Resiko Anemia Ketika Mestruasi pada
Perempuan
Nely Joy Yohana Marpaung-102022055
Seorang perempuan muda mengeluh cepat lelah, dan lemas. Gejala- gejala tersebut terutama muncul saat menstruasi. Pemeriksaan darah
menunjukkan jumlah kadar hemoglobin dan Kadar besi berkurang.
Skenario
Kadar Hemoglobin
Definisi Istilah
Kadar hemogloblin merupakan salah satu senyawa dalam sel darah
merah yang berfungsi mengangkut zat oksigen
ke dalam sel-sel tubuh.
Kadar besi merupakan komponen utama dalam
pembentukan hemogloblin, yaitu bagian sel darah merah.
Kadar Besi
Seorang perempuan mengeluh cepat lelah dan lemas saat menstruasi.
Rumusan masalah
Mind Map
RM
Mikroskopis Darah Komponen Darah & Fungsi
Komponen Darah Pembentukan Sel Darah
Merah
Metabolisme Besi Sintesis & Katabolisme
Hemoglobin
Jenis & Fungsi Protein dalam Darah
Gangguan pada Kadar Darah
Anemia Defisiensi Besi
Perempuan tersebut mengalami kekurangan kadar Hb dan kadar besi saat menstruasi.
Hipotesis
Sasaran Belajar 01
04
02
05
03
06
Mengetahui mikroskopis darah.
Mengetahui komponen dan fungsi dari komponen
darah.
Mengetahui pembentukan sel
darah merah
Mengetahui
metabolisme besi. Mengetahui sintesis
& katabolisme Hb. Mengetahui jenis & fungsi protein dalam darah.
Mengetahui gangguan pada kadar
07
darah.
Komponen Darah
Didalam darah mengandung sel- sel darah serta cairan yang disebut plasma darah yang berisi
berbagai zat nutrisi maupun substansi lainnya. Sekitar 55%
darah merupakan komponen- komponen cairan atau plasma,
sisanya yang 45% adalah komponen-komponen sel-sel
darah
.Plasma Darah
Plasma adalah media transportasi bagi sel-sel darah dan trombosit. Protein plasma penting terdiri dari:
a) Albumin b) Globulin
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah merupakan sel yang paling banyak dengan presentase sekitar 99,9% dari seluruh elemen padat darah.
Sel darah merah/eritrosit (sekitar 99% dari korpuskula).
Berbentuk bulat gepeng, cekung (bikonkaf), tidak punya inti sel, mengandung hemoglobin yang membuat darah berwama merah.
Diproduksi di sumsum tulang pipih dan pipa.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit memiliki fungsi menahan invasi oleh pathogen melalui proses fagositosis, mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker yang muncul dalam tubuh,
membersihkan sampah tubuh yang berasal dari sel mati atau cedera.
Keping Darah (Trombosit)
Trombosit tidak memiliki inti.
Trombosit mengandung aktin dan miosin dalam konsentrasi tinggi sehingga trombosit berkontraksi.
Trombosit memiliki peran penting dalam mencegah kehilangan darah dengan cara;
membentuk keping/butiran, yang menutup lubang kecil dipembuluh darah, dan
merangsang dibentuknya konstruksi bekuan yang membantu menutup luka besar di
pembuluh darah
Pembentukan Sel Darah Merah
Metabolisme Besi
Sintesis Hb
Katabolisme Hb
Jenis & Fungsi Protein dalam Darah
Albumin Globulin
Albumin adalah protein pengikat serum utama tubuh. Albumin merupakan protein yang sangat penting
untuk tubuh. Albumin berfungsi untuk mengendalikan tekanan
osmotik pada darah.
Globulin adalah sekelompok protein dalam darah Anda.
Globulin dibuat di hati oleh sistem kekebalan . Globulin memainkan peran penting
dalam fungsi hati, pembekuan darah, dan melawan infeksi (sebagai
antibodi).
Fibrinogen adalah kompleks glikoprotein yang dibuat di hati
dan dialirkan bersamaan dengan darah. Fibrinogen berfungsi sebagai salah satu bahan yang digunakan untuk
pembekuan darah.
Fibrinogen
Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan besi yang digunakan untuk sintesis hemoglobin (Hb).
Gejala dari anemia secara umum adalah lemah, tanda keadaan hiperdinamik (denyut nadi kuat dan cepat, jantung berdebar, dan roaring in the ears).
Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi besi yaitu kebutuhan yang meningkat, asupan zat besi yang kurang, infeksi, dan perdarahan saluran cerna dan juga terdapat faktor-faktor lainnya.
Hipotesis diterima, karena perempuan tersebut kekurangan asupan protein dalam tubuh. yang menyebabkan berkurangnya kadar hemoglobin serta transportasi zat besi akan terhambat, sehingga mengalami terjadinya defisiensi zat besi. Anemia defisiensi besi yang dialami perempuan muda tersebut juga di
akibatkan karena pada masa menstruasi perempuan tersebut mengeluarkan banyak darah sehingga kadar besi di dalam hemoglobin menurun, sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut terjadilah kapasitas pengikatan besi total yang merupakan pengurasan simpanan besi. Kekurangan kadar besi dalam darah
menyebabkan terganggunya transportasi oksigen yang berguna dalam
pembentukan ATP sebagai sumber energi, sehingga perempuan tersebut mudah lelah dan sering merasa lemas.
Kesimpulan
1. Firani, Novi K. Mengenali Sel-Sel Darah dan Kelainan Darah. Universitas Brawijaya Press, 2018.
2. Sa’adah, Sumiyati. "Sistem Peredaran Darah Manusia." UIN Sunan Gunung Djati. Bandung (2018).
3. D’arcom, Annette. Pembentukan Sel Darah Merah (Eritropoiesis). Talasemia Ditinjau dari Segi Medis dan Sosial, 2021, 7.
4. Faranita, T. Gangguan koagulasi pada sepsis. Jurnal sari pediatri. [Pubmed] [Google Cendekia] 2011 Okt 09. [cited 2022 Jun 29];13(3):226-7.
5. Kurniati, Intanri. "Anemia defisiensi zat besi (Fe)." Jurnal Kedokteran Universitas Lampung 4.1 (2020): 18-33.
6. Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu kesehatan anak. Edisi 15. Jakarta : ECG ; 2000. Hal : 510-1.
7. Probosari, Enny. "Tingkat kecukupan zat gizi dan kadar hemoglobin pada atlet sepakbola." Journal of Nutrition College 6.1 (2017): 28-34.
8. John G. Fisiologi & anatomi modern untuk perawat. Edisi 2. Jakarta : ECG; 2003. Hal:161.
9. Nall R. Function of plasma: Structure, functions, and donation information. Healthline Media; 2018 [cited 2023 Jun 24].
10. Fitryani, Julia S, Amelia I. Anemia defisiensi besi. Averrous: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh, 2018, 4.2: 1-14.
11. Nurbadriyah, W. D. Anemia Defisiensi Besi. Deepublish, 2019.