• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Tentang PENDALAMAN MATERI

N/A
N/A
Aning Wiji Astutik

Academic year: 2023

Membagikan "Dokumen Tentang PENDALAMAN MATERI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : KODE ETIK GURU B. Kegiatan Belajar : KB 3 (KB 1/2/3/4) C. Refleksi

Kode Etik Guru

Pengertian Dan Tujuan Kode Etik Profesi

Kode Etik Guru Indonesia Etos kerja dan profesionalisme guru Kode Etik Profesi Guru

Karakter Guru Abad 21 Dan Karakter Moderasi

Beragama

(2)

I. Konsep (Beberapa istilah dan definisi) di KB A. Pengertian dan Tujuan Kode Etik

Kode etik profesi merupakan suatu system peraturan atau perangkat prinsip – prinsip keperilakuan yang diterima oleh kelompok orang – orang yang telah tergabung dalam himpunan organisasi keprofesian tertentu. Tujuan kode etik menjamin agar pekerjaan keprofesian itu terwujud dan semua pihak terlindungi.

B. Kode Etik Profesi Keguruan

Kode etik profesi merupakan tatanan yang akan menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Kelemahan – kelemahan kode etik :

i. Isu tidak dapat diselesaikan dengan kode etik ii. Kode etik sulit diterapkan

iii. Menimbulkan konflik

iv. Isu legal dan etika ada yang tidak bias tergarap oleh kode etik

v. Beberapa hal yang dapat diterima dalam waktu dan tempat tertentu , kadang tidak cocok di tempat lain

vi. Timbul konflik antara kode etik dan ketentuan hokum vii. Sulit menjangkau lintas budaya

viii. Sulit menembus berbagai situasi

Kode etik guru berlandaskan nilai dan moral yang menjadi landasan berperilaku.

Menurut RUU system pendidikan nasional pasal 42 menyatakan setiap tenaga kependidikan berkewajiban :

i. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna , menyenangkan kreatif, dinamis, dan dialogis.

ii. Berkomitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

iii. Mampu menjadi teladan dan menjaga nama baik lembaga.

4 tahapan pengembangan kode etik guru :

i. Tahap pembahasan perumusan (1971- 1973)

ii. Tahap pengesahan (Kongres PGRI ke XIII November 1973) iii. Tahap penguraian (Kongres PGRI ke XIV Juni 1974) iv. Tahap penyempurnaan (Kongres XVI Juli 1989) Lingkup kode etik guru di Indonesia :

i. Preambul : sebagai pernyataan prinsip dasar pandangan terhadap posisi, tugas, dan tanggungjawab guru.

ii. pernyataan – pernyataan yang berupa rujukan teknis operasional yang termuat dalam 9 butir batang tubuhnya.

9 butir itu memuat hubungan guru dengan : i. Pembentukan pribadi peserta didik, ii. Kejujuran professional,

(3)

iii. Keterbukaan dalam mendapatkan dan mengelola informasi tentang anak didik,

iv. Pembinaan kehidupan sekolah, v. Wali dari anak didik dan masyarakat,

vi. Pengembangan dan peningkatan kualitas diri, vii. Sesame guru (hubungan kesejawatan), viii. Organisasi profesi,

ix. Pemerintah dan kebijakan pemerintah di pendidikan.

C.Etos Kerja Dan Profesionalisme Guru

Etika bersumber pada norma – norma yang berlaku dan agama sebagai landasan.

kode etik diperlukan karena :

i. Untuk melindungi pekerjaan,

ii. Untuk mengontrol tingkat kepuasan pekerja, iii. Melindungi para praktisi di masyarakat, iv. Melindungi masyarakat.

Etos kerja merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan perilaku pekerja kea rah terwujudnya kualitas kerja yang ideal. Unsue – unsur etos kerja :

i. Disiplin kerja,

ii. Sikap terhadap pekerjaan, iii. Kebiasaan bekerja.

Etos kerja mempunyai aspek – aspek sebagai berikut : i. Aspek religi

Bersumber pada ketaqwaan yang tercermin dalam perilaku pekerja.

ii. Aspek social

Merupakan kemampuan untuk melakukan hubungan social dengan segala lapisan masyarakat.

iii. Aspek pribadi

Pekerja harus jujur dan memahami diri sendiri, iv. Aspek fisik

Kondisi fisik harus sesuai tuntutan pekerjaan.

Etos kerja yang bersumber pada kualitas moral sehingga mereka mempunyai etos kerja yang kuat. Loyalitas kerja merupakan kondisi internal dalam bentuk komitmen dan pekerja terhadap berbagai aspek yang berkaitan dengan pekerjaan. Loyalitas kerja

merupakan dasar perilsku pekerja dalam kesediaan melaksanakan pekerjaannnya. Sasaran loyalitas kerja yaitu negara, pemerintah, masyarakat, organisasi, majikan. Etika kerja dan etos kerja mencerminkan loyalitas kerja. Dengan mentaati etika kerja dan etos kerja yang kuat akan memiliki loyalitas kerja yang baik.

D. Kode Etik Guru Indonesia

Pedoman – pedoman dasar guru Indonesia (AD, ART PGRI 1994)

(4)

i. Guru berbakti membimbing anak didik untuk menciptakan kepribadian manusia seutuhnya berjiwa Pancasila.

ii. Guru berjiwa dan bertindak secara jujur dan professional.

iii. Guru berusaha mendapatkan informasi tentang anak didiknya agar bisa membimbing dan membina.

iv. Guru harus bisa membuat suasana lingkungan belajar senyaman mungkin untuk mendapatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran.

v. Guru membentuk relasi yang baik dengan linglkungan sekitarnya agar tercipta kerjasama dan tanggung jawab yang terhadap pendidikan.

vi. Secara pribadi, dan kebersamaan, guru mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan nama baik profesinya.

Selain kode etik guru Indonesia PGRI juga menyusun “IKRAR GURU INDONESIA”

(AD, ART PGRI 1994).

E. Karakter Guru Abad 21 1. Pengertian Guru Abad 21

Guru pendidik professional mempunyai tugas utama mendidik. Pada abad 21 guru harus professional, mampu bekerja secara optimal. Kolaboratif dan bisa membimbing siswanya untuk berkolaborasi dalam pembelajaran. Menurut Tilaar 1998 ciri guru professional (Great Teacher) :

i. Berkepribadian matang, berkembang.

ii. Berketerampilan sehingga mampu menggali minat anak didik.

iii. Berilmu pengetahuan dan berpengalaman di bidang teknologi.

iv. Sikap profesionalnya berkembang terus – menerus.

v. Menguasai kurikulum.

vi. Menguasai keterampilan pedagogik (pelajaran dan pembelajaran).

vii. Memahami kondisi murid – murid.

viii. Memahami psiko pembelajaran (cognitive psychologi).

ix. Memiliki kemahiran konseling.

2. Karakteristik guru abad 21

Perubahan dalam dunia pendidikan di abad 21 dikenal dengan istilah “Fenomena Disrupsi”. Beberapa keterampilan penting yang relevan menjadi orientasi pembeljaran di Indonesia sebagai berikut :

i. Berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah.

ii. Kreatif dan inovasi.

iii. Pemahaman lintas budaya.

iv. Komunikasi, literasi informasi dan media.

v. Computer, literasi dan teknologi informasi dan komunikasi.

vi. Karir dan pendidikan.

vii. Karakter moderat.

(5)

Moderasi beragama harus dipahami sebagai sikap beragama yang seimbang, yaitu mengamalkan agama sendiri dan menghormati agama lain. Karakteristik guru abad 21 (Pujiriyanto, 2019).

i. Etos kerja dan semangat yang tinggi, beriman, bertaqwa.

ii. Melek teknologi sesuai tuntutan zaman.

iii. Professional dalam mengemban tugasnya.

iv. Memiliki pemikiran yang maju dan tidak picik memandang berbagai masalah.

v. Memiliki keteladan moral dan estetika yang tinggi.

vi. Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding.

5 faktor yang harus dipelihara guru professional

i.Sikap berkemauan yang tinggi untuk mewujudkan kinerja yang baik.

ii. sikap menjaga citra profesi.

iii.sikap selalu ada keinginan untuk mengejar kualitas cita – cita profesi.

iv.sikap selalu berkemauan mengejar kesempatan profesionalisme.

v.sikap bangga dengan profesinya.

3. Kompetensi Guru Abad 21

Kompetensi merupakan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Kompetensi yang harus dimiliki guru professional :

1. kompetensi pedagogik

kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman, perancangan, dan evaluasi pembelajaran.

2. kompetensi kepribadian

merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan bagi siswa.

3. kompetensi social

seorang guru harus mampu bersosialisasi dengan peserta didi, sesama pendidik, wali siswa dan masyarakat.

4. kompetensi professional

merupakan penguasaan materi pembelajaran yang meluas dan mendalam. Dan mampu memilih berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik.

II. Daftar materi pada KB yang sulit dipahami

Semua materi pembelajaran sudah dapat dipahami.

III. Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam pembelajaran

(6)

Kode etik profesi merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Etos kerja merupakan kondisi internal yang mendorong dan mengendalikan perilaku pekerja kea rah terwujudnya kualitas kerja yang ideal.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkuliahan ini dibahas materi konsep dasar dan ciri-ciri profesi, status profesi guru, kode etik profesi guru, ciri-ciri profesional pendidikan anak usia dini,

Jenis dan cara menilai : Kepribadian (Pengamatan dan Pemantauan) Pernyataan : Guru berperilaku sesuai dengan kode etik

4.2 Kompetensi pedagogik 4.3 Kompetensi kepribadian 4.4 Kompetensi profesional 4.5 Kompetensi sosial BAB V Pengembangan Kode Etik Guru. 5.1 Pengertian kode etik guru 5.2

Oleh karena itu perlu adanya kesadaran auditor dalam menjalankan tanggung jawab kode etik profesi dalam menjaga komitmen profesionalisme berlandaskan pada nilai dan

CPMK 4 Memahami pentingnya organisasi dalam suatu profesi dan perlunya suatu kode etik profesi, Mampu menjelaskan pengertian dan pentingnya organisasi, Memberi

Dewasa ini, pustakawan juga memiliki organisasi profesi sebagai salah satu bagian budaya organisasi serta kode etik yang disepakati bersama agar profesionalisme pustakawan menjadi

1) Activity – passivity. Pola hubungan orangtua-anak seperti ini merupakan pola klasik sejak profesi kedokteran mulai mengenal kode etik, abad ke 5 S.M. Di sini

Dewasa ini, pustakawan juga memiliki organisasi profesi sebagai salah satu bagian budaya organisasi serta kode etik yang disepakati bersama agar profesionalisme pustakawan menjadi