• Tidak ada hasil yang ditemukan

The purpose of this research is to know the influence of discovery learning to biology learning result of students at SMPN 1 Sutera Pesisir Selatan regency grade VIII

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The purpose of this research is to know the influence of discovery learning to biology learning result of students at SMPN 1 Sutera Pesisir Selatan regency grade VIII"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

LEARNING TERHADAP HASIL BELAJARSISWA KELAS VIII SMPN I SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Martin Mayan Sari Chansi, Ardi, Diana Susanti

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STKIP) PGRI SumateraBarat

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

This research is motivated by the learning result of biology students that still low. The average biology learning result of students at SMPN 1 Sutera Pesisir Selatan regency grade VIII was below of the minimum completeness criteria (KKM). The condition may be caused by process learning that still monotonous. The teacher only used talk method, discussion, then question and answer. The effect is the students were not creative in learning process. The purpose of this research is to know the influence of discovery learning to biology learning result of students at SMPN 1 Sutera Pesisir Selatan regency grade VIII. The kind of research is experimental research by using randomized control group posttest only design. The population of research is all students at SMPN 1 Sutera Pesisir Selatan regency grade VIII. the sampling using purposive sampling technique and in the class is gotten class VIII.5 as experimental class and VIII.6 as control class. the result of experiments in the class showed the average value of knowledge is 3,14 while control class is 2,91. The analysis of data showed that as of t count (2,78) > t table (1,67) which means that the hypothesis is accepted. Competency assessment attitudes of students scored the average is 3,12 and the research skills competencies with average 2,52 each including good predicate. here, it can be concluded that the discovery learning can improve the result of students especially biology in knowledge, attitude and skills at SMPN 1 Sutera Pesisir Selatan regency grade VIII.Key Word: Discovery Learning, learning of biology, the result of learning.

Key Word: Discovery Learning, learning of biology, theresult of learning.

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan bentuk aplikasi atau operasionalisasi dari kurikulum.Guru sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, termasukpembelajaran IPAkhususnyabiologi. Guru adalah orang yang bertugas mengajar, mendidik, melatih peserta didik dan bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SMPN 1 Suteraditemukan bahwa proses pembelajaran masih cenderung monoton, akibatnya siswa cenderung tidak aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini diduga mengakibatkan hasil belajar biologi siswa masih rendah terutama pada materi sistem pencernaan.Materi ini menuntut siswa untuk memahami proses-proses dan mekanisme yang tidak dapat dilihat oleh mata secara langsung, sehingga mereka sulit memahami dan mengikuti pelajaran sistem pencernaan.Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa pada materi sistem pencernaan semester 1 kelas VIII tahun pelajaran 2013/2014 di SMPN 1 Sutera sebagai berikut : VIII.1 (73,28 ), VIII.2 (70,86), VIII.3 (69,52), VIII.4 (69,14), VIII.5 (67,34), VIII.6 (72,23), VIII.7 (69,69), VIII.8

(71,52), VIII.9 (68,06). Persentase siswa yang dibawah KKM adalah 61,21% sedangkan yang diatas KKM adalah 38,79%. Berdasarkan nilai tersebut terlihat bahwa masih banyak nilai siswa yang tidak tuntas, rata-rata dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diterapkan sekolah yaitu 75. Jika hal seperti ini dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi hasil belajar siswa berikutnya. Oleh sebab itu untuk menghindari rendahnya hasil belajar siswa, salah satu solusinya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai. Sejalan dengan pembaharuan sistem pendidikan Indonesia pemerintah telah mewajibkan kurikulum 2013 untuk tiap jenjang pendidikan, baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas.

Salah satu model pembelajaran yang disarankan dalam kurikulum ini adalah model pembelajaran discovery learning.

Budiningsih (2005: 43) dalam Kemendikbud (2013:10) mengemukakan bahwa model pembelajaran discovery learning mengarahkan siswa untuk dapat memahami konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitifdan akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Hasil penelitian sebelumnya dengan menggunakan model discovery learning oleh Sagala dan Sasmira (2008:92) 1

(2)

2 terungkap bahwa adanya peningkatan hasil belajar karena

model discovery learning mengajarkan siswa untuk belajar sendiri dengan hasil penemuan mereka sendiri, juga dapat mengembangkan kognitif siswa lebih terarah dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil penelitian Afendi (2012:76) juga mengungkapkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa.Burton dalam Lufri (2007:11-12), hasil belajar merupakan pola- pola perubahan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, apersepsi, kemampuan (ability) dan keterampilan.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaandi kelas VIII SMPN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.Adapunmanfaatdaripenelitianiniyaitu, bagi guru biologi, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat untuk materi sistem pencernaan.Bagi peneliti, untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengalaman proses pembelajaran biologi, serta informasi ilmiah bagi peneliti selanjutnya.Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan di kelas VIII SMPN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November2014 di SMPN 1 Sutera pada materi

Sistempencernaan Tahun Pelajaran

2014/2015.Jenispenelitian adalah eksperimen.Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu, kelas eksperimen dan kelas kontrol.Padakelaseksperimenditerapkan model pembelajarandiscovery

learningdankelaskontroldenganpendekatansaintifik.

Desain penelitian yang digunakan Randomized Control Group-Posttest Only Design.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VIII yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2014/2015 SMPN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.Teknikpengambilansampel yang digunakanadalahpurposive sampling, sedangkan data yang diperoleh dilakukan analisis deskriptif kualitatif untuk kompetensi sikap dan keterampilan serta uji beda dua rata-rata (t test) untuk kompetensi pengetahuan HASIL

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learningpadapembelajaran IPA siswa kelas VIIISMPN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan dapat dilihat konversi skor dari penilaian kompetensi sikap, pengetahuandanketerampilanpada Tabel 1

Tabel 1 memperlihatkan nilaisikap, pengetahuan dan keterampilan pada kelas eksperimenlebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Rata-rata nilai sikap pada kelas eksperimen 3,15 dengan predikat B (baik) dan kelas kontrol 3,03 dengan predikat B (baik),

Tabel1. Konversi Skor Hasil Belajar Kompetensi Sikap, Pengetahuan danKeterampilan.

Kelas KelasEksperimen KelasKontrol

Nilai Huruf Nilai Huruf

Sikap 3,12 B 3,03 B

Keterampilan 2,92 B 2,89 B

Pengetahuan 3,14 UjiNormalit as

L0=0,101 Ltabel = 0,152

B 2,91

UjiNormalit as

L0 =0,015 Ltabel=0,154

B

UjiHomogenitasFh= 0,93 Ft= 1,84 UjiHipotesistt= 1,67

th= 2,78

untukrata-rata nilai keterampilan pada kelas eksperimen yaitu 2,92dengan predikat B (baik) dan pada kelas kontrol yaitu 2,89 dengan predikat B (baik), sedangkan nilai pengetahuan pada kelas eksperimen yaitu 3,14 dengan predikat B (baik) dan kelas kontrol 2,91 dengan predikat B (baik). Uji normalitas pada masing-masing kelas didapat L0 < Ltyang berarti data berdistribusi normal. Uji homogenitas dengan Fh < Ft dimana Fh = 0,93 dan Ft = 1, 84 berarti data homogen. Dari uji hipotesis yang dilakukan didapat bahwa th > tt dimana th = 2, 78 dan tt = 1, 67 maka hipotesisditerima.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yangpenulis lakukan, uji hipotesis dengan menggunakanuji t diperoleh thitung 2,78sedangkan ttabel 1,67 ini berarti thitung>ttabel dengan demikian hipotesis diterima. Hal ini menunjukan bahwaterlihat pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning yang menunjukkan peningkatan terhadap hasil belajar siswa.Hal ini dapat di lihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa pada kelas eksperimen yaitu 78,45 setelah dikonversikanke dalam skor rerata menjadi 3,14 dengan predikat B (baik) dan kelas kontrol yaitu 72,75 setelah dikonversikan ke dalam skor rerata menjadi 2,91 dengan predikat B (baik).

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran discovery learning.

Menurut Wilcolx dalam Suprihatiningrum (2013:241- 242) mengatakan bahwa dalam pembelajaran penemuan (discovery learning), siswa didorong untuk belajar aktif melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep- konsep, prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

(3)

3

Hasil belajar siswa pada penilaian kompetensi sikap didapatkan bahwa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol termasuk pada predikat baik. Rata-rata penilaian sikap pada kelas eksperimen yaitu 3,15 dan pada kelas kontrol yaitu 3,06. Hal ini karena pada saat proses belajar mengajar siswa menunjukkan perilakudan minat yang baik. Sikap siswa yang baik dapat menentukan keberhasilan belajar siswa itu sendiri. Menurut Kunandar (2013:100) sikap menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal.Nilai psikomotor pada kelas eksperimen lebihtinggidibandingkankelaskontrol, kelas eksperimen memiliki rata-rata capaian optimum pada penilaian keterampilan yaitu 2,92 dengan predikat B (baik), sedangkan pada kelas kontrol yaitu 2,89 dengan predikat B (baik). Hal ini disebabkan karena siswa pada kelas eksperimen lebih aktif dalam PBM dibandingkan kelas kontrol. Penilaian pada ranah psikomotor dari kedua kelas sampel dapat dilihat dari mau mengajukan pertanyaan, mau berdiskusi dan bekerja sama, mau menjawab pertanyaan guru/ teman, mau mengemukakan ide-ide, mau melaporkan hasil kerja kelompok.

Ketiga penilaian didapatkan bahwa pada kelas eksperimen siswa yangmencapai KKM dari 34 siswa yaitu sebanyak 30 orang dengan persentase 88,23% dan siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 4 orang dengan persentase 11,76%, sedangkan pada kelas kontrol siswa yang mencapai KKM dari 34 siswa yaitu sebanyak 22 orang dengan persentase 64,70% dan siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak 12 orang dengan persentase 35,29%. Berdasarkan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu sebesar 88,23%

dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, pada kelas kontrol dengan menerapkan pembelajaran saintifikdan pengamatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa yaitu sebesar 64,70%, berarti antarakelas eksperimen dan kelas kontrolterdapat perbedaan yang terlalu jauh, terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010: 107) bahwa

“Tingkatan keberhasilan tersebut dikatakan baik sekali apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa.Jadi pada kelas ekperimen bahan pelajaran yang diajarkan sudah dikuasai oleh siswa dengan nilai rata-rata 88,23%, sedangkan pada kelas kontrol ketuntasan hasil belajar siswa hanya 64,70% berarti bahan yang diajarkan kurang dikuasai oleh siswa.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada materi sistem pencernaan baik pada ranah kognitif, afektif maupun psikomotor dikelas VIII SMPN 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut.

1. Penerapan model pembelajaran discovery learning dapat dijadikan sebagaisalah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Untuk melakukan penelitian ini dengan model pembelajaran discovery learning ini perlu diupayakan lagi kedisiplinan penggunaan waktu dan pemberian motivasi pada siswa agar siswa mampu untuk tampil ke depan kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Afendi. 2012. “Efektivitas Penggunaan Metode Discovery Learning. Terhadap Hasil Belajar Kelas X SMK Di Ponegoro Yogyakarta”.

Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Djamarah, S.Bahri dan Zain (2010). Strategi Belajar

Mengajar.rev.ed. Jakarta: Rineka Cipta

Kemendikbud (2013). Model Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Jakarta Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil

Belajar Peserta Didik BerdasarkanKurikulum 2013)Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh.Jakarta:Rajawali Pers

Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi Teori, Praktek dan Penelitian. Padang: UNP Press Sagala dan Sasmira. 2008. ”Efektifitas Metode Discovery

Learninng Dengan MetodeDiskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Pokok Bahasan Mengenal Alat-alat Kantor Kelas XI SMK Negeri 7 Medan Tahun Pelajaran 2008/2009”.Jurnal. Medan: UNIMED

Suprihatiningrum, jamil. 2013. Strategi Pembelajaran (Teori & Aplikasi). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Referensi

Dokumen terkait

It is a peer-reviewed journal of Education, including: English Language Teaching, Arabic Language Teaching, and Islamic Education.. The journal is published twice

Dalam penelitian kualitatif ini peneliti dianggap sebagai human instrument yang memiliki fungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,