• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repository Universitas Negeri Manado: THE EFFECT OF SITUATIONAL FACTORS AND PRODUCT ON CONSUMER BUYING DECISION IN HYPERMART AT MANADO CITY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Repository Universitas Negeri Manado: THE EFFECT OF SITUATIONAL FACTORS AND PRODUCT ON CONSUMER BUYING DECISION IN HYPERMART AT MANADO CITY"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor situasional dan non situasional (produk), baik secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian konsumen pada hipermarket di Kota Manado. Faktor situasional dan non-situasi yang diteliti didasarkan pada teori Belk; Tiga faktor situasional Belk meliputi lingkungan fisik, lingkungan sosial dan perspektif waktu, sedangkan faktor non-situasi (produk) meliputi kualitas produk dan variasi produk. Faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi dua kategori besar, yaitu faktor situasional dan faktor non-situasi (Belk, 1975).

Faktor situasional mengacu pada semua faktor yang berkaitan dengan waktu dan tempat tertentu tanpa memandang karakteristik individu dan produk, yang mencakup variabel lingkungan fisik, lingkungan sosial, perspektif waktu, definisi tugas, dan keadaan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu faktor situasional dan faktor non situasional (Belk, 1975). Berdasarkan definisi di atas, faktor non situasional dalam penelitian ini adalah karakteristik produk secara umum dan stabil, yang meliputi kualitas produk dan keragaman produk (barang).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ma'ruf (2006), yaitu keragaman produk (assortment) mengacu pada keragaman kategori produk yang terdiri dari luas dan mendalam. Menurut Utami (2006), kesesuaian jumlah barang meliputi banyaknya variasi produk yang dijual dan jumlah barang yang dipilih pada setiap kategori produk.

Keputusan Pembelian

Setelah tahapan awal tersebut selesai, kini saatnya pembeli mengambil keputusan untuk membeli atau tidak. Untuk mencapai keselarasan dan meminimalkan ketidakpuasan, pembeli harus mengurangi keinginan pasca pembelian lainnya, atau pembeli harus meluangkan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi sebelum membeli. Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (2000), keputusan pembelian mencakup tujuh hal, yaitu: keputusan mengenai jenis produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang penjualan, keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang waktu pembelian dan keputusan tentang cara membayar. .

Bagi para pemasar, memahami proses pengambilan keputusan pembelian sangatlah penting karena proses ini merupakan pendekatan pemecahan masalah terhadap aktivitas manusia dalam membeli suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Faktor Situasional, Non- Situasional dan Keputusan Pembelian

Namun faktor situasional lebih mampu menjelaskan variasi atau pola perilaku konsumen karena keputusan pembelian dan proses konsumsi selalu terjadi dalam konteks situasi tertentu.

Hipotesis

Lingkungan fisik, lingkungan sosial, perspektif waktu, kualitas produk dan keragaman produk secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen di hypermarket Kota Manado.

Metode Penelitian

Pengaruh teman sebaya, artinya sejauh mana saran teman sejawat dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja di hipermarket. Pengaruh keluarga, artinya sejauh mana saran anggota keluarga dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja di hipermarket. Keputusan pembelian konsumen (Y) merupakan keputusan konsumen untuk membeli produk (barang) di hipermarket yang meliputi.

Waktu pengambilan keputusan pembelian Kelompok sasaran penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli produk (merchandise) di hypermarket Kota Manado yang ditunjuk sebagai lokasi penelitian. Dalam penelitian ini jumlah variabel yang diteliti adalah 6 variabel, yang meliputi 5 variabel bebas (lingkungan fisik, lingkungan sosial, perspektif waktu, kualitas produk, dan keragaman produk) dan 1 variabel terikat (keputusan pembelian konsumen). Data primer adalah data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) (Indriantoro & Supomo, 2002).

Instrumen utama dalam pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan responden daftar pernyataan tertulis untuk dijawab, yaitu dalam bentuk angket. Selain itu wawancara langsung dilakukan untuk memperjelas maksud pernyataan-pernyataan dalam kuesioner dan untuk memudahkan jawaban responden, sehingga fungsi wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mendukung kuesioner. Dalam penelitian ini kuesioner disusun dalam kalimat tertutup dan responden diminta menjawab dengan memberi tanda silang (X).

Jika nilai koefisien determinasi dikalikan dengan 100% maka akan dapat diketahui besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan Adjusted R2 karena terdapat kelemahan mendasar dalam penggunaan R2 yaitu bias jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model (Imam Ghozali, 2005). Sekilas kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai t hitung lebih besar dari 2 (nilai absolut), maka Ho dapat ditolak dengan tingkat kepercayaan 5% atau dengan kata lain hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima. . .

Sedangkan untuk mengetahui variabel independen mana yang dominan terhadap variabel dependen digunakan koefisien beta terstandar (Ghozali, 2005).

Hasil

Uji Validitas dan Reliabilitas Pada pengujian validitas instrumen

Dengan demikian, berarti item pertanyaan pada variabel keadaan sebelumnya dapat diuji lebih lanjut. Dengan demikian, ini berarti pertanyaan tentang variabel lingkungan fisik dapat diandalkan untuk pengujian lebih lanjut. Artinya, pertanyaan tentang variabel lingkungan sosial dapat diandalkan untuk pengujian lebih lanjut.

Dengan demikian, berarti item pertanyaan untuk variabel perspektif waktu reliabel untuk pengujian lebih lanjut. Dengan demikian, hal ini berarti item pertanyaan untuk variabel ketentuan tugas dapat diandalkan untuk pengujian lebih lanjut. Artinya item pertanyaan pada variabel keadaan sebelumnya reliabel untuk pengujian selanjutnya.

Uji Asumsi Klasik

Apabila terdapat suatu pola, misalnya titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan tidak adanya pola yang jelas dan terdapat titik-titik yang tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y1 (Lampiran A).

Hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan dalam memprediksi keputusan pembelian konsumen. Menurut Ghozali (2005), adanya multikolinearitas ditunjukkan dengan nilai toleransi kurang dari 0,10 atau nilai VIF lebih besar dari 10. Dari hasil perhitungan nilai toleransi terlihat tidak ada variabel independen yang mempunyai nilai toleransi kurang dari 0,10 yang berarti tidak terdapat korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 95%.

Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada variabel independen yang nilai VIFnya lebih besar dari 10.

Analisis Regresi Linier Berganda Hasil analisis regresi linier berganda

  • Pengaruh faktor situasional lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan
  • Pengaruh faktor non situasional kualitas produk dan keragaman
  • Pengaruh lingkungan fisik, lingkungan sosial, perspektif waktu,

Koefisien regresi X1 bertanda positif, menunjukkan bahwa jika lingkungan fisik hipermarket menarik maka keputusan pembelian konsumen di hipermarket dalam hal ini jumlah pembelian akan cenderung meningkat. Dan sebaliknya, jika lingkungan fisik hypermarket tidak menarik maka keputusan pembelian konsumen di hypermarket dalam hal ini jumlah pembelian akan cenderung menurun. Begitu pula sebaliknya, jika lingkungan sosial tidak mendukung maka keputusan pembelian konsumen di hipermarket dalam hal ini jumlah pembelian akan cenderung menurun.

Koefisien regresi Koefisien regresi X4 bertanda positif menyatakan bahwa jika kualitas produk yang ditawarkan baik maka keputusan pembelian konsumen di hipermarket dalam hal ini jumlah pembelian akan cenderung meningkat. Koefisien regresi X5 bertanda positif menyatakan bahwa jika variasi produk yang ditawarkan baik maka keputusan pembelian konsumen di hipermarket dalam hal ini jumlah pembelian akan cenderung meningkat.

Sebaliknya jika ragam produk yang ditawarkan kurang baik, maka keputusan pembelian konsumen di hipermarket dalam hal ini jumlah pembelian akan cenderung menurun. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor situasional lingkungan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada hypermarket di Kota Manado yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi thitung sebesar 0,031 < 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor situasional dalam perspektif waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada hypermarket di Kota Manado yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi t hitung sebesar 0,003 < 0,05.

Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor non situasional kualitas produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada hypermarket di Kota Manado yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi thitung sebesar 0,000 < 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor non situasional keragaman produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada hipermarket di Kota Manado yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi thitung sebesar 0,000 < 0,05. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa keragaman produk atau barang dagangan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di hipermarket di Kota Manado.

Hasil analisis menunjukkan bahwa lingkungan fisik, lingkungan sosial, perspektif waktu, kualitas produk dan variasi produk mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di hypermarket City.

Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda  Model Regresi   Unstandardized
Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Regresi Unstandardized

Kesimpulan, Implikasi, dan Saran Berdasarkan hasil analisis, dapat

Kelima variabel tersebut mampu menjelaskan variasi keputusan pembelian konsumen pada hipermarket di Kota Manado sebesar 72,6%, sisanya sebesar 27,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada hipermarket di Kota Manado. Pengelola hipermarket Kota Manado harus menata produknya pada rak-rak penjualan atau dalam operasional supermarket yang dikenal dengan istilah rak display sedemikian rupa sehingga menimbulkan daya tarik bagi konsumen untuk membelinya; munculnya para pegawai khususnya pramuniaga dan SPG (Sales Promotion Girls) yang berada di garda depan lapangan kerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di hypermarket Kota Manado. Dengan demikian, pengelola hypermarket di Manado hendaknya memberikan perlakuan dan pelayanan yang sama baik kepada konsumen maupun teman atau anggota keluarga yang menemani saat berbelanja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif waktu mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di hypermarket Kota Manado.

Perspektif waktu dalam penelitian ini berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan konsumen untuk pergi ke supermarket dan waktu yang dihabiskan konsumen di supermarket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pada hypermarket di Kota Manado. Jadi, pengelola hypermarket di Kota Manado harus mencermati tanggal kadaluwarsa barangnya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keragaman produk berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen pada hypermarket di Kota Manado. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa keberagaman produk mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian konsumen pada hipermarket di Kota Manado. Jadi, pengelola hipermarket di Kota Manado hendaknya memperhatikan tingkat ketersediaan produk baru yang dibutuhkan konsumen, merek yang berbeda, dan variasi produk yang berbeda.

Masih terdapat faktor lain baik faktor situasional maupun non situasional yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen selain variabel dalam penelitian ini, seperti faktor situasional penetapan tugas dan keadaan masa lalu, serta faktor non situasional karakteristik individu, yang mungkin mempunyai pengaruh dominan terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen di hypermarket Kota Manado.

UCAPAN TERIMA KASIH KEPADA PARA REVIEWER (MITRA BEBESTARI) PADA TERBITAN INI

DEREMA (DEVELOPMENT AND RESEARCH MANAGEMENT) - JURNAL MANAJEMEN UPH

Daftar referensi disusun berdasarkan abjad dan menggunakan sistem APA (American Psychological Association) yang dapat dilihat selengkapnya di http://www.calstatela.edu/library/guides/3apa.pdf.

Gambar

Gambar 1. Model Penelitian
Tabel 9. menunjukkan bahwa semua  item  pertanyaan  untuk  variabel  kualitas  produk  (X 4 )  adalah  reliabel
Tabel  10.  menunjukkan  bahwa  semua  item  pertanyaan  untuk  variabel  keragaman  produk  (X 5 )  adalah  reliabel
Tabel 8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perspektif  Waktu (X 3 )
+3

Referensi

Dokumen terkait

Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi &gt; 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing- masing variabel