• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resume Perencanaan Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Menghadapi Bencana

N/A
N/A
Indira Tomiko

Academic year: 2024

Membagikan "Resume Perencanaan Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Menghadapi Bencana"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Resume Kuliah Umum IV Pengelolaan Bencana

Nama : Indira Tomiko

NPM : 2106704635

Mata Kuliah : Pengelolaan Bencana

PJ Mata Kuliah : Dr. Budi Hartono, S.Si, M.K.M

Resume Perencanaan Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Menghadapi Bencana Kesiapsiagaan, kewaspadaan, dan mitigasi terhadap bencana menjadi salah satu hal yang penting, mengingat Indonesia merupakan salah satu negeri yang rawan akan bencana. Indonesia berada di wilayah cincin api pasifik atau ring of fire, terletak di pertemuan 3 lempeng (Indonesia-Australia, Eurasia, dan Pasifik), dan perbatasan antara Samudra Hindia dan Pasifik.

Peneliti mengemukakan bahwa 90% gempa bumi dunia terjadi di Indonesia dan 15% dari gunung aktif dunia berada di Indonesia. Ancaman perubahan iklim dan curah hujan akibat dari pemanasan global juga membuat Indonesia rawan akan bencana.

Berkaca dari bencana yang pernah terjadi di Indonesia, dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih belum cukup waspada dalam pencegahan dan penanggulangan bencana.

Dimulai dari kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat akan bahaya bencana belum merata, pembangunan infrastruktur dan tata ruang belum sepenuhnya berbasis mitigasi bencana, anggaran daerah yang belum memadai, identifikasi risiko bencana di daerah belum terlaksana, dan masih adanya penyimpangan dalam upaya penanggulangan bencana. Padahal dampak bencana terhadap fasilitas pelayanan kesehatan yang belum memiliki standar mitigasi sangat besar, seperti kerusakan infrastruktur dan peralatan yang tentunya tidak murah.

Oleh karena itu, WHO telah membuat Hospital Safety Index, yaitu sebuah standar untuk mengetahui kesiapsiagaan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam menghadapi bencana. Terdapat beberapa indikator untuk kesiapsiagaan rumah sakit, diantaranya identifikasi risiko bencana, structural and non-structural safety, serta emergency and disaster management.

Sedangkan untuk kesiapsiagaan puskesmas, yaitu identifikasi risiko bencana, structural and non-structural aspects, serta functional aspects. Hasil dari standar ini berupa klasifikasi rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan dari kelas A, B, dan C.

(2)

Dari penilaian standar tersebut, dapat diketahui daerah atau fasilitas pelayanan kesehatan mana yang kesiapsiagaan dan mitigasinya masih kurang. Hal ini dapat menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah dan nasional untuk mencegah dampak kerusakan fasilitas pelayanan kesehatan saat bencana.

Referensi

Dokumen terkait