wawancara dengan ketiga subjek bahwa subjek mempunyai keyakinan diri untuk merokok..

Adapun remaja yang memiliki konsep diri positif mengenal betul siapa dirinya dan mau menerima kekurangan serta kelebihan yang ada pada dirinya, remaja yang mengalami konsep

berkaitan obesitas dengan harga diri pada remaja SMA Dharma Pancasila. Kelurahan

f6 kandung saya tidak mau membantu 17 Bila saya punya masalah, anggota keluarga selalu membantu saya 18 Sa ya lebih suka menjauhkan diri daripada terlibat dalam masalah keluarga 19

Pandangan ini didukung oleh Piaget Hurlock, 1991 yang mengatakan bahwa secara psikologis, remaja adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu

Berkaitan dengan fenomena tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa remaja putri memiliki ketakutan akan kehilangan informasi yang memaksa remaja putri untuk terus menggunakan jejaring