• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repository Universitas Negeri Manado: MANAGEMENT OF ACADEMIC ABILITY DEVELOPMENT OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS WITH MINAHASA CULTURAL VALUES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Repository Universitas Negeri Manado: MANAGEMENT OF ACADEMIC ABILITY DEVELOPMENT OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS WITH MINAHASA CULTURAL VALUES"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

Bimbingan dan konseling, khususnya proses konseling, selain dilakukan secara kelompok, juga dapat dilakukan secara individu. Membimbing pengembangan konsep orientasi dan konseling kelompok Kesadaran akan permasalahan pokok di atas menjadikan para pendidik dan ahli.

Arah Perkembangan Konsep Bimbingan dan Konseling Kelompok Kesadaran akan persoalan pokok di atas, membuat para pendidik dan ahli

Kemudian, pada tahun 1930, pembelajaran kelompok menjadi istilah resmi dalam program pendidikan di sekolah menengah atas di Amerika Serikat. Dengan demikian, upaya bantuan yang diberikan dalam pembelajaran kelompok cenderung merupakan upaya bantuan konseling terhadap anggota kelompok secara individu.

Pengertian Bimbingan Kelompok

Menurut Winkel (2007) konseling kelompok adalah proses interpersonal yang dinamis, yang berfokus pada pemikiran dan perilaku sadar. Dalam konseling kelompok terdapat dua aspek utama yaitu aspek proses dan aspek pertemuan tatap muka.

Tujuan Konseling Kelompok

Kelebihan Kelemahan Bimbingan Dan Konseling Kelompok

Dengan demikian ia tidak lagi merasa terkucil, seolah-olah hanya dialah yang mengalami ini dan itu. Terakhir, semua hal di atas mendorong anggota kelompok untuk memutuskan perubahan apa yang ingin mereka lakukan.

Faktor-faktor Terapeutik Dalam Terapi / Konseling Kelompok

Namun, proses pembelajaran ini bersifat implisit; Terapis kelompok tidak memberikan instruksi yang jelas dalam terapi kelompok interaktif. Dalam terapi kelompok dinamis dengan aturan dasar untuk mendorong umpan balik terbuka, klien dapat memperoleh banyak informasi tentang perilaku maladaptif sosial.

Beberapa pengertian mengenai Bimbingan kelompok

Melakukan konseling kelompok berarti memanfaatkan dinamika yang ada dalam kelompok untuk mencapai tujuan konseling dan konseling. Pengelolaan kelompok dilakukan dengan memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa agar mereka dapat membuat rencana yang tepat dan mengambil keputusan yang tepat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masa depannya.

Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok

Konseling kelompok adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan individu dalam arti konselor memberikan dorongan agar klien mau dan mampu mengubah dirinya dengan melakukan hal-hal yang membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi dirinya dengan cara yang tepat dan dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Dari berbagai tujuan layanan bimbingan kelompok, menurut berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan konseling yang bertujuan untuk membentuk individu agar dapat hidup rukun, dinamis, produktif, kreatif serta mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan dapat mencapai kemajuan dalam dirinya secara optimal.

Unsur-Unsur Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok

Ketua kelompok merupakan unsur yang menentukan apakah pedoman kelompok akan terlaksana dengan baik atau tidak. Tanpa anggota kelompok, mustahil terbentuknya kelompok, dan sebagian besar kegiatan bimbingan kelompok didasarkan pada peran anggota kelompok.

Materi Layanan Bimbingan Kelompok

Materi layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan sebagaimana materi layanan bimbingan lainnya, yang meliputi: bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir. Pelayanan orientasi kelompok dilakukan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok menengah (7-12 orang) dan kelompok besar (13-20 orang) atau kelas (20-40 orang). layanan orientasi Pertama, kelompok siswa harus dibentuk.

Proses Layanan Bimbingan Kelompok

Mengikuti penafsiran tersebut, langkah selanjutnya melibatkan kelompok secara langsung merencanakan waktu dan tempat untuk melakukan kegiatan bimbingan kelompok. Jika kegiatan kelas diatur menurut tingkat kelas siswa, kegiatan bimbingan kelompok dapat diprogram agar sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

Penyesuaian diri

Penyesuaian merupakan hubungan yang menyangkut individu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya adaptasi maka tidak mungkin terlaksananya interaksi dalam kehidupan bersama. Jadi kita dapat mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah suatu cara tertentu di mana individu menanggapi tuntutan dalam dirinya dan terhadap situasi eksternal yang dihadapinya.

Menurut W.A Gerungan, penyesuaian diri dalam bukunya Psikologi Sosial maksudnya yang pertama disebut juga penyesuaian diri otoplastik (auto: diri, plastis: terbentuk), sedangkan penyesuaian diri yang kedua disebut juga penyesuaian diri aloplastik (aloplastik). penyesuaian diri). : yang lain). Bentuk adaptasi diri ini bersifat fisik, artinya terjadi perubahan pada proses tubuh untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Bentuk penyesuaian diri yang lain adalah secara psikologis, yaitu menyesuaikan tingkah laku seseorang dengan lingkungan dimana terdapat aturan atau norma.

Faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri antara lain bisa bersifat internal, eksternal. Demikian pula keluarga yang sehat dan utuh akan memberikan pengaruh yang lebih positif terhadap penyesuaian diri anak dibandingkan keluarga yang berantakan.

Tahap Permulaan (Beginning Stage)

Jika setiap anggota kelompok mempunyai agenda, maka ketua kelompok hendaknya menjelaskan norma-norma kelompok yaitu prinsip kerahasiaan, kesukarelaan, aktivitas, keterbukaan dan kehormatan dalam konseling kelompok, yang akan membantu setiap anggota mengarahkan perannya terhadap anggota yang lain. dan mencapai tujuan. bersama. Pada tahap awal pembentukan kelompok sangat penting bagi pemimpin untuk menghabiskan waktu subjektif sebanyak mungkin untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok telah mengungkapkan segala sesuatu yang relevan dengan permasalahan mereka. Hal pertama yang dilakukan pembimbing kelompok adalah memperkenalkan diri dan memperkenalkan masing-masing anggota kelompok (hal ini dilakukan apabila anggota kelompok belum saling mengenal).

Konselor menampilkan dirinya sedemikian rupa sehingga anggota memandang dirinya sebagai anggota yang benar-benar mampu dan mau membantu anggota kelompok mencapai tujuannya. Konselor mendorong dan memperkuat keterlibatan anggota kelompok dalam suasana kelompok yang diinginkan dan menciptakan minat. Tentu saja agenda tersebut seiring dengan ketidakpuasan atau permasalahan yang dialami setiap anggota kelompok saat ini.

Anggota kelompok yang merasa tidak mendapatkan apa-apa dari pertemuan ini cenderung tidak mau melanjutkan ke tahap berikutnya. Jika jumlah anggota kelompok menjadi sangat sedikit (biasanya lima atau kurang), terapis harus memperkenalkan anggota baru.

Pemimpin Kelompok (Konselor)

Konselor kelompok hendaknya selalu berusaha untuk memperoleh keterampilan tersebut sebaik-baiknya dengan mengembangkannya setelah pendidikan formal dan saat menjalankan tugasnya sebagai konselor kelompok. Oleh karena itu, konselor kelompok hendaknya selalu berusaha mengembangkan diri dengan mengikuti perkembangan teori dan teknik konseling kelompok serta selalu mengevaluasi diri dari segi keterampilannya. Konselor harus dilatih untuk memahami semaksimal mungkin dan teliti dalam melakukan berbagai jenis konseling kelompok.

Seorang konselor konseling kelompok harus mampu menjelaskan kepada anggota kelompok teknik-teknik yang dapat digunakan selama kegiatan kelompok dan aturan main yang akan digunakan dalam proses konseling kelompok. Memperhatikan pengaruh nilai-nilai yang dianut konselor dalam kegiatan konseling kelompok yang dilakukannya. Konselor harus sering bertanya pada diri sendiri tentang teladan perilaku yang baik bagi anggota konseling kelompok; apakah konsultan itu sendiri jujur ​​dan terbuka dengan anggota kelompoknya.

Konselor memberikan kesempatan kepada anggota konseling kelompok untuk mengemukakan pendapatnya tentang kemajuan dan pengalaman kelompok pada setiap akhir pertemuan. Membuat rencana tindak lanjut terhadap kegiatan kelompok yang baru saja selesai sehingga anggota kelompok dapat melihat apa yang telah dilakukan dan konselor dapat menilai efektivitas kelompok sebagai lembaga perubahan.

Kepemimpinan Kelompok

Ciri-ciri kepribadian dan karakter konselor yang baik dalam konseling kelompok Beberapa sifat yang sebaiknya dimiliki dan digunakan oleh konselor. Keterlibatan emosional ini dapat menimbulkan spontanitas dan keterbukaan konselor ketika berhadapan dengan anggota konseling kelompok. Semangat atau antusiasme ini merupakan kualitas penting lainnya yang harus dimiliki konselor dalam konseling kelompok.

Ini tidak berarti bahwa konselor dalam konseling kelompok perlu bertindak seperti pemandu sorak dalam kompetisi olahraga. Oleh karena itu, konselor dalam konseling kelompok harus mencari cara untuk tetap gigih berada dalam kelompok selama proses berlangsung. Untuk memenuhi ciri-ciri kepribadian tersebut di atas, seorang konselor dalam konseling kelompok harus mampu memusatkan perhatiannya pada pekerjaannya sebagai pemimpin kelompok.

Keterampilan ini berarti kemampuan mengumpulkan unsur-unsur penting yang muncul dalam interaksi antar klien dalam konseling kelompok. Keterampilan tersebut di atas harus dikuasai dan diterapkan serta dipadukan dengan ciri-ciri kepribadian yang harus dimiliki supervisor dalam bimbingan kelompok.

Hak dan Kewajiban Peserta

Metode bimbingan kelompok

  • Masalah Resiko Dalam Kelompok

Romlah (2006) menjelaskan bahwa konseling kelompok adalah pendampingan kepada siswa yang dilakukan dalam situasi kelompok dan bertujuan untuk mencegah terjadinya permasalahan serta mengembangkan potensi siswa. Konseling kelompok dapat berupa penyampaian informasi atau kegiatan kelompok yang membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. Anggota hendaknya diingatkan bahwa segala sesuatu yang terjadi selama konseling kelompok adalah rahasia mereka sebagai kelompok.

Anggota kelompok konseling yang lain tidak menyadari bahwa apa yang mereka bicarakan adalah sebuah rahasia yang harus mereka jaga, bahkan mereka juga tidak menyadari bahwa apa yang mereka bicarakan adalah sesuatu yang serius. Dalam hal ini perlu disampaikan secara berulang-ulang kepada seluruh anggota (peserta) konseling kelompok bahwa mereka wajib menjaga kerahasiaan kelompok dan juga wajib menghormati rahasia orang lain, terutama mengenai hal-hal yang memalukan bagi individu yang bersangkutan. Jika tindakan anggota dalam konseling kelompok tertentu menimbulkan kerugian atau bahaya bagi orang lain atau kepentingan umum, maka konselor harus mempertimbangkan kejadian tersebut untuk diselidiki lebih lanjut oleh pihak yang berwenang.

Kegiatan kelompok, termasuk kegiatan dalam konseling kelompok, merupakan kegiatan sejumlah individu yang mempunyai minat, kepribadian, kebiasaan, dan minat yang berbeda-beda. Meskipun sebelum dan di awal konseling kelompok, perbedaan aturan main dalam kegiatan kelompok biasanya dijelaskan pada saat kegiatan kelompok dilakukan.

Pendekatan Gestal sebagai teknik dalam Kelompok

Ketika dia bisa merasakan pengalaman itu sepenuhnya, dia akan bisa menyadari apa yang dia alami. Dalam pendekatan Gestalt, apa yang terjadi saat ini lebih penting daripada isi pembicaraan, dan klien dituntut untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Sepertinya dia mengerti apa yang dia lakukan, tapi dia tidak begitu mengerti apa yang sedang terjadi.

Pada dasarnya kesadaran adalah mengalami, memahami dan memahami apa yang sedang dilakukan dan bagaimana hal itu harus dilakukan. Misalnya seseorang yang mempunyai kontak baik dengan dirinya dan lingkungannya akan selalu memahami apa yang dialaminya. Jika ia tidak menghirup banyak oksigen, ia akan gemetar dan yang dialaminya akan lebih berupa kesedihan atau ketakutan.

Pengalaman sangat penting karena tanpa pengalaman ia tidak mengetahui apa yang terjadi dalam proses terapi. Tanpa ini, dia akan mengacaukan situasi klien dan dirinya sendiri.

INTERPERSONAL LEARNING

Sebagai hasil dari kesadaran ini, pasien secara bertahap berubah dengan mengambil risiko dan menciptakan cara baru dalam berinteraksi dengan orang lain. Perubahan perilaku dapat menghasilkan siklus baru pembelajaran interpersonal melalui observasi diri dan umpan balik dari orang lain. Pada tingkat ini, pasien dapat memahami mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan terhadap dan dengan orang lain.

Berada bersama orang lain memberikan model perilaku peran dan peluang untuk interaksi spontan dan kreatif. Pembalikan peran bertujuan untuk bertukar peran dengan orang lain dan melihat hubungan atau konflik melalui kacamata orang lain. Biasanya, telepon adalah pemicu diri sendiri, di mana seseorang tidak hanya merespons orang lain, namun juga memulai suatu tindakan.

Perpaduan psikodrama, pendekatan Gestalt dan pendekatan interaksional akan membantu seseorang mengenal dirinya dalam hubungannya dengan orang lain. Hubungannya dengan orang lain juga akan lebih memuaskan karena ia tidak terlalu enggan untuk bersikap spontan.

Referensi

Dokumen terkait

The results reported in Study 2A demonstrated that psychological empowerment had positive impact on employee well-being perceived stress, general mental health, psychological well-being