• Tidak ada hasil yang ditemukan

The research was to describe the social problem in the Kerumunan Terakhir novel by Okky Madasari

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "The research was to describe the social problem in the Kerumunan Terakhir novel by Okky Madasari"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL

KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI

Nendah Raviyani, Titiek Fujita Yusandra, Ria Satini

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Nendah23queen@gmail.com

ABSTRACT

Background of the research was a dispute between families caused by miscommunication resulting a broken home. Kerumunan Terakhir novel by Okky Madasari illustrates the social problems with children who are victims of parental problems. The research was to describe the social problem in the Kerumunan Terakhir novel by Okky Madasari. It was a qualitative research by using words as media. Method of research was descriptive analysis. Data were texts describing the social problem in the novel. Source of data was a novel of Kerumunan Terakhir by Okky Madasari where the research instrument was the researcher himself assisted by data inventory format. Techniques of collecting data were reading, identifying, tabulating, and classifying data based on social problems.

Data were validated by using triangulation technique. Techniques of data analysis were describing, analyzing, interpreting, making conclusions and writing research reports. The research shows that firstly, the crime occurs in the fraud form at Kelana Bumi through poetry plagiarisma murder is committed by Nura character where she tries to get abortion, a terrorism to Kara character because of insulting Papa Kara. Second, family disorganization caused by Jayanegara character against Bapak then the bad news is spread in social media, a divorce between Simbah and her husband, an affair between Sukendar and a mistress. Third, sexual disorders are experienced by Jayanegara character where he gets his desire during an intercourse with prostitutes. Fourth, the sexual disorder is seen on Jayanegara character with Maera doing intercourse without legal stastus. Fifth, teenage problem is seen on Nura character where she looks for an attention by the surrounding. Sixth, the violence problem is seen on Jayanegara character get locked up by Mother in a warehouse where he got a frightened-crying.

Keywords: Social Problem, Novel

PENDAHULUAN

Masalah sosial merupakan sebuah gejala atau fenomena yang muncul dalam realitas kehidupan masyarakat. Manusia adalah bagian

dari makhluk sosial, sebagai makhluk sosial akan saling membutuhkan antara satu dengan lainnya untuk kelangsungan hidup.

Secara sosial manusia mempunyai

(2)

kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam bermasyarakat. Banyak masalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat tidak bisa dipungkiri akan menimbulkan masalah pada masyarakat.

Menurut Wilga (2016:48), perkembangan teknologi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat.

Salah satunya internet yang di dalamnya terdapat berbagai macam media sosial. Bagi masyarakat dari berbagai kalangan, media sosial seakan sudah menjadi candu tiada hari tanpa menggunakannya, bahkan hampir 24 jam mereka tidak lepas dari smartphone. Media sosial terbesar yang sering digunakan yaitu facebook, twitter, blog, dan google.

Dalam media sosial siapapun dapat dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan.Akibat adanya media sosial di tengah masyarakat muncul masalah sosial yang mengakibatkan kejahatan, disorganisasi keluarga, dan lain-lain.

Dalam sebuah novel, ada fenomena yang hadir di masyarakat.

Masalah itu pun hadir di dalam novel yaitu novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari menceritakan gambaran keadaan atau realitas nyata yang ada dalam lingkungan masyarakat. Hal ini ditampilkan Salah satunya masalah disorganisasi keluarga yang disebabkan oleh media sosial. Pada tokoh Matajaya yang berselisih paham dengan Sukendar ayahnya setelah bercerai dengan ibunya. Sejak itu Matajaya ingin membalas dendam terhadap Sukendar yang sudah menyakiti ibunya dengan cara yang keji yaitu berselingkuh dengan wanita lain selama perkawinan mereka.

Novel Kerumunan Terakhir memiliki keunggulan. Okky Madasari menggambarkan bagaimana permasalahan di tengah masyarakat yang kian marak, akibat

perubahan zaman kini

mempergunakan segala hal dengan teknologi. Media sosial banyak digunakan disetiap kalangan, segala pekerjaan memudahkan masyarakat dalam segala hal.Menggunakan

(3)

media sosial ada pengaruh yang di hasilkan.

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah bagaimanakah masalah sosial dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan atau angka-angka melainkan menggunakan kata-kata sebagai medianya.Endaswara (2013:5), mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Ratna (2010:53), metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta- fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Secara etimologis deskripsi dan analisis berarti menguraikan.

Tidak semata-mata menguraikan

tetapi juga memberikan pemahaman dan penjelasan secukupnya. Data dalam penelitian ini adalah kutipan yang menggambarkan masalah sosial yang terdapat dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari.Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari. Novel ini diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta pada tahun 2016 dengan tebal halaman 360. Cover terdapat gambar kerumunan orang dan novel berwarna orange gelap. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama yang dibantu format inventarisasi data.

Format tersebut berguna untuk mengumpulkan data yang menjurus pada masalah sosial. Format ini juga bermanfaat untuk menentukan data yang dominan. Dengan berbantuan format di bawah ini, akan tampak masalah sosial dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) membaca dan memahami novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari, 2) mengidentifikasi

(4)

satuan-satuan peristiwa yang mengarah pada masalah sosial yang ada dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari, 3) mengiventaris data, 4) mengklasifikasikan menggunakan tabel inventarisasi data.Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi jenis penyidik. Menurut Moleong (2010:331), teknik triangulasi jenis penyidik adalah memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan mengecek kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi kemelencengan dalam pengumpulan data. Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data atau mengkategorikan sebuah data. Menurut Patton (dalam Moleong 2010:280), analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Langkah-langkah dalam teknik analisis data ini adalah (1) mendeskripsikan data masalah sosial dalam novel, (2) menganalisis data yang berhubungan dengan masalah

sosial, (3) menginterprestasikan data masalah sosial, (4) membuat kesimpulan dari hasil penelitian, dan (5) menulis laporan penelitian masalah sosial dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diuraikan hal-hal berikut sesuai dengan teori Setiadi dan Usman (2011:53), masalah sosial terdiri dari sepuluh bagian. Dari sepuluh masalah tersebut ditemukan enam masalah sosial dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari yaitu, kejahatan, disorganisasi keluarga, kelainan seksual, penyimpangan seksual, masalah remaja dan masalah kekerasan.

Pertama, masalah kejahatan adalah hal yang bertentangan sehingga menyebabkan seseorang atau kelompok merasa dirugikan.

Bentuk kejahatan yang dilakukan pada tokoh Kelana Bumi termasuk penipuan. Tindakan penipuan tokoh Kelana Bumi adalah memplagiat puisi orang lain di media sosial.

(5)

Akibatnya tokoh Kelana Bumi mendapat makian dari semua orang dan namanya menjadi tercemar contoh: Kelana Bumi yang kulihat selalu perkasa kini tak berdaya.

Sesekali ia bersuara membela diri, tapi dengan cepat batu-batu makian dilemparkan padanya. “Plagiat.

Penipu. Pencuri. Tukang jiplak.” Tak ada tempat untuk plagiarisme di sini”. Ini tempat bagi orisinalitas. Di sini kejujuran adalah segalanya.

Orisinalitas dan kejujuran adalah segalanya.“ Lebih baik tak punya puisi kalau ternyata hasil comot sana-sini.”. (Madasari, 2016:99)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dianalisis tingkah laku seseorang yang buruk terlihat pada tokoh Kelana Bumi yaitu memplagiat puisi, tindakan ini sama dengan mencuri hasil karya orang lain.

Kebohongan tidak menjadi jaminan untuk membuat karya lebih dikenal, sebaliknya akan menjadi akhir dari kerja keras selama ini. Meraih kesuksesan dibutuhkan proses panjang dan mengikuti setiap tahapan agar mencapai pada tujuan yang diinginkan. Masalah yang terjadi pada tokoh Kelana Bumi

akibat ulahnya sendiri, tidak menggunakan kejujuran. Kejujuran hal penting untuk segala tujuan yang diinginkan, salah satunya pada tokoh Kelana Bumi terhadap karyanya agar disenangi oleh banyak orang.

Kenyataannya kejujuran tidak diaplikasikan terhadap karyanya.

Dampak buruk terjadi akibat permasalahan ini, tokoh Kelana Bumi menjadi tidak percaya diri dengan kemampuannya. Kini Penyesalan pada tokoh Kelana Bumi atas perbuatannya menghilangkan kepercayaan diri dan tokoh Kelana Bumi malu untuk kembali ke dunia maya. Maka dari itu kerja keras dan kejujuran menjadi kunci pokok untuk semua ini, tidaklah mudah untuk mencapai kesuksesan itu.

Kedua, masalah disorganisasi keluarga adalah perpecahan kebutuhan keluarga (broken home).

Keluarga dikatakan mengalami disorganisasi atau pecah jika antar- keluarga sudah menyimpang dari norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam keluarga tersebut.

Bentuk disorganisasi keluarga salah satunya yaitu dilakukan pada Tokoh Jayanegara melakukan perlawanan

(6)

terhadap kedua orang tua yaitu tokoh Sukendar dan tokoh Sundari.

Perlawanan Jayanegara dengan tidak mengikuti aturan yang diberikan tokoh Sukendar. Tindakan tokoh Jayanegara menjadi alasan untuk membalas dendam yang telah menyakiti tokoh Sundari dan dirinya contoh: Ketika mereka mulai bicara tentang hal seperti itu aku selalu langsung pergi. Dunia kampus menjadi semakin asing dan aneh bagiku. Aku memang menggunakan Bapak sebagai alasan untuk meninggalkan kampus.“ Karena aku tak ingin melakukan apa yang ia minta, karena aku ingin membangkang dan membuatnya merasa kecewa dan gagal sebagai orangtua. Karena aku ingin membuatnya sadar, inilah akibat dari semua kelakuannya”. (Madasari, 2016:80)

Berdasarkan kutipan di atas wujud sikap membangkang pada tokoh Jayanegara terhadap bapak dengan tidak melakukan permintaannya. Melakukan perlawanan kepada orang tua termasuk budi pekerti yang tidak baik, orang tua harus selalu

dihormati. Jika ada permasalahan yang begitu rumit antara keluarga sebaiknya diselesaikan dengan kekeluargaan. Anak tidak bisa disalahkan tetapi akibatnya batin yang kecewa tersebut perlawanan akan terjadi pada dirinya.

Ketiga, masalah kelainan seksual adalah kecendrungan seseorang terhadap lawan jenis.

Bentuk kelainan seksual dialami Tokoh Jayanegara semakin candu untuk kembali ke rumah pelacuran itu. Jayanegara terbiasa meniduri wanita pelacur, sehingga keinginan seksualnya tiba hasrat ini tidak dapat dikontrol lagi contoh : Dan kini aku, berlari dari satu perempuan yang tak kukenal ke perempuan lainnya yang tak sekali pun bisa kuingat wajahnya.

Apakah kebejatan telah mengakar dalam nadiku? “Sejak malam pertama itu, aku selalu kembali datang ke seberang stasiun itu.

Dalam setiap persetubuhan, aku dapatkan kembali potongan- potongan kebahagiaan dalam hidupku”. (Madasari, 2016:34)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dianalisis adanya kepuasaan tersendiri pada tokoh Jayanegara

(7)

terlihat bagaimana kejiwaan yang berbeda, lebih agresif terhadap hal yang diinginkannya. Pengaruh buruk yang terjadi, jika terus dilakukan akan menyebabkan penyakit yang berbahaya. Dalam agama melakukan persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah, salah satu hal yang dibenci Allah Swt dan termasuk dosa besar akan berpengaruh buruk terhadap diri seseorang.

Keempat, masalah

penyimpangan seksual adalah lebih terfokus pada perilaku seksual di luar norma-norma yang membenarkan tindakan seks, seperti dalam agama, seks harus dilakukan melalui aturan yang disebut pernikahan. Bentuk penyimpangan seksual terlihat pada tokoh Jayanegara dan tokoh Maera tinggal bersama dalam satu kost di Jakarta, mereka melakukan persetubuhan yang tidak terikat ikatan yang sah contoh: Apalagi ketika yang ada di hadapanku adalah Maera. “Kurengkuh tubuhnya, kucengkeram erat tangannya. Tak akan kubiarkan ia kembali lepas dan membuatku malu sepanjang hidupku.

Ternyata Maera sama sekali tak

melawan. Ia biarkan tubuhnya luruh mengikuti iramaku. Setiap desahannya terdengar merdu.Ia biarkan dirinya disetir emosi dan naluri.” Tak ada lagi Maera yang sok penuh logika, yang melihat segala sesuatu dengan hitungan dengan hitungan untung-rugi. Hingga di batas kenikmatan ia lirih berkata,

“Jangan keluarin di dalam”.

(Madasari, 2016:74)

Berdasarkan kutipan di atas adanya perilaku penyimpangan yang dilakukan tokoh Jayanegara dan Maera. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah tinggal dalam satu kost dan belum ada status yang sah.

Kebebasan di kota besar yaitu Jakarta, mencerminkan perilaku buruk. Masalah ini harus ditanggapi dengan serius, karena akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Pemerintah wajib membuat aturan, untuk setiap kamar kost agar ada batasan kepada tamu laki-laki.

Penyimpangan seksual merugikan diri sendiri, dan lingkungan sekitar.

Kelima, masalah remaja adalah fase perkembangan anak yang menginjak antara masa anak-anak ke masa dewasa. Masa tersebut

(8)

dianggap juga sebagai masa transisi.

Anak juga dihadapkan pada permasalahan pencarian jati diri ditambah lagi di dalam jiwanya terdapat perasaan ingin diperhatikan oleh lingkungan masyarakatnya.

Bentuk masalah remaja terlihat pada tokoh Nura yang ingin diperhatikan orang lain, dengan cara memberitahu kepada teman-temannya bahwa tokoh Nura bertemu Akardewa.

Perubahan yang terjadi adalah masa transisi yang dialami tokoh Nura contoh : Banyak yang tak suka sama aku. Bukannya aku takut, tapi lebih baik berjaga-jaga.” “kalo tanpa foto boleh?” tanyaku. “Ya, boleh-boleh saja,” jawabnya sambil tersenyum.

“Aku tak membuang waktu lama- lama. Segera kubuka Facebook melalui HP, lalu kukabarkan berita ini ke semua orang; akhirnya bisa bertemu langsung dengan Akardewa setelah sekian lama mengenal dan mengaguminya.” (Madasari, 2016:130)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dianalisis perkembangan pada diri tokoh Nura yang menginjak antara anak-anak ke masa dewasa tergambar, bagaimana tokoh Nura

membutuh perhatian yang lebih.

Perhatian yang diterima tidak hanya dari orang tua di rumah, melainkan teman dekat yang ada di luar rumah seperti lingkungan sekolah. Tokoh Nura ingin terlihat lebih baik di media sosial khususnya untuk tokoh Akarewa dengan melakukan segala cara. Salah satu cara tokoh Nura lakukan mengganti HP lama dengan HP baru untuk menghasilkan foto terbaik. Akibat keinginan tokoh Nura, perubahan sikap terlihat dimana ia ingin diperhatikan. Tokoh Nura termasuk remaja di zaman digital yang menggunakan akun facebook, hal ini menjadi kebutuhan dalam kehidupannya.Tidak dipungkiri, perkembangan teknologi adalah situasi yang nyata dan berpengaruh terhadap individu seseorang maupun sikapnya.

Pengawasan orang tua menjadi kunci pokok dalam perkembangan anak tersebut, jika tidak dilakukan akan berdampak buruk.

Keenam, masalah kekerasan adalah dianggap sebagai salah satu alat untuk menciptakan kedisiplinan di dalam lembaga sosial tertentu seperti di dalam keluarga, lembaga

(9)

pendidikan, dan pelatihan tertentu.

Gejala kekerasan di dalam masyarakat kita, terutama kekerasan di dalam rumah tangga, kekerasan pada anak, kekerasan di dalam dunia pendidikan baik militer dan semimiliter, ataupun kekerasan antarkelompok. Bentuk masalah kekerasan pada tokoh Jayanegara di kurung tokoh Sundari di dalam gudang, karena berkata tidak sopan di depan teman tokoh Sukendar yang sedang bertamu termasuk kategori lembaga keluarga. Tokoh Jayanegara mengatakan bahwa badan teman tokoh Sukendar itu bau seperti orang belum mandi, orang itu melihat tokoh Jayanegara dengan benci contoh: Kalau aku bandel dan tak mau menjawab apa yang ditanyakan,

“Ibu menasehati sepanjang malam.

Lain waktu saat kami bertamu dan tuan rumah menyuguhiku dengan berbagai makanan, Ibu memperhatikan berapa banyak makanan yang kuambil. “Kalau makan di tempat orang, jangan banyak-banyak”, katanya berulang kali. “Ibu juga yang mengurungku di dalam gudang hingga aku terkencing-kencing ketakutan”hanya

karena aku berkata di depan teman Bapak bahwa badannya bau seperti orang yang tidak pernah mandi.

Tamu itu memandangku dengan benci, sementara Bapak dan Ibu berusaha tersenyum dan berpura- pura tidak mendengar apa yang kukatakan. (Madasari, 2016:19)

Berdasarkan kutipan di atas dapat dianalisis wujud mendisiplinkan tokoh Jayanegara dengan menasehati agar bersikap sopan santun terhadap orang yang lebih dituakan. Apa yang dilakukan tokoh Jayanegara tidak baik dan tujuan tokoh Sundari mengurung, untuk mengingatkan bahwa disiplin itu penting ditanamkan pada diri tokoh Jayanegara. Melihat perkembangan zaman sekarang anak muda, kurang disiplin dalam melakukan pekerjaan. Disiplin tidak akan merugikan diri sendiri, melainkan menguntungkan untuk kemajuan diri sendiri.

Masalah sosial dalam novel Kerumunan Terakhir kaya Okky Madasari, masalah disorganisasi keluarga data yang paling dominan ditemukan. Bagaimana pemasalahan keluarga terjadi, akibat salah guna

(10)

dari media sosial. Perpecahan (broken home) yang dialami oleh

anak. Okky Madasari

menggambarkan kemajuan zaman karena sains dan teknologi.

Kerumunan Terakhir menjelaskan bagaimana di zaman berlatar sosial tahun 2000, dimana pada saat itu semua orang menggunakan teknologi sebagai kebutuhan yang wajib ada dan juga untuk menunjang setiap kegiatan agar tidak sulit. Media sosial seperti akun facebook , blog, dan gmail juga menjadi wadah menyuarakan aspirasi masyarakat tentang kemajuan negara ini. Blog yang menjadi aspirasi masyarakat mewakili keinginan mereka tetapi tidak diwujudkan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai masalah sosial dalam novel Kerumunan Terakhir karya Okky Madasari dapat disimpulkan. (1) kejahatan dalam bentuk penipuan tokoh Kelana Bumi yang memplagiat puisi dan tokoh Nura membunuh janin yang ada di dalam perutnya, (2) disorganisasi keluarga dalam bentuk perlawanan

tokoh Jayanegara/Matajaya terhadap tokoh Sukendar, (3) kelainan seksual dalam bentuk kegelisahan tokoh Jayanegara/Matajaya untuk menahan hasratnya dalam bersetubuh dengan pelacur, (4) penyimpangan seksual yang dilakukan tokoh Jayanegara dan tokoh Maera tanpa status yang sah dalam agama, (5) masalah remaja yang dialami pada tokoh Nura yang mencari perhatian kepada orang lain dan tokoh Jayanegara mencari jati diri, (6) masalah kekerasan dalam mendisiplinkan seseorang pada tokoh Jayanegara dengan dikurung di dalam gudang dan pengeroyokkan yang dialami tokoh Papa Kara dengan tuduhan mengambil uang negara dan tokoh Kelana Bumi mendapat makian dari massa yang kecewa atas perbuatannya menipu semua orang.

DAFTAR PUSTAKA

Endaswara, Suwardi. 2013.

Metodologi Penelitian Sastra:

Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: FBS Universitas Yogyakarta.

Madasari, Okky. 2016. Kerumunan Terakhir. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama

(11)

Moleong, Lexy. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Pt. Remaja Rosdakarya.

Ratna, Kutha, Nyoman. 2010. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Setiadi. Usman Kolip. 2011.

Pengantar Sosiologi : Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya.

Jakarta : Kencana.

Wilga.(2016)Pengaruh Media Sosial Terhadap Perilaku Remaja.

Diakses pada tanggal 26 Oktober

2017.http://jurnal.unpad.ac.id/p rosiding/article/view/13625.

Referensi

Dokumen terkait

And produce of result biodiesel which is best obtained at fence castor oil ( Jatropha Curcas Oil) ace heavy 100 grams, methanol [ 40%(b/b)] and % KOH [ 1,5%(b/b)], and