• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian Pupuk EM4 Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian Pupuk EM4 Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main Nursery"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian Marihat PNP/PTP VI dan VII.

1992. Kelapa Sawit, Usaha Budidaya, Pemanfaatan hasil dan Aspek Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta.

1994. . Infonnasi Teknologi Effective Microorganisme 4 (EM4 ). Majalah Tumbuhan Edisi Bulan Desember s/d Maret.

Buckman, HO. dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah, terj. Soegiman. Bhratara Karya.

Jakarta.

Dartius. 1995. Fisiologi Tumhuhan. Fakultas Pertanian USU. Medan.

Fatmawaty dan Ginting, G. 1987. Morfologi Kelapa Sawit, Pusat Penelitian Marihat, Pematang Siantar.

Ginting, G. 1975. Bercocok Tanam Kelapa sawit dan Pengolahan Hasil, Medan.

Hakim, N., M.Y. Nyakpa, AM. Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Saul, M.A. Diha, Go Ban Hong dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung.

Lampung.

Harjadi dan Sri Setyati. 1986. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. ·

Kartasapoetra, A.G. 1988. Kesuburan Tanah Pertanian dan Usaha untuk Merehahilitasinya. Bina Aksara. Jakarta.

Lubis, AM. , A. G. Amrah, Go Ban Hong, M.Y. Nyakpa. 1986. Ilmu Kesuburan Tanah.

Universitas Lampung. Lampung.

Lubis, A. U. 1992. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Indonesia. Pusat Penelitian Marihat-Bandar Kuala. Pematang Siantar

Poerwowidodo. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung.

Rasjidin. 1983. Bercocok Tanam �elapa Sawit. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(2)

Risza, S. 1994. Kelapa Sawit. Upaya Peningkatan Produktifitas (kultura kelapa sawit).

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Sarief, E.S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.

Setyamidjaja, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. Simplex. Jakarta.

'

Setyawibawa dan Widyastuti. 1992. Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutedjo dan A. G. Kartasapoetra. 1990. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta.

Jakarta.

(3)

Lamoiran 1. Bagan (lay out) Penelitian

Ill II I

E1li Eol3 E2l3

E3l1 E1I1 Eoh

I

E3Ji '

I

E3l1 E2I2

E1l3 E1l3 E3}i u

E2I1 E3}z Eol3

Eolz Eolz E1l1

E11i E31J

I

E1I2

E2l3 E2l3

I

EoI1

[E2I2 E2I1 E3l3

I

f. c s

Eoh d E1I2 E1I3

rt

< >

Eol1

I I

E2I2 E3l1

l t

b

E3I3

I

Eol1 E2I1

I

< >

Keterangan : a

1. Panjang Plot (a) = 125 cm 2. Lebar Plot (b) = 80 cm 3. Jarak antar Plot (c) = 50 cm 4. Jarak antar Ulangan (d) = 75 cm

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(4)

Lampiran 2. Bagan Tanarnan Sarnpel

0

Keterangan :

A = Panjang Plot (125 cm)

B = Lebar Plot (80 cm)

= Tanaman Sampel

0

B

A

(5)

Perlakuan

I

Blok

II m Total Ra ta an

Eol1 17, 03 19, 48 19, 18 55, 68 18, 56

Eol2 20, 15 19, 23 19, 95 59,33 19, 78

Eol3 19, 90 20, 58 20, 10 60, 58 20, 19

E1I1 18, 78 20, 48 18, 10 57,35 19, 12

E1I2 19, 52 18, 63 18, 03 56, 17 18, 72

E1l3 18, 88 20, 58 18, 98 58, 43 19, 48

E2I1 19, 85 20, 03 19, 45 59,33 19, 78

E2I2 19, 05 20, 05 18, 73 57, 83 19, 28

E2I3 18, 60 19, 83 18, 10 56, 53 18, 84

E3l1 20, 38 18, 40 18,35 57, 13 19, 04

E3l2 19, 15 18, 88 19,33 57,35 19, 12

E3l3 19,38 19, 63 19, 25 58, 25 19, 42

Total 230, 64 235, 75 227, 53 693, 92

Rataan 19, 28

Daftar Sidik Ragam Tinggi Bibit (cm) Umur 0 Minggu di MN

SK DB JK KT F.ll;itung F. Tabel

0,05 0,01

Blok 2 2, 87 1, 44 2, 45 tn 3, 44 5, 72

Perlakuan 11 7, 54 0, 69 1, 17 tn 2, 26 3, 18

E 3 0, 82 0, 27 0, 47 tn 3, 05 4, 82

I 2 0, 82 0, 41 0, 70 tn 3, 44 5, 72

Ex I 6 5, 90 0, 98 1, 68 tn 2, 55 3, 76

Gal at 22 12, 90 0, 59

Total 35 23,31

Keterangan : tn = tidak nyata; ** = berbeda sangat nyata; * = berbeda nyata

KK= 3, 97%

UNIVERSITAS MEDAN AREA

(6)

Perlakuan

I

Blok

II m Total Rataan

Eol1 19,67 23,05 22,35 65,06 21,69

Eol2 25,22 23,07 25,45 73,74 24,58

Eol3 25,23 25,25 22,01 72,49 24,16

E1I1 22,75 22,68 20,24 65,66 21,89

E1I2 22,43 21,34 20,06 63,82 21,27

E1l3 22,45 22,75 23,51 68,70 22,90

E2I1 23,23 22,43 20,48 66,14 22,05

E2I2 22,36 22,99 22,87 68,22 22,74

E2I3 22,00 24,56 23,10 69,66 23,22

E3I1 24,99 21,90 23,65 70,54 23,51

E3I2 22,25 22,46 22,09 66,79 22,26

E3I3 22,72 23,63 22,95 69,29 23,10

Total 275,27 276,06 268,74 820,07

Rataan 22,78

Daftar Sidik Ragam Tinggi Bibit (cm) Umur 4 Minggu di MN

SK DB JK KT F.Hitung F. Tabel

0,05 0,01

Blok 2 2,69 1,35 0,86 tn 3,44 5,72

Perlakuan 11 33,20 3,02 1,93 tn 2,26 3,18

E 3 9,96 3,32 2, 12 tn 3,05 4,82

I 2 6,84 3,42 2,19 tn 3,44 5,72

Ex l 6 16,40 2,73 1,75 tn 2,55 3,76

Gal at 22 34,37 1,56

Total 35 70,26

Keterangan: tn = tidak nyata; ** = berbeda sangat nyata; * = berbeda nyata

KK= 5,49%

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Pengaruh Komposisi Media Tanam Serta Pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Kolam Aerob Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis

Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq. ) secara Konvensional dan Kultur Jaringan di Unit Usaha Marihat, Pusat Penelitian Kelapa Sawit,

Pada perlakuan interval pemberian MSG berpengaruh tidak nyata terhadap luas daun bibit tanaman kelapa sawit di main nursery pada setiap umur pengamatan sejalan dengan

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada banyak jenis tanah, yang penting tidak kekurangan air pada musim kemarau dan tidak tergenang air pada musim hujan

Hasil akhir menunjukkan bahwa nilai pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang maupun jumlah daun bibit kelapa sawit pada perlakuan A, yaitu pada media tanam dengan top soil

Aplikasi solid dosis 200 g/polybag menunjukkan hasil berbeda tidak nyata dengan dosis 240 g/polybag terhadap pertambahan jumlah daun bibit kelapa sawit, hal ini

Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jacq.) Di Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Marihat-Bandar Kuala, Pematang Siantar. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi

penambahan sabut kelapa pada media tanam kelapa sawit dan frekuensi penyiraman. terhadap pertumbuhan kecambah kelapa sawit (Elais