Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Terakreditasi A
SK BAN –PT NO: 468/BAN-PT/Akred/S/XII/2014
Evaluasi Dampak Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan dalam Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di
Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung
Skripsi
Oleh
Bunga Febryani Inke Putri 2015310041
Bandung 2019
Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Terakreditasi A
SK BAN –PT NO: 468/BAN-PT/Akred/S/XII/2014
Evaluasi Dampak Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan dalam Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di
Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung Skripsi
Oleh
Bunga Febryani Inke Putri 2015310041
Pembimbing
Susana Ani Berliyanti, Dra., M.Si
Bandung 2019
i
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Bunga Febryaani Inke Putri
NPM : 2015310041
Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Publik
Judul : Evaluasi Dampak Kegiatan Pelatihan dan
Pembinaan Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (PWKSS) di Kelurahan Maleber
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan bukanlah merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain. Adapun karya atau pendapat pihak lain yang dikutip, ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang berlaku.
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan bersedia menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar.
Bandung, 15 Juli 2019
Bunga Febryani Inke Putri
ii
ABSTRAK Nama : Bunga Febryani Inke Putri
NPM : 2015310041
Judul : Evaluasi Dampak Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan dalam Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber Kota Bandung Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak kegiatan pelatihan dan pembinaan Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber. Peneliti menggunakan teori evaluasi dampak dari Kenneth M. Dolbeare (1971) yang terdiri dari 2 jenis dampak (1) jangka waktu pendek (Primary Impact) dan (2) jangka waktu panjang (Secondary Impact) dilihat dari dampak yang diinginkan (Intended Impact) dan dampak yang tidak diinginkan (Unintended Impact).
Jenis penelitian ini menggunakan Posttest-Only Control Group Design yang dikemukakan oleh Patton and Sawicki. Kelurahan Maleber diambil sebagai kelompok Intervensi dan Kelurahan Caringin sebagai kelompok pembanding. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumen. Wawancara dilakukan dengan tiga kelompok informan: 6 orang pegawai Kelurahan Maleber, 20 informan dari Kelompok Intervensi, dan 20 informan dari Kelompok Pembanding. Observasi dilakukan di wilayah Kelurahan Maleber dan Kelurahan Caringin. Studi dokumen yang digunakan yaitu Laporan kegiatan P2WKSS dan Peraturan Mentri Dalam Negeri.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Primary Impact terdapat perbedaan antara kelompok intervensi dengan kelompok pembanding, dimana Kelompok intervensi lebih unggul dibandingkan dengan kelompok pembanding dalam hal: (1) peningkatan keterampilan, (2) Motivasi dan percaya diri, dan (3) Pendapatan. Analisis Secondary Impact menemukan bahwa kelompok pembanding ternyata justru lebih unggul dan memiliki keberlanjutan berwirausaha. Ketiadaan monitoring dan pembinaan lanjut pasca program dari penyelenggara merupakan faktor penyebab ketidak berlanjutan kegiatan wirausaha kelompok intervensi.
Kata Kunci: Evaluasi Dampak Program, Pelatihan, Pembinaan, P2WKSS.
iii
ABSTRACT
Name : Bunga Febryani Inke Putri
NPM : 2015310041
Title : Impact Evaluation of the Training and Guidance from the Women's Role Enhancement towards a Healthy and Prosperous Family Program (P2WKSS) in Maleber Urban Village, Bandung City
This research aims to evaluate the impact of the training and guidance from the Women's Role Enhancement towards a Healthy and Prosperous Family Program, abbreviated to P2WKSS (Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera) in Maleber Urban Village. The researcher uses Kenneth M. Dolbeare's theory on impact evaluation (1971) consisting of 2 types of impacts: (1) short (Primary Impact) or long time frames (Secondary Impact) which are then categorized by Intended Impact and (2) Unintended Impact.
This research uses the Posttest-Only Control Group Design. Which is Maleber Urban Village acts as the intervention group and Caringin Urban Village as the comparison group. The research method used were interview, observation, and document studies. 46 informants have been interviewd, they were 6 of Maleber Urban Village staffs, 20 Intervention Group informants, and 20 Comparison Group informants. Observation being conducted in 2 research areas from Maleber Urban Village and Caringin Urban Village. Document studies were also done on P2WKSS activity reports as well as the Ministerial Regulation.
The results of this research shows that within the Primary Impact, lies a distinction between the intervention group and the comparison group. In the Primary Impact, the intervention group is superior in: (1) skills improvement, (2) motivation and self-confidence, and (3) revenue. Whereas within the Secondary Impact the comparison group is instead superior and possesses entrepreneurial sustainability.
The findings indicate that the absence possesses program’s of monitoring and guidance have been responsible to the failed of the sustainablity of program.
Keywords: Program Impact Evaluation, Training, Guidance, P2WKSS
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Dampak Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan dalam Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber”.
Pertama-tama penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada orang tua penulis Bapak Solihin Bahrudin, dan Ibu Okke Elsye, serta kakak saya Zulfikar Tirta Rizky Pratama dan adik saya Almayda Inke Putri. Mereka tersebut adalah orang yang paling berharga bagi penulis dan memberikan saya doa, dukungan, nasihat, dan perhatiannya sehingga saya dapat menyelesaikan studi dan skripsi ini. Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Susana Ani Berliyanti selaku dosen pembimbing penulis yang selalu memberikan waktu, pikiran, tenaga serta kesabaran dalam membimbing penulis. Terimakasih banyak Bu atas kebaikan dan perhatian ibu dalam membantu saya dan memberikan nasihat, pengetahuan, saran terhadap topik penulisan penulis serta membantu dalam pengolahan data dan tinjauan pustaka, sehingga saya berhasil menyelesaikan skripsi ini.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan beberapa pihak.
Maka dari itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
v
1. Bapak Dr. Pius Sugeng Prasetyo, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNPAR dan Dosen Wali penulis.
2. Ibu Tutik Rachmawati, Ph.d selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Publik Universitas Katolik Parahyangan
3. Seluruh dosen di Program Studi Ilmu Administrasi Publik beserta staff Administrasi UNPAR yang membantu penulis dari awal perkuliahan hingga kelulusan penulis, terimakasih atas semua ilmu, didikan, nasihat, dan pengalaman yang telah diberikan kepada saya.
4. Ibu Sambas Ketua Koordinator Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) dan Ibu Irma yang telah membantu dan memberikan informasi terkait dengan kegiatan P2WKSS. Terimakasih Bu atas kebaikan yang telah diberikan kepada saya, semoga kelak saya bisa membalas jasa Ibu.
5. Para informan dari staff Kelurahan Maleber, dan Masyarakat RT 02 dan RT 03 di RW 06 Kelurahan Maleber serta RT 02 RW 01 di Kelurahan Caringin atas dukungan dan bersedia diwawancarai dalam penulisan ini.
6. Untuk Firdian Aditya, terimakasih selalu memberikan motivasi, doa, dan keyakinan bila penulis akan menyelesaikan skripsi tepat waktu. Terimakasih juga selalu sabar, dan bersedia untuk mendengarkan keluh kesah, tangis hingga bahagia dan menjadi tempat bagi penulis bercerita dari awal perkuliahan ini.
vi
7. Untuk sahabat setiaku Haifa Shabira yang sudah membantu dalam bertukar pikiran dan mengkoreksi apabila ada kesalahan dalam skripsi saya dan selalu mengingatkan saya dalam mengejarkan skripsi demi mengejar cita-cita untuk masa depan saya.
8. Natalia Dinda, Karina Putri Dianni, Dimas Prabowo, Ka Eggy, dan Ka Sandriani selaku teman satu dosen bimbingan yang telah membantu penulis dalam memberikan ide, dukungan, dan hiburan hingga penulisan skripsi selesai.
9. Sahabat-sahabat tercinta dan terkasih yang sangat aneh selama perkuliah Carolina, Reyna, Fitri, Shabrina, Ratu, Karina, Catasya, dan Elisabeth yang memberikan berjuta kenangan selama kuliah di Administasi Publik Unpar.
Terimakasih selalu memberikan semangat dan mendengar keluh-kesah dalam mengejarkan skripsi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
I love u Guys!
10. Untuk sahabat saya Aldee Regi, terimakasih banyak selalu membantu penulis kemanapun dan menjadi tempat berbagi keluh kesah selama penulisan skripsi.
11. Untuk sahabat SMA saya, Alda, Inda, Pute, Teni, Gaby, dan Gadis.
Terimakasih banyak sudah menjadi penghibur dan menemani peneliti selama pengerjaan skripsi
vii
12. Untuk sahabat SMP saya yang selalu saya rindukan, Soni, Chansu, dan Jeje.
Terimakasih selalu memberikan semangat dalam pengerjaan skripsi saya.
13. Teman-teman KKL Sukamukti Joce, Karina, Emyr, Kristin, Nadin, Kusuma, Agit, Nora, Tanti, Virna, Yan, Dwipta, Elly, dan Hanny yang sudah memberikan pengalaman yang tidak terlupakan selama 40 hari.
14. Teman-teman Administrasi Publik 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017 terimakasih telah memberikan cerita dan pengalaman selama penulis kuliah.
15. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun skripsi ini menjadi lebih baik
Bandung, 15 Juli 2019
Bunga Febryani Inke Putri
viii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Pertanyaan Penelitian ... 15
1.3 Tujuan Penelitian ... 15
1.4 Manfaat Penelitian ... 16
1.5 Kegunaan Penelitian ... 16
1.5.1 Kegunaan Teoritis ... 16
1.5.2 Kegunaan Praktis ... 17
1.6 Sistematika Penelitian ... 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 19
2.1 Konsep Kebijakan Publik ... 19
2.2 Konsep Program ... 20
2.3 Konsep Pelatihan ... 21
2.4 Konsep Evaluasi ... 22
2.4.1 Jenis Evaluasi ... 24
2.5 Konsep Evaluasi Program ... 25
2.5.1 Tujuan Evaluasi Program ... 26
2.6 Evaluasi Dampak ... 27
2.6.1 Tinjauan dampak Kegiatan Pelatihan Program P2WKSS terhadap Sosial Ekonomi ... 30
2.7 Model Penelitian ... 33
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 34
3.1 Rancangan Penelitian ... 34
3.2 Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ... 35
ix
3.3 Peran Peneliti ... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 36
2.6.4 Metode Evaluasi Kebijakan ... 39
3.5 Teknik Analisis Data ... 40
3.6 Uji Keabsahan Data ... 41
3.7 Operasionalisasi Variabel ... 42
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 45
4.1 Data Wilayah Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung ... 45
4.1.1 Gambaran Umum Wilayah ... 45
4.1.2 Kondisi Geografis ... 45
4.2 Data Pemerintahan Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung ... 46
4.2.1 Kondisi Aparatur ... 46
4.3 Data Kependudukan Kelurahan Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung ... 47
4.3.1 Usia ... 47
4.3.2 Pendidikan ... 48
4.3.4 Tenaga Kerja ... 48
4.3.5 Mata Pencaharian Pokok ... 49
4.3.6 Potensi Kelembagaan ... 50
4.4 Profil Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) ... 51
4.4.1 Tujuan P2WKS ... 52
4.4.2 Dasar Hukum Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung ... 52
4.4.3 Kebijakan ... 53
4.4.4 Strategi ... 53
4.4.5 Prasarana Pendukung ... 54
4.4.6 Dana dan Sarana ... 55
4.4.7 Struktur Organisasi Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber ... 56
4.4.8 Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan dalam Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber ... 59
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 62
5.1 Primary Intended Impact ... 63
5.1.1 Menambah Pengetahuan, wawasan, dan Keterampilan ... 63
x
5.1.2 Melakukan ekonomi kreatif melalui Usaha Kelompok Bersama ... 73
5.1.3 Mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri perempuan ... 81
5.2.1 Menjadikan Perempuan yang Mandiri ... 84
5.2 Secondary Intended Impact ... 87
5.2.1 Peningkatan peran perempuan dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas ... 87
5.3 Primary Unintended Impact ... 90
5.3.1 Meningkatkan Motivasi dan Percaya diri ... 90
5.4 Secondary Unintended Impact ... 94
5.4.1 Kegiatan Berwirausaha yang Tidak Berkelanjutan ... 94
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 102
6.1 Kesimpulan ... 102
6.1.1 Primary Impact ... 102
6.1.2 Secondary Impact ... 103
6.2 Rekomendasi ... 104
LAMPIRAN ... 109
x
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Andir, Menurut Kelurahan ... 6
Table 1.2 Rangkaian Kegiatan Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber... 8
Table 1.3 Kriteria Program ... 9
Table 1.4 Partisipasi Warga Binaan dalam Kegiatan Pelatihan Program (P2WKSS)... 13
Table 3.1 Objek Observasi ... 37
Table 3.2 Dokumentasi ... 39
Table 3.3 Posttest Control-Group Evaluation Design ... 40
Table 3.4 Operasional Variabel ... 43
Table 4.1 Komposisi Karyawan Kelurahan ... 46
Table 5.1 Usaha Kelompok pasca Kegiatan Pelatihan Program P2WKSS ... 75
Table 5.2 Perbandingan Treatment Group dengan Control Group Melakukan ekonomi produktif melalui Usaha Kelompok Bersama ... 80
Table 5.3 Perbandingan Treatment Group dengan Control Group Mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri perempuan ... 84
Table 5.4 Perbandingan Treatment Group dengan Control Group Menjadikan Perempuan yang Mandiri... 87
Table 5.5 Perbandingan Treatment Group dengan Control Group Meningkatkan Motivasi dan Percaya diri ... 94
Table 5.6 Perbandingan Treatment Group dengan Control Group Kegiatan Wirausaha Tidak Berkelanjutan ... 99
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Panduan Wawancara Warga Binaan ... 109
Panduan Wawancara Non Warga Binaan ... 110
Transkip Wawancara Warga Binaan ... 112
Transkip Wawancara Non Warga Binaan ... 119
Surat Izin Penelitian ... 124
Surat Keputusan Walikota Bandung Nomor: 47/KEP.659-BPPKB 2016, Kelurahan Maleber ... 125
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera di Daerah ... 126
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dewasa ini permasalahan kemiskinan merupakan persoalan yang sangat kompleks. Mengacu pada definisi Bappenas kemiskinan sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang laki-laki dan perempuan yang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat1. Selain itu, dikemukakan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) kemiskinan adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran2. Masyarakat yang tergolong kategoris miskin adalah keluarga yang memiliki penghasilan dibawah Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) perbulan3.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Indraswari kelompok yang mengalami
kemiskinan adalah perempuan dimana kuatnya budaya partiarki yang menyebabkan ketimpangan gender semakin memperparah kemiskinan perempuan, sehingga perlunya upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan dengan
1 Badan Perennaan Pembangunan Nasional. Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan. Diakses dari https://www.bappenas.go.id/files/4713/5229/9515/bab2snpkbaru11juni.pdf
2 Badan Pusat Statistik Nasional. Konsep Kemiskinan. Diakses dari https://www.bps.go.id/subject/23/kemiskinan-dan-ketimpangan.html
3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera di Daerah Pasal 1 ayat 6.
2
mendekati dari berbagai aspek salah satunya yakni aspek gender4. Mengapa harus gender? Karena hal tersebut penting dilakukan apabila terjadinya ketidakadilan dan kesetaraan gender maka akan mengakibatkan hambatan untuk terealisasinya hak-hak orang miskin khususnya pada perempuan. Dengan adanya aspek gender maka menjamin prinsip equity antara laki-laki ataupun perempuan yang berarti memiliki prinsip kesamaan untuk memperoleh akses, peran, kontrol, dan manfaat serta kesempatan dalam program pembangunan. Dikarenakan di Indonesia sendiri, seringkali perempuan kurang mampu berperan aktif dalam meningkatkan perekonomian keluarga karena lahirnya budaya patriarki yang menjadikan perempuan memiliki keterbatasan dan melahirkan ketidakberdayaan sehingga mengakibatkan perempuan terpuruk dalam kemiskinan5.
Kebijakan mengenai pengarustamaan gender diwujudkan melalui Kementrian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan mengeluarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia No.41 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Revitalisasi Program Terpadu P2WKSS. Lalu, diperbaharui melalu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pedoman
4 Indraswari, 2009, Perempuan dan Kemiskinan. Jurnal Analisis Sosial Vol. 14 hh. 40. Diakses dari website https://media.neliti.com/media/publications/545-ID-perempuan-dan-kemiskinan.pdf pada pukul 09.09 WIB
5 Staf Ahli Bidang Penanggulangan Kemiskinan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, 2016, Kajian Perempuan dalam Penanggulangan Kemiskinan Melalui Kegiatan Industri Rumahan, Jakarta, hh.3.
3
Pelaksanaan program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).
Program P2WKSS ini merupakan salah satu dari berbagai program pemerintah yang memberdayakan perempuan dengan menggunakan pola pendekatan lintas bidang pembangunan. Seperti yang dijelaskan di dalam Bab II pasal 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera bahwa Program P2WKSS bertujuan untuk “Meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas”6. Selain itu, Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) juga memiliki tujuan khusus, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan status kesehatan perempuan 2. Meningkatkan status pendidikan perempuan
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam usaha ekonomi produktif
4. Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pelestarian lingkungan hidup
5. Meningkatkan peran aktif perempuan dalam pengembangan masyarakat
6. Meningkatkan peran aktif perempuan dalam pemahaman wawasan kebangsaan
Sasaran dari Program P2WKSS ini adalah keluarga miskin yang berusia 15-60 tahun dengan tingkat kesejahteraan tergolong rendah atau termasuk kedalam kategori Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera Tahap 1 dengan perempuan sebagai
6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).
4
penggerak utama. Jankauan Program P2WKSS meliputi desa/kelurahan yang memiliki rawan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota berdasarkan atas asas kemandirian atau keswadayaan. Berdasarkan Bab III dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 dijelaskan bahwa pelaksanaan Program P2WKSS memiliki berbagai jenis kegiatan yang terbagi menjadi 3 kelompok kegiatan yakni:
- Pasal 5 hingga pasal 10 menjelaskan Kelompok Kegiatan Dasar (KKD) bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan sebelum program lanjutan dan pendukung dilaksanakan dengan memiliki serangkaian kegiatan yang mencankup pengumpulan data dasar, penyusunan rencana kerja kelompok dan berbagai macam kegiatan penyuluhan kesehatan dan lingkungan.
- Pasal 11 hingga pasal 13 menjelaskan Kelompok Kegiatan Lanjutan (KKL) bagaimana kelompok kegiatan diarahkan pada pelayanan pendampingan dengan memiliki serankaian kegiatan yang mencankup pelayanan peningkatan pendapatan, pelayanan kesehatan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan oleh berbagai instansi terkait.
- Pasal 14 hingga pasal 17 menjelaskan Kelompok Kegiatan Pendukung (KKP) yakni kelompok kegiatan dengan menciptakan kondisi lingkungan sosial budaya dalam usaha pemantapan program P2WKSS meliputi penyuluhan keluarga bahagia, berbagai macam kursus atau pelatihan P2WKSS Kelurahan, penyuluhan sadar hukum bagi perempuan. 7
Kota Bandung merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang melaksanakan Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) karena Kota Bandung masih memiliki jumlah penduduk miskin cukup besar. Dalam
7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).
5
pelaksanaan program P2WKSS, pendanaan untuk melakukan kegiatan tersebut berasal dari APBD Pemerintah Kota Bandung. Untuk di tingkat kelurahan maka pendanaan dilakukan secara sukarela untuk menambah pengadaan bahan yang diperlukan bagi berbagai kegiatan program P2WKSS. Pada Tahun 2016, Kelurahan Maleber terpilih untuk menjadi lokasisi binaan program P2WKSS hal tersebut berdasarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor: 47/KEP.659-BPPKB 2016, Kelurahan Maleber terpilih sebagai Binaan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tahun 20168. Kelurahan Maleber sendiri merupakan salah satu dari 6 Kelurahan yang terdapat di Kecamatan Andir Kota Bandung.
Bagan 1.1 Dasar Hukum Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber
Sumber: Diolah oleh Peneliti
8 Hasil wawancara dengan Lurah Kelurahan Maleber Dodi Mochamad Romdon, S.Sos pada pukul 11.34 WIB
Keputusan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No.
41 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Revitalisasi Program P2WKSS
Keputusan Walikota Bandung Nomor: 47/KEP.659-BPPKB 2016, Kelurahan Maleber terpilih sebagai Binaan Program P2WKSS
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 26 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program P2WKSS
6
Berdasarkan data yang tersaji di dalam tabel 1.1 menjelaskan bahwa kepadatan paling tinggi di Kecamatan Andir pada tahun 2016 berada di Kelurahan Maleber dengan total Jumlah penduduk 23.217 jiwa atau sebanyak 22,12 persen dengan total jumlah laki-laki sebanyak 11.633 jiwa (50,10%) dan perempuan sebanyak 11.584 jiwa (49,8%9) yang tersebar di 11 RW, 62 RT. Sedangkan Kelurahan Campaka memiliki jumlah penduduk sebanyak 17.414 jiwa atau 16,59%, Kelurahan Garuda sebanyak 11.785 jiwa atau 11,23%, Kelurahan Dungus Cariang sebanyak 16.855 jiwa atau 16,06%, Kelurahan Ciroyom sebanyak 20.637 jiwa atau 19,66%, Kelurahan Kebon Jeruk sebanyak 15.054 jiwa atau 14,34%. (Dapat dilihat di Tabel 1.1)9.
Table 1.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Andir, Menurut Kelurahan
No. Kelurahan Penduduk (Jiwa) Presentase (%)
1. Campaka 17.414 16,59%
2. Maleber 23.217 22,12%
3. Garuda 11.785 11,23%
4. Dungus Cariang 16.855 16,06%
5. Ciroyom 20.637 19,66%
6. Kebon Jeruk 15.054 14,34%
Jumlah 104.962 100%
(Sumber: BPS, Andir Dalam Angka, 2017)
9 Badan Pusat Statistik, 2017, Andir Dalam Angka 2017, Hal. 19.
7
Program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) telah dilaksanakan di Kelurahan Maleber selama 8 bulan terhitung dari April 2016 hingga pertengahan bulan Desember 2016 yang diakhiri dengan perlombaan P2WKSS. Dalam melaksanakan program Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) maka rangkaian kegiatan dilakukan untuk melaksanakan program tersebut di Kelurahan Maleber antara lain:
1. Rapat perisapan Sosialisasi Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) yang dilaksanakan oleh Kelurahan Maleber dan bersama RT & RW serta Tokoh masyarakat pada hari Minggu 17 April 2016.
2. Verifikasi dari Wakil Walikota, SKPD terkait dan PKK Kota Bandung pada tanggal 2 Mei 2016
3. Pelaksanaan pelatihan, pembinaan, penyuluhan, dan berbagai kegiatan lainnya yang dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2016 - 30 September 2016.
4. Monitoring Penilaian yang dilakukan oleh Walikota Kota Bandung & Penilaian yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Barat. 1 November 2016
5. Perlombaan Binaan Program Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).18 Desember 201610
10 Laporan Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) Kelurahan Maleber
8
Table 1.2 Rangkaian Kegiatan Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber
BENTUK KEGIATAN BULAN
April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Rapat Persiapan Sosialisasi 17 April 2016 Verifikasi dari Pemkot
Bandung
02 Mei 2016
Pelaksanaan Pelatihan, Pembinaan, dan Kegiatan Lainnya
9 Mei 2016 – 30 September 2016
Monitoring dan Penilaian Program P2WKSS Tingkat Provinsi
1 Nov 2016
Perlombaan P2WKSS Provinsi
18 Des 2016 Sumber: Laporan Kegiatan Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)
Kelurahan Malebe
9
Pada saat rapat persiapan, maka target binaan program P2WKSS di Kelurahan Maleber tersebut sebanyak 100 Kartu Keluarga (KK) yang termasuk kedalam golongan keluarga Pra Sejahtera dan Pra Sejahtera tahap 1 yang terbagi di RT 02 (50 KK) dan RT 03 (50 KK) di RW 06 umumnya berusia antara 15-60 tahun yang memiliki permasalahan seputar perekonomian dan pendidikan yang rendah.
Table 1.3 Kriteria Program
Kriteria Perempuan
Usia 15-60 Tahun
Target Binaan 100 Keluarga KK (10 orang perkelompok)
Kategori Keluarga Keluarga Pra sejahtera dan Pra Sejahtera tahap 1
RT/RW RT 02 dan RT 03 di RW 06
Permasalahan: Perekonomian dan Pendidikan yang rendah Sumber: Diolah oleh Peneliti
Terpilihnya RW 06 sebagai lokasi binaan Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) dikarenakan kepadatan penduduk di RW 06 masih tergolong tinggi, cenderung kumuh, dan masih banyaknya penduduk yang termasuk kedalam golongan keluarga prasejahtera. Gambaran kondisi demografis RW 06 terutama di RT 02 dan RT 03 di Kelurahan Maleber sebelum adanya Program P2WKSS memunculkan permasalahan antara lain:
10 1. Rendahnya tingkat pendidikan wanita 2. Rendahnya daya beli
3. Kepadatan penduduk tinggi dan cenderung kumuh
4. Lokasi RW 06 berada di dalam gang sempit dengan rumah satu dengan yang lainnya saling berdekatan satu sama lain
5. Tidak adanya Ruang Terbuka Hijau11
Setelah terpilihnya lokasi binaan maka dilakukanlah beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan di Kelurahan Maleber dengan beberapa kegiatan melalui pembangunan fisik maupun pembanngunan non-fisik antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan Pembangunan Fisik meliputi renovasi jalan/gang RW 06, Perbaikan RUTILAHU (Rumah Tidak Layak Huni), Pembuatan MCK, Pembuatan Sarana Air Bersih, Pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah.
2. Pelatihan dan pembinaan yakni meliputi pelatihan tataboga, pelatihan kewirausahaan, pelatihan tatarias, pelatihan menulis dan membaca, pelatihan pembuatan bunga dari bahan akrilik, pelatihan membuat boneka, pelatihan menjahit pelatihan memilah sampah.
3. Kegiatan pembentukan kelompok-kelompok di RT meliputi Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA).
4. Penyuluhan dan pelayanan meliputi penyuluhan cara ber-KB yang benar, penyuluhan TB Paru, cara baca al-qur’an, penyuluhan reproduksi KB,
11 Hasil wawancara dengan Ketua Koordinator Prohram Terpadu Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera Kelurahan Maleber
11
Penyuluhan PHBS, Penyuluhan lingkungan sehat, penyuluhan kawasan tanpa rokok (KTR), pengarahan GAMPIL.
5. Pemberian bantuan meliputi alat dan bahan untuk pasrty dan tata boga, vertical garden, alat biopori, bibit pohon cengek, bibit sawi dan salada.12.
Dari beberapa kegiatan yang telah diuraikan diatas, pelaksanaan program kegiatan P2WKSS memiliki dua bentuk kegiatan yakni kegiatan pembangunan fisik dan pembangunan non fisik. Pembangunan non-fisik salah satunya ada kegiatan pelatihan yang dilakukan sebagai salah satu bentuk pemberdayaan perempuan di Kelurahan Maleber yang diharapkan melalui Program P2WKSS dapat mengembangkan potensi potensi yang ada dalam diri perempuan dengan diberikan 7 keterampilan guna membantu keluarga dengan berwirausaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Keterampilan yang diberikan antara lain: (1) Tataboga dengan membuat donat dan bolu kukus, (2) Pelatihan tatarias, (3) Menjahit, (4) Membuat Boneka, (5) Menulis dan membaca, (6) Kewirausahaan, dan (7) Pelatihan kerajinan tangan dengan membuat bunga dari bahan akrilik.
Kegiatan pelatihan tersebut dibentuk kelompok dari total 100 warga binaan terbagi menjadi 10 kelompok dengan masing-masing didalamnya terdapat 10 orang warga binaan. Kegiatan pelatihan yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang pada akhirnya dapat menjadikan usaha ekonomi
12 Laporan Kegiatan Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)
12
kreatif bagi peserta warga binaan. Namun dari data awal yang peneliti peroleh, partisipasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan pelatihan tidak sepenuhnya mengikuti Kegiatan pelatihan tataboga yang dilaksanakan dalam waktu 2 hari diikutsertakan oleh 96 peserta dari 100 warga binaan dengan kegiatan pelatihan membuat donat dan bolu kukus yang dilakukan oleh dinas sosial. Untuk pelatihan pembuatan kerajinan tangan dengan membuat bunga dari bahan akrilik dilaksanakan dalam waktu satu hari diikutsertakan oleh 76 peserta dari 100 warga binaan yang dilaksanakan oleh Ibu-ibu PKK. Sedangkan tatarias dalam jangka waktu satu hari peserta yang mengikuti ada 80 orang dari 100 peserta yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Lalu untuk kegiatan pembinaan kewirausahaan yang dilakukan dalam jangka waktu satu hari peserta yang mengikuti ada 89 dari 100 pesertan yang dilakukan oleh Dinas Sosial. Kegiatan pembinaan menulis dan membaca dikhususkan bagi masyarakat yang tidak bisa membaca dan menulis al-qur’an dengan total partisipasi yang tidak bisa ada 5 orang.
Untuk kegiatan membuat boneka yang mengikuti kegiatan tersebut 90 dari 100 peserta dengan binaan belajar bagaimana membuat boneka sesuai dengan kebutuhan pasar.
Dan yang terakhir adalah kegiatan menjahit yang dilaksanakan 2 minggu diikutsertakan oleh 20 peserta tiap harinya, dengan belajar bagaimana membuat baju dari awal hingga menjadi baju utuh. (Lihat Tabel 1.4)
13
Table 1.4 Partisipasi Warga Binaan dalam Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan Program (P2WKSS)
No. Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan
Tanggal Pelatihan Target Jumlah Peserta (orang)
Participant 1. Tataboga
(Membuat donat dan bolu kukus)
10-05-2016
100
96
2. Pelatihan pembuatan bunga dari bahan akrilik
11-08-2016 76
3. Tatarias 01-09-2016 80
4. Kewirausahaan 09-05-2016 89
5. Menulis dan Membaca (Bagi yang tidak bisa menulis dan
membaca)
19-05-2016 5
6. Boneka 26-30 September 90
7. Menjahit 16-29 September 20
Sumber: Laporan Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera 2016 (P2WKSS)
Berakhirnya kegiatan Program Terpadu P2WKSS diakhiri dengan penilaian dan adanya festival perlombaan binaan Program P2WKSS se-Jawa Barat. Kelurahan Maleber berhasil mendapatkan juara 1 dengan kategori Kota Inovasi se-Jawa Barat dari hasil pelatihan yang telah diberikan. Secara normatif seharusnya sebagai wilayah yang berprestasi menimbulkan dampak dengan mengalami pengurangan tingkat kmiskinan.
Namun, dari hasil kajian awal peneliti mengindikasikan bahwa dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan tidak adanya keberlanjutan yang dirasakan oleh warga
14
binaan. Dikarenakan masih terdapat kegiatan yang belum terlaksana dengan baik yakni kegiatan pemberian bantuan penunjang setelah selesainya program pelatihan yang pada akhirnya tidak dijadikan kegiatan berwirausaha ekonomi produktif.
Maka dari itu, untuk menilai pelaksanaan program dan dampaknya maka diperlukan evaluasi pada program Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). Dengan menggunakan dimensi Evaluasi Dampak maka penelitian ini melihat mengenai apakah hasil dari program ini menimbulkan dampak yang diharapkan (Intended Impact) atau malah menimbulkan dampak yang tidak diharapkan (Uninteded Impact). Untuk mengetahui apakah terdapat dampak dan manfaat yang ditimbulkan dari program tersebut yang dirasakan oleh warga binaan maka peneliti menggunakan Teori Evaluasi yang dikembangkan oleh Kenneth M. Dobleare dengan meneliti mengenai dampak jangka pendek (Primary Impact) serta jangka panjang (Secondary Impact). Dengan menggunakan teori ini tujuan yang diinginkan adalah mengevaluasi Program P2WKSS dilihat dari indikator- indikator yang terdapat dalam variabel teori evaluasi P2WKSS.
Dengan menggunakan teori tersebut, maka fokus penelitian ini sendiri adalah evaluasi dampak kegiatan program pelatihan bagi warga binaan yang mengikuti program tersebut yang diselenggarakan di Kelurahan Maleber sehingga dari pemaparan latar belakang masalah diatas dan teori yang dipakai untuk menganalisis, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Evaluasi Dampak Kegiatan Pelatihan dan Pembinaan dalam Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung.”
15 1.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Bagaimana dampak dari kegiatan pelatihan Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) bagi warga binaan yang mengikuti program tersebut?
1.3 Tujuan Penelitian
Setelah merumuskan permasalahan tersebut adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis mengukur sejauh mana dampak yang diharapkan (Intended Impact) atau dampak yang tidak diharapkan (Uninteded Impact) setelah terlaksananya kegiatan pelatihan dan pembinaan dalam program P2WKSS dan output apa yang dihasilkan setelah dilaksanakannya program tersebut. Apakah telah tercapai tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai atau berbanding terbalik. Dan mengetahui manfaat yang diterima oleh masyarakat Kelurahan Maleber setelah dilaksanakannya program P2WKSS.
16 1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat oleh berbagai kalangaan
1. Sebagai informasi bagi pemerintah pusat maupun daerah mengenai dampak setelah dilaksanakannya program P2WKSS. Ini bisa dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah agar dapat mengkaji ulang untuk bentuk program itu sendiri agar memiliki dampak bagi masyarakat setempat.
2. Memberikan rekomendasi kebijakan untuk penyelenggara program sehingga dapat menjadi perbaikan dalam kegiatan Program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) berikutnya.
3. Sebagai wawasan bagi para pembaca mengenai pelaksanaan program P2WKSS dan keberlanjutanya.
1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk mengembangkan teori dan konsep yang berkaitan dengan program Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) di Kelurahan Maleber Kecamatan Andir Kota Bandung.
17 1.5.2 Kegunaan Praktis
Penellitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pemerintah pusat maupun daerah mengenai adanya keberlanjutan setelah dilaksanakannya program P2WKSS. Ini bisa dijadikan bahan evaluasi bagi pemerintah agar dapat mengkaji ulang untuk bentuk program itu sendiri agar memiliki dampak bagi masyarakat setempat.
1.6 Sistematika Penelitian
Penelitian ini membahas mengenai Evaluasi Program Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera dilihat dari dampak yang diberikan oleh program tersebut dan dari keberlanjutan program tersebut. Untuk itu sistematika penelitian ini terdiri dari enam bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Pustaka, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Hasil Penelitian, Bab V Pembahasan Penelitian, Bab VI Simpulan dan Saran