• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Revolusi Strategi Aman Menghadapi Tantangan Sanitasi Abad ke-21

N/A
N/A
hajj aulia

Academic year: 2023

Membagikan "“Revolusi Strategi Aman Menghadapi Tantangan Sanitasi Abad ke-21"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ESSAY

Strategi sanitasi aman dalam membentuk generasi peduli sanitasi.

“Revolusi Strategi Aman Menghadapi Tantangan Sanitasi Abad ke-21”

Oleh:

Bayyinati Laily, Kandita Yunia Adella, dan Hajj Aulia Mawadatul Hidayah

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN FAKULTAS KEBIDANAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI KAB. BANDUNG BARAT

2023

(2)

1 PENDAHULUAN

Sanitasi lingkungan di Indonesia memiliki latar belakang yang sangat kompleks. Dimana kondisi geografis indonesia disebut sebagai negara kepulauan yang menjadikan tantangan sendiri dalam memberikan sanitasi yang merata diseluruh wilayah Indonesia. Daerah terpencil, pulau-pulau kecil, dan daerah pedalaman seringkali kesulitan untuk mendapatkan fasilitas sanitasi yang cukup.

Pertumbuhan penduduk yang terus betambah sangat pesat, terutama di daerah perkotaan menjadikan wilayah negara indonesia semakin padat. Dengan demikian, kondisi ini memberikan tekanan yang besar pada sanitasi yang ada, terutama pada daearah-daerah perkotaan yang padat penduduk dan menyebabkan tidak meratanya dalam penyediaan sanitasi, sehingga masih banyak penduduk indonesia yang belum memiliki akses untuk menuju ke layanan sanitasi . Kurangnya fasilitas jamban yang layak serta fasilitas air minum yang aman untuk dikonsumsi menjadi masalah utama dibeberapa wilayah.

Di Era ini, tantangan sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi sanitasi lingkungan yang ada di Indonesia, beberapa diantaranya yaitu tingkat kemiskinan yang tinggi, kurangnya kesadaran akan pentingnya sanitasi yang baik serta kebiasaan budaya tertentu yang dapat mempengaruhi perilaku sanitasi menjadi hambatan dalam meningkatkan sanitasi lingkungan. Sanitasi yang buruk ini memiliki dampak yang serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 19,5% penduduk Indonesia tidak memiliki akses ke jamban yang layak dan sekitar 47,9 % penduduk tidak memiliki akses ke fasilitas air minum yang aman. Pencemaran air dan tanah yang disebabkan oleh limbah manusia dapat mengakibatkan penyebaran penyakit, sedangkan limbah padat yang tidak dikelola dengan baik juga dapat mengganggu keindahan lingkungan dan ekosistem alami.

(3)

2

Penggunaan teknologi digital menjadikan suatu inovasi dalam meningkatkan sistem sanitasi di era 4.O saat ini. Diera 4.O ini, strategi sanitasi perlu ditingkatkan mengingat banyaknya tantangan sanitasi yang perlu ditindak lanjuti.

Dalam kasus ini, akan banyak melibatkan beberapa pendekatan baru dalam perencanaan, implementasi, dan pengelolaan sanitasi yang efektif dan berkelanjutan. Tantangan utama dalam pengelolaan sanitasi dengan penanganan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan sanitasi yang memenuhi dan memadai secara universal seperti pengelolaan limbah yang efisien dan upaya mengatasi dampak negatif yang terlibat dengan lingkungan dan kesehata yang mengakibatkan sanitasi yang buruk. Dalam memastikan sanitasi yang amana, baik bagi kita untuk memulai dengan hal kecil yang menyangkut dengan lingkungan dan segi kesehatan yang berkelanjutan seperti penerapan prinsip-prinsip kebersihan dan keamanan sanitasi. Hal ini akan mengurangi risiko penyakit dan dampak negatif pada lingkungan sekitar.

Melihat dari banyaknya kasus bencana alam di Indonesia yang salah satu faktornya adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga sanitasi lingkungan yang baik seperti pengelolaan limbah rumah tangga yang kurang memadai sehingga terjadi bencana sepeti banjir dan longsor. Bahkan pengelolaan sanitasi air yang menurun membuat kualitas air semakin memburuk dan juga pencemaran lingkungan terutama aliran air seperti sungai, selokan, dan lautpun sudah dipenuhi dengan limbah rumah tangga. Berkaitan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat semestinya mempermudah generasi penerus bangsa untuk mengakses dan juga memulai untuk sadar akan pentingnya sanitasi yang aman. Dalam kasus ini terdapat salah satu contoh bagi pemuda akan suatu pergerakan peduli sanitasi dengan terjun langsung ke lapangan untuk membersihkan beberapa aliran sungai yang sudah dipenuhi dengan limbah rumah tangga masyarakat yang diakibatkan dari tidak aturan masyarakat dalam membuang sampah. Lalu gerakan para pemuda ini mengekspos beberapa aksi peduli mereka terhadap lingkungan diberbagai sosial media contohnya Tik-Tok yang diunggah oleh akun pandawaragroup yang saat ini pengikutnya sudah mencapai 6,5M. Hal ini sebagai bentuk nyata bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam

(4)

3

memulai pergerakan untuk membentuk generasi peduli sanitasi. Disisi lain dengan adanya pergerakan pemuda ini, terdapat banyak pemuda diluar sana yang berpikir bahwa adanya pandawaragrup ini sudah cukup untuk memulihkan sanitasi yang tercemar yang akhirnya menciptakan ketergantungan tindakan hanya pada pandawaragrup tanpa ada aksi nyata dari pemuda lain yang seharusnya ikut andil dalam pemulihan sanitasi tersebut. Seharusnya konten ini menjadi gambaran akan kesadaran pemuda dan masyarakat untuk memulai peduli sanitasi yang aman. Maka dari ini dengan strategi sanitasi yang memanfaatkan teknologi yang diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi juga menjadi pelopor untuk memulai pergerakan seperti hal nya yang dilakukan pandawaragrup.

PEMBAHASAN

Tantangan dalam Menyediakan Sanitasi Merata di Indonesia

Saat ini, Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03% (yoy), ini sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01% (yoy). Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, terjadi penurunan pada tingkat kemiskinan yang terjadi di Indonesia, dimana pada September tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 9,57% dari September tahun 2021 yang sebesar 9,71%. Ini menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan angka kemiskinan yang terjadi dapat kembali turun pada tahun ini. Namun, Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang luar biasa selama beberapa tahun kebelakang ini masih belum diimbangi dengan peningkatan pelayanan sanitasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sanitasi layak sebesar 80,29%. Kendati demikian, persentase tersebut telah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 79,53%.

Akses terhadap sanitasi yang layak ini menjadi salah satu infrastruktur dasar untuk mendorong kualitas kesehatan masyarakat yang lebih baik. Hal ini akan

(5)

4

sejalan jika masyarakat bisa lebih peka akan pentingnya sanitasi dan tidak memiliki kebiasaan saling ketergantungan, karena masyarakat khususnya generasi muda juga ikut andil dalam menciptakan Sanitasi yang lebih baik dan layak untuk beberapa tahun ke depan. Sehingga diharapkan beberapa masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan akibat dari sanitasi yang buruk dapat teratasi dengan baik. Tentunya perlu pergerakan kecil dimulai dari generasi mudanya untuk memanfaatkan teknologi yang semakin canggih sebagai strategi utama dalam pembentukan generasi peduli sanitasi. Karena diera 4.O yang teknologinya terus berkembang, terdapat sejumlah penduduk di Indonesia yang tidak mampu mengoperasikan teknologi sehingga mereka sulit untuk mengakses informasi dan juga layanan sanitasi yang layak.

Konsep Sanitasi 4.0 dan Pemanfaatan Teknologi

Konsep Sanitasi 4.0 mengacu pada penerapan teknologi digital dan inovasi dalam meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan efektivitas sistem sanitasi. Dalam masalah ini, sanitasi merujuk pada upaya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui manajemen limbah, air bersih, dan pengelolaan sanitasi secara umum. pada pendekatan inovatif yang mengintegrasikan teknologi digital dan solusi berbasis data untuk meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan efektivitas informasi mengenai sanitasi. Definisi Sanitasi 4.0 mencakup perubahan mendasar dalam pemberian sanitasi secara tradisional yang sedang dijalankan. Ini melibatkan perubahan dari sistem konvensional yang terpusat ke sistem yang terhubung secara digital dan cerdas. Secara efisiensi, sanitasi 4.0 memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan limbah dan air bersih. Sanitasi 4.0 juga berfokus pada pengelolaan sanitasi yang lebih berkelanjutan. Konsep Sanitasi 4.0 juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sanitasi.

Aplikasi mobile, platform berbasis masyarakat, media sosial dan sistem pelaporan memungkinkan partisipasi publik, pelaporan masalah, dan penyampaian informasi tentang sanitasi kepada masyarakat. Dengan pendekatan Sanitasi 4.0, diharapkan bahwa sistem sanitasi akan menjadi lebih efisien, terhubung secara digital,

(6)

5

berkelanjutan, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Kebutuhan akan sanitasi yang memadai secara universal merupakan salah satu tantangan utama dalam sanitasi abad ke-21. Meskipun telah ada kemajuan dalam meningkatkan akses terhadap sanitasi, tetapi masih ada miliaran orang di seluruh dunia yang tidak memiliki akses terhadap toilet yang aman dan sanitasi air bersih. Tantangan ini melibatkan pembangunan infrastruktur sanitasi yang inklusif dan adil, pembuangan limbah sembarangan hingga saluran air yang terhambat oleh banyaknya sampah dan mengakibatkan banyaknya masyarakat yang tidak dapat memiliki fasilitas air bersih. Pengelolaan limbah juga merupakan aspek penting dalam sanitasi abad ke-21. Dibeberapa daerah, masih ada masalah dalam pengelolaan limbah padat dan limbah cair. Limbah yang tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara, serta mengancam kesehatan manusia dan lingkungan. Tantangan ini mendorong perlunya pengelolaan limbah yang efisien dan berkelanjutan.

Pentingnya Keamanan Sanitasi

Keamanan sanitasi sangat penting karena memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan manusia, lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.

Keamanan sanitasi merupakan kunci dalam mencegah penyebaran penyakit menular. Praktik sanitasi yang buruk, seperti akses terbatas terhadap toilet yang higienis atau penggunaan air bersih yang tercemar, dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit seperti diare, kolera, infeksi saluran pernapasan, dan banyak penyakit lainnya. Dengan menjaga sanitasi yang aman, kita dapat mengurangi risiko infeksi dan penyakit yang dapat mengancam nyawa. Keamanan sanitasi juga berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Dengan memiliki akses terhadap sanitasi yang memadai, termasuk toilet yang higienis dan air bersih, masyarakat dapat menjaga kebersihan diri, mengurangi risiko infeksi, dan meningkatkan kualitas hidup. Kondisi kesehatan yang baik juga berdampak positif pada produktivitas, pendidikan, dan pembangunan ekonomi.

(7)

6

Peran generasi muda dalam pergerakan peduli sanitasi

Mengatasi permasalahan mengenai sanitasi bukanlah hal yang mudah.

Akses sanitasi yang layak dan aman harus diupayakan dengan maksimal. Upaya- upaya untuk menciptakan perubahan perilaku sanitasi buruk pada masyarakat juga harus dilakukan karena permasalahan terkait sanitasi merupakan masalah kompleks, yang mana tidak hanya menimbulkan permasalahan lingkungan dan kesehatan saja, perilaku sanitasi buruk dengan keterbatasan akses sanitasi bisa berdampak pada banyak hal. Sudah seharusnya persoalan ini menjadi tanggungjawab bersama dan sebagai pemuda yang menjadi generasi pemilik masa depan pun sudah seharusnya ikut mengambil peran. Dalam melakukan pergerakan untuk membentuk masyarakat peduli sanitasi, sudah mendapat aksi nyata pemuda- pemuda yang harus didukung, seperti YSC (Youth with Sanitation Concern), sekelompok pemuda asal Provinsi Lampung yang tergerak untuk meciptakan perubahan pada kondisi sanitasi di lingkungannya. Selain itu juga ada Pandawara grup yang ikut serta dalam mengurangi jumlah sampah yang tidak terkelola dengan baik dan menghambat aliran sungai karena sanitasi juga meliputi air yang layak untuk diminum atau digunakan sehari-hari, jika air sudah tercemar dengan banyaknya sampah yang menggunung. Seperti kasus yang dibawah ini yang dikutip dari detik.com :

(8)

7

Kasus tersebut adalah aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh Pandawara Group bersama warga di Pantai Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pantai tersebut terkena dampak akumulasi sampah yang signifikan, dan ribuan karung sampah berhasil dikumpulkan selama aksi tersebut. Pandawara Group merupakan kelompok pemuda yang secara rutin melakukan aksi bersih- bersih. Mereka sering mengunggah kegiatan tersebut di media sosial dan mendapat apresiasi dari banyak pihak. Pantai Teluk menjadi lokasi paling ekstrem yang pernah mereka bersihkan, dengan perkiraan sekitar 1.200 karung sampah yang berhasil dikumpulkan. Ketebalan sampah di pantai tersebut bahkan mencapai satu hingga dua meter.

Ikhsan Destian, salah satu personel Pandawara Group, menyampaikan harapannya agar masyarakat semakin sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dia juga menginginkan adanya tempat pembuangan sampah yang disediakan agar warga lebih tertib dalam membuang sampah. Kasus ini menyoroti pentingnya kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama di pantai. Aksi bersih-bersih semacam ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi orang lain untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar.

Dari kasus ini kita dapat mengambil beberapa pelajaran tentang pemanfaatan teknologi untuk menciptakan generasi yang peduli sanitasi diantaranya:

• Penyebaran informasi yang luas

Dengan bantuan media sosial dan internet, Grup Pandawara dapat mengunggah bisnis kebersihannya dan mendapatkan pengakuan dari banyak pihak. Hal ini akan membantu meningkatkan kesadaran akan kebersihan lingkungan dan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih besar.

• Mendorong dan mengaktifkan partisipasi masyarakat

Kegiatan bersih-bersih yang diunggah ke media sosial dapat menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi. Penggunaan teknologi seperti video atau gambar yang memperlihatkan dampak buruk sampah terhadap lingkungan

(9)

8

dapat memotivasi generasi muda dan masyarakat umum untuk menjaga kebersihan dan lingkungan.

• Meningkatkan kesadaran dan pendidikan

Dengan menggunakan teknologi seperti video, gambar atau artikel yang mengedukasi tentang pentingnya kebersihan dan dampak lingkungan yang berbahaya dari membuang sampah sembarangan, generasi muda dapat lebih memahami pentingnya peran mereka dalam menjaga kebersihan lingkungan.

• Kerjasama dan koordinasi

Pemanfaatan teknologi dapat memfasilitasi kerjasama antara berbagai pihak antara lain organisasi masyarakat, pemuda, pemerintah dan lembaga lainnya. Mereka dapat berkoordinasi satu sama lain, bertukar informasi, dan merencanakan tindakan pembersihan yang lebih efektif melalui program pesan instan, media sosial, atau platform kolaborasi online.

• Pemantauan dan evaluasi

Teknologi tersebut juga dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan upaya pembersihan lingkungan. Misalnya, menggunakan aplikasi atau platform khusus untuk memantau jumlah sampah yang terkumpul, memantau perubahan kebersihan pantai dari waktu ke waktu, dan memberikan umpan balik kepada masyarakat tentang dampak positif dari partisipasi mereka.

Maka lingkungan tersebut tidak dapat dikatakan memiliki sanitasi yang baik.Namun diantara beberapa generasi muda yang sudah mulai tergerak untuk melakukan perubahan dalam menciptakan Sanitasi yang lebih baik lagi. Masih terdapat beberapa orang atau masyarakat yang tidak ingin ikut berpartisipasi, masyarakat inilah yang memiliki sikap ketergantungan terhadap orang lain, sehingga untuk mengatasinya kita perlu menanamkan rasa peduli lingkungan untuk diri kita sendiri dengan melakukan beberapa perubahan dari hal-hal yang terkecil terlebih dahulu.

(10)

9

Strategi Aman Menghadapi Tantangan Sanitasi Abad ke-21

Beberapa strategi dapat digunakan untuk menjelaskan penggunaan teknologi dalam menciptakan generasi yang peduli kebersihan:

• Komunikasi yang jelas, mudah dipahami, dan tentunya menarik perhatian.

Sampaikan informasi dengan bahasa yang sederhana sehingga masyarakat tepat sasaran agar dapat tanggap dengan mudah untuk memahaminya informasi yang disampikan. Hindari jargon teknis yang sulit dipahami orang awam. Seperti contohnya Pandawara Group yang berhasil menyampaikan pesan tentang pentingnya kebersihan dan lingkungan kepada generasi muda melalui komunikasi yang jelas, mudah dipahami dan menarik perhatian.

Mereka menggunakan media sosial dan platform online untuk mengunggah konten menarik seperti foto dan video yang menggambarkan keadaan pantai yang dipenuhi sampah. Mereka menggambarkan efek negatif dari sampah pada lingkungan dan ekosistem pesisir. Mereka menyajikan fakta dan informasi terkait sanitasi, seperti jumlah sampah yang terkumpul dan beratnya masalah sampah di Gulf Coast. Dalam penjelasannya, mereka menggunakan bahasa yang sederhana dan jelas sehingga masyarakat umum dapat dengan mudah memahaminya

• Gunakan contoh nyata

Tambahkan kisah atau kasus nyata yang menggambarkan bagaimana teknologi telah membuat generasi muda peduli akan kebersihan. Grup Pandawara juga menghadirkan kisah nyata para peserta dalam kegiatan bersih-bersihnya. Mereka membagikan kesaksian warga dan relawan setempat yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, mendorong dan menginspirasi orang lain untuk berpartisipasi dalam kebersihan lingkungan.

• Visualisasi data

Grup Pandawara juga menggunakan elemen visual seperti gambar dan video untuk memperkuat pesannya. Mereka menunjukkan secara langsung keadaan pantai yang sebenarnya penuh dengan sampah, kantong plastik yang dikumpulkan dan pekerjaan mereka membersihkan pantai. Hal ini

(11)

10

memastikan dampak visual yang kuat dan menggugah emosi penonton, sehingga mereka semakin terdorong untuk berpartisipasi. Dengan komunikasi yang jelas, mudah dipahami dan menarik perhatian ini, Pandawara Group berhasil menyampaikan pesan kebersihan dan lingkungan secara efektif kepada generasi muda dan masyarakat umum.

Mereka mampu meningkatkan kesadaran dan mendorong partisipasi aktif dalam pembersihan lingkungan, menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap sanitasi.

• Libatkan orang atau pemberi pengaruh yang relevan

Selain grup pandawara mengundang tokoh atau influencer yang mempengaruhi generasi muda untuk mendukung dan menyebarkan pesan tentang kebersihan juga penting untuk membangun kesadaran masyarakat yang sudah sangat berkegantungan terhadap teknologi terutama dalam dunia maya. Misalnya, bekerja sama dengan selebritas atau influencer media sosial dalam rangka peduli sanitasi.

• Dukungan dari negara dan lembaga serupa

Negara dapat berperan dalam menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti akses internet yang luas, perangkat komunikasi, dan aplikasi atau platform khusus yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang sanitasi dan melibatkan generasi muda. Pemerintah juga dapat mengembangkan aplikasi atau platform yang membantu dalam pelaporan dan pemantauan kebersihan lingkungan. Negara dan lembaga serupa dapat memberikan dana dan bantuan kepada kelompok atau organisasi seperti Pandawara Group yang aktif dalam aksi bersih-bersih dan kampanye sanitasi. Bantuan tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan bersih-bersih, pengembangan teknologi, atau pelatihan bagi generasi muda terkait sanitasi.

• Mendorong partisipasi aktif

Mengajak generasi muda untuk aktif terlibat dalam program dan aksi bersih- bersih lingkungan dapat memberikan mereka pengalaman langsung tentang masalah sanitasi dan kontribusi mereka dalam memperbaikinya. Mereka

(12)

11

dapat terlibat dalam aksi bersih-bersih pantai, sungai, atau tempat-tempat lain yang tercemar oleh sampah.

• Umpan Balik

Umpan balik yang positif dapat muncul ketika generasi muda secara aktif terlibat dalam kegiatan sanitasi, seperti aksi bersih-bersih, kampanye kesadaran, atau pengembangan solusi inovatif untuk masalah sanitasi.

Partisipasi aktif mereka dapat dipuji dan diakui sebagai langkah positif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Jika generasi muda menunjukkan peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya sanitasi, dampak negatif dari ketidakpedulian terhadap sanitasi, serta praktik sanitasi yang baik, itu dapat dianggap sebagai umpan balik positif. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pendidikan dan kesadaran telah berhasil mencapai generasi muda dengan baik.

Dengan menerapkan strategi tersebut, diharapkan pemanfaatan dalam penggunaan teknologi dalam mendidik generasi tentang pemeliharaan sanitasi dapat lebih efektif dan mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam pemulihan lingkungan.

KESIMPULAN

Sanitasi yang layak dan aman merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Akses yang memadai terhadap sanitasi dapat membantu mencegah penyebaran penyakit menular dan meningkatkan kesejahteraan umum. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi dan perubahan perilaku yang lebih baik sangat dibutuhkan.

Generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan sanitasi yang lebih baik dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi yang semakin canggih, mereka dapat menjadi agen perubahan dengan menggunakan aplikasi mobile, platform berbasis masyarakat, media sosial, dan sistem pelaporan untuk berpartisipasi dalam

(13)

12

pengelolaan sanitasi dan menyebarkan informasi tentang pentingnya sanitasi yang baik.

Generasi muda memiliki peran penting dalam pergerakan peduli sanitasi. Beberapa kelompok pemuda, seperti YSC dan Pandawara Group, telah melakukan aksi nyata untuk meningkatkan kesadaran dan mengatasi masalah sanitasi di lingkungan mereka. Pemanfaatan teknologi, seperti media sosial dan platform online, dapat membantu dalam penyebaran informasi, mendorong partisipasi masyarakat, meningkatkan kesadaran dan pendidikan, memfasilitasi kerjasama dan koordinasi, serta memantau dan mengevaluasi kemajuan upaya pembersihan lingkungan.

Dalam menghadapi tantangan sanitasi abad ke-21, strategi yang dapat digunakan termasuk penggunaan komunikasi yang jelas dan menarik perhatian, penggunaan contoh nyata yang menggambarkan manfaat sanitasi yang baik, visualisasi data untuk memperkuat pesan, dan pendekatan kolaboratif melalui kerjasama antara berbagai pihak. Dengan upaya yang terus-menerus dan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk generasi muda dan pemanfaatan teknologi yang tepat, diharapkan masalah sanitasi yang masih ada dapat diatasi secara efektif, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan aman.

(14)

13

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, B. (2020). Analisis Ketimpangan Pembangunan Infrastruktur Sanitasi antara Kota dan Desa di Indonesia. Jurnal Tata Kota dan Daerah, 12(3), 283-298.

World Bank. (2019). Indonesia Sanitation Report: Towards Sustainable Sanitation Services. Washington, DC: World Bank. Retrieved from https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/32439

Kurniawan, M. R., & Utami, H. N. (2021). The Role of Education in Improving Sanitation and Hygiene Behavior: Evidence from Indonesia.

International Journal of Advanced Science and Technology, 30(5), 9823-9834 Direktorat Jenderal Pengairan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2014). Panduan Pemeliharaan dan Operasi Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengairan.

Badan Pusat Statistik. (2019). Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019: Modul Sanitasi dan Kesehatan. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2016). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 5/PRT/M/2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Kementerian Kesehatan. (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Pusdatin Kementerian Kesehatan. (2020). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

Badan Pusat Statistik dan Kementerian Kesehatan. (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Pusat Statistik dan Kementerian Kesehatan.

(15)

14

Pusdatin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2021).

Data Pemetaan Sanitasi dan Air Minum Tahun 2021. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

United Nations Water. (2015). Collaborating for Sanitation. Diakses dari:

http://www.unwater.org/publications/collaborating-for-sanitation/

https://www.worldbank.org/in/news/press-release/2013/10/28/Poor- Sanitation-Impedes-Indonesia-8217-s-Growth-Potential

(16)

15

LAMPIRAN Pernyataan Orisinalitas Karya Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Bayyinati Laily

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Maret 2001

Alamat Lengkap : Jl. Kopo Sayati Gg. M. Basar Rt/Rw 002/003 Desa. Sayati

No. Hp : 08986630343

Akun Media Sosial : @bayyinatilaily20

Judul Karya : “Revolusi Strategi Aman Menghadapi Tantangan Sanitasi Abad ke-21”

Jenis Lomba yang Diikuti : Essay Ilmiah

Dengan ini menyatakan bahwa tulisan/naskah/karya yang saya sertakan dalam lomba Essay Ilmiah CSS XXI adalah benar-benar hasil karya kelompok saya, bukan jiplakan karya orang lain dan belum pernah diikutsertakan dalam segala bentuk perlombaan serta belum pernah dimuat di media manapun. Apabila di kemudian hari ternyata tulisan/naskah/karya saya tidak sesuai dengan pernyataan ini, maka secara otomatis tulisan/naskah/karya saya dianggap gugur. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Bandung, 30 Mei 2023 Yang menyatakan,

[Bayyinati Laily]

(17)

16 Biodata Anggota:

Ketua

Nama Lengkap : Bayyinati Laily

Alamat : Jl. Kopo Sayati Gg. M. Basar Rt/Rw 002/003 Desa. Sayati TTL : Jakarta, 20 Maret 2001

Pendidikan : S1 Kebidanan (Mahasiswa), Institut Kesehatan Rajawali

Hobi : Membaca Buku

No. HP : 08986630343

Email : bayyinatilailynew@gmail.com

Anggota 1

Nama Lengkap : Kandita Yunia Adella

Alamat : Kp. Tanggung Renteng Rt05/06 Ds Mekar Jaya TTL : Bandung, 30 Juni 2002

Pendidikan : S1 Kebidanan (mahasiswa), Institut Kesehatan Rajawali

Hobi : Menulis

No. HP : 085559336033

Email : kandita2209@gmail.com

(18)

17 Anggota 2

Nama Lengkap : Hajj Aulia Mawadatul Hidayah

Alamat : Jl. Rajawali Timur Gg. Taruna IV Rt04/04 No.28 TTL : Bandung, 27 Oktober 2000

Pendidikan : S1 Kebidanan (mahasiswa), Institut Kesehatan Rajawali Hobi : Menulis dan Membaca

No. HP : 081223725760

Email : hajjaulia92@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi geografis Negara Indonesia yang wilayahnya terdiri dari beribu-ribu pulau dan dipisahkan oleh lautan dengan penduduk yang tersebar di pelosok daerah

dilaksanakan di Singapore. Siswa SMA yang mau melajutkan studi di universitas harus masuk college selama 2 tahun. Selama di college dengan kriteria-kriteria

Perpindahan dan/kepindahan penduduk dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah R epublik Indonesia guna kepentingan pembangunan

Dengan kekhasan yang dimiliki oleh Pramuka sebagai organisasi kepemudaan terbesar di Indonesia, penelitian mengenai pengembangan kepemimpinan yang dilakukan akan sangat

Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi kurikulum merdeka merupakan pembaharuan untuk mewujudkan pendidikan yang menyeluruh dan memberi kebebasan guru untuk