• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resistansi Tradisi Kitab Kuning Pada Madrasah Al-Washliyah di Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Resistansi Tradisi Kitab Kuning Pada Madrasah Al-Washliyah di Sumatera Utara"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Penentangan terhadap tradisi pembelajaran Kitab Kuning di madrasah Al Washliyah bermula dari pemikiran epistemologis berikut; (satu). Kedekatan antara kajian ilmu agama dengan Kitab Kuning menjadikan tradisi Kitab Kuning begitu familiar di kalangan umat Islam Indonesia. Al Jam'iyatul Washliyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Sumatera Utara, memiliki sejumlah madrasah ternama dengan tradisi pembelajaran kitab kuning yang kental.

Padahal, pengetahuan dan pemahaman yang mendalam terhadap ilmu-ilmu agama, serta kemampuan mengakses kitab kuning di kalangan ulama Al Washliyah, menempatkan organisasi ini pada tempatnya. Tradisi pembelajaran Kitab Kuning yang pada awalnya begitu mengakar di lembaga pendidikan Islam, perlahan mulai memudar dan kualitas serta kuantitasnya semakin menurun. Di lingkungan Al Washliyah, upaya pelestarian tradisi kitab kuning dilakukan melalui jalur formal dan nonformal.

Lahirnya madrasah di Sumatera Barat turut mengubah pendidikan Islam di Indonesia yang berupaya memadukan ilmu-ilmu agama dengan tradisi kitab kuning dengan sistem modern.

Metode dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan

Meski berbeda dengan pesantren, pada masa-masa awal pertumbuhannya, madrasah masih memegang teguh tradisi pembelajaran Kitab Kuning, meski tidak sekuat pesantren. Sebelum diterapkannya berbagai peraturan oleh pemerintah, khususnya peraturan tiga menteri, madrasah yang didirikan oleh organisasi kemasyarakatan seperti Al-Irsyad, Umat Islam (PUI), Al Washliyah, Muhammadiyah, NU dan lain-lain masih mengajarkan kitab kuning dalam kurikulumnya. Dengan demikian terlihat bahwa perbandingan bobot mata pelajaran agama dan mata pelajaran umum pada Madrasah relatif berbeda antara Madrasah yang satu dengan Madrasah yang lain, dimana ada yang termasuk di dalamnya.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan, mengungkap dan menganalisis secara utuh fakta-fakta mengenai upaya penolakan tradisi kitab kuning di madrasah Al. Ada pihak yang tidak sependapat dengan kesimpulan bahwa al-Ghazâlî telah mengilhami masyarakat untuk beranggapan bahwa ilmu-ilmu agama lebih mulia dari ilmu-ilmu lainnya sehingga menimbulkan sikap pengabaian terhadap ilmu-ilmu (umum) lainnya. 30 Hasan Asari, Fragmen Pemikiran Islam Klasik: Gagasan Pendidikan Abu Hamid Al-Ghazâlî (Medan: IAIN Press, 2012), hal.

Cara pandang seperti ini tentu saja menimbulkan sikap pengabaian terhadap pengembangan ilmu-ilmu lain, sebagaimana terlihat dalam praktik pendidikan di pesantren. Berkaitan dengan hal tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu alasan yang melatarbelakangi upaya pelestarian tradisi pembelajaran Kitab Kuning di Madrasah Al Washliyah adalah terkait dengan cara pandang mereka yang meyakini keagungan atau keunggulan ilmu-ilmu agama dibandingkan dengan ilmu-ilmu agama. ilmu-ilmu (umum) lainnya. Sistem pendidikan yang dilaksanakan di Madrasah Al Washliyah mengutamakan pendalaman ilmu-ilmu agama, sedangkan ilmu-ilmu umum diperlakukan hanya sebagai pelengkap atau hanya itu saja.

Oleh karena itu, ciri yang ingin ditonjolkan siswa adalah penguasaan ilmu agama. Salah satu kriteria utama seorang ulama bagi guru madrasah Al Washliyah adalah kemampuan membaca Kitab Kuning. Anda tidak bisa dikategorikan ulama, bahkan tidak bisa dikatakan sebagai ustaz yang berkualitas, jika tidak mampu mengakses kitab kuning, sedangkan tujuan utama pendidikan madrasah Al Washliyah adalah mencetak ulama, minimal menjadi ustaz.

اذه نوربدتي نيذلا مه ءاملعلا و وفرعي مث نم و بيجعلا باتكلا

Ini adalah artikel akses terbuka yang dilisensikan di bawah CC-BY-SA (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/). Mengenai kriteria ulama, para ahli memberikan definisi ulama yang berbeda-beda dan kriteria ulama itu sendiri.

ص راثاب نوفرعي ةيقيقح ةفرعم هعن

31 هتردق راثأب نوكرديو

Ulama adalah mereka yang mempelajari dan memahami kitab al-Quran, dari situ mereka mengenal Tuhan dengan sebenar-benarnya, mereka mengetahui pengaruh ciptaan dan kekuasaanNya.

رمأب و للهاب ملاع : ةثلاث ءاملعلا ,الله

اللهرمأب ملاعب سيل للهاب ملاع ملاع

ف .للهاب ملاعب سيل و الله رمأبا

ملاعلا

الله يشخي يذلا الله رمأب و للهاب و

32 ضئارفلا و دودحلا ملعي

Latar Belakang Sosial-Religius Resistansi Tradisi Kitab Kuning

Salah satu faktor yang melatarbelakangi kuatnya upaya mempertahankan tradisi pembelajaran kitab kuning di madrasah Al Washliyah adalah persepsi adanya upaya pemerataan materi pembelajaran atau ilmu agama dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian. . Agama. Bagi madrasah Al Washliyah, penerapan kurikulum SKB 3 Menteri pada dasarnya merupakan larangan terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan ilmu agama. Materi yang diajarkan pada buku paket seperti Al-Qur'an Hadits, Aqidah Akhlak dan Fiqih bisa dikatakan sangat dangkal, apalagi jika dibandingkan dengan materi yang kami ajarkan melalui buku kurikulum diniyah Al Washliyah.

Namun buku-buku yang ada tetap kami ajarkan, sedangkan buku paket hanya diajarkan untuk memenuhi kebutuhan ujian. Masyarakat atau masyarakat kemudian lebih tertarik untuk menyekolahkan anaknya ke Sekolah Dasar Negeri yang porsi pendidikan agamanya sangat terbatas atau ke MIN yang jumlah pendidikan agamanya juga tidak sebesar yang terdapat pada kurikulum diniyah Al Washliyah. Oleh karena itu, menurut mereka, upaya menjaga tradisi pengajaran kitab kuning di madrasah Al Washliyah juga merupakan jawaban untuk memperbaiki keadaan tersebut.

Kondisi krisis ulama diungkapkan dengan sangat tegas oleh Ramli Abdul Wahid, sebagai tokoh pendidikan Al Washliyah yang saat ini dialami umat Islam, dan menurutnya krisis ulama berakar pada perubahan kurikulum dan orientasi pendidikan Islam. institusi, termasuk madrasah. Sebagai konsekuensi mengikuti ideologi Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ'ah, maka kitab diniyah yang digunakan di madrasah Al Washliyah difokuskan pada kitab-kitab karya ulama Sunni. Dengan demikian, secara otomatis siswa atau alumni madrasah Al Washliyah memiliki pengetahuan dan ketaatan yang kuat terhadap paham keagamaan yang selaras dengan Sunni.

Kekhawatiran tersebut pula yang melatarbelakangi semakin kuatnya upaya Al Washliyah melalui madrasahnya dalam melestarikan tradisi pengajaran Kitab Kuning. Selanjutnya Kitab Kuning yang diajarkan di Madrasah Al Washliyah jelas mengikuti mazhab Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ'ah. Oleh karena itu, salah satu misi yang dicanangkan adalah mengelola madrasah dengan manajemen yang modern dan terintegrasi antara kurikulum nasional dan kurikulum Diniyah Al Washliyah.47.

Bentuk-bentuk Resistansi Tradisi Kitab Kuning

Berdasarkan aturan normatif tersebut, yang sebenarnya diamanatkan untuk menggunakan kurikulum diniyah Al Washliyah adalah madrasah berbentuk muallimin dan al-Qismul. Namun yang menarik adalah hasil di lapangan yang menunjukkan bahwa Madrasah Al Washliyah yang 100% menolak kurikulum SKB 3 dari Menteri Agama dan tetap 100% dengan kurikulum diniyah Al Washliyah adalah Madrasah tsanawiyah yang bukan Islam. al-qismul Aly yang dalam hal ini adalah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Diniyah Al. Saat ini beberapa madrasah Al Washliyah menerapkan kurikulum yang berorientasi pada sistem pendidikan nasional sekaligus sistem pendidikan Al Washliyah.

Setelah dikeluarkannya SK Menteri ke-3, beberapa madrasah Al Washliyah yang berusaha mempertahankan tradisi Kitab Kuning digolongkan sebagai madrasah yang memadukan sistem salaf dan khalaf. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Muallimin UNIVA Medan merupakan kurikulum modifikasi dari dua kurikulum yaitu gabungan antara KTSP dan kurikulum Diniyah Al Washliyah. Alasan paling sederhana adalah dengan hadirnya kurikulum SKB 3, Menteri Madrasah Al Washliyah baik Muallimin maupun al-Qismul 'Aly dihadapkan pada dilema antara dua pilihan.

Kedua, jika mencontoh ketiga SKB menteri maka amanah dan cita-cita organisasi sebagai madrasah Al Washliyah yang khusus mengembangkan kader ulama tidak akan tercapai. Upaya menjaga tradisi pembelajaran Kitab Kuning di Madrasah Al Washliyah juga dilakukan melalui berbagai program kegiatan ekstrakurikuler. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk memantapkan kemampuan membaca kitab kuning di kalangan siswa madrasah Al Washliyah adalah program Qira'atul Kutub.

Berbagai kegiatan ekstrakurikuler program Darah yang bertujuan untuk memperdalam kemampuan dasar membaca Kitab Kuning di Madrasah Aliyah Al Washliyah 12 Perbaungan adalah kegiatan “Acara Prestasi dan Pertunjukan Seni”. 54 Afwan Helmi, Guru Fiqh/Koordinator Madrasah Kutub Qira'atul Aliyah Al Washliyah 12 Perbaungan, Wawancara di Perbaungan pada 02 Februari 2019. Upaya melestarikan tradisi pembelajaran kitab kuning di Madrasah Al Washliyah sedang dalam program yang mendalam.

Simpulan

Untuk menjamin keberlangsungan tradisi Kitab Kuning maka Madrasah Al Washliyah melakukan seleksi calon peserta didik yang diorientasikan agar peserta didik yang masuk madrasah mempunyai keterampilan dasar kaidah bahasa Arab (nahu dan ṣaraf) sehingga tidak mengalami kesulitan ketika setelah lulus. kajian kitab-kitab sesuai dengan kurikulum diniyah yang diterapkan. Pemikiran tentang ketidakmampuan umat dalam melakukan ijtihad dan keyakinan terhadap hasil ijtihad yang dilakukan oleh ulama terdahulu dimana warga Madrasah Al. Upaya penolakan tradisi pembelajaran Kitab Kuning di Madrasah Al Washliyah dilatarbelakangi oleh faktor sosio-religius yang multivariabel yaitu; (satu).

Adanya upaya untuk menjadikan topik-topik kajian agama menjadi dangkal, dalam hal ini dianggap dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama, terutama pasca pemberlakuan kurikulum SKB 3 Menteri; (B). Terdapat dampak negatif dari perkembangan teknologi internet dalam menurunkan kualitas materi ceramah keagamaan yang diberikan kepada jamaah. Terdapat beberapa bentuk resistensi terhadap tradisi pembelajaran kitab kuning yang terjadi di madrasah Al Washliyah, yaitu; (a) Konsisten menerapkan kurikulum diniyah Al Washliyah 100% dan menolak penerapan kurikulum Departemen Agama; (B).

Modifikasi kurikulum, dimana Madrasah Al Washliyah menerima kurikulum Departemen Agama, namun materi rekayasa/materi pembelajaran di lapangan; (c) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggabungkan kurikulum diniyah Al Washliyah dan kurikulum Departemen Agama dengan rasio 70% kurikulum diniyah dan 30% kurikulum Departemen Agama, dan di madrasah lain rasionya 50% dari kurikulum diniyah dan 50% kurikulum Departemen Agama; (D). Qira'atul Tiang, Eskul Daurah Qira'atul Kutub, Eskul Pendalaman Nahu dan Syaraf Mahasiswa Baru, Eskul Prestasi dan Pentas Seni dimana salah satu bidang yang dilombakan adalah Qira'atul Kutub, Eskul Fahmil dan Syarhil Quran. Ṡahih Muslim, kitab Fadâ'il as-Ṣahâbah, Bab Fadâ'il as- Ṣahâbah Ṡummallajîna Yalûnahum Ṡummallajîna Yalûnahum.

Belajar Kitab Kuning di Pondok Pesantren Mustafawiyah Mandailing Natal" dalam Jurnal Islam Kontemporer dan Masyarakat Muslim. Muslim Tradisional di Dunia Modernisasi: Nahḍatul Ulama dan Politik Orde Baru Indonesia, Konflik Faksional dan Pencarian Wacana Baru, diterjemahkan oleh Farid Wajidi. Makalah kegiatan Qira'atul Polar Madrasah Aliyah Muallimin Univa Medan untuk dokumen laporan kegiatan olimpiade 2018/2019.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Al Washliyah adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang sosial, pendidikan dan dakwah yang yang sangat aktif menyiarkan agama Islam melalui pendidikan.. Al Washliyah

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa model pembelajaran yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Falah Puteri ini dengan cara penerjemahan terhadap kitab-kitab kuning

penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Tradisi Pengkajian Kitab Kuning Dalam Pembelajaran Fiqih Di Madrasah Diniyah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tempurrejo

Tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Kerja Guru dengan Kinerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Washliyah Tembung Kec. Percut Sei

Madzhab Akidah dan Fikih,” dalam Peran Moderasi Al-Washliyah: Merajut Kebersamaan Zaman Berzaman, ed.. memainkan peran sebagai perisai dan benteng mazhab Sunni di

(IMPLEMENTASI METODE “AL-MIFTAH LIL ULUM” DALAM MEMAHAMI KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH MIFTAHUL ULUM AMBAL AMBIL KEJAYAN PASURUAN) Adalah hasil karya saya dan dalam

Selain majalah yang diterbitkan oleh Al Washliyah, ada juga tulisan-tulisan lain dalam bentuk buletin dan buku, baik yang berukuran kecil, sedang dan besar. Buletin dan

Al-Jam’iyatul Washliyah adalah sebuah organisasi Islam yang bergerak.. dalam bidang sosial