Response Paper Bab 3
Akmal Anshori/ 03040220076
OBJEK KAJIAN ISLAM
(AKIDAH, SYARIAH DAN AKHLAK)
Salah satu ajaran pokok Islam yang harus diketahui oleh semua umat adalah akidah.
Banyak yang telah berislam tapi seringkali belum mengetahui secara pasti mengenai apa yang dimaksud dengan akidah Islam dan cara mengamalkannya. Ini bisa dipahami lantaran banyak diantara kita yang memeluk agama Islam hanya karena supaya mendapat identitas saja, kemudian sebagian yang lain karena semata-mata lahir dari orangtua dan lingkungan Islam. Cara beragama seperti ini jelas tidak benar bagi setiap muslim sangat penting untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar akidah Islam. Akidah dalam arti bahasa Arab ialah ’aqidah, yang diambil dari kata dasar dalam tatanan bahasa arab di ilmu sharf yakni ‘aqada, ya’qidu, ‘aqdan,’
aqidatan, yang memiliki arti simpul, ikatan, perjanjian. Setelah berbentuk menjadi ‘aqidah, maka ia bermakna keyakinan. Dengan demikian, ‘aqidah, yang berhubungan dengan kata
‘aqdan dalambetuk masdarnya, menjadi bermakna keyakinan teguh dan kuat dari hati, dalam artian Aqidah ini bersifat mengikat pada ketentun-ketentuannya. Sedangkan menurut istilah, akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, Akidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada semua yang tercantum dalam Rukun Iman yang ada enam sebagai dasar dari akidah seluruh hal yang shahih tentang prinsip Agama, serta mengimani hal-hal yang terkait dengan keyakinan dalam agama islam. Beberapa ulama menyebutkan bahwa akidah adalah kepercayaan tanpa adanya keraguan.
Syariat yakni berisi hukum dan aturan Islam yang mengatur seluruh sendi kehidupan umat manusia, baik muslim maupun non- muslim yang didapatkan dari proses penyariatan. Syari’ah dalam konteks kajian hukum Islam lebih menggambarkan kumpulan norma-norma hukum yang merupakan hasil dari proses tasyri’. Maka dalam membahas Syari’ah biasa diawali dengan membahas tasyri’. Tasyri’ adalah usaha menumbuhkan dan menerapkan prosesi Syari’ah. Dalam
kajian hukum Islam, tasyri’ sering didefinisikansebagai penetapan norma-norma hukum untuk menatakehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Tuhanmaupun dengan umat manusia lainnya. Sesuai dengan obyek penerapannya, maka para ulamamembagi tasyri’ ke dalam dua bentuk; tasyri’ samawi dan tasyri’ wadl’i. Selain berisi hukum dan aturan, Syariat Islam juga berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Dengan demikian perkara yang dihadapi umat Islam dalam menjalani hidup beribadahnya kepada Allah itu dapat disederhanakan dalam dua kategori, yaitu apa yang disebut sebagai perkara yang termasuk dalam kategori Asas Syara' dan perkara yang masuk dalam kategori Furu' Syara'. Dalam kajian tasyri’ ini sangat intensif dalam agama islam, Karena inilah bidang yang mengatur tata ibadah dan ketetapan dari setiap hal di Islam. Maka proses pengkajiannya memerlukan banyak usaha besar. Dapat dilihat dari perkembangan dari zaman ke zaman banyak ulam yng memfokuskan hidupny dalam bidang ini dn itu pastinya memberikan dampak yang amat besar.
Akhlak, secara etimologis, akhlak berarti budi pekerti, tingkahlaku atau tabiat.
Sementara itu secara terminologis, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatukeinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak adalah gambaran dari setiap individu. Karena itu akhlak itu muncul oleh sebab dirinya sendiri tanpa ada banyak pemiiran yang mengganggu. Secara terminologis, akhlak berarti perilaku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik