d(nG)
d(nG) = = (nV) (nV) dP dP – – (nS) (nS) dT dT pers pers 1.11.1 RINGKASAN MATERI
RINGKASAN MATERI
“ TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA II “
“ TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA II “ KOEFISIEN FUGASITAS
KOEFISIEN FUGASITAS RESDI APRIANDI RESDI APRIANDI
D1/09220190075 D1/09220190075
A.
A. PERPERSAMSAMAAN AAN FUNFUNDADAMENMENTALTAL Hubungan antara G dengan T dan P
Hubungan antara G dengan T dan P untuk system tertutup :untuk system tertutup :
Untuk fluida fasa tunggal dalam system tertutup tanpa reaksi kimia : Untuk fluida fasa tunggal dalam system tertutup tanpa reaksi kimia :
[[
∂∂( (
∂∂ PnGnG P]] ))
T ,T , nn=
=nV nV
[[
∂∂ ( (∂∂nGnGT T]]
)) P, P, nn=−=−nSnSDiferensial total : Diferensial total :
dd ( (nGnG))==
[[
∂∂∂∂ P((nGnG P] ]
)) T ,T , nndPdP++
[[
∂∂∂∂((nGnGT T]]
)) P P ,n,ndT dT ++
∑ ∑
ii
[ [
∂∂∂∂((nGnGnnii] ]
)) T , P , nT , P , n j j≠≠iidn dnii
Potensi kimia didefinisikan sebagai : Potensi kimia didefinisikan sebagai :
μμii≡≡
[[
∂∂∂∂nn((nGnGii] ]
)) T , P , nT , P , n j j≠≠iiSehingga di dapatkan persamaan menjadi : Sehingga di dapatkan persamaan menjadi :
d
d ( ( nG nG )) = = (( nV nV ) ) dP dP− − (( nS nS )) dT dT + + ∑ ∑
iiμ μ
iidn dn
iiPersamaan untuk menyatakan hubungan antara energy
Persamaan untuk menyatakan hubungan antara energy gibbs molar dengan variable canonicalnyagibbs molar dengan variable canonicalnya yaitu :
yaitu :
SS=−=−
((
∂∂G∂∂GT T))
P, P, xxV
V ==
((
∂∂∂∂ P PGG))
TT ,, xxB.
B. POTEPOTENSIAL NSIAL KIMIA KIMIA DAN DAN KESEKESEIMBANIMBANGAN GAN FASAFASA
Ditinjau satu sistem tertutup yang terdiri dari dua fasa yang berada dalam
Ditinjau satu sistem tertutup yang terdiri dari dua fasa yang berada dalam keadaan keseimbangan.keadaan keseimbangan.
Setiap fasa berlaku sebagai satu sistem terbuka Setiap fasa berlaku sebagai satu sistem terbuka
d
d ( (nGnG))α α ==((nV nV ) )α α dPdP−−((nSnS))α α dT dT ++
∑ ∑
ii μ μiiα α dndniiα αd
d ( (nGnG)) ==((nV nV ) ) dPdP−−((nSnS)) dT dT ++
∑ ∑
ii
μ μii dndnii
Perubahan total energi Gibbs untuk sistem
Perubahan total energi Gibbs untuk sistem merupakan jumlah perubahan dari masing-masing fasamerupakan jumlah perubahan dari masing-masing fasa
d
d ( (nGnG))==((nV nV ) ) dP dP−−((nSnS)) dT dT ++
∑ ∑
ii
μ
μiiα α dndniiα α ++
∑ ∑
ii
μ μ β βii dndn β βii
Secara keseluruhan, system merupakan system
Secara keseluruhan, system merupakan system tertutup, sehingga persamaan diatas juga berlakutertutup, sehingga persamaan diatas juga berlaku dn
dniiα α dandan dndn β βii
Persamaan di atas ada akibat transfer massa
Persamaan di atas ada akibat transfer massa antar fasaantar fasa Menurut hokum kekelan massa :
Menurut hokum kekelan massa :
Karena dn Karena dnii
independen dan sembarang, maka satu-satunya cara agar ruas
independen dan sembarang, maka satu-satunya cara agar ruas kiri pers. di atas = kiri pers. di atas = 0 nol0 nol adalah bahwa setiap term di dalam tanda
adalah bahwa setiap term di dalam tanda kurung = 0:kurung = 0:
Jadi pada keadaan keseimbangan, potensial kimia setiap spesies adalah sama di setiap fasa.
Jadi pada keadaan keseimbangan, potensial kimia setiap spesies adalah sama di setiap fasa.
Penurunan dengan cara yang sama menunjukkan bahwa pada keadaan keseimbangan, T dan P Penurunan dengan cara yang sama menunjukkan bahwa pada keadaan keseimbangan, T dan P kedua fasa adalah sama.
kedua fasa adalah sama.
Untuk sistem yang terdiri dari lebih dari 2 fasa:
Untuk sistem yang terdiri dari lebih dari 2 fasa:
μ
μ
iiα α= = μ μ
β βii= =
. . . .. .= = μ μ
iiπ π (i = 1, 2, . . . , N)(i = 1, 2, . . . , N) C.C. PAPARTRTIAIAL PROL PROPEPERTRTYY Definisi dari partial molar
Definisi dari partial molar propertyproperty
Partial molar property merupakan suatu
Partial molar property merupakan suaturesponse functionresponse function, yang menyatakan perubahan, yang menyatakan perubahan total property nM akibat penambahan sejumlah diferensial spesies i ke dalam sejumlah tertentu total property nM akibat penambahan sejumlah diferensial spesies i ke dalam sejumlah tertentu larutan pada T dan P
larutan pada T dan P konstan.konstan.
When one mole of water is added to a large volume of water at 25 ºC, the
When one mole of water is added to a large volume of water at 25 ºC, the volumevolume increases by 18 cm
increases by 18 cm33..
The molar volume of pure water would thus be reported as 18 cm
The molar volume of pure water would thus be reported as 18 cm33 mol mol-1-1..
However, addition of one mole of water to a large volume of pure
However, addition of one mole of water to a large volume of pure ethanolethanol results in results in an increase in volume of only 14 cm
an increase in volume of only 14 cm33. The reason that the increase is different is that the. The reason that the increase is different is that the volume occupied by a given number of water molecules depends upon the identity of the volume occupied by a given number of water molecules depends upon the identity of the surrounding molecules.
surrounding molecules.
iiii dndn
dn dn
0
0
i i
i i i i i
i dndn
0
0
i i
i i i i i
i
i i i
i dndn dndn
iiii dndn dn
dn dndn dndn 00
ii ii ii ii
ii
ii
0 0 dn dn dn
dn
ii
ii ii ii
ii
i
M
iM mewakili mewakili
U U i i ,, H H i i ,, S S i i ,, G G i i ,, dll dll ..M ¯¯
M ii≡≡
[[
∂∂∂∂((nM nM nnii] ]
)) T , P, nT , P, n j jThe value 14 cm
The value 14 cm33 is said to be the partial molar volume of water in ethanol. is said to be the partial molar volume of water in ethanol.
HUBUNGAN ANTARA MOLAR PROPERTY DAN
HUBUNGAN ANTARA MOLAR PROPERTY DAN PARTIAL MOLAR PROPERTYPARTIAL MOLAR PROPERTY Derivatif parsial pada suku ketiga ruas kanan
Derivatif parsial pada suku ketiga ruas kanan didefinisikan oleh pers. (1.7), sehingga:didefinisikan oleh pers. (1.7), sehingga:
dd
((
nM nM))
==nn((
∂∂ M ∂∂ M P P))
TT ,, xxdPdP++nn((
∂∂ M ∂∂ M T T))
P P , x, xdT dT ++∑ ∑
ii M M ¯¯ii dn dniiKarena n
Karena nii = x = xii n, maka n, maka dn
dnii = x = xii dn + n dx dn + n dxii
Sedangkan d(nM) dapat diganti dengan:
Sedangkan d(nM) dapat diganti dengan:
d(nM) = n dM + M dn d(nM) = n dM + M dn n dan dn
n dan dn masing-masing independen dan sembarang, sehingga satu-satunya caramasing-masing independen dan sembarang, sehingga satu-satunya cara untuk membuat ruas kanan sama dengan nol adalah dengan membuat term yang berada untuk membuat ruas kanan sama dengan nol adalah dengan membuat term yang berada dalam kurung sama dengan nol.
dalam kurung sama dengan nol.
dM
dM −−
((
∂∂∂∂ M M P P))
T , xT , xdPdP−−((
∂∂∂∂ M M T T))
P, P, xxdT dT −−∑ ∑
ii M M ¯¯ii dx dxii==00dM
dM ==
((
∂∂ M ∂∂ M P P))
TT , x, xdP
dP++
((
∂∂ M ∂∂ M T T))
P P , x, xdT dT ++
∑ ∑
ii
M ¯¯
M ii dxdxii Persamaan GIBBS/DUHEM
Persamaan GIBBS/DUHEM
((
∂∂∂∂ M M P P))
TT , x, xdP
dP++
((
∂∂∂∂ M M T T))
P P , x, xdT dT −−
∑ ∑
ii
x
xii d d M M ¯ ¯ii==00 Untuk proses yang berlangsung pada T dan P konstan:
Untuk proses yang berlangsung pada T dan P konstan:
∑
∑
ii
x xii d d M M ¯¯
ii==00
D.
D. CACAMPMPURURAN GAN GAS IAS IDEDEALAL Jika n mol gas ideal
Jika n mol gas ideal memenuhi ruangan dengan volume Vmemenuhi ruangan dengan volume Vtt pada temperatur T, maka pada temperatur T, maka tekanannya adalah:
tekanannya adalah:
P
P = = nRT nRT V V
t t Jika nJika nii mol spesies i dalam mol spesies i dalam campuran ini memenuhi ruangan yang sama, maka tekanannya:campuran ini memenuhi ruangan yang sama, maka tekanannya:
p
pii==nnii RT RT V V t t
Jika pers. (B) dibagi dengan pers. (A), maka Jika pers. (B) dibagi dengan pers. (A), maka
ii
P P = =
iin n = = x x
iip
pii = y = yii P P ((i i = = 11, , 22, , . . . , , NN)) Partial molar volume untuk gas ideal
Partial molar volume untuk gas ideal
V ¯¯
V iiigig==
[[
∂∂( (
∂∂nV nV nniiigig]] ))
T ,P,nT ,P,n j j==[[
∂∂( (
nn RT ∂∂RT // Pnnii P]] ))
T , P , nT , P , n j j=
= RT RT P
P
( (
∂∂∂∂nnnnii))
nn j j=
= RT RT P P Jadi untuk gas ideal :
Jadi untuk gas ideal :
V ¯¯
V
iiigig= =V V
iiigig Gas ideal merupakan gas model yang terdiri dari mGas ideal merupakan gas model yang terdiri dari molekul-molekul imajineolekul-molekul imajiner yang tidakr yang tidak memiliki volume dan tidak
memiliki volume dan tidak saling berinteraksisaling berinteraksi
Property setiap spesies tidak dipengaruhi oleh Property setiap spesies tidak dipengaruhi oleh keberadaan spesies lainnyakeberadaan spesies lainnya
Property setiap spesies tidak dipengaruhi oleh Property setiap spesies tidak dipengaruhi oleh keberadaan spesies lainnyakeberadaan spesies lainnya Teori GIBBS
Teori GIBBS
Partial molar property (selain volume) dari suatu spesies dalam campuran gas Partial molar property (selain volume) dari suatu spesies dalam campuran gas ideal sama dengan molar property tersebut untuk spesies dalam keadaan murni pada ideal sama dengan molar property tersebut untuk spesies dalam keadaan murni pada temperatur campuran tapi tekanannya sama dengan
temperatur campuran tapi tekanannya sama dengan tekanan partial spesies tersebut dalamtekanan partial spesies tersebut dalam campuran.
campuran.
Pernyataan matematis untuk teori Gibbs:
Pernyataan matematis untuk teori Gibbs:
M ¯¯
M
iiigig(( T , T , P P )) = = M M
iiigig(( T T ,, p p
ii))
Karnena enthalphy tidak tergantung pada P, maka Karnena enthalphy tidak tergantung pada P, maka
H
H
iiigig(( T T ,, p p
ii)) = = H H
ii igig
(( T T ,, P P ))
Sehingga : Sehingga :
H ¯¯
H
iiigig(( T T ,, P P )) = = H H
iiigig(( T T ,, P P ))
H ¯¯
H
iiigig= = H H
iiigigPersamaan yang sejenis juga berlaku untuk U
Persamaan yang sejenis juga berlaku untuk Uigig dan property lain yang tidak tergantung pada dan property lain yang tidak tergantung pada tekanan.
tekanan.
H
H
igig− − ∑ ∑
ii
y
y
iiH H
iiigig= =
00Untuk gas ideal, perubahan enthalpy pencampuran = 0 Untuk gas ideal, perubahan enthalpy pencampuran = 0 Untuk gas ideal
Untuk gas ideal
Jika di masukkan ke pers (2.25) Jika di masukkan ke pers (2.25)
Jika di masukkan ke pers (2.26) Jika di masukkan ke pers (2.26)
Untuk proses ada T konstan : Untuk proses ada T konstan :
Menurut per. (3.16) Menurut per. (3.16)
¯¯ S
S
iiigig(( T , P T , P )) = = S S
iiigig(( T T , p , p
ii))
Sehingga : Sehingga :
¯¯ SS
iiigig(( T T ,, P P )) = = SS
iiigig(( T , T , P P )) − − R R
lnlnyy
ii¯¯ S
S
iiigig= = S S
iiigig− − R R
ln lnyy
iiMenurut summability relation pers (3.12) Menurut summability relation pers (3.12)
S
S
igig= = ∑ ∑
ii
y
y
ii¯ ¯ S S
iiigig= = ∑ ∑
ii
y y
ii( ( S S
iiig
ig
− − R R
lnlny y
ii))
Sehingga pers (3.21) dapat ditulis sebagai : Sehingga pers (3.21) dapat ditulis sebagai :
S
S
igig= = ∑ ∑
ii
y
y
iiS S
iiigig− − R R ∑ ∑
ii
y
y
ii lnlnyy
iiPerubahan entropy yang menyertai pencampuran gas ideal dapat diperoleh dengan menyusun Perubahan entropy yang menyertai pencampuran gas ideal dapat diperoleh dengan menyusun ulang pers. (3.22) menjadi:
ulang pers. (3.22) menjadi:
S
S
igig− − ∑ ∑
ii
y
y
iiS S
iiigig=− =− R R ∑ ∑
ii
y
y
ii ln lnyy
iiAtau:
Atau:
SS
igig− − ∑ ∑
ii
y
y
iiSS
iiigig= = R R ∑ ∑
ii
y
y
ii ln ln 11y y
iiKar
Karena ena 1/y1/yii >1>1, , mamaka ka ruruas as sesebebelalah h kakananan n seselalalu lu poposisititif, f, sesesusuai ai dedengngan an huhukukum m kekeduduaa Termodinamika. Jadi proses pencampuran adalah proses
Termodinamika. Jadi proses pencampuran adalah proses ireversibel.ireversibel.
Energi bebas Gibbs untuk campuran gas ideal:
Energi bebas Gibbs untuk campuran gas ideal:
G
Gigig = H = Higig – T S – T Sigig
Untuk partial property : Untuk partial property :
G ¯¯
G
iiigig= = ¯¯ H H
iiigig− −T T ¯¯ S S
iiigigSubstitusi pers. (3.17) dan (3.21) ke persamaan di Substitusi pers. (3.17) dan (3.21) ke persamaan di atas:atas:
G ¯¯
G
iiigig= = H H
iiigig− − T T S S
iiigig+ + RT RT
lnlnyy
iiAtau : Atau :
μ
μ
iiigig≡ ≡ ¯¯ G G
iiigig= = G G
iiigig+ + RT RT
lnlnyy
iiCara lain untuk menyatakan potensial kimia adalah dengan menggunakan pers. (2.14) Cara lain untuk menyatakan potensial kimia adalah dengan menggunakan pers. (2.14)
dG
dG
iiigig=− =− S S
iiigigdT dT + +V V
iiigigdP dP
Pada temperatur konstan:
Pada temperatur konstan:
dG
dG
iiigig= = V V
iiigigdP dP = = RT RT P
P dP dP = = RT RT dP dP P P
Hasil integrasi:
Hasil integrasi:
G
G
iiigig= = Γ Γ
ii(( T T )) + + RT RT
lnlnP P
Jika digabung dengan pers. (3.23):
Jika digabung dengan pers. (3.23):
μ
μ
iiigig= = Γ Γ
ii(( T T ) ) + + RT RT
lnln( ( y y
iiP P ))
Energi Gibbs untuk campuran gas Energi Gibbs untuk campuran gas ideal:ideal:
G
G
igig= = ∑ ∑
ii
y
y
iiΓ Γ
ii(( T T )) + + RT RT ∑ ∑
ii
y
y
ii ln ln( ( y y
iiP P ))
E.
E. FUGAFUGASITAS SITAS DAN KDAN KOEFISOEFISIEN FIEN FUGASUGASITAS UITAS UNTUNTUK ZAT K ZAT MURNIMURNI Persamaan yang analog untuk fluida nyata
Persamaan yang analog untuk fluida nyata
G
G
ii≡ ≡ Γ Γ
ii(( T T )) + + RT RT
lnlnf f
iiDengan fi adalah fugasitas zat murni Dengan fi adalah fugasitas zat murni
Pengurangan pers 3.24 dengan
Pengurangan pers 3.24 dengan 3.27 menghasilkan3.27 menghasilkan
G
G
ii− −G G
iiigig= = RT RT
lnlnf f
iiP P
Sedangkan rasio f
Sedangkan rasio f ii/P merupakan property baru yang disebut KOEFISIEN FUGASITAS dengan/P merupakan property baru yang disebut KOEFISIEN FUGASITAS dengan simbol
simbolii..
G
G
R Rii= = RT RT
ln lnφ φ
iiln
ln
φ φ
ii==G G
R RiiRT RT
DenganDengan
φ φ
ii≡ ≡ f f
iiP P
Definisi dari fugasitas dilengkapi dengan pernyataan bahwa fugasita
Definisi dari fugasitas dilengkapi dengan pernyataan bahwa fugasitas zat i s zat i murni dalam keadaanmurni dalam keadaan gas ideal adalah sama dengan tekanannya:
gas ideal adalah sama dengan tekanannya:
f f
iiigig= = P P
Sehingga untuk gas ideal G
Sehingga untuk gas ideal GR R = 0 dan = 0 dan ii = 1. = 1.
Menurut pers. (2.46):
Menurut pers. (2.46):
G G
R RiiRT RT = = ∫ ∫
0 0 P P
(( Z Z
ii− −
11)) dP dP P P
(T konstan) (T konstan) Persamaan (3.28) dan (2.46) dapat disusun ulang menjadi:
Persamaan (3.28) dan (2.46) dapat disusun ulang menjadi:
ln
ln φ φii
= = ∫ ∫
0 0 P P
((
Z Z ii− −
11))
dPdP P P(T konstan) (T konstan)
Persamaan (3.31) dapat langsung digunakan untuk
Persamaan (3.31) dapat langsung digunakan untuk meng-hitung koefisien fugasitas zat murni imeng-hitung koefisien fugasitas zat murni i dengan menggunakan persamaan keadaan dalam
dengan menggunakan persamaan keadaan dalam bentukbentukvolume explicit.volume explicit.Contoh persamaanContoh persamaan keadaan dalam bentuk volume explicit adalah pers. Virial 2 suku:
keadaan dalam bentuk volume explicit adalah pers. Virial 2 suku:
(T konstan) (T konstan)
Karena B
Karena Bii hanya tergantung pada temperatur, maka hanya tergantung pada temperatur, maka ln
ln
φ φ
ii= = B B
iiRT RT ∫ ∫
0 0 P P
dP dP
(T konstan) (T konstan) ln
ln
φ φ
ii==B B
iiP P RT
RT
(T konstan)(T konstan)KOEFISIEN FUGASIT
KOEFISIEN FUGASITAS SENYAWA MURNAS SENYAWA MURNI I DARI BEBERAPA PERSADARI BEBERAPA PERSAMAANMAAN KEADAAN:
KEADAAN:
KESETIMBANGAN FASA UAP CAIR UNTUK ZAT MURNI KESETIMBANGAN FASA UAP CAIR UNTUK ZAT MURNI Pers. (3.27) untuk zat murni i
Pers. (3.27) untuk zat murni i dalam keadaan uap jenuhdalam keadaan uap jenuh
G
G
iiV V≡ ≡ Γ Γ
ii(( T T )) + + RT RT
lnlnf f
iiV VUntuk cair jenuh:
Untuk cair jenuh:
G
G
L Lii≡ ≡ Γ Γ
ii(( T T )) + + RT RT
lnlnf f
L LiiJika keduanya dikurangkan:
Jika keduanya dikurangkan:
G
GiiV V −−GG L Lii == RT RT lnln f f iiV V f f L Lii
Proses perubahan fasa dari uap menjadi cair
Proses perubahan fasa dari uap menjadi cair atau sebaliknya terjadi pada T dan P konstan (Patau sebaliknya terjadi pada T dan P konstan (Piisatsat).).
Pada kondisi ini:
Pada kondisi ini:
G
G
iiV V− − G G
L Lii= =
00 Sehingga:Sehingga:
f
f
iiV V ==f f
L Lii ==f f
iisat satUnt
Untuk uk zat zat murmurni, ni, fasfasa a caicair r dan dan uap uap ada ada berbersamsama-sa-sama ama jikjika a kekeduaduanya nya memmemiliiliki ki temtemperperatuatur,r, tekanan dan fugasitas yang sama.
tekanan dan fugasitas yang sama.
Cara lain Cara lain φ
φiisat sat == f f iisat sat P Piisat sat
Sehingga Sehingga
φ
φ
iiV V= = φ φ
L Lii= = φ φ
iisat satUntuk zat murni, fasa cair dan
Untuk zat murni, fasa cair dan uap ada bersama-sama jika keduanya memiliki temperatur,uap ada bersama-sama jika keduanya memiliki temperatur, tekanan dan koefisien fugasitas yang sama.
tekanan dan koefisien fugasitas yang sama.
Dalam hal ini kita memiliki 5 persamaan dengan
Dalam hal ini kita memiliki 5 persamaan dengan 6 buah variabel (T, P, 6 buah variabel (T, P, VVVV, V, VLL,,VV, dan, danLL).).
Agar persamaan tersebut dapat diselesaikan maka jumlah persamaan harus sama dengan jumlah Agar persamaan tersebut dapat diselesaikan maka jumlah persamaan harus sama dengan jumlah variabel, atau derajat kebebasan harus sama dengan nol.
variabel, atau derajat kebebasan harus sama dengan nol.
derajat kebebasan = jml variabel bebas –
derajat kebebasan = jml variabel bebas – jml persamaanjml persamaan Dalam hal ini:
Dalam hal ini:
derajat kebebasan = 6 – 5 = 1 derajat kebebasan = 6 – 5 = 1
Hal ini berarti bahwa kelima persamaan tersebut dapat diselesaikan hanya bila salah satu variable Hal ini berarti bahwa kelima persamaan tersebut dapat diselesaikan hanya bila salah satu variable bebas ditentukan n
bebas ditentukan nilainya.ilainya.
Dalam hal keseimbangan fasa-uap cair zat murni, variabel bebas
Dalam hal keseimbangan fasa-uap cair zat murni, variabel bebas yang dipilih adalah T atau P.yang dipilih adalah T atau P.
Jika yang ditentukan adalah T, maka serangkaian persamaan tersebut dapat digunakan untuk Jika yang ditentukan adalah T, maka serangkaian persamaan tersebut dapat digunakan untuk menghitung tekanan jenuh atau tekanan uap
menghitung tekanan jenuh atau tekanan uap jenuh.jenuh.
Sistem persamaan tersebut pada
Sistem persamaan tersebut pada dasarnya dapat direduksi menjadi satu persamaan:dasarnya dapat direduksi menjadi satu persamaan:
φ φ
V V= = φ φ
L LAtau Atau
f f ( ( P P )) = = φ φ
V Vφ
φ
L L− −
11= =
00Jadi intinya adalah kita akan menyelesaikan satu persamaan (pers. f) dengan satu variabel, yaitu Jadi intinya adalah kita akan menyelesaikan satu persamaan (pers. f) dengan satu variabel, yaitu P.
P.
Yang menjadi masalah adalah bahwa persamaan tersebut bukan merupakan persamaan linier.
Yang menjadi masalah adalah bahwa persamaan tersebut bukan merupakan persamaan linier.
Cara yang paling mudah un
Cara yang paling mudah untuk menyelesaikan perstuk menyelesaikan persamaan tersebut amaan tersebut adalah dengan caraadalah dengan cara NUMERIK.
NUMERIK.
Algoritma:
Algoritma:
Tebak nilai PTebak nilai P
Hitung ZHitung ZVV dan Z dan ZLL dengan metoda analitis dengan metoda analitis
Hitung VHitung VVV
Hitung VHitung VLL
HitungHitungVV dengan pers. (C) dengan pers. (C)
HitungHitungLL dengan pers. (D) dengan pers. (D)
Hitung Rasio =Hitung Rasio =VV//LL
Jika RasioJika Rasio 1, tebak nilai P yang baru 1, tebak nilai P yang baru HOW??? HOW???
Ulangi langkah 2-8Ulangi langkah 2-8
Ada banyak metoda numerik yang
Ada banyak metoda numerik yang dapat digunakan, tetapi dalam persoalan perhitungandapat digunakan, tetapi dalam persoalan perhitungan keseimbangan fasa ini cara yang paling mudah
keseimbangan fasa ini cara yang paling mudah adalah BISECTION METHOD.adalah BISECTION METHOD.
ALGORITMA:
ALGORITMA:
Tebak nilai xTebak nilai xLL dan x dan xR R (= x (= xLL + +x)x)
Hitung f Hitung f LL = f(x = f(xLL) dan f ) dan f R R = f(x = f(xR R ))
Hitung f Hitung f LL f f R R
i = 0i = 0
Jika (f Jika (f LL f f R R ) > 0 maka :) > 0 maka : a.
a. JikaJikaf f LL < < f f R R maka: maka:
xxR R = x = xLL
xxLL = x = xR R – –xx
Kembali ke langkah 2Kembali ke langkah 2 b.
b. JikaJikaf f LL > > f f R R maka: maka:
xxLL = x = xR R
xxR R = x = xLL + +xx
Kembali ke langkah 2Kembali ke langkah 2
Jika (f Jika (f LL f f R R ) < 0 maka :) < 0 maka :
i = i + 1i = i + 1
Hitung xHitung xMM::
Hitung f Hitung f MM = = f(xf(xMM))
Jika f Jika f MM 1 1 10 10-6-6 maka x = x maka x = xMM, selesai, selesai
Hitung f Hitung f LL f f MM
Jika (f Jika (f LL f f MM) > 0 maka :) > 0 maka :
xxLL = x = xMM
xxR R = x = xR R
Hitung f Hitung f LL dan f dan f R R
Kembali ke langkah 7Kembali ke langkah 7
Jika (f Jika (f LL f f MM) < 0 maka :) < 0 maka :
xxLL = x = xLL
xxR R = x = xMM
Hitung f Hitung f LL dan f dan f R R
Kembali ke langkah 7Kembali ke langkah 7
CONTOH SOAL : CONTOH SOAL :
Data eksperimental untuk tekanan uap n-heksana pada 100
Data eksperimental untuk tekanan uap n-heksana pada 100C adalah 5,86 atm.C adalah 5,86 atm.
Prediksikan tekanan uap tersebut dengan
Prediksikan tekanan uap tersebut dengan menggunakan persamaan RK dan SRK menggunakan persamaan RK dan SRK PENYELESAIAN
PENYELESAIAN
P
P = = RT RT V
V − − bb − − aα aα V
V (( V V + + bb ))
T
Tcc = 469,7 K = 469,7 K P
Pcc = 33,25 atm = 33,25 atm R = 0,082057 L
R = 0,082057 L33 atm K atm K -1-1 mol mol-1-1
a
a
==00,,
4274842748R R
22T T
cc22P
P
cc ==1919,,
098098bb
= =
00,,0866208662 R R T T cc PPcc
= =
00,,10041004α
α = =T T
rr−
−11//22
=
= ((
00,,
79447944))
−
−11//22
=
=
11,,
12191219Pada tekanan uap jenuh, fugasitas fasa cair
Pada tekanan uap jenuh, fugasitas fasa cair = fasa uap= fasa uap
V
VVV dan V dan VLL dihitung sebagai akar terbesar dan terkecil dari persamaan kubik. dihitung sebagai akar terbesar dan terkecil dari persamaan kubik. SelesaikanSelesaikan persamaan kubik dengan
persamaan kubik dengan metoda analitis.metoda analitis.
F.
F. FUGAFUGASITAS SITAS DAN DAN KOEFKOEFISIEN ISIEN KOMPOKOMPONEN DNEN DALAM ALAM CAMPUCAMPURANRAN Definisi dari koefisien fugasitas suatu komponen dalam
Definisi dari koefisien fugasitas suatu komponen dalam campuran/larutan sama dengan definisicampuran/larutan sama dengan definisi fugasitas zat murni (pers. 3.25)
fugasitas zat murni (pers. 3.25)
μ
μ
iiigig= = Γ Γ
ii(( T T ) ) + + RT RT
lnln( ( y y
iiP P ))
μ
μ
ii≡ ≡ Γ Γ
ii(( T T )) + + RT RT
lnln^^ f f
ii
Adalah fugasitas spesies i dalam larutan bukan merupakan partial molar property Adalah fugasitas spesies i dalam larutan bukan merupakan partial molar property Kriteria keseimbangan larutan:
Kriteria keseimbangan larutan:
f f ^^
iiα α= = ^^ f f
β βii= =
. . . . ..= = ^^ f f
iiπ πG.
G. FUNDFUNDAMENAMENTAL RTAL RESIDUESIDUAL-PRAL-PROPERTOPERTY REY RELATILATIONON Besaran yang berhubungan dengan nG
Besaran yang berhubungan dengan nG yang banyak digunakan adalah (nG/RT).yang banyak digunakan adalah (nG/RT).
Jika dideferensialkan:
Jika dideferensialkan:
d d ((
nG nG RT RT )) = =
11
RT
RT d d (( nG nG )) − −
nG nG
RT
RT
22dT dT
d
d ( ( nG nG )) = = (( nV nV ) ) dP dP − − (( nS nS )) dT dT + + ∑ ∑
ii
μ μ
iidn dn
iiSehingga diperoleh:
Sehingga diperoleh:
d
d (( nG nG RT RT )) = = RT RT nV nV dP dP − − RT RT nS nS dT dT + + ∑ ∑
iiRT RT μ μ
iidn dn
ii− − RT RT nG nG
22dT dT d
d (( nG nG RT RT )) = = RT RT nV nV dP dP − − RT RT n n
22(( TS TS+ +G G )) dT dT + + ∑ ∑
ii
G ¯¯
G
iiRT RT dn dn
iiDengan mengingat bahwa G = H – TS, maka:
Dengan mengingat bahwa G = H – TS, maka:
d
d (( nG nG RT RT )) = = RT RT nV nV dP dP − − RT RT nH nH
22dT dT + + ∑ ∑
ii
G ¯¯
G
iiRT RT dn dn
iiUntuk gas ideal : Untuk gas ideal :
d
d (( nG nG RT RT
igig)) = = nV nV RT RT
igigdP dP − − RT RT nH nH
igig22dT dT + + ∑ ∑
iiRT RT G G ¯¯
iiigigdn dn
iiJika pers. (3.50) dikurangi dengan pers. untuk gas ideal:
Jika pers. (3.50) dikurangi dengan pers. untuk gas ideal:
d
d (( nG nG RT RT
R R)) = = nV nV RT RT
R RdP dP − − RT RT nH nH
R R22dT dT + + ∑ ∑
iiG ¯¯
G
R RiiRT RT dn dn
iiJika Pers. (3.47) dimasukkan ke pers.
Jika Pers. (3.47) dimasukkan ke pers. (3.51), maka:(3.51), maka:
d
d (( nG nG RT RT
R R)) = = nV nV RT RT
R RdP dP − − RT RT nH nH
R R22dT dT + + ∑ ∑
ii lnln^^ φ φ
iidn dn
iiV V
R RRT
RT = = [[ ∂ ∂ (( nG nG ∂ ∂
R RP P // RT RT ]] ))
TT ,, xxH H
R RRT
RT = =− − T T [[ ∂ ∂ (( nG nG ∂ ∂
R RT T // RT RT ]] ))
P P ,, xxln
ln
^^ φ φ
ii= = [[ ∂ ∂ (( nG nG ∂ ∂ nn //
iiRT RT ]] ))
T , P , nT , P , n j jKOEFISIEN FUGASITAS DARI VOLUME-EXPLICIT EOS KOEFISIEN FUGASITAS DARI VOLUME-EXPLICIT EOS Hubungan antara Residual Gibbs free
Hubungan antara Residual Gibbs free energy dengan persamaan keadaan:energy dengan persamaan keadaan:
G G
R RRT RT = = ∫ ∫
0 0 P P
(( Z Z − −
11)) dP dP
P P
Untuk campuran dengan n mol:
Untuk campuran dengan n mol:
nG nG
R RRT RT = = ∫ ∫
0 0 P P
(( nZ nZ − − n n )) dP dP
P P
Diferensiasi terhadap n
Diferensiasi terhadap nii pada T, P dan n pada T, P dan n j j konstan: konstan:
[[
∂
∂ (( nG nG
R R// RT RT ))
∂
∂ n n
ii]]
T , P , n T , P , n j j
=
= ∫ ∫
0 0 P
P
[[ ∂ ∂ ( ( nZ nZ ∂ ∂ n n − −n
ii]] n ))
T ,P,nT ,P,nj j
dP dP P P
Z ¯¯
Z
ii= = [[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nZ nZ nn
ii]] ))
T , P , nT , P , n j j lnln^^
φφii= = ∫ ∫
P P00((
Z Z¯¯
ii− −
11))
dPdP P PUNTUK PERSAMAAN VARIAL 2
UNTUK PERSAMAAN VARIAL 2 SUKU:SUKU:
Z Z = =
11+ + BP BP RT RT
nZ
nZ = = n n + + nBP nBP RT RT Z ¯¯
Z
ii= = [[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nZ nZ nn
ii] ] ))
T , T , P,P, nn j j=
=
11+ + P P RT
RT [[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nB nB nn
ii] ] ))
T T ,n,n j jJika disubstitusikan ke pers. (3.55):
Jika disubstitusikan ke pers. (3.55):
P P
n n P P T i T i i
i P P
dP dP n
n n n nZ nZ
j 0 j
0 ,, ,,
lnˆˆ
ln
P P
n n P P T i T
i P P
dP dP n
n n n nZ nZ
j 0 j
0 ,, ,,
ln ln
^^ φ φ
ii
= = ∫ ∫
0
0
{{
11+ + RT RT [[ ∂ ∂ nn
ii]]
T ,T , nn j j− −
11}} P P
=
=
11RT RT ∫ ∫
0 0 P
P
[[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nB nB nn
ii]] ))
TT ,, nn j jdP dP
Koefisien virial kedua (B) dalam pers. di atas
Koefisien virial kedua (B) dalam pers. di atas adalah koefisien untuk campuran:adalah koefisien untuk campuran:
B B = = ∑ ∑
ii
∑
∑
j j
y
y
iiyy
j jB B
ijijUn
Untutuk ck camampupuraran 2 n 2 kokompmpononenen
B B = = ∑ ∑
ii
∑
∑
j j
y
y
iiyy
j jB B
ijijB B
==y y
112
2
B B
1111++22yy
11yy
22B B
1212++y y
22 2 2B B
2222nB nB = = n n
[[
(( n n n n
11))
22B B
1111+ +
22((
n n
11n n
22n n
22) )
B
B
1212+ + (( n n n n
22))
22B B
2222]]
nB nB= =
11nn (( nn
1122B B
1111+ +
22n n
11nn
22B B
1212+ +nn
2222B B
2222))
[[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nn nB nB
11]] ))
TT ,, nn22=− =−
11nn
22( ( nn
1122B B
1111+ +
22n n
11n n
22B B
1212+ +nn
2222B B
2222)) + +
+ +
11nn ((
22nn
11B B
1111+ +
22n n
22B B
1212))
[[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( n n nB nB
11]] ))
TT ,, nn22=
=− − (( y y
1122B B
1111+ +
22yy
11yy
22B B
1212+ + y y
2222B B
2222)) + +
+
+ ((
22yy
11B B
1111+ +
22yy
22B B
1212))
[[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nB nB nn
ii]] ))
T T ,, nn j j=− =− B B + +
22∑ ∑
j jy y
j jB B
ijijCONTOH SOAL : CONTOH SOAL :
Hitung koefisien fugasitas N
Hitung koefisien fugasitas N22 (1) dan CH (1) dan CH44 (2) yang berada dalam (2) yang berada dalam campuran dengancampuran dengan komposisi y
komposisi y11 = 0,4 = 0,4 pada 200 K dan 30 pada 200 K dan 30 bar. Data eksperimental untuk koefisien virial kedua:bar. Data eksperimental untuk koefisien virial kedua:
BB1111 = – 35,2 cm = – 35,2 cm33 mol mol –1 –1 B
B2222 = – 105 cm = – 105 cm33 mol mol –1 –1
PENYELESAIAN : PENYELESAIAN :
ln
ln
^^ φ φ
ii= = P P RT RT [[
∂
∂ (( nB nB ))
∂
∂ nn
ii]]
TT ,, nn j j[[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nB nB nn
ii]] ))
T T ,, nn j j=−
=− B B + +
22∑ ∑
j j
y y
j jB B
ijijB B = = ∑ ∑
ii
∑
∑
j j
y
y
iiyy
j jB B
ijijH.
H. KOEKOEFISFISIEN FUIEN FUGASGASITAITAS DARI CUS DARI CUBIC EOBIC EOSS Definisi fugasitas parsial menurut pers. (1.42):
Definisi fugasitas parsial menurut pers. (1.42):
Jika dideferensialkan:
Jika dideferensialkan:
dd ¯ ¯ G G
ii
= = RT RT dd
lnln^^ f f
ii
Sedangkan pada T konstan
Sedangkan pada T konstan juga berlaku hubungan:juga berlaku hubungan:
d d ¯ ¯GG
ii== ¯¯V V
iidPdP
Jika kedua persamaan terakhir
Jika kedua persamaan terakhir digabung akan dihasilkan:digabung akan dihasilkan:
RT
RT d d
lnln^^ f f
ii= = ¯¯ V V
iidP dP= = [[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nV nV n n
ii] ] )) dP dP
dP dapat dieliminasi dengan bantuan aturan
dP dapat dieliminasi dengan bantuan aturan berantai untuk diferensial parsial:berantai untuk diferensial parsial:
[[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nV nV n n
ii] ] ) ) (( ∂ ∂ ∂ ∂ P P n n
ii)) [[ ∂ ∂ ∂ ∂ (( nV nV P P ) ) ]] =− =−
11[[
∂
∂ (( nV nV ) )
∂
∂ n n
ii] ]
dP dP =− =−
((
∂
∂ P P
∂
∂ n n
ii))
d d (( nV nV ) )
Sehingga : Sehingga :
RT
RT dd
ln ln^^ f f
ii= =− − (( ∂ ∂ ∂ ∂ P P nn
ii)) d d (( nV nV ) )
Jika kedua sisi pers
Jika kedua sisi pers. (2.61) ditambah dengan . (2.61) ditambah dengan RT d ln (V/RT) maka:RT d ln (V/RT) maka:
RT RT d d
ln lnf f
^^iiV V RT
RT
=−=−((
∂∂∂∂P P n n
ii)) d d (( nV nV ))
++RT RT d d
ln lnV RT RT V
=
= [[ − − (( ∂ ∂ ∂ ∂ P P n n
ii)) + + RT RT nV nV ]] d d (( nV nV ) )
Mengingat bahwa : Mengingat bahwa :
lim lim
V V →∞→∞
ln ln f f
^^
ii V V RT RT
= =
limlimP P→→00
ln ln f f
^^
ii
P
P
= =
lnln yyii Maka :Maka :
RT RT ∫ ∫
ln ln yyii
ln ln ^ ^f f ii
d d
lnln^^
f f
iiV V
RT RT
==∫ ∫
∞
∞ V
V
[[
−−((
∂∂∂∂P P n n
ii))
++RT RT nV nV ] ] d d (( nV nV ) )
RT
RT ((
lnlnRT RT
^^f f
iiV V
−−lnlnyy
ii))
==∫ ∫
V V ∞∞[[ ((
∂∂ P∂∂P n n
ii))
− −RT RT nV nV ]] d d (( nV nV ) )
RT
RT ( (
lnln