• Tidak ada hasil yang ditemukan

The result shows that the financial performance at Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar is less effective

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "The result shows that the financial performance at Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar is less effective"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MAKASSAR

Eugenius Erichson Tulak1, Andi Zainal Abidin2, Muhammad Idris3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

The research aims to analyze the finacial performance at Kantor Dinas Perhubungan in Makassar by using 3 ratios: Liquidity, activity, and profitability. The research object was the financial report of Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar in the year of 2016-2018. The technique of collecting data used obsevation, interview, and documention. The result shows that the financial performance at Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar is less effective. It could be seen on decreased in 2016 while in 2017 it increased. The activity ratio decreased in 2016-2017 while increased in 2018. The profitability ratio increased in 2017 and decreased in 2018 based on ROA calculation while by ROE calculation it incresed in 2016-2018

Keywords: financial ratio and financial report.

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi saat ini, ditandai dengan persaingan yang sangat ketat.

Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan yang bermunculan dengan harga jual yang semakin kompetitif. Oleh karena itu dalam mengatasi situasi persaingan yang sangat ketat maka setiap perusahaan dituntut untuk mengelolah aktivitas usahanya secara profesional.

Perkembangan teknologi yang terus meningkat dengan pesat menyebabkan semakin diperlukannya keahlian dalam menganalisis laporan keuangan. Untuk itu pimpinan/manajer dituntut memilih informasi dalam jaringan yang luas untuk mengetahui kondisi instansi ataupun perangkat daerah saat ini maupun perkiraan kondisi dimasa yang akan datang dengan penganalisian laporan keuangan akan membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi dan hanya berfokus dengan informasi tersebut, sehingga setiap instansi ataupun perangkat daerah dituntut untuk dapat meningkatkan daya saingnya masing-masing.

Kinerja instansi pemerintah kini menjadi sorotan dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan administrasi publik. Masyarakat sering menilai

organisasi sektor publik sebagai sarang interfensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan intitusi yang selalu merugi.

Masyarakat yang semakin cerdas dan kritis juga menuntut dilakukannya transparansi dan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik.tuntutan masyarakat ini sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No.

25 Tahun 1999 yang digunakan sebagai dasar bagi serangkaian reformasi kelembagaan dalam menciptakan good govermance, yaitu pemerintah yang bersih, ekonomis, efektif, transparan, responsif, dan akuntabel.

Pemerintah sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan intuisi yang merugi. Citra buruk yang masih melekat pada sebagian besar pelayanan pemerintah di Indonesia salah satunya disebabkan masih menyadarkan kita semua akan perlunya perhatian, khususnya pada peran tugas langsung dalam pelayanan publik.

Suatu pemerintahan laporan keuangan sangat diperlukan karena laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk menggambarkan bagaimana kondisi keuangan pada periode tertentu, Menurut Sucipto dalam kurniawan (2017) kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur kerberhasilan suatu organisasi atau perusahaan

(2)

dalam menghasil laba. Kinerja keuangan adalah alat untuk mengukur prestasi kerja keuangan perusahaan melalui permodalannya.

Tolak ukur yang digunakan dalam kinerja keuangan tergantung pada posisi keuangan perusahaan. Penilaian kinerja keuangan harus diketahui outputnya maupun inputnya. Output adalah hasil dari suatu kinerja karyawan, sedangkan input adalah hasil dari suatu keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan hasil tersebut.

Salah satu alat untuk menganalisis kinerja keuangan pemerintah daerah adalah dengan melaksanakan analisis rasio terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang telah ditetapkan dan dilaksanakannya. Kinerja Keuangan Daerah merupakan pencapaian atas apa yang direncanakan, baik oleh pribadi maupun organisasi. Apabila pencapaian sesuai dengan yang direncanakan, maka kinerja yang dilakukan terlaksana dengan baik. Apabila pencapaian melebihi dari apa yang direncanakan dapat dikatakan sangat baik.

Analisis kinerja rasio APBD dilakukan dengan membandingkan hasil yang dicapai dari sutau periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan yang terjadi pada laporan keuangan yang ada pada Dinas Perhubungan Kota Makassar. Pengukuran dapat dijadikan evaluasi dan memulihkan kinerja dengan pembanding skema kerja dan pelaksanaanya. Selain itu dapat juga dijadikan sebagai tolak ukur untuk peningkatan kinerja keuangan khususnya pemerintah pada dinas periode berikutnya.

Berbagai persoalandan proses pembelajaran menuju pengukuran keuangan Dinas Perhubungan Kota Makassar yang baik memang belum mencapai kestabilan yang sempurna. Namun, terlihat transparansi dan akuntabilitas keuangan Dinas Perhubungan Kota Makassar mengalami kemajuan yang sangat berarti. Membaiknya kualitas laporan keuangan Dinas Perhubungan Kota Makassar dari tahun ke tahun, yang ditandai dengan kemajuan pelayanan terhadap publik. Selama ini, tentu merupakan modal yang kuat untuk membangun transparansi pengelolaan keuangan Dinas Perhubungan Kota Makassar.

Konteks ini, implementasi standar akuntansi pemerintah sesungguhnya merupakan tantangan besar yang membutuhkan persiapan matang dan terstruktur terkait dengan

peraturan, sistem, dan sumber daya manusianya.Saat ini, Dinas Perhubungan Kota Makassar merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan darat. Dinas Perhubungan Kota Makassar berdasarkan peraturan walikota Nomor 96 tahun 2016 Di Kota Makassar, Tentang tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perhubungan Kota Makassar yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah daerah di bidang perhubungan darat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Kinerja keuangan pada Dinas Perhubungan Kota Makassar mengalami peningkatan?

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai antara lain untuk mengetahui kinerja keuangan pada Dinas Perhubungan Kota Makassar

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis dan penelitian ini diharapkan akan bermanfaat:

1) Manfaat Teoritis. Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai suatu karya ilmiah yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan manajemen keuangan dan sebagai bahan masukan yang dapat mendukung bagi peneliti maupun pihak lain. 2) Manfaat Praktis. Bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi, dan perbandingan dalam meningkatkan produktifitas dan kinerja keuangan Dinas Perhubungan Kota Makassar

TINJAUAN LITERATUR

Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Menurut Mahmudi (2010) kinerja diartikan sebagai suatu konstruksi yang bersifat multidimensional dan pengukurannya sangat bergantung pada kompleksitas faktor-

faktor yang membentuk dan

mempengaruhinya, antara lain: 1) Faktor personal/individu, meliputi: pengetahuan, skill, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang

(3)

dimiliki oleh setiapindividu. 2) Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan yang diberikan oleh manager atau team leader. 3) Faktor tim, meliputi: kualitas dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakkan dan keeratan anggotatim. 4) Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur kinerja organisasi 5) aktor kontekstual/situasional, meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal organisasi.

Mangkuprawira dan Hubeis dalam bukunya Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia (2007) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

Konsep kinerja keuangan menurut Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002) adalah rangkaian aktivitas keuangan pada suatu periode tertentu yang dilaporkan dalam laporan keuangan diantaranya laporan laba rugi dan neraca. Sedangkan menurut Mulyadi (2007) kinerja keuan``gan ialah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.

Harmono (2017) menyatakan Kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban.

Pendapat serupa dikemukakan oleh Sawir (2005) yang menyatakan bahwa kinerja keuangan merupakan kondisi yang mencerminkan keadaan Umam dan Sutanto (2017) Kinerja keuangan adalah alat skrining awal keuangan suatu perusahaan berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang ditetapkan.

dalam pemilihan investasi, alat diagnosis terhadap masalah manajerial,operasional atau masalah-masalah lainnya, alat untuk menilai manajemen perusahan, dan alat pemikiran terhadap hasil dan kondisi perusahan.

Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan diatas

kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu yang dianalisa dalam bentuk laporan keuangan. Ada beberapa jenis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap adalah sebagai berikut: 1) Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. 2) Perhitungan laba atau rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya dan laba atau rugi perusahaan pada suatu periode tertentu. 3) Laporan sumber dan penggunaan dana. Disini dimuat sumber dana pengeluaran perusahaan selama suatu periode. 4) Laporan arus kas disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode tertentu.

Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8 (delapan) macam, menurut Jumingan (2006) yaitu: 1) Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif). 2) Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. 3) Analisis Persentase per- Komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang. 4) Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. 5) Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu. 6) Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan. 7) Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

(4)

Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2014) Rasio keuangan dihitung berdasarkan finansial statement yang telah tersedia, yang terdiri dari balance sheet atau neraca dan income statement atau laporan laba rugi.

Menurut Kasmir, dalam jurnal Muhammad Rizal mengatakan bahwa rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari data sekunder atau berupa dokumen atau laporan-laporan dan keterangan-keterangan tambahan lainnya yang diperlukan yang relevan dengan permasalahan yang dibahas

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perhubungan Kota Makassar yang terletak di Jl. Mallengkeri No. 18, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Waktu penelitian sekitar 2 bulan mulai bulan september sampai oktober 2019

Penelitian ini diperlukan sejumlah data yang relevan dengan penelitian yaitu: 1) Jenis data, Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah: a) Data kuaitatif yang merupakan kumpulan dari data yang bukan angka seperti sejarah berdirinya perusahaan dan struktur organisasinya. b) Data Kuantitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data angka angka seperti total APBD dan laporan keuangan. 2) Sumber data. Menurut Sugiyono (2017) sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a) Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan wawancara langsung kepada pimpinan beserta staf Dinas Perhubungan Kota Makassar. b) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan keuangan serta dokumen- dokumen yang erat Hubungannya dengan objek yang sedang dibahas.

Sugiyono, (2017) Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan- keterangan yang diperlukan dalam penelitian.

Observasi digunakan sebagai teknik yang pertama dilakukan dalam mengamati secara langsung pada instansi tersebut dalam berbagai masalah yang muncul pada obyek penelitian

sehubungan permasalahan yang dikaji.

Wawancara Teknik ini digunakan untuk mendapat informasi atau keterangan secara langsung dari responden terkait dengan penelitian. Dokumentasi merupakan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data mengenai yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2017) variabel adalah: Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan judul penelitian yakni analisis kinerja keuangan Pada Dinas Perhubungan Kota Makassar, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel tunggal yaitu kinerja keuangan.

Menguji hipotesis yang diajukan, maka teknik analisis data yang digunakan adalah 1. Rasio Likuiditas (hery 2015)

a. Current Ratio

Current ratio X 100%

b. Quick Ratio

X 100%

c. Cash Ratio

Cash ratio X 100%

2. Rasio Aktivitas

a. Total Asset Turnover (Kasmir 2013) Total Assets Turnover

b. Inventory Turnover (Harahap 2009) Inventory Turnover

3. Rasio Profitabilitas

a. Return On Assets (ROA) (Sujarweni, 2017)

b. Return On Equity (ROE) (Sujarweni, 2017)

Defenisi operasional variabel adalah pendefenisian variabel dalam bentuk yang dapat diukur, agar lebih lugas dan tidak membingungkan. Defenisi operasional yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah: 1) Kinerja keuangan adalahhasil dari seluruh

(5)

rangkaian aktivitas keuangan pada kantor Dinas Perhubungan kota Makassar dalam waktu/periode tertentu. 2) Laporan keuangan adalah suatu laporan keuangan yang terdapat pada kantor Dinas Perhubungan kota Makasaar yang terdiri dari laporan anggaran dan laporan realisasi dalam periode waktu tertentu. 3) Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukan kemampuan Kantor Dinas Perhubungan kota Makassar dalam memenuhi segala kewajiban jangka pendek. 4) Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan oleh kantor Dinas Perhubungan kota Makassar dalam mengukur keuntungan atau laba yang diperoleh. 5) Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk melihat sejauh mana kantor Dinas Perhubungan kota Makassar dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio

Current ratio X 100%

Current ratio tahun 2016 X

100%

Current ratio tahun 2017 X 100%

Current ratio tahun 2018 X 100%

b. Quick Ratio

X 100%

X 100%

X 100%

X 100%

c. Cash Ratio

Cash ratio X 100%

Cash ratio tahun 2016 X

100%

Cash ratio tahun 2017 X

100%

Cash ratio tahun 2018 X

100%

2. Rasio Aktivitas Total Asset Turnover

Menunjukan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk meningkatkan nilai penjualan dan meningkatkan laba.

3. Rasio Profitabilitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibandingkan penjualan atau aktiva.

a. Return On Assets (ROA)

b. Return On Equity (ROE)

(6)

Berdasarkan hasil perhitungan Current Ratio Rasio Likuiditas tahun 2016 diperoleh sebesar 0,279%. Pada tahun 2017 Current Ratio meningkat sebesar 1.252%. pada tahun 2018 Current Ratio menurun sebesar 0,013.

Berdasarkan hasil perhitungan Quiqk ratio pada tahun 2016 diperoleh sebesar 3,556%.

Pada tahun 2017 Quiqk ration mengalami peningkatan sebesar 137,03. Pada tahun 2018 Quiqk ratio kembali mengalami penurunan, dimana Quiqk ratio pada tahun 2018 sebesar 2,827%. Berdasarkan hasil perhitungan cash ratio pada tahun 2016 diperoleh sebesar 11,32%. Tahun 2017 cash ratio meningkat menjadi 277,3%. Pada tahun 2018 cash ratio mengalami penurunan sebesar 10,69%. Maka hasil analisis rasio likuiditas pada Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar mengalami naik turun dari tahun 2016-2018, karna aktiva lancar lebih kecil dari hutang lancar, sementara di tahun 2017 efektif karna kantor dinas perhubungan kota makassar mampu membayar hutang, dimana aktiva lancar lebih besar dari hutang lancar. Berdasarkan hasil perhitungan total asset turnover pada tahun 2016 diperoleh sebanyak 0,095. Pada tahun 2017 total asset turnover diperoleh sebanyak 0,129 kali. Tahun 2018 total asset turnover diperoleh sebanyak 0,077 kali. Maka hasil analisis rasio aktivitas pada Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar, belum efektif, karena total asset turnover dari tahun 2016- 2018 mengalami naik turun.

Berdasarka hasil peritungan return on assets tahun 2016 diperoleh sebesar 1,079%.

Pada tahun 2017 return on assets diperoleh sebesar 1,408% yang di peroleh dari perbandingan laba bersih dengan total aktiva,

yang berarti bahwa setiap Rp 1,-perusahaan menghaslkan laba bersih sebesar 1,408%. Pada tahun 2018 return on assets di peroleh sebesar 1,382%.

Berdasarkan hasil perhitungan return of equity tahun 2016 di peroleh sebesar 1,106%.

Pada tahun 2017 return of equity mengalami peningkatan sebesar 0,237% menjadi 1,343%.

pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 0,148 menjadi 1,491

Maka hasil analisis rasio profitabilitas pada Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar, sangat efisien, karena return of equity dari tahun 2016-2018 mengalami peningkatan

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan analisis rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio profitabiliras yang telah di lakukan, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1) Berdasarkan rasio likuiditas pada Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar selama periode 2016-2018, kantor dinas perhubungan kota makassar belum efektif di tahun 2016 dan 2018, karna aktiva lancar lebih kecil dari hutang lancar, sementara di tahun 2017 efektif karna kantor dinas perhubungan kota makassar mampu membayar hutang, dimana aktiva lancar lebih besar dari hutang lancar. 2) Berdasarkan rasio aktivitas pada kantor dinas perhubungan kota makassar periode 2016-2018 mengalami penurunan dari tahun 2016-2017, sehingga dapat dikatakan belum efisiesn karena total penjualan lebih kecil sedangkan total aktiva lebih besar dan terus meningkat. Sedangkan pada tahun 2018 mengalami peningkatan, dimana total penjualan lebih besar dan total aktiva lebih kecil dan menurun, keadaan ini dapat dikatakan efisien. 3) Berdasarkan rasio profitabilitas pada Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar, kurang efisien karena return on assets tahun 2017 mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2018 mengalami penurunan. Selanjutnya pada perhitungan return of equity pada tahun 2016 sampai 2018 mengalami peningkatan. Jadi, rasio profitabilitas pada Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar berdasarkan perhitungan ROA dan ROE dapat dikatakan kurang efisien.

Berdasarkan analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan, maka ada beberapa saran penulis yang berkaitan dengan penelitian ini,

(7)

diantaranya sebagai berikut: 1) Penulis menyarankan agar Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar perlu melakukan penilaian kinerja keuangan setiap tahun, dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan. 2) Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar perlu menambah jumlah aktiva dan mengimbangi modal dari kewajiban agar mampu membiayai kewajiban, mengelola modal yang diinvestasikan dalam aktiva dan meningkatkan pendapatan bersih untuk memperoleh laba bersih yang baik setiap tahunnya. 3) Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar disarankan untuk melakukan evaluasi kinerja keuangannya, agar mudah mengetahui sejauh mana kebijakan yang ditempuh Kantor Dinas Perhubungan Kota Makassar memberi keuntungan

DAFTAR PUSTAKA

Agus, & Sartono, (2011) Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPFE, Yogyakarta.

Harmono, (2017), Manajemen Keuangan, Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis, Edisi kesatu, Cetakan keenam, PT Bumi Aksara, Jakarta.

Hery, (2015) Analisis Laporan Keuangan, Edisi 1, Yogyakarta: Center For Academic Publishing Services.

Harahap, S, S, (2015), Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi 1, Cetakan 12, PT Rajagrafindo persada, Jakarta.

Indriyo, A, Gitusudarmo, & Basri, (2002), Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta.

Jumingan, (2006). Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, Bumi Aksara, Jakarta.

Kasmir, (2013). Analisis Laporan Keuangan.

Rajawali Pers: Jakarta

Mahmudi, (2010), Manajemen Keuangan Daerah, Erlangga, Jakarta.

Mangkuprawira, S., & A, V, Hubeis, (2007), Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia.

Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor

Mulyadi, (2007), Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Salemba.

Empat. Jakarta.

Munawir, S, (2012), Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Rodoni, A, & Ali, H, (2014), Manajemen Keuangan Modern, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Rizal, M, (2017), Analisis Kinerja Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk, Jurnal, Universitas Samudra.

Sawir, A, (2005) Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Umam, K., & Sutanto, H, (2017), Manajemen Investasi, Cetakan Kesatu, CV Pustaka Setia, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

As such, based on the results of the tracer study, out of 235 accounted graduates of the College of Arts & Sciences in various years across the programs, there are 105 alumni who are

Laporan keuangan adalah alat yang sangat penting untuk perusahaan, karena dari laporan yang ditertibkan oleh perusahaan merupakan sumber informasi sehubungan dengan posisi keuangan