1
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Rapat / Sidang Sidang SENAT AKADEMIK No. : 07/RSSA/22052015 Hari / Tanggal Jumat / 22 Mei2015 Waktu pkl. 14.00 – 16.00
Tempat Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB, Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung
Peserta
Anggota SA = 27 orang (dari 35 orang) Ex‐officio = 9 orang (dari 19 orang)
Tidak Hadir = 12 orang (termasuk 6 orang ijin tidak hadir) Catatan : ‐ daftar hadir ada pada lampiran –
Agenda Sidang
1. Pengesahan Agenda Sidang
2. Pengesahan Risalah Sidang 17 April 2015 3. Laporan pimpinan SA ITB
4. Komisi – IV :
Pembahasan draft SK tentang norma dan kebijakan penelitian
5. Komisi – III :
Pembahasan dan persetujuan usulan kenaikan jabatan ke Guru Besar
‐ Dr. Harun Al Rasyid (FTSL)
‐ Dr. Irda Fitrianny (SF)
‐ Dr. I. Ketut Adnyana (SF)
Persetujuan usulan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala
‐ Dr. Ridwan Sutriadi (SAPPK) 6. Komisi – II :
Pembahasan draft SK tentang organisasi dan tata kerja SA
7. Lain‐lain
Catatan Sidang
1. PENGESAHAN AGENDA SIDANG
Keputusan :Agenda sidang disetujui untuk dilaksanakan
2. PENGESAHAN RISALAH SIDANG PLENO 17 APRIL 2015
Ringkasan RisalahSidang:
1) Pengesahan Agenda Sidang :
Keputusan : Agenda Sidang disetujui untuk dilaksanakan 2) Pengesahan Risalah Sidang 20 Maret2015
Keputusan : Risalah Sidang 20 Maret 2015 disetujui untuk disahkan
3) Laporan pimpinan SA ITB :
6 (enam ) anggota wakil Senat Akademik pada tim penyusun
2
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Rencana Akademik ITB 2015 – 2020
‐ Prof. Widyo Nugroho SULASDI
‐ Prof. Ross Akbar
‐ Prof. Andi Isra Mahyuddin
‐ Prof. Tutus Gusdinar Kartawinata
‐ Prof. Yana Maolana Syah
‐ Prof. Yasraf Amir Piliang
SK tentang program kerja masing‐masing komisi
Laporan Kesekretariatan
SK/Surat Masuk – Keluar 4) Komisi – I :
Pembahasan draft SK tentang proses pembukaan dan penutupan program studi
Keputusan :
‐ secara prinsip draft SK SA tentang Pembukaan dan Penutupan Prodi disetujui dan redaksional akan diperbaiki oleh K‐I
5) Komisi – III :
Pembahasan usulan kenaikan loncat jabatan ke LK (Dr.
Rinovia Simanjuntak / FMIPA) Keputusan :
‐ disetujui untuk diajukan loncat ke Lektor Kepala dengan berkas usulan akan dilengkapi dengan penjelasan
Persetujuan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala (Dr. Wahyu Sapto Indratono/FMIPA)
Laporan kenaikan pangkat dalam jabatan Guru Besar (Prof. Rizal Z. Tamin/FTSL)
Pembahasan draft SK tentang peraturan penilaian usulan kenaikan pangkat/jabatan di SA
Keputusan :
‐ secara prinsip draft SK disetujui, tetapi K‐III masih menunggu masukan dari anggota SA untuk perbaikkan
6) Komisi – IV :
Pembahasan draft SK tentang norma dan kebijakan penelitian
‐ ditunda hingga sidang pleno SA berikutnya
Keputusan :
Risalah sidang pleno 17 April 2015 disetujui dan disahkan
3
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 3. LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK
Keanggotaan SA (isu : keaktifan, penataan organisasi dll)
Dekan Fak/Sek periode 2015 – 2020 telah ditetapkan
Surat Edaran Menristek Dikti no. 01/2015 tentang Evaluasi Peraturan Menteri DikBud
(PerMen no. 49/2014 : SNPT)
Laporan kesekretariatan
Surat / SK masuk dan keluar (lihat Lampiran)
4. KOMISI – IV : PEMBAHASAN DRAFT SK TENTANG NORMA DAN KEBIJAKAN PENELITIAN
Materi disampaikan oleh ketua K‐IV Dr. Tubagus Furqon Sofhani (materi ada pada lampiran)
Keputusan : Secara prinsip draft SK disetujui dan masih ditunggu masukan untuk penyempurnaan hingga 1 (satu) minggu ke depan
5. KOMISI – III : PEMBAHASAN KENAIKAN PANGKAT/JABATAN
USULAN KENAIKAN JABATAN KE GURU BESAR 1) Dr. Harun Al Rashid(FTSL)
Angka Kredit :975,6
KK : Rekayasa Transportasi Bidang keahlian : Perencanaan Transportasi CPNS : 1986
Pendidikan
S1 : Teknik Sipil ITB, lulus tahun 1984
S2 : Perencanaan & Rekayasa Transportasi, Leeds University – UK, lulus tahun 1989
S3 : Perencanaan Transportasi, Leeds University – UK, lulus tahun 1989
Keputusan : disetujui untuk diajukan ke Guru Besar
2) Dr. Irda Fidrianny (SF)
Angka Kredit : 925,94
KK : Biologi Farmasi Bidang keahlian : Fitokimia CPNS : 1988 Pendidikan
S1 : Farmasi ITB, lulus tahun 1986 S2 : Farmasi ITB, lulus tahun 1994 S3 : Farmasi ITB, lulus tahun 2002
4
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Profesi Apoteker : Farmasi ITB, lulus tahun 1987
Keputusan : disetujui untuk diajukan ke Guru Besar
3) Dr. I. Ketut Adnyana (SF) Angka Kredit :983,19
KK : Farmakologi Farmasi Klinik Bidang keahlian : Farmakologi Bahan Alam CPNS : 1994
Pendidikan
S1 : Farmasi ITB, lulus tahun 1993 S2 : Farmasi ITB, lulus tahun 1996
S3 : Institute of Natural Medicine, Toyama Medical and Pharmaceutical University – Japan, lulus tahun 2001
Profesi Apoteker : Farmasi ITB, lulus tahun 1994
Keputusan : disetujui untuk diajukan ke Guru Besar
PERSETUJUAN KENAIKAN JABATAN KE LEKTOR KEPALA : 1) Dr. Ridwan Sutriadi(SAPPK)
Angka Kredit :605,96
KK : Perencanaan dan perancangan kota Bidang keahlian :‐
CPNS :1998
Pendidikan
S1 : Planologi ITB, lulus tahun 1994 S2 : PWK ITB, lulus tahun 1996
S3 : Coll. of design, construction and planning, University of Florida, lulus tahun 2012
Keputusan : disetujui untuk diusulkan ke Lektor Kepala
6. KOMISI – II :PEMBAHASAN DRAFT SK TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SENAT AKADEMIK
(draft SK ada pada Lampiran) Materi disampaikan oleh ketua K‐II
Keputusan : disetujui dengan perbaikan redaksional, masukan ditunggu hingga hari Senin 25 Mei 2015
5
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Sidang ditutup pk. 16.20
Jadwal Sidang Pleno Berikut: 5 JUNI 2015
Bandung, 22 Mei 2015
Senat Akademik ITB Menyetujui
Sekretaris, Ketua Sidang,
(Deddy Kurniadi) (Intan Ahmad)
6
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAMPIRAN I
Draft SK Norma dan Kebijakan Penelitian
KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : ../SK/K01-SA/2015 TENTANG
NORMA DAN KEBIJAKAN PENELITIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Menimbang : (a) bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB pasal
5 (1) yang menetapkan ITB sebagai universitas penelitian, pasal 16 tentang penelitian, pasal 31 tentang Tugas SA untuk menetapkan Norma dan Kebijakan Penelitian,
(b) bahwa ITB telah menyelenggarakan kegiatan penelitian dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak,
(c) bahwa ITB telah memiliki kebijakan penelitian berdasarkan SK Senat
Akademik ITB No. 15/SK/K01-SA/2004 yang perlu penyesuaian agar sejalan dengan keadaan saat ini dan perkembangan masa depan,
(d) bahwa sebagai tindak-lanjut butir (a), (b), dan (c) di atas perlu ditetapkan Surat Ketetapan Senat tentang Norma dan Kebijakan Penelitian ITB.
Mengingat : (a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional;
(b) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi;
(c) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1959, tentang pendirian ITB;
(d) Peraturan pemerintah No 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung (e) Peraturan Pemerintah No 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
(f) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(g) Surat Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung No 09/SK/II- SA/OT/2011 tentang Visi dan Misi Institut Teknologi Bandung.
(h) Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 15/SK/K01-SA/2004 tentang Kebijakan Penelitian Institut Teknologi Bandung;
(i) Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 01/SK/K01-SA/2009 tentang ITB sebagai Universitas Penelitian;
(j) Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 23/SK/K01-SA/2009 tentang Kategori Luaran Penelitian;
MEMUTUSKAN:
PERTAMA: Menetapkan Beberapa Definisi terkait Norma dan Kebijakan Penelitian.
(a) Norma penelitian adalah seperangkat nilai, kebiasaan, dan tradisi ilmiah yang harus dijadikan sebagai acuan dalam aktivitas penelitian, dalam upaya meningkatkan budaya penelitian di ITB.
(b) Kebijakan penelitian adalah seperangkat prinsip, aturan dan pedoman dalam penyelenggaraan penelitian, untuk mencapai tujuan penelitian, yang meliputi kebijakan umum, sumber daya, proses, dan hasil penelitian.
(c) Penelitian adalah penyelidikan sistematis ke dalam subjek atau masalah tertentu yang dilakukan menurut kaidah dan metode yang berlaku di masing-masing bidang, untuk memperoleh penjelasan atau solusi yang lebih baik dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan ilmu-ilmu sosial-humaniora.
(d) Sistem penelitian adalah jejaring dan interaksi antar unsur dan lembaga-lembaga penelitian untuk menjamin pengelolaan siklus penelitian dalam rangka mencapai tujuan bersama.
(e) Lembaga Penelitian adalah unit-unit penelitian yang diperlukan dalam membangun sebuah sistem penelitian, yaitu Kelompok Keahlian, Pusat, dan Pusat Penelitian.
(g) Peneliti adalah individu atau kelompok yang memiliki kepakaran tertentu yang melakukan penelitian.
KEDUA: NORMA PENELITIAN
Untuk membangun budaya penelitian yang mendorong ke arah kemajuan ilmu pengetahuan dan peningkatan daya kreativitas dan produk-produk inovatif, sistem penelitian di ITB dibangun berlandaskan nilai-nilai berikut:
1. Kejujuran. Nilai kejujuran merupakan nilai utama budaya penelitian di ITB, sebagai landasan dalam mencari dan menemukan kebenaran ilmiah.
2. Non-partisan. Seluruh proses penyelenggaraan dan publikasi penelitian dimaksudkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan ilmu sosial-humaniora, yang harus terbebas dari berbagai kepentingan politik dan golongan.
3. Sistemik. Aktivitas penelitian dilaksanakan dengan mengutamakan cara kerja kolaborasi di antara lembaga-lembaga penelitian yang ada di ITB, dan dengan lembaga-lembaga lain di luar ITB: perguruan tinggi lain, pemerintah, dan swasta.
4. Pluralisme. Sistem penelitian mengutamakan penghargaan atas keanekaragaman bidang, produk dan standard penilaian penelitian masing-masing bidang keilmuan.
5. Kesetaraan. Sistem penelitian mengutamakan nilai etika kesetaraan, yaitu memberikan kesempatan yang sama pada setiap bidang untuk tumbuh dan berkembang, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat.
6. Inovasi. Penelitian mengutamakan temuan-temuan pengetahuan, sistem atau produk-produk baru secara kreatif.
7. Kepeloporan. Sistem penelitian dibangun di atas landasan nilai kepeloporan, yaitu kemampuan dan kapasitas untuk selalu menjadi pionir dalam setiap bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan ilmu sosial-humaniora.
8. Kemanfaatan. Penelitian ditujukan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, bangsa dan umat manusia pada umumnya.
9. Terbuka. Hasil penelitian harus didiseminasikan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, serta dikaji oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas dan kompetensi.
10. Excellence. Sistem penelitian dilandasi oleh nilai yang mengutamakan proses dan hasil penelitian yang memiliki kualitas tinggi dan nilai keunggulan ilmiah.
11. Tradisi ilmiah. Penelitian dilaksanakan untuk membangun tradisi ilmiah, berupa dorongan untuk selalu menghasilkan pendekatan, cara pandang, pola pikir dan metode yang baru melalui refleksi berkelanjutan dan konsisten.
12. Universalisme. Proses penyelenggaraan penelitian harus merujuk pada kaidah dan metodologi yang diakui oleh bidang keilmuan masing-masing.
13. Etis dan Legal. Penelitian harus memenuhi kaidah etika dan peraturan yang berlaku.
KETIGA: KEBIJAKAN PENELITIAN I. Umum
1. Penelitian diarahkan untuk mewujudkan kepeloporan ITB dalam pengembangan sains, teknologi, seni dan ilmu sosial-humaniora, terutama dalam menanggulangi berbagai permasalahan bangsa.
2. Prioritas penelitian ditentukan berdasar pada unsur inovasi dan kreativitas, pemenuhan kebutuhan strategis nasional dan kepakaran yang dimiliki ITB terutama pada bidang Energi, Informasi, Kebencanaan, Kesehatan, Kewilayahan dan Infrastruktur, Pangan, dan Produk Budaya
3. Penelitian dilaksanakan terpadu dengan pendidikan dan pengabdian pada masyarakat.
4. Standar penelitian ITB meliputi standar dalam kualifikasi penelitian, kualitas sarana dan prasarana, kualitas proses, dan kualitas hasil penelitian.
5. Sistem apresiasi penelitian dibangun atas dasar prestasi (merit system) yang dicapai oleh peneliti.
II. Sumber Daya
1. Penelitian didanai oleh ITB sendiri, dan sumber-sumber dana eksternal lainnya.
2. Penelitian yang menggunakan hewan percobaan atau melibatkan manusia harus memenuhi persyaratan kode etik dan peraturan yang berlaku.
3. Penelitian yang terkait dengan sumber daya asli alam Indonesia harus memperhatikan kepentingan nasional dari berbagai bentuk eksploitasi pihak asing.
III. Proses
1. Tata kelola penelitian harus mendorong produktivitas, kualitas dan akuntabilitas kegiatan penelitian.
2. Penelitian di ITB bersifat sistematik dan terbuka, yang menggabungkan berbagai kepakaran dan lembaga yang dimiliki ITB..
3. Penelitian dilaksanakan secara terstruktur dan berkelanjutan, sehingga semakin memperkuat kepakaran-kepakaran di ITB.
4. Penelitian harus memenuhi persyaratan kenyamanan, keselamatan kerja, kesehatan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
IV. Hasil
1. Luaran (output) penelitian dapat berupa artikel di jurnal/ proceeding, bab dalam buku, laporan penelitian, tugas akhir, tesis, disertasi, buku, artifak seni, paten, prototipe, eksibisi, kurator, perangkat lunak dan keras, produk desain, kebijakan publik, dan bentuk-bentuk lainnya yang setara sesuai dengan bidang masing-masing
2. Luaran penelitian diharapkan dapat memberikan impak (impact) positif bagi masyarakat, peningkatan nilai tambah, dan pemanfaatan secara optimal sumber daya nasional, dan lebih jauh memiliki dampak pada peningkatan ketahanan dan daya saing nasional.
KEEMPAT:
Naskah Akademik Tentang Norma dan Kebijakan Penelitian ITB terlampir merupakan rujukan bagi Pimpinan ITB dan setiap anggota staf akademik dalam penyelenggaraan penelitian.
KELIMA:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diperbaiki sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal ... 2015 Ketua,
NIP.
Tembusan Yth:
1. Ketua Majelis Wali Amanat 2. Rektor
3. Para Dekan Fakultas
7
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAMPIRAN II
Laporan Komisi ‐ III
5/22/2015
1
Laporan Komisi 3
22 Mei 2015
Agenda
Persetujuan usulan kenaikan pangkat/jabatan dosen 1) Usulan jabatan ke Guru Besar
a) Ir. Harun Al Rasyid, M.Sc., Ph.D (FTSL) b) Dr. Irda Fidrianny, M.Si. (SF) c) Dr. I. Ketut Adnyana (SF)
2) Laporan usulan jabatan ke Lektor Kepala D Rid S t i di (SAPPK)
•Dr. Ridwan Sutriadi (SAPPK)
Ir. Harun Al Rasyid, M.Sc.,Ph.D
NIP : 19611019 198601 1 001
Unit: FTSL
KK : Rekayasa Transportasi
TMT :
L kt 01 01 2001
Lektor, 01-01-2001
IVb, 01-04-2004
Usulan: GB, IVc
AK: 975,6
Catatan Penilaian
Pendidikan dan Pengajaran
Memberi kuliah: 60, Membina KKN:
6, Membimbing: 30, Penguji: 6, Dosen wali: 2004-sekarang, Direktur PP, Kaprodi
Penelitian J. Int: 3 (penulis pertama), J. Nas terkreditasi: 3 (penulis utama: 1, pendamping: 2), Sem Int: 8 (penulis utama: 7), Sem Nas: 3 (utama)
Pengabdian Masyarakat
Banyak kerjasama LAPI dengan PT KAI dan Perhubungan
Penunjang Banyak: ITB, luar ITB, Kementerian
5/22/2015
2 Pemberi Rekomendasi
Dari ITB
Prof. Ofyar Z. Tamin Prof. Herlien D. Setio Prof. Ade Sjafruddin
Prof. Boy Kombaitan Prof. Bambang Budiono Prof. Rizal Z. Tamin
Dari Dalam Negeri (luar ITB)
Prof. Danang Parikesit (UGM) Prof. Sigit Priyanto (UGM)
Janji ke Depan
1)Melanjutkn agenda penelitian dan capaian akademik yang lebih signifikan
2)Mendukung pengembangan institusi ITB dalam menjalankan Tridarma dengan mengedepankan nilai- nilai etika, moral, dan profesionisme
3)Bersama kolega dosen mencari terobosan baru dalam mengedepankan pentingnya mengelaborasi pola kemitraan dalam pengembangan infrastruktur 4)Turut membina dan mendukung peningkatan karir
staf dosen yang lebih muda khususnya dalam lingkup roadmap penelitian yang sedang berjalan
5)Terus melanjutkan pembinaan generasi muda sebagai future leader dalam bidang ilmu dan profesi rekayasa transportasi
Dr. Irda Fidrianny, M.Si.
NIP : 19630222 198811 2 001
Unit: SF
KK : Biologi Farmasi
TMT :
LK, 01-10-2012
IVa, 1-04-2013
Usulan: Guru Besar, IVb
AK: 925,94
Catatan Penilaian
Pendidikan dan Pengajaran
Memberi kuliah: 48, Membimbing:
60, Membimbing KKN: 9, Penguji:
218, Dosen wali 2012-2015, membuat modul praktikum: 3
Jumlah di atas rata- rata dosen
Penelitian J. Int = 16 (penulis pertama: 6, pendamping: 9), J. Nas Tdk Akreditasi
= 2 (utama), Poster Sem Int: 6, Poster Sem Nas: 7
Pengabdian Masyarakat
Cukup: ITB dan luar ITB
Penunjang Banyak: ITB
5/22/2015
3
22 record
Pemberi Rekomendasi
Dari ITB
Prof. Asep Gana Suganda Prof. Idam Arif
Prof. Elin Yulinah Sukandar
Prof. Sukrasno
Prof. Euis Holisotan Hakim
Dari Dalan negeri (luar ITB)
Prof. Anas Subarnas (Unpad) Prof. Yahdiana Harahap (UI)
Prof. Marlina (Unand)
Janji ke Depan
1)Kerjasama standardisasi bahan alam dengan instansi pemerintah, industri farmasi yang memproduksi obat bahan alam dan perguruan tinggi
2)) Pengembangan isolasi senyawa marker yang g g y y g diperlukan dalam rangka standardisasi obat bahan alam.
Dr. I. Ketut Adnyana,M.Si.
NIP : 19680515 199403 1 004
Unit: SF
KK : Farmakologi Farmasi Klinik
TMT :
LK, 01-06-2004
IIId, 31-05-2010
Usulan: Guru Besar, IVa
AK: 983,19
Catatan Penilaian
Pendidikan dan Pengajaran
Memberi kuliah: 91, Membimbing:
57, Penguji: 59, Dosen wali, 2010 - 2014, Kaprodi Magister & Doktor,
Jauh di atas rata- rata
Penelitian J. Int = 17 (penulis pertama: 4, pendamping: 13), J. Nas terakreditasi
= 3 (pendamping), J. Nas Tdk Akreditasi = 5 (utama: 3, pendamping:
2), Sem Int: 3, Sem Nas: 1, Poster Seminar (Int: 13, Nas: 6), Buku referensi: 1
Pengabdian Masyarakat
Banyak: ITB dan Institusi lain
Penunjang Banyak: ITB dan Institusi Lain
5/22/2015
4
24 record
Pemberi Rekomendasi
Dari ITB
Prof. Asep Gana Suganda Prof. Anreanus A. Soemardji Prof. Elin Yulinah Sukandar
Dalan negeri (di luar ITB)
Prof. Anas Subarnas (Unpad) Prof. Pirwanto Pramono (Unair)
Luar negeri
Prof. Ikuo Saiki (Toyama University, Japan)
Janji ke Depan
1) Terus mengembangkan penelitian di bidang farmakologi bahan alam, khususnya bahan alam Indonesia
2) Mengembangkan dan menemukan obat alam yang lebih aman, berkhasiat, murah, dan terjangkau sehingga kekayaan alam Indonesia dapat menjadi gg y p j satu solusi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
3) Implementasi hasil-hasil penelitian di bidang farmasi yang berkaitan dengan bahan alam Indonesia 4) Mengembagnkan dan memperkuat penelitian dan
pengabdian di bidang farmasi klinik dalam aspek preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Laporan Kenaikan
Pangkat/Jabatan ke Lektor Kepala
5/22/2015
5
Ridwan Sutriadi, S, MT, Ph.D
NIP : 19700130 199802 1 001
Unit: SAPPK
KK :
TMT :
L, 01-09-2006
IIId, 01-04-2011
Usulan: LK, IVa
AK: 605,96
Telah disetujui Komisi III
Catatan Penilaian
Pendidikan dan Pengajaran
S3 Univ Florida (2012), Memberi kuliah: 34, Membimbing: 10, Penguji: 87, Dosen wali, 2010 - 2014, Kaprodi Magister & Doktor,
Jauh di atas rata- rata
Penelitian J. Int = 1 (penulis utama), J. Nas terakreditasi = 1 (pendamping), Sem Int: 2 (penulis utama)
Pengabdian Masyarakat
Cukup
Penunjang Banyak: ITB dan Institusi Lain
Informasi Tambahan
Status usulan kenaikan pangkat/jabatan
5/22/2015
6
Surat rekomendasi usulan GB
8
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAMPIRAN III
DRAFT SK tentang Organisasi dan Tata Kerja Senat Akademik
KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor :
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Menimbang : a.
bahwagunamenjalankantugasdanwewenangnyasesuaidenganPeraturanPeme
rintahNomor65 tahun2000tentangStatuta ITB, SenatAkademikperlumenetapkanketentuantentangorganisasidantatakerjaSe
natAkademik;
b.bahwaSidangSenatAkademiktanggal 22 Mei 2015 telahmenyepakatidanmensahkanPeraturanSenatAkademiktentangOrganisas
idan Tata KerjaSenatAkademik;
c. bahwasebagaitindak-lanjutdaributir (b) di atas, makaperludituangkandalamPeraturanSenatAkademik.
Mengingat :1. Undang-UndangNomor20tahun 2003, tentangSistemPendidikanNasional;
2.Undang-UndangNomor 12 tahun 2012 tentangPendidikanTinggi;
3. PeraturanPemerintahNomor 6 tahun 1959, tentangPendirian ITB;
4. PeraturanPemerintahNmor65tahun 2013, tentangStatuta ITB;
5. KeputusanRektor ITB Nomor 012/SK/11.A/KP/2014 tanggal 21 Januari 2014 tentangPengangkatanKetuadanSekretarisSenatAkademik
ITB,periodeTahun2014-2019.
MEMUTUSKAN : Menetapkan :
PERTAMA :MencabutSuratKeputusanSenatAkademik ITB Nomor10/SK/K01-SA/2009 tentangKetentuan& Tata KerjaSenatAkademik ITB.
KEDUA :MemberlakukanPeraturanSenatAkademiktentangOrganisasidan Tata
KerjaSenatAkademikInstitutTeknologi Bandung sebagaimanatercantumpadaLampiranSuratKeputusaninisebagaip
engganti.
KETIGA :
Ketetapaninidinyatakanberlakusejaktanggalditetapkansampaiden
gandiubahnyaketetapanini,
denganketentuanakandiperbaikisebagaimanamestinyaapabiladike mudianhariterdapatkekeliruandalampenetapannya.
Ditetapkan di Bandung Padatanggal, 22 Mei 2015 Ketua,
Prof. Intan Ahmad PhD
TembusanYth. : NIP: 195805011986011001 1. KetuaMajelisWaliAmanat;
2. Rektor;
1
Lampiran Surat Keputusan Senat Akademik ITB Nomor :
Tanggal : 22 Mei 2015
ORGANISASI DANTATA KERJA
SENAT AKADEMIKINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Senat Akademik ini yang dimaksud dengan:
1. Statuta ITB adalah peraturan dasar pengelolaan ITB yang digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di ITB, yakni Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung.
2. Majelis Wali Amanat yang selanjutnya disingkat MWA adalah organ ITB yang menyusun dan menetapkan kebijakan umum ITB.
3. Senat Akademik yang selanjutnya disingkat SA adalah organ ITB yang menjalankan fungsi menyusun, merumuskan, menetapkan kebijakan memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan di bidang akademik.
4. Rektor adalah organ ITB yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan ITB.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG SERTA HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 2 Kedudukan
Senat Akademik (SA) merupakan organ yang berfungsi menetapkan norma dan kebijakan akademik ITB serta mengawasi pelaksanaannya.
Pasal 3
Tugasdan Wewenang
Tugas dan Wewenang Senat Akademiksebagaimana tercantum dalam Pasal 20 ayat (3) butir c, Pasal 27 ayat (2), Pasal 31 ayat 2dan Pasal 55 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta ITB, meliputi:
a. Menyusun, menetapkan dan mengevaluasi norma, kebijakan akademik, dan arah pengembangan akademik;
b. mengawasi dan mengevaluasi pencapaian proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis, dan menyarankan usulan perbaikan kepada Rektor;
2
c. menyusun kode etik ITB, kode etik sivitas akademika dan pengurus organ ITB yang selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan MWA;
d. menetapkan kebijakan akademik mengenai hal-hal sebagai berikut:
1) kurikulum program studi;
2) persyaratan akademik untuk pembukaan dan penutupan program studi;
3) persyaratan akademik untuk pemberian gelar akademik; dan 4) persyaratan akademik untuk pemberian penghargaan akademik;
e. mengawasi penerapan ketentuan akademik sebagaimana dimaksud pada huruf d;
f. mengawasi kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi ITB;
g. mengawasi dan mengevaluasi pencapaian proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis, dan menyarankan usulan perbaikan kepada Rektor;
h. mengawasi pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan;
i. merekomendasikan pemberian atau pencabutan gelar kehormatan dan penghargaan akademik;
j. mengawasi pelaksanaan tata tertib akademik;
k. mengusulkan anggota MWA untuk disahkan oleh Menteri;
l. mengusulkan calon-calon rektor kepada MWA dalam proses pemilihan rector;
m. memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam pengusulan guru besardan lektor kepala;
n. mengawasi pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja dosen;
o. merekomendasikan sanksi terhadap pelanggaran norma, etika, dan peraturan akademik oleh sivitas akademika ITB kepada Rektor;
p. bersama Rektor menyusun rencana jangka panjang ITB untuk selanjutnya diusulkan kepada MWA;
q. memberikan pertimbangan kepada MWA tentang rencana strategis, serta rencana kerja dan anggaran yang diusulkan Rektor;
r. memberi pertimbangan kepada MWA tentang kinerja akademik Rektor;
s. memberi pertimbangan kepada MWA tentang usulan Peraturan ITB atau perubahannya yang diusulkan Rektor;
t. secara proaktif menjaring dan memperhatikan pandangan masyarakat akademik dan masyarakat umum;
u. menyusun dan mengusulkan peraturan ITB dalam bidang kebijakan akademik;dan
v. memberikan pertimbangan rencana kegiatan dan anggaran tahunan;
w. menyampaikan laporan kegiatan tahunan Senat Akademik kepada MWA;
x. Menyusun Rencana Induk Pengembangan (Renip) ITB untuk disahkan oleh MWA;
y. bersama MWAmenetapkan norma ITB dan tolok ukur kinerja ITB.
3
Pasal 4
Hak dan kewajiban Senat Akademik
Untuk melaksanakan tugas dan wewenangsebagaimana terinci dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB, maka:
(1) Senat akademik berhak:
a. membentuk Komisi dan Panitia;
b. memperoleh akses atas setiap informasi akademik baik secara langsung maupun tidak langsung dari Rektor ITB;
c.meminta penjelasan kepada Rektor ITB mengenai penyelenggaraan kegiatan bidang akademik jika diperlukan;
d. menghadiri sidang terbuka ITB, sidang/rapat Pleno Senat Akademik dan sidang/rapat Komisi dan kegiatan lain yang diselenggarakan khusus untuk anggota Senat Akademik;
e. mengajukan nama-nama kepada MWA untuk dipertimbangkan dalam pengangkatan dan pemberhentian Anggota Dewan Audit;
f. mengajukan penggantian Rektor kepada Majelis Wali Amanat apabila terjadi pelanggaran atas Peraturan Pemerintah no. 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB atau melanggar Kode Etik ITB.
(2) Anggota senat berkewajiban:
a. menjaga norma dan etika sebagai anggota senat, baik didalam maupun diluar kampus ITB.
b. berpartisipasi aktif dan berkontribusi dalam sidang terbuka ITB, sidang/rapat pleno Senat Akademik dan sidang/rapat Komisi dan kegiatan lain yang terkait dengan tugas dan kewenangan senat.
BAB III
KEANGGOTAAN SENAT AKADEMIK
Pasal 5
Anggota Senat Akademik (1) Anggota Senat Akademik (SA) terdiri atas:
a. Dosen terpilih yang dipandang mampu melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai anggota Senat Akademik sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2013 Tentang Statuta ITB; dan b. Rektor, para Wakil Rektor dan para Dekan.
(2) Dosen yang dimaksud pada ayat 1.a di atas merupakan representasi masyarakat akademik dari Fakultas/Sekolah (F/S) di lingkungan ITB, dengan memperhatikan keterwakilan kelompok keilmuan/keahlian dan jumlah dosen di masing-masing Fakultas/Sekolah.
(3) Anggota SA dari F/S seperti yang dimaksud pada ayat (2) di atas dipilih dari dan oleh Senat F/S yang bersangkutan.
4
(4) Anggota SA dalam ayat (1) butir b di atas bersifat ex-officio, tidak terlibat pada pengambilan keputusan berdasarkan pemungutan suara dalam Sidang Pleno dan Sidang Komisi SA.
(5) Seorang anggota SA mewakili minimum25 orangdosen dari Fakultas/Sekolah yang diwakilinya, dengan minimum 2 Dosen dari setiap F/S. Jumlah anggota SA dari masing-masing F/S dituangkan dalam Peraturan SA.
(6) Keanggotaan ex-officio dalam SA berlaku secara otomatis sejak pengangkatan dan berakhir pada saat yang bersangkutan tidak lagi menduduki jabatan dimaksud.
(7) Anggota SA diangkat dan diberhentikan melalui Ketetapan MWA.
Pasal 6
Kriteria, Persyaratan dan Masa Jabatan Anggota Senat Akademik
(1) Anggota SA memiliki kriteria kearifan, wawasan, integritas, penuh pengabdian dalam bidang pendidikan dan pengembangan ilmu yang ditekuninya, bertanggung jawab dan berdedikasi dalam menjalankan tugas.
(2) Persyaratan anggota Senat Akademik sebagai berikut:
a. mempunyai visi, wawasan dan minat terhadap pengembangan akademik;
b. memahami sistem pendidikan ITB dan pendidikan nasional;
c. memiliki rekam jejak dan kearifan akademik yang baik;dan d. memiliki pengalaman pengembangan institusi.
(3) Keanggotaan Senat Akademik berakhir apabila:
a. berakhir masa jabatannya;
b. meninggal dunia;
c. berhalangan tetap;
d. mengundurkan diri; atau e. melanggar Kode Etik ITB.
(4) Pengangkatan dan pemberhentian anggota Senat Akademik disahkan oleh MWA berdasarkan usulan Senat Akademik.
(5) Masa jabatan anggota SA wakil Senat Fakultas/Sekolah adalah 5 (lima) tahun dan dapat diusulkan kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
(6) Anggota SA wakil Senat Fakultas/Sekolah, yang berakhir masa jabatannya, atau bila karena sesuatu dan lain hal tidak dapat melaksanakan tugasnya, digantikan oleh anggota SA yang baru dari Fakultas/Sekolah yang sama sampai periode masa jabatan Senat Akademik berakhir.
(7) Jika dinilai tidak menjalankan kewajibannya, anggota SA wakil Fakultas/Sekolah dapat diganti atas permintaan Fakultas/Sekolah yang memilihnya, atau atas usul SA kepada Fakultas/Sekolah yang memilihnya.
5
BAB IV
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 7 Organisasi
(1) Guna melaksanakan tugasnya, Senat Akademik memiliki kelengkapan organisasi yang terdiri atas Ketua dan Sekretaris Senat Akademik, Badan Kerja Senat Akademik, Komisi, Panitia Adhoc, dan Sekretariat.
(2) Struktur organisasi SA dipimpin oleh Ketua dan dibantu oleh Sekretaris Senat serta Komisi-komisi yang sekurang-kurangnya menangani bidang Akademik, Organisasi dan perencanaan, Modal insani, Penelitian dan pengembangan.
Jika diperlukan, Komisi-komisi lain dapat dibentuk sesuai dengan organisasi Rektorat dan atau MWA.
Pasal 8
Kepemimpinan Senat Akademik
(1) Senat Akademik dipimpin oleh seorang Ketua dan Sekretaris merangkap anggota, yang dipilih dari dan oleh para anggota.
(2) Anggota Senat Akademik yang berasal dari unsur sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 Ayat (1) butir b tidak dapat dipilih sebagai Ketua maupun sekretaris.
(3) Sekretaris SA dipilih oleh anggota berdasarkan usulan dari Ketua SA.
(4) Pimpinan SA berhak mengatas namakan SA dalam melakukan hubungan dengan organ internal Institut dan dengan masyarakat luar sepanjang menyangkut kepentingan SA.
(5) Atas penggunaan wewenang sebagaimana dimaksudkan pada ayat (4), untuk hal-hal yang dianggap penting, Pimpinan SA wajib melaporkannya kepada Sidang SA berikutnya.
(6) Apabila diperlukan, Pimpinan SA dapat mengundang nara sumber yang bukan anggota SA untuk memberikan masukan atau pendapat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tugas SA.
(7) Masa jabatan Ketua, Sekretaris Senat Akademik adalah 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
(8) Pengesahan pengangkatan dan pemberhentian Ketua dan Sekretaris Senat Akademik dilakukan oleh MWA.
Pasal 9
Badan Kerja Senat Akademik (BKSA)
(1) BKSA adalah kelompok yang terdiri dari Ketua Senat Akademik, Sekretaris Senat Akademik, serta para Ketua dan Sekretaris Komisi, yang dibentuk untuk keperluan koordinasi.
(2) BKSA dipimpin oleh Ketua Senat Akademik.
6
(3) BKSA menyelenggarakan rapat secara teratur untuk menyiapkan sidang- sidang Senat Akademik, menindak-lanjuti ketetapan Senat Akademik, atau melaksanakan tugas yang diberikan oleh Sidang Senat Akademik.
(4) Rapat BKSA dapat diikuti selain oleh anggota BKSA juga oleh anggota Komisi yang masing-masing ditunjuk oleh Ketua Komisi.
(5) Kesimpulan rapat dituangkan dalam Risalah Rapat BKSA yang dirangkum dan disusun oleh Sekretaris Senat Akademik.
(6) Masa kerja anggota BKSA adalah sama dengan masa kerja Pimpinan Senat Akademik.
Pasal 10 Komisi
(1) Dalam melaksanakan tugasnya, Senat Akademik dapat membentuk komisi- komisi atau panitia yang beranggotakan anggota Senat Akademik, yang jika perlu dapat ditambah anggota lain.
(2)Komisi-komisi menjalankan kegiatan SA sesuai dengan bidangnya.
(3) Komisi dipimpin oleh seorang Ketua yang dibantu oleh seorang Sekretaris Komisi yang berasal dari anggota Senat Akademik, yang bukan ex-officio.
(4) Pimpinan Komisi secara teratur menyelenggarakan rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi untuk menyelesaikan tugas-tugas Komisi.
(5) Kesimpulan sidang Komisi dituangkan dalam risalah yang dirangkum dan disusun oleh Sekretaris Komisi.
(6) Apabila diperlukan, Komisi dapat membentuk Subkomisi atas persetujuan rapat BKSA yang penetapannya dilakukan berdasarkan Keputusan Senat Akademik.
(7) Apabila diperlukan, Komisi dapat mengangkat narasumber bukan anggota Senat Akademik yang penetapannya dilakukan berdasarkan Keputusan Senat Akademik.
Pasal 11 Perangkat Pendukung
(1) Senat Akademik dapat membentuk perangkat pendukung organisasi sesuai kebutuhan dalam bentuk:
a. Komisi dan/atau Badan Kerja yang anggotanya terdiri atas anggota SA dan/atau Sekretariat untuk melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya sehari-hari;
b. Panitia khusus terbatas dan/atau Kelompok Kerja untuk menangani hal-hal yang bersifat khusus, yang anggotanya dapat terdiri atas anggota SA dan personil lain yang dipandang perlu.
(2) Pembentukan perangkat pendukung organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beserta tugas dan wewenangnya masing-masing ditetapkan dengan Keputusan Senat Akademik.
7
Pasal 12 Panitia Adhoc
(1) Panitia Adhoc dapat dibentuk oleh Senat Akademik dalam upaya membahas suatu masalah khusus atau melaksanakan tugas-tugas tertentu.
(2) Panitia Adhoc menjalankan kegiatan Senat Akademik yang bersifat jangka pendek atau bersifat sementara.
(3) Panitia Adhoc dipimpin oleh seorang Ketua yang berasal dari anggota Senat Akademik bukan ex-officio.
(4) Apabila diperlukan, Panitia Adhoc dapat mengangkat narasumber bukan anggota Senat Akademik yang penetapannya dilakukan berdasarkan Keputusan Senat Akademik.
Pasal 13 Sekretariat
(1) Sekretariat dibentuk untuk melaksanakan kegiatan administrasi termasuk keuangan, dokumentasi, arsip dan risalah dari seluruh kegiatan Senat Akademik serta pelayanan kesekretariatanseluruh kegiatan Senat Akademik.
(2) Staf Sekretariat adalah pegawai ITB.
(3) Susunan dan tatalaksana kesekretariatan diatur berdasarkan Keputusan Ketua Senat Akademik.
BAB V
TATA CARA PERSIDANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 14
Tata CaraPersidangan
(1) SA melaksanakan sidang dan rapat secara teratur dan terjadwal.
(2) Sidang pleno SA diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan dan dihadiri oleh para anggota.
(3) Sidang pleno SA di luar ayat 1 di atas, dapat dilakukan atas permintaan tertulis dari paling sedikit 10 (sepuluh) orang anggota SA, dan diselenggarakan secepatnya setelah permintaan diterima oleh BKSA.
(4) Kuorum Sidang SA tercapai jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen) dari anggota SA ditambah satu orang anggota.
(5) Bila suatu Sidang pleno SA tidak mencapai kuorum, maka penyelenggaraan sidang tersebut ditangguhkan untuk waktu minimal 2 (dua) hari kerja. Apabila sidang pleno ke-dua tidak juga mencapai kuorum, maka sidang pleno tetap dapat dilanjutkan minimal yang hadir 25 % dari jumlah anggota tetap senat akademik.
(6) Rapat SA terdiri atas Rapat Koordinasi dan Rapat Komisi.
a.Rapat Koordinasi adalah Rapat yang dihadiri oleh MWA dan/ atau Rektorat dan para Komisi terkait;
b.Rapat Komisi adalah Rapat yang dihadiri oleh para Anggota Komisi.
8
(7) Rapat SA sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) diadakan untuk maksud membahas dan mempersiapkan keputusan yang berhubungan dengan tugas dan wewenang SA.
(8) Sidang dan Rapat SA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jika diperlukan dapat mengundang pihak-pihak yang diperlukan untuk pembahasan materi sidang dan rapat, baik dari dalam maupun dari luar Institut.
Pasal 15
Pengambilan Keputusan
(1) Setiap anggota SA memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat dalam setiap sidang atau rapat SA secara bertanggungjawab.
(2) Dalam hal terdapat pembicaraan yang bersifat rahasia, baik berdasarkan permintaan anggota maupun berdasarkan pendapat sidang atau rapat SA, maka kerahasiaannya wajib dijamin.
(3) Pimpinan dan anggota SA memiliki hak suara yang sama dalam pengambilan keputusan berdasarkan pemungutan suara pada sidang SA.
(4)Anggota SA ex-officio memiliki hak suara sepanjang materi yang dibahas sesuai dengan bidang tanggung jawabnya dan tidak menimbulkan konflik kepentingan.
(5) Keputusan dalam sidang pleno SA dinyatakan sah jika jumlah suara yang setuju lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota SA yang hadir.
(6) Dalam hal terjadi kekosongan keanggotaan SA yang disebabkan oleh proses penggantian anggota, maka jumlah anggota SA untuk perhitungan pengambilan keputusan adalah jumlah anggota yang seharusnya, dikurangi dengan jumlah anggota yang sedang dalam proses penggantian.
Pasal 16 Pemimpin Sidang
(1) Sidang pleno SA dipimpin oleh Ketua SA dibantu oleh Sekretaris SA.
(2) Bila Ketua dan Sekretaris SA berhalangan memimpin sidang, maka sidang dipimpin oleh Sekretaris SA.
(3) Apabila Ketua dan Sekretaris SA berhalangan hadir, maka anggota tertua dan termuda yang hadir menjadi ketua dan sekretaris sidang.
(4) Ketentuan dan tata tertib pelaksanaan sidang dan rapat SA lainnya ditetapkan dalam Peraturan SA.
Pasal 17
Keputusan Sidang dan Risalah
(1) Dasar pengambilan keputusan adalah musyawarah untuk mufakat. Bila tidak dicapai kata mufakat, dapat dilakukan pemungutan suara.Dalam hal pemungutan suara, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
(2) Catatan dan kesimpulan Sidang Senat Akademik dituliskan dalam risalah sidang Senat Akademik. Selain diarsipkan, masing-masing anggota Senat Akademik akan mendapat fotokopi risalah tersebut.
9
(3) Bila perlu, suatu kesimpulan sidang dapat dituangkan dalam bentuk Ketetapan Senat Akademik.
Pasal 18 Referendum
Apabila diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu, Senat Akademik dapat melaksanakan referendum.Hasil referendum harus dilaporkan dalam acara Sidang Senat Akademik terdekat berikutnya. Tata cara referendum diatur dalam bentuk Peraturan SA.
BAB VI
EVALUASI DAN PELAPORAN DAN ANGGARAN
Pasal 19
Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi (1)Laporan Akhir kegiatan Senat Akademik dibuat setiap akhir tahun.
(2) Perencanaan, pelaporan dan evaluasidilakukan secara berkala.
(3) Perencanaan, pelaporandan evaluasi ditentukan melalui ketentuan Senat Akademik.
Pasal 20
Anggaran Senat Akademik
Anggaran pelaksanaan tugas dan kewajibanuntuk Senat Akademik, baik untuk kegiatan regular, panitia adhoc,maupun kegiatan lain terkait dengan Senat Akademik,dibebankan kepada anggaran ITB.
Bab VII
PERUBAHAN DAN HAL-HAL LAIN
Pasal 21
(1) Bilamana dikemudian hari diperlukan perubahan terhadap PeraturanSenat Akademik ini dapat dilakukan melalui sidang pleno Senat Akademik.
(2) Hal-hal lain tentang Senat Akademik yang belum diatur di dalam Peraturan Senat Akademik ini akan dituangkan dalam Peraturan Senat Akademik lainnya.
Ketua,
Prof. Intan Ahmad PhD NIP. 195805011986011001
9
RISALAH SIDANG
SENAT AKADEMIK – INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
LAMPIRAN IV
Undangan Sidang, Daftar Hadir Sidang dan Daftar Surat/SK masuk & keluar
DAFTAR SURAT/SK KELUAR/MASUK SEKRETARIAT SENAT AKADEMIK Periode 17 April - 21 Mei 2015
a) SURAT MASUK
Tanggal Tgl. Surat Asal Perihal Ket
17-4-2015 17-4-2015 SF Rekam Jejak dan Dekripsi Diri a.n. :
I Ketut Adnyana, Ph.D dan Dr. Irda Fidriany
Ka 17-4-2015 16-4-2015 WRSO Penarikan usulan jabatan ke LK a.n. :
Dr. Tri Suciati, M.Si
Ka 23-4-2015 22-4-2015 WRSO Penyampaian Keputusan Penetapan Angka Kredit
dan Jabatan Profesor/GB a.n : Dr. Yasraf Amir Piliang
Ka
27-4-2015 15-4-2015 WRAM Kalender Pendidikan ITB 2015-2016 Temb
b) SURAT KELUAR
Tanggal Nomor Perihal Ditujukan
17-4-2015 120/2015 Persetujuan usulan kenaikan pangkat/jabatan a.n. : Sapto Wahyu Indratno, Ph.D dan Prof. Rizal Z. Tamin
Rektor 23-4-2015 126/2015 Persetujuam usulan kenaikan pangkat/jabatan a.n. :
Dr. Rinovia Mery Garnierita Simanjutak
Rektor
c) SK MASUK
Tanggal Tgl. SK Asal Tentang Ket
17-4-2015 13-4-2015 Rektor Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Prodi Magister dan Dotor Farmasi, Magister Famarsi Industri, Magister Olah Raga dan Propesi Apoteker Sekolah Farmasi ITB
Temb
29-4-2015 23-4-2015 Rektor Penempatan Dosen pada Kelompok Keilmuan/Keahlian (KK) SBM
Temb 29-4-2015 23-4-2015 Rektor Perubahan Anggota Senat Fakultas Teknik Sipil
dan Lingkungan ITB periode 2013-2018
Temb 30-4-2015 21-4-2015 Rektor Susunan Keanggotaan Komisi Sekolah
Pascasarjana (KSPS) ITB periode 2015-2016
Temb 11-5-2015 4-3-2015 Rektor Mahasiswa Baru Program Magister dan Doktor
Semester II TA 2014/2015
Temb 20-5-2015 13-5-2015 WRSO Pembentukan Tim Pengkaji Donasi Penamaan
Gedung ITB
Temb 20-5-2015 13-5-2015 WRSO Pembentukan Tim Pengkaji Kerja Sama Operasi
(KSO) Sasana Budaya Ganesa antara ITB dengan PT Gobel Internasional
Temb
20-5-2015 18-5-2015 Rektor Pengangkatan Para Dekan Fakultas dan Sekolah di Lingkungan ITB periode 2015-2020
Temb
d) SK SENAT AKADEMIK
Tanggal Nomor Tentang
17-4-2015 05/2015 Program Kerja Komisi I tahun 2015 17-4-2015 06/2015 Program Kerja Komisi II tahun 2015 17-4-2015 07/2015 Program Kerja Komisi III tahun 2015 17-4-2015 08/2015 Program Kerja Komisi IV tahun 2015