BABI
PENDAHULUAN
Dalam kenyataannya akhir-akhir ini semakin banyak saja perbuatan perjanjian yang bennaksud memindahkan hak atas tanah secara di bawah tangan, tanpa perantaraan atau tanpa dilakukan di hadapan Pejabat yang berwenang menurut peraturan perundang-undangan yang beriaku.
Perbuatan-perbuatan ataupun usaha semacam itu akan menyulitkan pemerintah untuk mengawasi setiap perbuatan atau tindakan yang bermaksud untuk mengadakan pemindahan/peralihan hak atas tanah, bahkan perbuatan mana telah menyalahi sendi-sendi Hukum Agraria yang ada dan juga sekaligus telah menurunkan wibawa pemerintah temadap hukum.
Sebagaimana diketahui bahwa setiap perjanjian yang bermaksud memindahkan hak atas tanah harus dibuktikan dengan akte yang dibuat oleh PPAT.
Selanjutnya akte berikut dokumen terkait lainnya harus disampaikan kepada Kantor Pertanahan kabupatt:n!kotamadya setempat guna untuk didaftarkan di Kantor Pertanahan. Namun temyata dalam prakteknya tidak semua berkas-berkas dari akte tersebut ada disampaikan kepada Pejabat yang bersangkutan, hal ini jelas merupakan suatu perbuatan/tindakan yang menyimpang bila dltinjau dari sudut Hukum Agraria khususnya dalam bidang pendaftaranlperalihan hak alas tanah.
Keadaan demikian tersebut tentunya dapat menimbulkan berbagai pennasalahan terutama bag I para Pejabat yang berada dijajaran Direktorat Agraria.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2
Penjelasan dalam Pasal 19 Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) menyebutkan bahwa Pendaftaran Tanah dilakukan dengan sederhana, mudah dan dapat dimengerti oleh masyarakat di seluruh wilayah Republik Indonesia. Sebagai realisasi pasal 3 Peraturan pemerintah No. 24 tahun 1997 menyebutkan bahwa tujuan Pendaftaran Tanah adalah : untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada pemegang hak atas sebidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan
Demikian juga dalam pasal 8 Peraturan Pemerintah no. 24 tahun 1997 dinyatakan bahwa dalam melaksanakan Pendaftaran Tanah secara sistematik, Kepala Kantor Pertanahan dil.,antu oleh Panitia Ajudikasi yang dibentuk oleh Menteri atau Pe1abat yang ditunjuk.
Menurut Pasal 1320 KUH Perdata untuk sahnya suatu persetujuan
persetujuan diperlukan empat syarat :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya, 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan 3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal.
Ketentuan bunyi Pasal 1320 KUH Perdata juga berlaku untuk perjanjian peralihan hak alas sebidang tanah. Pelaksanaan perjanjian atas sebidang tanah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kebanyakan dilakukan di bawah tangan, sehingga tidak memberikan kepastian hukum kepada para pihak. Berdasarkan hal tersebut adalah sangat menarik untuk melakukan pembahasan terhadap aspek
UNIVERSITAS MEDAN AREA
J
hukum yang mempengaruhi minat masyarakat dalam mensertifikatkan hak milik alas tanah di Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.
A. Penegasan dan pengertian judul.
Skripsi merupakan suatu karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan penelitian-penelitian. Pada umumnya skripsi diperbuat untuk ditujukan kepada masyarakat luas, dan oleh karena itu materi skripsi harus bermanfaat dan berguna bagi siapa saja yang membacanya.
Pada kesempatan ini penulis sengaja menyusun skripsi dengan mengambil judul : • Aspek Hukum Perjanjian Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Dalam Mensertifikatkan Hak Mllik Atas Tanah di Kecamatan S/antar Kabupaten Simalungun '.
Sebagaimana layaknya suatu karya ilmiah berbentuk skripsi, maka pertu diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan judulnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembahasan tidak terdapat keragu-raguan ataupun salah pengertian terhadap judul skripsi tersebut.
Oleh karenanya merupakan suatu hal yang baik bilamana dalam kesempatan mi penulis menguraikan mengenai penegasan dan pengertian judul skripsi tersebut.
Adapun penegasan dan pengertian judul skripsi penulis adalah sebagaimana diuraikan berikut ini :
" Aspek • berarti sudut pandangan, tanda, kategori gramatikal verbal yang
menunjukkan lama dan jenis perbuatan '
1 Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Kartika, Surabaya, 1997, hal. 43
UNIVERSITAS MEDAN AREA
4
• Hukum • adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh badan-badan resml yang berwajib. pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan. 2
• Perjanjian • adalah adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji dengan seorang lainnya atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melakukan suatu hal •. 3
" Yang Mempengaruhi • diartikan yang memberikan suatu akibat balk langsung maupun tidak langsung terhadap sesuatu perbuatan.
• Mlnat Masyarakat • diartikan disinl adalah keinginan masyarakat terhadap suatu kegiatan.
• Dalam • berarti tidak dangkal, lekuk ke dalam, jauh ke bawah, jeluk, tidak ceper. 4
• Mensertifikatkan Hak Milik Atas Tanah • berarti memberikan tanda bukti hak atas
sebidang tanah. • Tanah adalah permukaan bumi tldak air, dan di atasnya dapat didirikan bangunan dan jug a tempat bercocok tan am •. 5
" di Kecamatan Siantar Katupaten Simalungun •, adalah merupakan salah satu
kecamatan yang terdapat di Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara dimana penelitian akan dilakukan.
2 J.C.T. Simorangkir, Rudy T. Erwin, J.T. Prasetyo, Kamus Hukum,
Penerbit Aksara Baru, Jakarta, 1983, hal. 78.
3 R. Subekti, Hukum Perjanjian, PT. lntermasa, Jakarta, 1979, hal. 1.
4 Kamisa, Op.Cit, hal. 120.
5 John Salindeho, Masalah Tanah Dalam pembangunan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 1993, hal. 179.