• Tidak ada hasil yang ditemukan

This research has purpose this rescarch has purpose to know validity and practicality LKS learning cycle 5-E

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "This research has purpose this rescarch has purpose to know validity and practicality LKS learning cycle 5-E"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

UNTUK SISWA SMP KELAS VIII Wini Laila Sari, Vivi Fitriani, Meliya Wati

Program Studi Pendidikan Biologi

Sekolah Tinggi keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat E-Mail: winiakesay@yahoo.com

ABSTRACT

Student sheet work is an teaching material like paper sheets that has material, resume, and the role for implementation of tasks that must do by students. In SMP N 1 Rao have used LKS, but LKS not appropriate with the true LKS elements such as there is no instruction for learn, information supports, the purpose of learn and the LKS is not interesting. On of LKS that develoved is student sleet work learning cycle 5-E, there are stage for interest generation (Engagament), Exploration (exploration), an explanation (explanation), Elaboration (Elaboration), and Evaluation (Evaluation). This research has purpose this rescarch has purpose to know validity and practicality LKS learning cycle 5-E. This research develovment that use 4-D model there are stage define, learning cycle 5-E, disseminate stage is not done bacause limitation. This rescarch are 5 validator. They are 3 lectures and 2 teacher. Practicality examination with 2 teacher and 27 students VIII grade. analyzing use with percentage teachnique and processed with the descriptive.

The result validity examination LKS learning cycle 5-E by validator show that this LKS learning cycle 5-E in this criteria very valid 88,0%, the result of practicality examanation LKS, in this criteria very valid 88,0 %, the result of practicality examination LKS learning cycle 5-E, by the teacher show that very practicality its 82,7%, and the result of students practicality 88,76% very practical.Based on the result that has gatten, can cancluded that LKS learning cycle 5-E in the respiration system that resuited has fulfill very validity and very practicality.

Keywords: Develop worksheets, Learning Cycle 5-E, Matter system Respiratory, Validity and Practicality

Pendahuluan

Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah.

Melalui bahan ajar guru lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan (Depdiknas, 2008:

2).

Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah lembar kerja siswa (LKS).

LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.

Selain itu LKS juga berfungsi sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas

untuk berlatih serta memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Prastowo, 2011: 204-206).

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan pada Bulan Mei 2016 terhadap guru mata pelajaran IPA di SMP N 1 Rao Pasaman Timur, bahwa dalam proses pembelajaran guru sudah menggunakan LKS. LKS ini diperoleh dari distribusi penerbit yang datang ke sekolah. LKS tersebut menjadi pegangan untuk siswa dan guru. Fakta di lapangan guru masih menggunakan LKS yang didistribusikan oleh penerbit, tanpa upaya merencanakan, menyiapkan, dan menyusunnya sendiri, hanya siap pakai, Siswa menggunakan LKS di sekolah pada saat belajar saja dan tidak boleh dibawa pulang untuk belajar di rumah.

LKS yang dipakai di sekolah belum cukup membantu siswa dalam proses pembelajaran, karena dalam LKS tersebut

(2)

terdapat kekurangan. Seperti tidak ada petunjuk belajar, kurangnya informasi pendukung, LKS juga tidak mencantumkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa, serta gambar yang ada di LKS kurang jelas. Dalam proses pembelajaran LKS tersebut belum bisa memotivasi siswa untuk belajar. Salah satu materi yang dipelajari dengan menggunakan LKS di kelas VIII pada semester 1 yaitu Sistem Pernapasan.

Pada materi sistem pernapasan, siswa diharapkan mampu menjelaskan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Saat mempelajari materi sistem pernapasan siswa dituntut untuk dapat menjelaskan macam-macam organ beserta fungsinya, serta contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan, sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam mengatasi penyakit yang terjadi, yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari..

Salah satu bahan ajar yang dikembangkan adalah LKS yang berbasis Learning Cycle 5-E, dimana LKS berbasis Learning Cycle 5-E memiliki tahapan Menurut (Wena, 2013:171) pembangkitan minat (engagement), eksplorasi (exploration), penjelasan (explanation), elaborasi (elaboration), dan evaluasi (evaluation). Hal ini dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan tentang proses faktual dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kelebihan dari Learning Cycle 5-E adalah meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, dapat diketahui pengetahuan awal siswa tentang pokok bahasan yang akan dipelajari

Penelitian ini telah dilakukan oleh Novita Gusrianti (2015) dengan judul

“Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Learning Cycle 5-E Pada Materi Sistem Peredaran Darah Kelas VIII Untuk Siswa SMP/MTs” menunjukkan bahwa hasil dari uji validitas dan praktikalitas dihasilkan LKS yang valid dan praktis, sehingga dengan adanya LKS ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.

Adapun penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi pernapasan kelas VIII yang valid dan praktis.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and the development) dengan model prosedural.

Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif yang menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan suatu produk ataupun memperbaharui produk yang sudah ada.

Penelitian ini dilakukan di STKIP PGRI Sumatera Barat dan SMP N 1 Rao semester 2 pada tahun pelajaran 2016/2017 pada bulan Februari 2017 di kelas VIII.1. Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah 4-D models. Prosedur penelitian pengembangan meliputi 4 tahap pengembangan, yaitu pendefinisian (define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Mengingat keterbatasan waktu dan biaya, penelitian ini dilakukan sampai tahap develop yaitu pada tahap validitas dan praktikalitas.

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan tahap define. Tahap ini dilakukan penetapan syarat-syarat pembelajaran dengan menganalisis SK dan batasan materi pelajaran yang akan digunakan pada LKS yang akan dikembangkan. Tahap ini dilakukan dalam beberapa langkah yaitu:

(a) analisis ujung depan

Analisis ujung depan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran IPA di SMP N 1 Rao.

(b) analisis siswa

Analisis siswa dilakukan dengan menelaah karakteristik siswa yang akan dijadikan sebagai objek penelitian.

Karakteristik tersebut meliputi kemampuan akademik, motivasi, perhatian, usia, dan warna kesukaan siswa.

(c) analisis tugas.

Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi dalam satuan pembelajaran dalam bentuk garis besar.

Tahap design bertujuan membuat LKS berbasis Learning Cycle 5-E. LKS berbasis Learning Cycle 5-E disusun sesuai dengan Standar kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang berlandaskan kurikulum KTSP. LKS ini dikembangkan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh siswa. Tahap design

(3)

ini terdiri atas 2 langkah, yaitu merancang kerangka LKS dan pemilihan format.

Tahap develov bertujuan menghasilkan suatu bentuk LKS berbasis Learning Cycle 5-E yang valid dan layak digunakan. Tahap develop dilakukan melalui tahap-tahap uji validitas dan uji praktikalitas.

1. Analisis uji validitas LKS

Hasil analisis LKS divalidasi dengan analisis deskriptif. Analisis berdasarkan lembar validasi dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini.

1. Memberikan skor jawaban dengan kriteria berdasarkan skala Likert yang dimodifikasi dari Riduwan (2013:13) berikut ini.

SS = Sangat setuju (Bobot 5) S = Setuju (Bobot 4) KS = Kurang Setuju (Bobot 3) TS = Tidak setuju (Bobot 2) STS= Sangat tidak setuju (Bobot 1) 2. Menentukan skor tertinggi

Skor tertinggi = jumlah validator × jumlah item pertanyaan × skor tertinggi 3. Menentukan jumlah skor dari masing- masing validator dengan menjumlahkan semua skor yang diperoleh dari masing-masing item pertanyaan.

4. Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-masing validator

5. Penentuan nilai validitas dengan cara berikut ini.

Nilaivaliditas= ×100%

6. Memberikan penilaian validitas dengan kriteria yang dimodifikasi dari Riduwan (2013:15) berikut ini.

81% - 100%= Sangat Valid 61% - 80% = Valid 41% - 60% = Cukup Valid 21% - 40% = Kurang Valid 0 % - 20% = Tidak Valid 2. Analisis uji praktikalitas LKS

Data uji praktikalitas penggunaan LKS dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

1. Memberikan skor jawaban dengan kriteria berdasarkan skala Likert yang dimodifikasi dari Riduwan (2013:15) berikut ini.

SS = Sangat setuju (Bobot 5) S = Setuju (Bobot 4) KS = Kurang Setuju (Bobot 3) TS = Tidak setuju (Bobot 2) STS= Sangat tidak setuju (Bobot 1) 2. Menentukan skor tertinggi

Skor tertinggi = jumlah praktikalitas × jumlah item pertanyaan × skor tertinggi

3. Menentukan jumlah skor dari masing- masing validator dengan menjumlahkan semua skor yang diperoleh dari masing-masing item pertanyaan.

4. Menentukan skor yang diperoleh dengan menjumlahkan skor dari masing-masing praktikalitas

5. Penentuan nilai praktikalitas dengan cara berikut ini.

Nilai prakti= ×100%

6. Memberikan penilaian praktikalitas dengan kriteria yang dimodifikasi dari Riduwan (2010:89) berikut ini.

81% - 100% = Sangat Valid 61% - 80% = Valid 41% - 60% = Cukup Valid 21% - 40% = Kurang Valid 0 % - 20% = Tidak Valid Hasil dan Pembahasan

1). Hasil a. Uji Validitas

Validasi LKS dengan Berbasis Learning Cycle 5-E dilakukan untuk mengoreksi LKS yang dikembangkan, sehingga dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran. Uji validasi LKS dengan Berbasis Learning Cycle 5-E pada materi Sistem Pernapasan dilakukan oleh 5 orang validator, tiga diantaranya dosen STKIP PGRI Sumatera Barat yaitu, Ibu Annika Maizeli, M.Pd, Ibu Diana Susanti, M.Pd dan Bapak Yosmed Hidayat, M.Si serta dua orang validator lagi adalah guru Biologi SMP N 1 Rao yaitu, Ibu Mailul Hasni, S.Pd dan Ibu Hemlina Sagala, S.Pd

Berdasarkan hasil validasi masing- masing validator dengan menggunakan instrumen berupa angket uji validitas, diperoleh data sesuai pada tabel berikut.

(4)

Tabel 1.Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E oleh Dosen dan Guru

Komponen penilaian Nilai validitas % Kriteria

Kelayakan isi 87,5 % Sangat Valid

Kebahasaan 87,2 % Sangat valid

Penyajian 87,5 % Sangat Valid

Kegrafikan 90 % Sangat valid

Total 352,2 % -

Rata-rata 88,0 % Sangat valid

b. Uji Praktikalitas

a) Praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh guru

Tabel 2.Hasil Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E oleh Guru

Komponen penilaian Nilai praktikalitas % Kritera

Kemudahan dalam penggunaan 82,8% Sangat praktis

Efensiesi waktu pembelajaran 83,3% Sangat praktis

Manfaat 82% Sangat praktis

Rata-rata 82,7% Sangat praktis

b) Praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh siswa

Tabel 3. Hasil Praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 5-E oleh Siswa

Komponen penilaian Nilai praktikalitas % Kritera

Kemudahan dalam penggunaan 87,70% Sangat Praktis

Efensiesi waktu pembelajaran 87,40% Sangat Praktis

Manfaat 89,30% Sangat Praktis

Rata-rata 85,15% Sangat Praktis

2). Pembahasan a. Uji Validitas

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Hasil validasi LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan meliputi empat aspek yaitu kelayakan isi, komponen kebahasaan, komponen penyajian, dan komponen kegrafikan. Validator yang terdiri atas 2 orang dosen Program Studi Pendidikan Biologi dan 2 orang guru IPA yang mengajar di SMP N 1 Rao.

Berdasarkan analisis data hasil uji validitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan yang divalidasi oleh 2 orang dosen Biologi STKIP PGRI Sumbar dan 2 orang guru SMP N 1 Rao menunjukkan bahwa LKS berbasis Learning Cycle 5-E yang dikembangkan sudah sangat valid dengan nilai rata-rata 88,0%, karena telah dilakukan revisi

berdasarkan saran-saran dari validator dilihat berdasarkan aspek-aspek yang diamati dalam uji validitas LKS yang terdiri dari empat aspek yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan.

Dilihat dari kelayakan isi, LKS ini dengan nilai rata-rata 87,5% termasuk kriteria sangat valid. Kriteria ini diperoleh karena LKS berbasis Learning Cycle 5-E telah sesuai dengan kurikulum berlaku dan sudah menunjang pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar, serta sesuai dengan indikator pembelajaran. LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai (Prastowo, 2011:204). Selain kesesuaian dengan kurikulum, kriteria sangat valid untuk aspek kelayakan isi juga ditinjau dari

(5)

segi kesesuaian LKS dengan kebutuhan bahan ajar dan kebutuhan siswa. Bahan ajar yang dikembangkan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran (Depdiknas, 2008:8).

Dilihat dari aspek kebahasaan, LKS berbasis Learning Cycle 5-E termasuk kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata 87,2%. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Dewi (2014) bahwa dari aspek bahasa, LKS yang dikembangkan telah valid dan sudah memenuhi kualitas kebahasaan suatu LKS, yaitu memiliki keterbacaan yang baik, sesuai dengan kaedah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tata bahasa yang digunakan dalam LKS telah sesuai dengan kaedah Bahasa Indonesia yang benar, baik dari segi keterbacaan, kejelasan informasi yang disampaikan, maupun susunan, ukuran dan kejelasan. Dalam menyusun bahan ajar cetak harus menggunakan bahasa yang jelas baik kosa kata, kalimat, hubungan antara kalimat, serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang (Prastowo, 2011:73).

Dilihat dari aspek penyajian LKS berbasis Learning Cycle 5-E dinyatakan kriteria sangat valid oleh validator dengan nilai rata-rata 87,5%. Kriteria tersebut terpenuhi karena LKS berbasis Learning Cycle 5-E menyajikan tahapan 5-E (Engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluasi) yang membangun pengetahuan siswa. Selain itu pada LKS juga diberikan informasi pendukung yang dapat merangsang siswa lebih termotivasi untuk belajar. LKS bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis (Depdiknas, 2008:12).

Dilihat dari aspek kegrafikaan yaitu berkaitan dengan tampilan LKS termasuk kedalam kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata validitas 90%. LKS berbasis Learning Cycle 5-E sudah memenuhi aspek kegrafikaan yaitu dari segi bentuk dan ukuran huruf dalam LKS sudah serasi dan menarik, tampilan cover serta tata letak isi, gambar maupun desain tampilan LKS secara keseluruhan sudah menarik.

Penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan serta lebih mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran serta memudahkan

pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Prastowo, 2011:205).

b. Uji Praktikalitas LKS oleh Guru dan Siswa

Uji praktikalitas LKS yang dilakukan di sekolah SMP N 1 Rao dengan memberikan angket praktikalitas kepada dua orang guru IPA dan 27 orang siswa kelas VIII. Uji praktikalitas meliputi tiga aspek yaitu kemudahan dalam penggunaan, efisiensi waktu pembelajaran, dan manfaat yang didapat.

a) Praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh guru

Analisis data uji praktikalitas oleh guru bahwa LKS yang dihasilkan pada kriteria sangat praktis dengan nilai praktikalitas rata- rata oleh guru 82,7% dengan kriteria sangat praktis, hal ini dikarenakan guru lebih memahami materi yang terdapat dalam bahan ajar LKS tersebut karena seharusnya setiap guru harus mampu membuat bahan ajar sendiri sesuai dengan tuntutan kurikulum. Untuk mengembangkan sesuatu LKS harus memperhatikan tuntutan kurikulum (Depdiknas, 2008:8). Uji praktikalitas oleh guru pada aspek kemudahan dalam penggunaan yaitu 82,8%

dengan kriteria sangat praktis, karena kegiatan dalam LKS ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dapat digunakan oleh siswa belajar kelompok.

Aspek efisiensi waktu pembelajaran dengan nilai rata-rata 83,3% dan kriteria sangat praktis, karena dalam penggunaan bahan ajar LKS ini waktu pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan efisien, dan dapat menghemat waktu guru menjelaskan pembelajaran. Hal ini dikarenakan adanya soal-soal latihan atau tugas-tugas yang telah disediakan dalam LKS. Dengan demikian, soal-soal atau tugas-tugas tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur ketuntasan belajar siswa serta dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan (Prastowo, 2011:206).

Aspek manfaat yang didapat dengan kriteria sangat praktis dan nilai rata-rata 82%. Menunjukkan bahwa LKS berbasis Learning Cycle 5-E ini dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator, dapat membantu siswa dalam memahami konsep karena dapat merangsang daya pikir siswa dan guru dapat dengan mudah memantau aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.

(6)

Sebagai seorang pendidik, guru berperan sebagai fasilitator dan peserta didiklah yang diharapkan berperan secara aktif dalam mempelajari materi yang terdapat didalam bahan ajar (Prastowo, 2011:216).

b) Praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh siswa

Hasil praktikalitas LKS berbasis Learning Cycle 5-E oleh siswa dengan kriteria praktis dan nilai rata-rata 85,15%

karena dilihat dari aspek yang pertama yaitu segi kemudahan dalam penggunaannya LKS ini memiliki nilai rata-rata 88,70%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan LKS waktu pembelajaran dapat menjadi lebih efektif, karena menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan langkah- langkah kegiatan dalam LKS ini mudah untuk dipahami.

Aspek yang kedua yaitu efisiensi waktu pembelajaran dengan kriteria sangat praktis dan nilai rata-rata 87,40% menunjukkan bahwa dengan menggunakan LKS ini waktu pembelajaran dapat menjadi lebih efesien karena siswa dapat belajar berkelompok sehingga dapat menghemat waktu guru dalam proses pembelajaran.

Aspek ketiga yaitu dari manfaat yang didapat dengan nilai rata-rata 89,30% dan kriteria sangat praktis karena dengan penyajian gambar dalam LKS dan soal-soal dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Gambar berfungsi sebagai hiasan dalam LKS dan dapat membuat bahan ajar semakin menarik dan mengurangi kebosanan bagi peserta didik (Prastowo, 2011:99). Kesan dan saran siswa juga menunjukkan bahwa siswa sangat senang belajar dengan menggunakan LKS tersebut karena disertai dengan gambar-gambar yang berwarna dan sesuai dengan bentuk gambar aslinya sehinggga dapat menarik minat baca siswa.

Hasil uji praktikalitas LKS oleh guru dan siswa terdapat perbedaan yaitu praktikalitas oleh guru rata-rata 82,7%

dengan kriteria sangat praktis. Sementara hasil praktikalitas oleh siswa rata-rata 88,13% dengan kriteria sangat praktis.

Perbedaan hasil uji praktikalitas LKS tersebut disebabkan karena guru lebih memahami materi dan guru sudah sering mengajarkan materi tersebut, guru juga

mengetahui kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

Berdasarkan uji validitas dan uji praktikalitas didapatkan data LKS berbasis Learning Cycle 5-E yang dihasilkan, diketahui bahwa LKS ini sudah termasuk ke dalam kriteria sangat valid dan sangat praktis. Hal ini sudah dapat menjawab latar belakang masalah penelitian ini. Adanya LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan ini diharapkan dapat mendorong motivasi guru untuk mampu mengembangkitkan kompetensinya untuk menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di sekolah.

Selain itu juga diharapkan dapat membuat siswa untuk berfikir kritis dan siswa tidak hanya menghafal pelajaran tetapi juga memahami yang dipelajarinya.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan untu siswa SMP kelas VIII dengan kriteria sangat valid dan sangat praktis. Dan peneliti menyarankan agar peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efektifitas penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi sistem pernapasan. Dan dapat mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Learning Cycle 5-E pada materi yang lain yang dapat dijadikan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran.

Daftar Pustaka

Arista, Dewi. 2014. Validity Of Student Worksheets Based On Learning Cycle 5-E Model On The Digestive System Matter. Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi. Vol. 3 No. 3.

BioEdu. UNESA.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.

Gusrianti, Novita . 2015. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Learning Cycle 5-E Pada Materi Sistem Peredaran Darah Kelas VIII Untuk Siswa SMP/MTs. Padang:

STKIP PGRI Sumatera Barat.

(7)

Prastowo, Andi. 2011. PanduanKreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:

Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.

Jogjakarta: DIVA Press.

Riduwan.2013.Variabel-variabel Penelitian.

Bandung : Alfabeta.

Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offest.

Wena, Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:

Bumi Aksara.

.

Referensi

Dokumen terkait

WALDRON USDA-ARS, Forage and Range Research Laboratory, Logan, Utah, USA blair.waldron@usu.edu Abstract Little research has evaluated possible endophyte benefits to adaptation and