RAJ, Vol 2 (2) 2022 : 190-195, http://journal.yrpipku.com/index.php/raj |
Copyright © 2019 THE AUTHOR(S). This article is distributed under a a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International license.
PRODUCTION COST ANALYSIS IN THE FRAMEWORK OF SELLING PRICE
DETERMINATION FOOD AT THE TWIN DARO FISH HUT GRILLED IN PEKANBARU
ANALISIS BIAYA PRODUKSI DALAM RANGKA PENENTUAN HARGA JUAL MAKANAN PADA PONDOK IKAN BAKAR DARO KEMBAR DI PEKANBARU
Mohd. Erdiansyah Putra¹ Nina Angreyani²
Raysa Putri Nabila³ Windi Andriani⁴
Fakulltas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau, Pekanbaru, Indonesia Email : [email protected]
ABSTRACT
Production costs are one of the determining elements for the cost of products from the grilled fish cottage of Daro Twins in Pekanbaru as well as understanding price determination and being able to determine how much return on capital has been issued so as to generate profits. The grilled fish cottage of the twins is also a business that makes food, it is also inseparable from the problem of achieving profit, and returning capital. Qualitative methods, which seek to analyze something. The method applied is a qualitative research method, namely a method based on philosophy, used to examine scientific conditions (experiments) where the researcher as an instrument, data collection techniques and analyzed are qualitative. To return the business capital of the Daro Twin Grilled Fish Cottage with the resulting production capacity. Research has shown that the Daro Twin Grilled Fish Cottage is in a stable financial condition and can even achieve maximum results. The costs that have been incurred by the business owner should be used as an element of calculating the formation of the cost of production and determining the selling price. It is advisable for the owner of the grilled fish cottage to maintain and improve the business as best as possible and continue to innovate if you want the business to survive as an advanced grilled fish cottage.
Keywords : Production Cost, Cost of Production and Selling Price
ABSTRAK
Biaya produksi adalah salah satu elemen penentu harga pokok produk dari pondok ikan bakar daro kembar di pekanbaru sekaligus mengerti penentuan harga dan dapat menentukan seberapa besar pengembalian modal yang sudah dikeluarkan sehingga menghasilkan laba. Pondok ikan bakar daro kembar juga sebagai usaha yang membuat makanan juga tidak terlepas dari masalah pencapaian laba, dan pengembalian modal. Metode kualitatif, yang berusaha untuk menganalisis sesuatu. Metode yang diaplikasikan adalah metode penelitian kualitatif yaitu metode yang berdasarkan pada filsafat, digunakan untuk meneliti pada kondisi ilmiah (eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen, teknik pengumpulan data dan dianalisis bersifat kualitatif. Untuk pengembalian modal usaha pondok ikan bakar daro kembar dengan kapasitas produksi yang dihasilkan. Penelitian menunjukan bahwa pondok ikan bakar daro kembar mengalami kondisi keuangan yang stabil bahkan dapat mencapai hasil yang maksimal. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh pemilik usaha seharusnya digunakan sebagai elemen perhitungan pembentukan harga pokok produksi dan penentuan harga jual. Sebaiknya pemilik pondok ikan bakar daro kembar mempertahankan dan meningkatkan usaha dengan sebaik mungkin dan terus berinovasi jika ingin usaha tetap bertahan sebagai pondok ikan bakar yang maju.
Kata kunci : Biaya Produksi, Harga Pokok Produksi dan Harga Jual
191 1. Pendahuluan
Perkembangan pada keadaan kehidupan masyarakat di saat ini bisa dilihat salah satunya contohnya pada kenaikan dan kurang stabilnya harga barang bahan pokok terkhususnya pada bagian pangan. Dan Ini memberikan dampak persaingan diantara para pengusaha-pengusaha yang memiliki usaha rumahan seperti pengusaha pondok ikan bakar yang banyak diminati hingga saat ini.
Setiap jenis usaha yang dibangun dituntut harus bisa bersaing dalam ranah persaingan usaha rumah makan/pondok ikan bakar. Setiap pemilik usaha harus berkreatif menghasilkan produk yang bermutu tinggi dengan harga jual yang bersaing demi untuk mencapai persaingan di dalam dunia usaha. Dalam hal menetapkan harga jual yang kompetitif itu tidaklah mudah.
Harga jual itu ditentukan dari permintaan dan penawaran pangsa pasar. Dan itu yang sulit ditentukan oleh penjual untuk memperoleh harga jual yang stabil.
Banyaknya pesaing yang memasuki pasar, selera konsumen, harga jual produk pesaing merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi pembentukan dari harga jual. Salah satu faktor yang memungkinkan yang dapat digunakan oleh sistem manajemen dalam membentuk sebuah harga jual adalah biaya. Biaya menunjukkan batas bawah harga jual produk yang akan dipasarkan. Dan sebagai contoh di usaha pondok ikan bakar yang sudah lebih maju, informasi biaya ini terlihat pada perhitungan dari harga pokok produk yang mencerminkan total biaya yang digunakan untuk memproduksi suatu produk.
Bentuk usaha menarik minat di mata pembeli, pihak manajemen wajib mengetahui dan melakukan usaha perbaikan lewat kebijakan pemilik usaha, dalam total biaya yang dikeluarkan tetapi harus juga diperhatikan berapa biaya yang seharusnya, dengan melalui penetapan biaya-biaya dan juga biaya yang aktual. Para pemilik usaha dituntut menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang dapat dinikmati dengan baik untuk dapat diterima di pasaran, agar dapat menjuarai persaingan terutama pada jenis usaha yang sama. Untuk itu pemilik usaha senantiasa harus membuat langkah-langkah keunggulan pondok ikan bakar dengan suatu estimasi biaya produksi yang sangat berpengaruh terhadap harga yang diperoleh dan harga jual produk. Tindakan tersebut dapat terwujud dengan baik, sehingga akan membantu terlaksananya biaya produksi efisien yang singkatnya akan memberikan harga jual yang memuaskan bagi pondok ikan bakar dan konsumen/pelanggan. Demikian berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk memilih penelitian dengan judul
“ANALISIS BIAYA PRODUKSI DALAM RANGKA PENENTUAN HARGA JUAL MAKANAN PADA PONDOK IKAN BAKAR DARO KEMBAR DI PEKANBARU”.
2. Tinjauan Pustaka Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen (management accounting) adalah proses mengindentifikasi, mengukur mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis, menginterpentasikan, dan mengomunikasikan kejadiaan ekonomi yang digunakan oleh manjemen untuk melakukanperencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan kinerja dalam organisasi.
Ada dua esensi utama dalam pengertian akuntansi manajemen yang diuraikan di atas, yaitu penyediaan informasi dan penghunaan informasi tersebut. Penyediaan informasi dilakukan oleh akuntan manajemen. Penggunaaan informasi dilakukan oleh manjer tingkat bawah sampai tingkat atas.(Baldric Siregar& Frasto Biyanto 2017:1-2).
Cost Behavior (Perilaku Biaya)
Perilaku biaya adalah bagaimana suatu biaya akan merespon perubahan yang terjadi dalam aktivitas perusahaan jika tingkat kegiatan mengalami kenaikan atau penurunan. Hansen dan Mowen (2007:68) menyatakan bahwa perilaku biaya adalah istilah umum yang menggambarkan perubahan biaya ketika tingkat output berubah. Biaya yang tidak berubah
192
ketika output berubah adalah biaya tetap. Biaya variabel di sisi lain adalah peningkatan biaya secara total ketika terjadi peningkatan aktivitas output dan penurunan biaya secara total ketika terjadi penurunan kegiatan output.
Biaya Produksi
Menurut Mulyadi (2015:14) mendefinisikan biaya produksi adalah sebagai berikut :
“Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Harga Jual
Hansen dan Mowen (2001:633) dalam bukunya menjelaskan bahwa harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan.
3. Metode Penelitian Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat Metode Kualitatif, yang berusaha untuk menganalisis sesuatu. Menurut Sugiyono ( 2018;213 ) Metode Penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat, yang digunakan untuk meneliti pada kondisi ilmiah ( eksperimen ) dimana peneliti sebagai instrumen, Teknik Pengumpulan data dan dianalisis bersifat kualitatif.
Jenis data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama) dan juga data sekunder . Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono 2016:308).
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada usaha Pondok Ikan Bakar Daro Kembar yang beralamat di Jl.
Datuk Setia Maharaja No. 73, Tengkerang Labuai, Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau 28281.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses ini Teknik dalam pengumpulan data yaitu :
Wawancara : adalah Teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan pemilik UMKM dan pegawai yang mempunyai hak untuk menyampaikan data dan informasi yang di perlukan dari Pondok Ikan Bakar Daro Kembar.
Observasi : yaitu Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke dalam pondok ikan bakar untuk mendapatkan data yang diinginkan.
Dokumentasi : Dokumentasi terhadap Pondok Ikan Bakar Daro Kembar.
4. Hasil dan Pembahasan
Usaha pondok ikan bakar di Indonesia khususnya di pekanbaru sangatlah memberikan peluang yang besar, dengan kondisi saat ini dimana masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan makanan yang bisa di beli dan tanpa harus memasak semakin meningkat, pondok ikan bakar ini terus mengembangkan kreasi dan inovasi dalam meningkatkan tempat dan kualitas produknya sehingga semakin nyaman dan rasanya pun semakin enak. Inovasi yang terus dilakukan oleh pondok ikan bakar ini alam pengembangan hasil makanan dimana saat ini bahan baku yang ada memiliki variasi harga beli sehingga beberapa hasil produksi yang mengalami kenaikan harga jual. Dalam potensi pengembangan produk akan lebih luas jika ditambah dengan produk-produk makanan ringan, sehingga akan menambah minat pembeli
193
serta bahan baku yang lebih baik. Untuk mengetahui daftar rincian biaya bahan baku pondok ikan bakar ini dapat dilihat sebagai berikut :
Daftar rincian harga biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik Pondok Ikan Bakar :
Daftar Rincian Harga Biaya Bahan Baku Pondok Ikan Bakar Per Hari :
Jenis Bahan Harga Satuan Asumsi Harga
Ikan Nila Rp. 35.000/kg 7 kg Rp. 245.000
Ikan Patin Rp. 30.000/kg 5 kg Rp. 150.000
Ikan Gurame Rp. 50.000/kg 3 kg Rp. 150.000
Sayur Kangkung Rp. 3.000/ikat 5 ikat Rp. 15.000 Beras Rp. 105.000/karung 1 karung/10 kg Rp. 105.000 Minyak Goreng Rp. 14.000/liter 2 liter Rp. 28.000
Rempah-rempah Rp. 10.000/kg 7 kg Rp. 70.000
Arang Rp. 5.000/kg 10 kg Rp. 50.000
Cabe Hijau Rp. 15.000/kg 5 kg Rp. 75.000
Total Rp. 888.000
Biaya Tenaga Kerja Pada Pondok Ikan Bakar : Gaji Karyawan = Rp. 2.500.000/bulan
Biaya Overhead Pabrik Pondok Ikan Bakar :
Biaya Harga
Biaya Sewa Rp. 700.000/bulan
Biaya Listrik Rp. 350.000/bulan
Biaya Perlengkapan Dapur Rp. 3.000.000/bulan
Total Rp. 4.050.000
Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik
= Rp. 888.000 + Rp. 2.500.000 + Rp. 4.050.000
= Rp. 7.438.000
Dalam menentukan harga jual produksi tersebut pihak rumah makan tidak melakukan perhitungan yang khusus hanya berdasarkan perkiraan keuntungan dan biaya yang dikeluarkan secara manual. Begitu pula dengan harga pokok produk , pondok ikan bakar hanya menjelaskan bahwa harga pokok produk yang dihasilkan dihitung berdasarkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, biaya karyawan dan biaya lainnya. Dari hasil penelitian maka disimpulkan data penjualan pondok ikan bakar dapat dilihat pada table :
Rincian Harga Makanan
Jenis Makanan Harga Makanan ( Satu Porsi)
Ikan Bakar Patin Rp. 30.000
Ikan Bakar Nila Rp. 15.000
Ikan Bakar Gurame Rp. 35.000
Sayur Kangkung Rp. 5.000
194
Ikan Bakar Patin + Nasi Rp. 35.000
Ikan Bakar Nila + Nasi Rp. 20.000
Ikan Bakar Gurame + Nasi Rp. 40.000
Nasi Rp. 5.000
Sambal Hijau Rp. 5.000
Data Harga Jual Makanan, Harga Pokok Produk, Pendapatan Kotor Pondok Ikan Bakar Harga Jual Makanan Jumlah Penjualan
Dalam 30 Hari
Harga Satuan Perporsi
Total Harga Ikan bakar nila 210 ekor Rp. 15.000 Rp. 3.150.000 Ikan bakar patin 125 ekor Rp. 30.000 Rp. 3.750.000 Ikan bakar gurame 100 ekor Rp. 35.000 Rp. 3.500.000
Sayur Kangkung 300 porsi Rp. 5.000 Rp. 1.500.000
Ikan Bakar Patin + Nasi 150 porsi Rp. 35.000 Rp. 5.250.000 Ikan Bakar Nila + Nasi 200 porsi Rp. 20.000 Rp. 4.000.000 Ikan Bakar Gurame +
Nasi
125 porsi Rp. 40.000 Rp. 5.000.000
Nasi 250 porsi Rp. 5.000 Rp. 1.250.000
Sambal Hijau 250 porsi Rp. 5.000 Rp. 1.250.000
Total Rp. 28.650.000
Harga Pokok Penjualan Jumlah Penjualan Dalam 30 Hari
Harga Satuan Total Harga Ikan bakar nila 210 ekor Rp. 10.000 Rp. 2.100.000 Ikan bakar patin 125 ekor Rp. 20.000 Rp. 2.500.000 Ikan bakar gurami 100 ekor Rp. 25.000 Rp. 2.500.000
Sayur Kangkung 300 porsi Rp. 3.000 Rp. 900.000
Ikan Bakar Patin + Nasi 150 porsi Rp. 13.000 Rp. 1.950.000 Ikan Bakar Nila + Nasi 200 porsi Rp. 15.000 Rp. 3.000.000 Ikan Bakar Gurame +
Nasi
125 porsi Rp. 20.000 Rp. 2.500.000
Nasi 250 porsi Rp. 3.000 Rp. 750.000
Sambal Hijau 250 porsi Rp. 3.000 Rp. 750.000
Total Rp. 16.950.000
5. Penutup Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1) Analisis biaya pada usaha pondok ikan bakar daro kembar menghasilkan laba yang maksimal bagi perusahaan. Untuk memenuhi hal tersebut pemilik perusahaan terus mengembangkan kreasi dan inovasi dalam mendapatkan tempat dan kualitas produksinya.
2) Berdasarkan analisis terhadap perhitungan biaya produksi menggunakan metode Cost Behavior dengan Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik = Rp. 888.000 + Rp. 2.500.000 + Rp. 4.050.000
= Rp. 7.438.000
3) Dengan menggunakan metode Cost Behavior perusahaan dapat menggambarkan perubahan biaya ketika tingkat output berubah. Biaya yang tidak akan berubah ketika output berubah adalah biaya tetap. Biaya variabel di sisi lain adalah penambahan biaya
195
secara total ketika terjadi penambahan aktivitas output dan pengurangan biaya secara total ketika terjadi pengurangan kegiatan output.
Saran
Dari pembahasan yang telah disajikan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemajuan PONDOK IKAN BAKAR DARO KEMBAR DI PEKANBARU dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan hal yang dapat dilakukan yaitu : 1. Perusahaan dalam hal ini perlu untuk menganalisis kondisi keuangan secara berkelanjutan dengan menerapkan laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan dan perkembangan keuangan usaha.
2. Dalam perusahaan karyawan pada bagian administrasi dan keuangan harus bisa lebih aktif dan bertanggungjawab terhadap keberlangsungan posisi keuangan perusahaan, dengan menjalankan/melaksanakan fungsi akuntansi dibidangnya lebih maksimal.
3. Perusahaan sebaiknya harus lebih detail dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi secara cermat dan tepat, dengan menggunakan salah satu dari metode penentuan harga pokok menurut akuntansi biaya yaitu metode variable costing atau full costing.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terimakasih disampaikan kepada 1) Universitas Muhammadiyah Riau Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk melakukan penelitian ini, 2) Pemilik Pondok Ikan Bakar Daro Kembar, 3) Kepada Tim yang membantu dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka
Baldric Siregar, Bambang Suripto, Dody Hapsoro, Eko Widodo Lo, Frasto Biyanto. 2013.
Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat
Badric Siregar, Bambang Suripto, Dody Hapsoro, Eko Widodo Lo, Frasto Biyanto (2017).
Akuntansi manajemen, Jakarta: Salemba Empat.
Carter, William K, 2009, Akuntansi Biaya 1, Salemba Empat. Edisi 14. Jakarta
Fia Hilmiyati, Melia Putri Zahara, Sri Mulyani, Linda Hetri Suriyanti 2020. Peranan Job Order Costing dalam Menentukan HPP dan Harga Jual (Studi Kasus Pada Percetakan Berkah).
Hansen dan Mowen.( 2001). Akuntansi Manajemen Biaya Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.
Hansen, Don R., Mowen, Maryanne M., 2006, Management Accounting; Akuntansi Manajemen, buku 1, edisi ketujuh, Salemba Empat.
Hansen, Mowen. 2007. Akuntansi Manajerial. Buku 2. Edisi 8. Salemba Empat. Jakarta.
Lambajang, Amelia. 2013, Analisis Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Metode Variable Costing. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Unsrat
http://e.journal.unsrat.ac.id/index.php/emba/arti cle/view/1874 Mulyadi. (2015). Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Thelbic Lasut 2015. Analisis Biaya Produksi Dalam Rangka Penentuan Harga Jual Makanan Pada Rumah Makan Ragey Poppy Di Tomohon
https://www.gramedia.com/literasi/biaya-produksi/