• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPUBLIK INDONESIA DI KABUPATEN SIDRAP (1945-1947)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "REPUBLIK INDONESIA DI KABUPATEN SIDRAP (1945-1947) "

Copied!
125
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peristiwa ini diketahui memakan korban 40.000 warga Sulawesi Selatan, termasuk Andi Abdullah Bau Massepe dan ayahnya Andi Mappanyukki. Karena itulah Raja Been Andi Mappanyukki, ayah Andi Abdullah Bau Massepe segera mengadakan pertemuan dengan seluruh raja di Sulawesi Selatan untuk menolak kedatangan pasukan NICA. Dan itulah peran Andi Abdullah Bau Massepe sebagai pemimpin melawan tentara NICA dan memperjuangkan kemerdekaan negara kesatuan Republik Indonesia khususnya di Ajatappareng, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.

Andi Abdullah Bau Massepe saat itu dikenal sangat gigih mempertahankan kemerdekaan di Sulawesi Selatan.

Rumusan Masalah

Saat itu Andi Abdullah Bau Massepe Datu Suppa pada tahun 1940 juga menjabat sebagai ketua organisasi SUDARA Parepare, ketua umum BPRI (Badan Pendukung Republik Indonesia) dan koordinator perjuangan bersenjata pemuda di wilayah Parepare dan sekitarnya. Itulah peran Andi Abdullah Bau Massepe dalam perjuangan kemerdekaan di Sulawesi Selatan, khususnya di Parepare, Ajatappareng dan sekitarnya, meskipun ia meninggal karena ditembak Westeerling pada tanggal 2 Februari 1947 setelah ditahan selama 160 hari. Pesan Andi Abdullah Bau Massepe semasa hidupnya adalah memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh rakyat dibawah komandonya yaitu “Jangan pernah menyerah.

Sekali gratis, selalu gratis.” Dari pesan tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemerdekaan adalah harga mati yang harus diperjuangkan dan kolonialisme harus dihapuskan, apapun dan apapun caranya, dan jangan pernah menyerah.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Penelitian
  • Landasan Teoritis
  • Defenisi Istilah/Pengertian Judul
  • Bagan Kerangka Pikir

Setelah dipertimbangkan, barulah menentukan ciri dan gaya kepemimpinan yang selaras dan sesuai dengan kondisi.7. Patuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Ulil Amri yaitu orang-orang yang memegang kekuasaan dalam suatu negara. Tentunya yang dapat memberikan petunjuk-petunjuk tersebut di atas adalah orang-orang yang berilmu, mengetahui dan memahami isi Al-Qur'an dan Sunnah Nabi.

Di satu sisi, pendekatan ini lebih menitikberatkan pada gaya kepemimpinan, karena gaya kepemimpinan merupakan bagian dari pendekatan perilaku pemimpin yang menitikberatkan pada proses dinamis kepemimpinan dalam upaya mempengaruhi aktivitas individu untuk mencapai suatu tujuan dalam situasi tertentu. Namun gaya kepemimpinan pada hakikatnya berarti wujud dari perilaku seorang pemimpin. 13Ahmad Susanto, “Manajemen Untuk Peningkatan Kinerja Guru”, (Jakarta: Prenada Media, 2016), hal. Ciri-ciri gaya kepemimpinan otoriter adalah: 1) Kewenangan mutlak ada di tangan pemimpin.

Sebaliknya, orang yang berperilaku patuh dan menyenangkan diri akan dijadikan anak emas dan diberi penghargaan. Gaya kepemimpinan yang tepat adalah gaya yang dapat memadukan tiga variabel situasional, yaitu hubungan antara pemimpin dan anggota, struktur tugas dan jabatan kekuasaan, sehingga dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan terbentuk jika jabatan kekuasaannya moderat. Gaya kepemimpinan di atas merupakan rangkaian teori kepemimpinan yang menjelaskan gaya kepemimpinan seorang pemimpin dalam hal mempengaruhi bawahannya.

Secara umum ketiga gaya kepemimpinan tersebut mempunyai bentuk yang sama dan masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri. Beberapa gaya kepemimpinan tersebut akan digunakan untuk mengetahui peranan Andi Abdullah Bau Massepe dengan melihat gaya kepemimpinan yang digunakannya sehingga dapat diketahui dampak kepemimpinannya dalam perjuangan kemerdekaan di Ajatappareng Kabupaten Sidrap.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Metode Pendekatan

Metode Pengumpulan Data

Metode Analisis Data

HASIL PENELITIAN

Biografi Andi Abdullah Bau Massepe

Andi Abdullah Bau Massepe adalah pahlawan nasional asal Sulawesi Selatan dan Panglima pertama TRI (Tentara Rakyat Indonesia) Divisi Hasanuddin dengan pangkat Letjen. Saudara kandung Andi Abdullah Bau Massepe adalah Andi Rukiah Karaeng Balla' Tinggi dan Andi Passulo (Bau Mappasule Petta Daeng Bulaeng). Pada usia 6 tahun, Andi Abdullah Bau Massepe dibesarkan di istana ayahnya di Jongaya (Makassar) karena ibunya, We besse Arung Bulo-Bulo, meninggal dunia.

Amir, “Perlawanan Andi Abdullah Bau Massepe dalam Perjuangan Menegakkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Sulawesi Selatan Makassar, 2004), hal. Setelah menempuh pendidikan di berbagai sekolah pada masa pemerintahan Belanda, Andi Abdullah Bau Massepe kemudian pindah ke Bone mengikuti ayahnya yang diangkat menjadi Raja Bone dalam usia muda.41Andi Oddang, “Perjuangan Andi Abdullah Bau Massepe (Datu Suppa Lolo) dalam Memanfaatkan Perjuangan Rakyat di Sulawesi Selatan”, (Makalah dipresentasikan pada Seminar Kajian Perjuangan Andi Abdullah Bau Massepe, Makassar , 7 Februari 2004), hal.

Setelah dewasa, kepribadian Andi Abdullah Bau Massepe tercermin dari perilaku dan sifat terpujinya. Kemudian pada tahun 1933, Andi Abdullah Bau Massepe menikah untuk ketiga kalinya dengan seorang gadis bernama Andi Sodji Petta Kanjenne. Meski Andi Abdullah Bau Massepe menduduki posisi Datu' (Raja), namun bukan sifat mulianya yang ditonjolkan melainkan sifat kerakyatannya.

Andi Abdullah Bau Massepe tewas ditembak pasukan Mayor Raymond Westerling-Korps Baret Merah Belanda - pada 2 Februari 1947 setelah ditahan selama 160 hari. Andi Abdullah Bau Massepe diakui sebagai pejuang yang teguh pendirian dan berani mengorbankan diri demi berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejarah Perjuangan Andi Abdullah Bau Massepe

Kemudian disebutkan lagi dalam buku Abdul Qahhar, “Biografi Andi Abdullah Bau Massepe” terbitan Yayasan Andi Abdullah Bau Massepe, (Makassar, 2019), hal. Pada tanggal 22 Oktober 1945, Andi Abdullah Bau Massepe mengadakan pertemuan dengan para raja Afdeeling Parepare di kediamannya di Parepare. 59Abdul Qahhar, “Biografi Andi Abdullah Bau Massepe”, (Makassar: Yayasan Andi Abdullah Bau Massepe, 2019), hal.171. kemerdekaan dari Bugis), La Nakka (kapten TNI dari Barru), serta Muhammad Amin dan Lanca sebagai ajudannya.60.

Sultan Daeng Raja, Andi Pangerang Pettarani dan Andi Abdullah Bau Massepe sebagai Letkol Kehormatan.”61. Pada awal Januari 1946, Andi Abdullah Bau mengirimkan pemuda Massepe untuk mengikuti pelatihan militer dan meminta bantuan. Andi Abdullah Bau Massepe dan rekan-rekan pejuangnya menerima surat yang datang dari Jawa dan memberi mereka harapan.

Hal ini mengejutkan Andi Abdullah Bau Massepe, namun ia tetap teguh melawan tentara Belanda yang gila. Oleh karena itu, Andi Abdullah Bau Massepe dan para pejuang menyatakan sikap dan sikap politik yang telah diputuskan. Untuk menjamin kelancaran fungsi pemerintahan, Andi Abdullah Bau Massepe telah membentuk perangkat organisasi pemerintah dan staf eksekutif yang akan membantunya.

Dalam hal ini, Andi Abdullah Bau Massepe memposisikan dirinya sebagai koordinator badan-badan perjuangan bersenjata (gerilya) yang sudah mapan.76. 76 Andi Sodji Petta Kanjenne, Sejarah dan Pengalaman Mendampingi Suaminya Andi Abdullah Bau Massepe dan Perjuangan Mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Perjuangan Terakhir Andi Abdullah Bau Massepe

81Abdul Qahhar, “Biografi Andi Abdullah Bau Massepe”, terbitan Yayasan Andi Abdullah Bau Massepe, (Makassar, 2019), hal. Ketika Andi Abdullah Bau Massepe menjadi Datu Suppa, ia tak pernah gentar menolak ajakan kerja sama Belanda. 86Muhammad Arfah, “Biografi Pahlawan Andi Abdullah Bau Massepe”, Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan, Ujung Pandang, Juli 1980, hal.

87Muhammad Arfah, "Biography of Hero Andi Abdullah Bau Massepe", Level I Regional Government of South Sulawesi Province, Ujung Pandang, juli 1980, s. Andi Abdullah Bau Massepe fortalte Andi Pangerang Pettarani på Bugis-sprog følgende. 91 Abdul Qahhars interview med Andi Pamadengrukka den 9. november 2012, se Abdul Qahhar, "Biography of Andi Abdullah Bau Massepe", (Makassar: Andi Abdullah Bau Massepe Foundation, 2019), s.

Mati bersama rekan seperjuangan untuk membela kebenaran menjadi pilihan utama Andi Abdullah Bau Massepe. Saat itu Andi Abdullah Bau Massepe disekap di Tangsi KIS bersama Andi Pangerang Pettarani di penjara yang sama, hanya di ruangan berbeda. Karena Andi Abdullah Bau Massepe lolos, ia ditembak oleh pasukan Baret Merah yang menjaganya. 102.

Lihat Abdul Qahhar, “Biografi Andi Abdullah Bau Massepe”, (Makassar: Yayasan Andi Abdullah Bau Massepe, 2019), h VARA, Achter het nieuws di Zuid-Celebes), Lihat Abdul Qahhar, “Biografi Andi Abdullah Bau Massepe”, (Makassar: Yayasan Andi Abdullah Bau Massepe, 2019), hal. Westerling kemudian memberikan Andi Sodji gambar lokasi makam Andi Abdullah Bau Massepe, lalu membawanya kembali ke rumahnya.

Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional dan Bintang

Menurut Andi Abdullah Bau Massepe (cucu dari Andi Abdullah Bau Massepe) saat diwawancarai di kediamannya di Kota Parepare: “Lalu mengapa Andi Abdullah Bau Massepe diberi gelar Pahlawan Nasional, karena ia berjuang mempertahankan kemerdekaan kota tersebut? " Republik Indonesia. Setelah Westerling diusir dari Sulawesi Selatan, Andi Mattalatta mengatakan pada konferensi Paccekke bahwa panglima sebenarnya adalah Andi Abdullah Bau Massepe. Karena saya cucu tertua, maka nama saya sama, saya cucu pertama, makanya saya diberi nama yang sama, nama saya Andi Abdullah Bau Massepe.”111.

111 Wawancara Andi Abdullah Bau Massepe (cucu Andi Abdullah Bau Massepe) pada tanggal 11 September 2020 pukul 16.30 di Griya Mawardha Mirza 1, Jl Atletik Timur, Kp. Perlu adanya literatur yang membahas tentang tokoh pahlawan Andi Abdullah Bau Massepe karena kurangnya sumber bacaan yang berkaitan dengan tokoh tersebut. Perjuangan Andi Abdullah Bau Massepe (Datu Suppa Lolo) Pimpin Perjuangan Rakyat di Sulawesi Selatan.”

Wawancara ini bertujuan untuk mengumpulkan data terkait dengan judul “Peran Pahlawan Nasional Andi Abdullah Bau Massepe Dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia Di Kabupaten Sidrap yang Peneliti Kaji. Pertanyaan: Apa Pengaruh Andi Abdullah Bau Massepe terhadap perjuangan kemerdekaan NKRI di Sulawesi Selatan Jawaban : “Lalu mengapa Andi Abdullah Bau Massepe diberi gelar Pahlawan Nasional karena beliau berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI.

Soalnya saya cucu sulung jadi nama saya sama, saya cucu pertama jadi dapat nama sama, nama saya sama, nama saya Andi Abdullah Bau Massepe. Nah kalau Andi Abdullah Bau Massepe (keponakannya) meninggal di Pinrang dengan cara dikubur hidup-hidup setahu saya.

PENUTUP

Kesimpulan

Organisasi tersebut antara lain Organisasi Sumber Darah Rakyat Cabang Persiapan (SUDARA), Komite Nasional Indonesia (KNI), Badan Pendukung Republik Indonesia (BPRI) dan beberapa organisasi lainnya. Pada masa perang, Andi Abdullah Bau Massepe dikenal dekat dengan masyarakat dan beberapa pesan membumi disampaikan olehnya: “Jika perlu, kita harus mengorbankan harta dan nyawa kita.

Saran

Bau Massepe adalah Andi Rukiah Karaeng Balla' Tinggi dan Andi Passulo (Bau Mappasule Petta Daeng. Bulaeng). Namun saat itu ia telah ditangkap oleh Belanda, sehingga ketika Andi Mattalatta mendarat di Paccekke di Barru, ia tidak membacakan surat keputusan tersebut karena takut pasukannya akan berantakan, pasukannya akan diambil alih. dia (Andi Mattalatta) sudah mengetahui bahwa Andi Abdullah Bau Massepe telah ditangkap. Setelah diperkenalkan sebagai Pahlawan Nasional, Pahlawan Nasional yang diangkat memang memenuhi syarat untuk menjadi Pahlawan Nasional.

Bersama Andi Makkasau, Andi Makkasau masih belum menjadi pahlawan nasional karena tidak berperang, tidak masuk tentara.

Foto  saat  melakukan  wawancara  dengan  Narasumber  pertama  yaitu  Bapak  Andi  Jamerro  pada  hari  Jum’at  tanggal  11  September  2020  pukul  14.45-15.25  WITA  di  Kantor  Kelurahan  Ujung  Sabbang,  Kec
Foto saat melakukan wawancara dengan Narasumber pertama yaitu Bapak Andi Jamerro pada hari Jum’at tanggal 11 September 2020 pukul 14.45-15.25 WITA di Kantor Kelurahan Ujung Sabbang, Kec

Gambar

Foto  saat  melakukan  wawancara  dengan  Narasumber  pertama  yaitu  Bapak  Andi  Jamerro  pada  hari  Jum’at  tanggal  11  September  2020  pukul  14.45-15.25  WITA  di  Kantor  Kelurahan  Ujung  Sabbang,  Kec
Foto  saat  melakukan  wawancara  dengan  Narasumber  kedua  yaitu  Bapak  Andi  Abdullah  Bau  Massepe  pada  hari  Jum’at  tanggal  11  September  2020  pukul  16.30-17.15  WITA  di  Kediamannya  di  Griya Mawardha Mirza 1, Jl
Foto Andi Abdullah Bau Massepe dan Andi Sodji Petta Kanjenne
Foto Andi Abdullah Bau Massepe dan Andi Sodji Petta Kanjenne
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa perjuangan Lasykar Rakyat adalah perjuangan yang dilakukan oleh Badan Perjuangan atau Lasykar Rakyat dalam

Selanjutnya dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 01/DPRD-LS/2005 tanggal 7 Januari

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat II

11 Januari 2005 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2005, Keputusan Bupati Lampung Selatan Nomor 29/TAPEM/HK-LS/2007 tanggal 16 Januari 2007 tentang Dukungan

Dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Nomor 02 Tahun 2007 tanggal 10 Januari 2007

Pelaksanaan pendirian PERSERO sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dilakukan menurut ket ent uan-ket ent uan Kit ab Undang-undang Hukum Dagang (St aat sblad Tahun 1847 Nomor

Dalam pembentukan PPRI gaboengan II, lingkungan kampoeng Baroe, Kawedanan jang dilangsungkan pada tanggal 23-210, dihadiri oleh koerang lebih 150 wanita, namoen hasrat

Undang-Undang manajemen lingkungan hidup ditandatangani oleh Presiden pada tanggal 19 September 1997 dan disahkan sebagai undang-undang (UU No.23, 1997). Maka, undang-undang