• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII

N/A
N/A
Novri Waldi

Academic year: 2023

Membagikan "RPP BAHASA INDONESIA KELAS VII"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMP Negeri 32 Sijunjung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/II

Materi Pokok : Cerita Fabel/Legenda

Alokasi Waktu : 12 x 40 menit (4 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

NO Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1 3.11Mengidentifikasi

informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar

3.11.1 Mengindentifikasi informasi (5W+1H) dari cerita fabel yang dibaca dan didengar

3.11.2 Menyimpulkan ciri-ciri cerita fabel 3.11.3 Menjelaskan unsur intrinsik fabel yang

dibaca dan didengarkan 3.11.4 Menentukan jenis cerita fabel 2 4.11 Menceritakan kembali isi

fabel/legenda daerah setempat

4.11.1 Menentukan tokoh dan watak tokoh 4.11.2Menjelaskan urutan rangkaian peristiwa

dalam cerita fabel

4.11.3 Menceritakan kembali isi fabel

Nilai Karakter 1. Tanggung jawab 2. Percaya diri

3. Berani 4. Santun C. Tujuan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (KD 3.11 pertemuan 1 (3x 30 menit))

a. Melalui memirsa tayangan video dan membaca teks cerita fabel, peserta didik dapat mengindentifikasi 5 informasi (5W+1H) dari teks cerita fabel dengan tepat.

b. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menyimpulkan ciri-ciri cerita fabel dengan tepat.

2. Pertemuan Kedua (KD 3.11 pertemuan 1 (3 x 30 menit))

a. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menganalisis unsur intrinsik cerita fabel yang dibaca dengan tepat.

b. Melalui diskusi kelompok, peserta didik mampu menentukan jenis cerita fabel dengan tepat.

(2)

3. Pertemuan Ketiga (KD 4.11 ( 3 x 30 menit))

a. Melalui membaca dan mendiskusikan contoh teks fabel, peserta didik mampu menentukan tokoh dan karakter tokoh.

b. Melalui membaca dan mendiskusikan contoh teks fabel, peserta didik mampu menjelaskan rangkaian peristiwa cerita fabel dengan tepat.

4. Pertemuan Keempat (KD 4.11 (3 x 30 menit))

Setelah membaca cerita fabel peserta didik mampu menceritakan kembali isi fabel dengan kalimat sendiri, intonasi dan gestur yang sesuai.

D. Materi Pembelajaran Materi Pembelajaran Reguler 1. Faktual

a. Contoh teks cerita fabel/legenda 2. Konseptual

a. Pengertian cerita fabel b. Ciri-ciri cerita fabel

c. Jenis cerita cerita fabel: fabel alami dan adaptasi d. Unsur intrisik dan ekstrinsik cerita fabel

e. Menyimpulkan isi cerita fabel

3. Prosedur Memirsa dan Membaca Cerita Fabel

a. Mengindentifikasi informasi dari cerita fabel yang dibaca dan didengar b. Menyimpulkan ciri-ciri cerita fabel

c. Menjelaskan unsur intrinsik dan ekstrisik fabel yang dibaca dan didengarkan d. Menentukan jenis cerita fabel

e. Menentukan tokoh dan watak tokoh

f. Menjelaskan langkah-langkah /urutan rangkaian peristiwa dalam cerita fabel g. Menceritakan kembali isi fabel

4. Metakognitif

Dengan mempelajari ciri umum teks cerita fabel, peserta didik mampu memahami dan membandingkan apa yang diprediksi dalam cerita dengan kehidupan sehari-hari dan merefleksi prediksi dengan kenyataan dalam teks dengan kehidupan sehari-hari.

5. Materi Pembelajaran Pengayaan

Mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam cerita fabel/legenda yang lain 6. Materi Pembelajaran Remedial

a. Mengidentifikasi informasi 5W+1H pada teks cerita fabel b. Ciri-ciri cerita fabel/legenda

c. Jenis cerita cerita fabel: fabel alami dan adaptasi d. Unsur intrisik dan ekstrinsik cerita fabel/legenda E. Pendekatan dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Discovery Learning F. Media Pembelajaran

1. Media : Vidio dan contoh teks fabel/legenda 2. Alat : laptop dan LCD proyektor

(3)

G. Sumber Belajar

Harsiati, Titik at all. 2016. Buku siswa, Bahasa Indonesia Studi dan Pengajaran SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi 2016). Jakarta: Kemdikbud.

Harsiati, Titik at all. 2016. Buku Guru, Bahasa Indonesia Studi dan Pengajaran SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi 2016). Jakarta: Kemdikbud.

H. Langkah-langkah Pembelajaran a. Pertemuan Pertama

1) Kegiatan Pendahuluan (15 menit) No

. Kegiatan

1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik. Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik denga bahasa yang santun.

2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.

3.Peserta didik bersama pendidik membaca ayat suci Al-Quran

4.Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.

5.Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran yang akan dipelajari.

6.Pendidik menginformasikan KD, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7.Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (65 Menit) No

. Kegiatan

1. Peserta didik memirsa video cerita fabel berjudul “Semut dan Kepompong”

sesuai dengan format yang diberikan oleh pendidik.

2. Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang video yang telah diamati dengan santun. (HOTS)

3. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas 2 orang perkelompok dengan tertib dan tetap menjaga jarak. (kolaborasi) 4C

4. Pendidik membagikan teks yang relevan dengan video tersebut yang berjudul

“Semut dan Kepompong”.

5. Dengan penuh rasa tanggung jawab peserta didik mendiskusikan informasi 5W+1H dan ciri-ciri cerita fabel dalam kelompoknya. (4C) 6. Dengan penuh rasa percaya diri peserta didik bersama teman kelompoknya

mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.

7. Peserta didik kelompok lain menanggapi hasil kerja temannya dengan bahasa yang santun. (4C)

8. Pendidik memberikan penguatan atas hasil kerja peserta didik.

3) Kegiatan Penutup (10 Menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang baru selesai dilaksanakan.

3. Peserta didik melaksanakan postest.

4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

b. Pertemuan Kedua

(4)

1) Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) No

. Kegiatan

1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik. Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik denga bahasa yang santun.

2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.

3.Peserta didik bersama pendidik membaca ayat suci Al-Quran

4.Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.

5.Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran yang akan dipelajari.

6.Pendidik menginformasikan KD, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7.Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (65 Menit) No

. Kegiatan

1. Peserta didik diberikan teks cerita fabel yang berjudul, “Semut dan Kepompong,” dan “Rubah dan Siput”.

2. Peserta didik membaca teks cerita fabel yang berjudul, “Semut dan Kepompong,” dan “Rubah dan Siput”.

3. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas dua orang per kelompok dengan tetap menjaga jarak.

4. Pendidik menjelaskan format tugas yang akan diisi oleh peserta didik

5. Dengan penuh rasa tanggung jawab, setiap kelompok mengidentifikasi unsur intrinsik dan jenis teks cerita fabel yang dibaca.

6. Dengan penuh percaya diri, secara acak—kelompok yang terpilih mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas secara bergiliran.

7. Dengan berani peserta didik lain mengomentari hasil diskusi temannya dengan Bahasa yang santun.

8. Pendidik memberikan penguatan atas hasil kerja peserta didik.

3) Kegiatan Penutup (10 Menit)

No. Kegiatan

1.Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2.Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

3.Peserta didik melaksanakan postest.

4.Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

c. Pertemuan Ketiga

1) Pendahuluan (15 Menit) No

.

Kegiatan

1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik. Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik denga bahasa yang santun.

2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.

3.Peserta didik bersama pendidik membaca ayat suci Al-Quran

(5)

4.Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.

5.Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran yang akan dipelajari.

6.Pendidik menginformasikan KD, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7.Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (65 Menit) No

.

Kegiatan

1. Peserta didik membaca teks cerita fabel “Kancil dan Anjing Pemburu” dengan teliti.

2. Pendidik menjelaskan format tugas yang akan diisi oleh peserta didik.

3. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri atas dua orang perkelompok dengan tetap menjaga jarak. (kolaborasi)

4. Secara bertanggung jawab, peserta didik mendiskusikan tokoh, watak tokoh, dan rangkaian peristiwa dalam cerita fabel yang dibaca. (kolaborasi)

5. Dengan percaya diri—secara acak—kelompok yang terpilih mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

6. Kelompok lain menanggapi presentasi kelompok yang tampil dengan santun.

7. Pendidik memberikan penguatan atas hasil kerja peserta didik.

3) Kegiatan Penutup (10 Menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

3. Peserta didik melaksanakan postest.

4. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

d. Pertemuan Keempat

1) Kegiatan Pendahuluan (15 menit) No

.

Kegiatan

1. Pendidik masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan menyapa peserta didik. Selanjutnya, pendidik menyapa dan menanya kabar peserta didik denga bahasa yang santun.

2. Pendidik mengkondisikan kelas ke dalam situasi belajar, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas, kemudian pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.

3.Peserta didik bersama pendidik membaca ayat suci Al-Quran

4.Peserta didik melaksanakan kegiatan GLS, dilanjutkan dua orang peserta didik secara bergantian menyampaikan informasi tentang halaman buku yang dibacanya di depan kelas.

5.Peserta didik dan pendidik bertanya jawab tentang pembelajaran yang akan dipelajari.

6.Pendidik menginformasikan KD, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7.Pendidik menjelaskan secara garis besar materi pembelajaran yang akan dipelajari.

2) Kegiatan Inti (65 menit) No

.

Kegiatan

(6)

1. Peserta didik membaca teks cerita fabel yang berjudul “Kancil dan Anjing Pemburu”.

2. Peserta didik bertanya jawab tentang isi fabel yang dibaca

3. Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik tentang rubrik penilaian menceritakan kembali cerita fabel.

3. Peserta didik saling berlatih menceritakan menceritakan isi fabel dengan teman sebangkunya.(kolaborasi)

4. Dengan percaya diri peserta didik secara mandiri menceritakan

kembali isi cerita fabel yang sudah dibaca.

5 Secara bergantian peserta didik yang lain mengomentari penampilan dan memberi penilaian terhadap penampilan temannya sesuai rubrik yang diberikan pendidik.

6. Pendidik memberikan penguatan atas hasil kerja peserta didik.

3) Kegiatan Penutup (10 menit)

No. Kegiatan

1. Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan pembelajaran.

2. Bersama pendidik, peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

3. Peserta didik menerima informasi tentang pembelajaran yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

I. Penilaian a. Teknik Penilaian

1) Teknik Penilaian: Jurnal Instrumen Penilaian

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP Nama Sekolah : SMPN 32 Sijunjung Kelas/Semester : VII/II

Tahun pelajaran : 2022/2023 No

.

H a r i / T a n g g a l

N a m a P e s e r t a D i d i k

C a t a t a n P e r il a k u

B u t i r S i k a p

Kete rang an

T a n d a T a n g a n

T i n d a k L a n j u t

1.

2.

b. Penilaian Pengetahuan

1) Teknik penilaian : tes tulis 2) Bentuk Instrumen : uraian

Kisi-Kisi Penilaian Tes Tertulis (uraian) Nama Sekolah : SMPN 32 Sijunjung

(7)

Kelas/Semester : VII/II Tahun pelajaran : 2022/2023 N

O

KOMPET ENSI DASAR

M AT ER I

INDIKATOR

Jumlah Soal

TEKNI K PENIL

AIAN

1 3.11

Mengident ifikasi informasi tentang fabel/legen da daerah setempat yang dibaca dan didengar

Informasi tentang teks cerita fabel

1. Disajikan teks cerita fabel, peserta didik mampu

mengindentifikasi informasi (5 W+H) dari teks cerita fabel yang baca.

2. Disajikan teks cerita fabel, peserta didik mampu

menyimpulkan ciri teks cerita fabel yang baca.

3. Disajikan teks cerita fabel, peserta didik dapat

menentukan unsur intrinsik cerita fabel.

4. Peserta didik menentukan jenis teks cerita fabel disertai dengan alasannya.

1

1

1

1

Tes Tertulis

2 4.11.

Mencerita kan kembali isi fabel/legen da daerah setempat

Me nce rita kan ke mb ali tek s fab el

1. Menentukan tokoh dan watak tokoh teks cerita fabel yang dibaca.

2. Menjelaskan urutan rangkaian teks cerita fabel yang dibaca.

3. Menceritakan kembali isi cerita fabel.

1

Praktik/

perform en.

Instrumen/ butir soal.

Bacalah soal berikut ini dan tulislah jawabanmu pada lembar yang disediakan!

1. Tulislah 5 informasi dari fabel yang dibaca!

2. Tulislah ciri-ciri teks fabel yang dibaca!

3. Tulislah 5 unsur intrinsik yang terdapat dalam teks cerita fabel yang dibaca!

4. Tentukanlah jenis teks cerita fabel yang dibaca disertai dengan alasannya!

5. Tentukanlah tokoh dan watak dari teks cerita fabel yang dibaca!

6. Tentukanlah urutan rangkaian peristiwa dari teks fabel yang dibaca!

7. Ceritakanlah kembali isi cerita fabel yang sudah Anda baca dengan intonasi dan gestur yang sesuai!

Rubrik Penilaian

Pedoman Penskoran

(8)

N o.

Aspe k yang dinil ai

Kriteria Penilaian S

k o r

1. Infor

masi teks fabel

Peserta didik menulis 5 informasi dengan tepat Peserta didik menulis 3-4 informasi dengan tepat Peserta didik hanya menulis 1-2 informasi degan tepat

3 2 1

2. Ciri

teks cerit a fabel

Peserta didik menulis 5-6 ciri dengan tepat Peserta didik menulis 3-4 informasi dengan tepat Peserta didik hanya menulis 1-2 informasi degan tepat

3 2 1

3. Unsu

r intrin sik teks cerit a fabel

Peserta didik menulis 5 unsur intrinsik dengan tepat

Peserta didik menulis 3-4 intrinsik dengan tepat Peserta didik hanya menulis 1-2 intrinsik dengan tepat

3 2 1

4. Jenis

teks cerit a fabel

Peserta didik menentukan jenis teks cerita fabel yang dibaca disertai dengan alasan yang tepat.

Peserta didik menentukan jenis teks cerita fabel yang dibaca disertai dengan alasan yang kurang tepat.

Peserta didik menentukan jenis teks cerita fabel yang dibaca disertai dengan alasan yang tidak tepat.

3 2 1

5. Toko

h dan wata k Teks cerit a fabel

Peserta didik menentukan tokoh dan watak teks cerita fabel yang dibaca dengan tepat.

Peserta didik menentukan tokoh dan watak teks cerita fabel yang dibaca dengan kurang tepat.

Peserta didik menentukan tokoh dan watak teks cerita fabel yang dibaca dengan tidak tepat.

3 2 1

6. Urut

an rang kaian peris tiwa

Peserta didik menentukan urutan rangkaian peristiwa teks cerita fabel yang dibaca dengan tepat.

Peserta didik menentukan urutan rangkaian peristiwa teks cerita fabel yang dibaca dengan kurang tepat.

Peserta didik menentukan urutan rangkaian peristiwa teks cerita fabel yang dibaca dengan tidak tepat.

3 2 1

7. Men

cerit akan kem bali isi cerit a fabel

Peserta didik menceritakan isi fabel dengan intonasi, lafal, dan gestur yang tepat sesuai dengan teks

Peserta didik menceritakan isi fabel dengan intonasi, lafal, dan gestur yang tepat kurang sesuai dengan teks

Peserta didik menceritakan isi fabel dengan intonasi, lafal, dan gestur yang tepat tidak sesuai dengan teks

3 2 1

(9)

Mengetahui,

Kepala SMPN 32 Sijunjung

WENTI YUSNA, M.Pd . NIP. 19780323 200604 2 020

Solok Ambah, Januari 2023 Guru Mapel Bahasa Indonesia

NOVRI WALDI , S.Pd . NIP.19931103 202012 1 012

Lampiran 1

Semut dan Kepompong Oleh Fauziati

Zaman dahulu kala, di sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah di sana bermacam-macam hewan (1). Mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung, dan masih banyak lagi (2). Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat (3).

Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan (4). Semua hewan lari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut (5).

Keesokkann harinya, matahari datang dengan sangat hangat (6). Kicauan burung pun terdengar dengan merdu (7). Namun, apa yang terjadi, banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakkan sehingga hutan tersebut menjadi hutan berserakkan (8). Seekor kepompong sedang menagis dan bersedih, “Betapa sedihnya kita diterjang badai, tak ada tempat satupun yang aman untuk berlindung”, sedih sang kepompong meratapi keadaan (9). Di dalam tanah, muncullah seekor semut yang dengan sombongnya berkata, “Hai kepompong(10). Lihatlah aku (11).

Aku terlindungi dari badai kemaren (12). Tidak seperti kau yang ada di atas tanah (13). Lihatlah tubuhmu (14). Kau hanya menumpang di pohon yang tumbang dan tidak bisa berlindung dari badai,” kata sang semut dengan sombongnya (15). Sang semut malah semakin sombong dan terus berkata demikian kepada semua hewan yang ada di hutan tersebut (16).

Suatu hari, sang semut berjalan di atas lumpur hidup (17). Sang semut tidak tahu kalau ia sedang berjalan di atas lumpur hidup yang bisa menelan dan menariknya ke dalam lumpur tersebut (18). “Tolong, tolong (19). Aku terjebak di lumpur hidup (20). Tolong-tolong,” teriak sang semut (21). Lalu, terdengar suara dari atas, “Kamu lagi sedang kesulitan ya semut (22).” Sang semut melihat ke atas

(10)

untuk mencari sumber suara tadi (23). Ternyata suara tadi berasal dari seekor kupu- kupu yang sedang terbang di atas lumpur hidup itu (24). “Siapa kau,” tanya sang semut (25). “Aku adalah kepompong yang waktu itu kau hina,” jawab si kupu-kupu (26). Semut merasa amu sekali dan meminta bantuan kupu-kupu untuk menolong dia dari lumpur yang menghisapnya (27). “Tolong aku kupu-kupu (28). Aku minta maaf waktu itu aku sangat sombong sekali hanya karena aku bisa berlindung dari badai hanya karena aku bisa berlindung bawah tanah (29). Kupu-kupu pun akhirnya menolong semut (30). Semut pun selamat (31). Ia pun berjanji tidak akan lagi menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di hutan tersebut (32).

Hikmah yang dapat kita tarik dari cerita tersebut, yaitu kita harus menyayang dan menghormati semua makhluk ciptaan Tuhan (33). Intinya, semua ciptaan Tuhan harus kita kasihi dan tidak boleh menghina makhluk lain (34).

Rubah dan Siput

Pada jaman dahulu kala, hiduplah dua binatang di hutan yang luas. Binatang itu ialah rubah dan siput. Rubah tersebut memiliki sifat sangat sombong dan pemarah. Bahkan, sang rubah sering meremehkan hewan hewan lainnya.

Ketika ia berjalan jalan di sekitar hutan, rubah itu bertemu sang siput berjalan dengan lambatnya. Rubah berkata, “Siput, apa yang kamu lakukan di sini?”

Siput menjawab,” Aku sedang mencari penghidupan.” Rubah tersebut marah karena ia berpikir sang siput hanya berlagak mencari penghidupan. Sang siput berusaha menjelaskan maksud jawabannya tadi, tetapi rubah tetap saja marah bahkan ia juga mengancam akan menginjak tubuh siput.

Siput menantang adu kecepatan dengan rubah. Mendengar tantangan tersebut sang rubah marah besar. Ia menerima tawaran siput dan berkata dengan keras agar hewan-hewan lain menjadi saksi perlombaan lari antara rubah dengan siput. Hari perlombaan tiba, rubah dan siput tadi berlomba lari untuk sampai ke finish. Namun, sebelumnya si siput memiliki akal untuk meminta siput-siput lainnya berada di titik-titik jalur lomba lari sampai ke finish. Hal itu dikarenakan cangkang semua siput memiiliki kesamaan. Dengan begitu, hewan-hewan lain tidak akan curiga. Kelincipun melompat dan berlari meninggalkan siput di jalur start. Akhirnya rencana siput berjalan lancer. Siput pun menjadi pemenang walaupun sebenarnya yang memasuki finish ialah temannya.

Dengan kemenangan siput, rubah pun menjadi malu dengan hewan-hewan lain. Sejak saat itu, rubah berjanji tidak akan sombong lagi. membuat rubah menjadi tidak sombong dan tidak pemarah lagi.

Kancil dan Anjing Pemburu

Zaman dahulu kala, ada seorang pemburu yang ditemani anjingnya. Ia mencari hewan-hewan hutan untuk dimangsa. Anjing tersebut dilatih untuk memburu hewan-hewan di hutan. Pemburu tersebut akhirnya mencari buruannya bersama sang anjing. Di tengah pemburuannya, ia melihat seekor kancil sedang makan. Kancil termasuk hewan yang cerdik di hutan.

Di tengah tengah pemburuannya, sang anjing pemburu berusaha mengejar kancil sampai ia tertangkap. Sang kancil berusaha keras mengindari pemburu dan anjingnya. Namun, dia malah tertangkap dan dimasukkan ke dalam kandang. Ia berusaha keluar dari kandang tesebut.

Sang kancil berusaha menipu anjing pemburu agar ia bisa keluar dari kandangnya itu. Kancil berkata kepada anjing tersebut bahwa ialah hewan yang disayang oleh pemburu. Ia diberikan makanan yang banyak dan diberikan kasih sayang lebih. Ia juga berkata bahwa anjing pemburu itu akan digantikan oleh kancil.

Anjing pemburu berhasil ditipu oleh sang kancil. Ia termakan guyonan sang kancil. Anjing itu tidak terima atas perkataan kancil. Akhirnya, anjing membuka pintu kandang dan mengusir kancil dari tempatnya. Anjing pun mengancam kancil.

Apabila kancil masih mendekati pemburu, ia akan dimangsa oleh anjing. Sang kancilpun menjauhi tempat pemburu tadi dan berusaha meloloskan diri. Sang pemburu datang untuk mengambil buruannya. Melihat buruannya yang lepas

(11)

membuat pemburu sangat marah. Pemburu tadi akhirnya marah kepada anjing tadi.

Dengan kecerdikan kancil membuatnya terlepas dari bahaya yang mengancamnya.

Kita tidak boleh mudah percaya pada perkataan orang lain. Belum tentu perkataan orang lain itu benar. Selain itu, jangan terbawa emosi ketika mendengar perkataan orang lain yang belum diketahui kebenarannya.

Lampiran 2 Pertemuan 1

Tabel Format Informasi 1 Video “Semut dan Kepompong”

Kelas : Nama Kelompok : Judul :

No Komponen Informasi

1. Tokoh

2. Watak Tokoh Pesan:

Pertemuan ke-2

(12)

Tabel Format Informasi 2

Video “Semut dan Kepompong,” dan “Rubah dan Siput”

Kelas : Nama Kelompok :

N

o Unsur Instrinsik Semut dan Kepompong Rubah dan Siput

1 Tema

2 Penokohan

3 Latar

4 Alur Cerita 5 Sudut Pandang

6 Gaya Bahasa

Berilah tanda centang () jika teks fabel tersebut termasuk katergori tersebut.

Tabel Format Informasi 3

Kancil dan Anjing Pemburu”

Kelas : Nama Kelompok :

N o

Alami Adaptasi Kod a

Tidak ada Koda Klasik Modern

Simpulan :

Pertemuan Ke-3

Tabel Format Informasi 4

Kancil dan Anjing Pemburu”

Kelas : Nama Kelompok :

No Tokoh Watak Tokoh

Urutan Rangkaian Cerita Pengenalan Pemuculan

Konflik

Puncak Konflik

Penyelesaian 1

2

Pertemuan Ke-4

Berilah tanda centang () jika penampilan teman Ananda termasuk katergori tersebut.

Tabel Format Menceritakan Kembali

Kancil dan Anjing Pemburu”

Kelas : Nama Kelompok :

No Nama Intonasi Gestur Lafal

1 2

(13)

Lampiran 3

TES UNJUK KERJA A. Petunjuk Umum

1. Tulislah terlebih dahulu nama dan kelas Anda pada lembaran yang telah disediakan!

2. Baca dan pahamilah soal terlebih dahulu sebelum Anda mulai menulis!

3. Tulislah dengan rapi dan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)!

4. Periksalah kembali lembar jawaban Anda sebelum dikumpulkan!

5. Waktu Anda untuk mengerjakan soal tersebut 60 menit dan manfaatkan waktu tersebut dengan baik!

B. Petunjuk Khusus

1. Perhatikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dengan baik.

C. Soal

Bacalah soal berikut ini dan tulislah jawabanmu pada lembar yang disediakan!

1. Tulislah 5 informasi dari fabel yang dibaca!

2. Tulislah ciri-ciri teks fabel yang dibaca!

3. Tulislah 5 unsur intrinsik yang terdapat dalam teks cerita fabel yang dibaca!

4. Tentukanlah jenis teks cerita fabel yang dibaca disertai dengan alasannya!

5. Tentukanlah tokoh dan watak dari teks cerita fabel yang dibaca!

6. Tentukanlah urutan rangkaian peristiwa dari teks fabel yang dibaca!

7. Ceritakanlah kembali isi cerita fabel yang sudah Anda baca dengan intonasi dan gestur yang sesuai!

Jadilah Diri Sendiri

Zaman dahulu kala, hiduplah sekompok katak di kolam yang indah. Mereka hidup bahagia dan saling menolong satu sama lainnya. Satu katak merupakan yang terkurus dari semua. Ia dapat melompat ke batu yang paling tinggi. Sementara itu, yang lainnya merupakan yang tercepat. Dia dapat menangkap lalat bahkan sebelum yang lain melihatnya. Ada satu kata yang paling besar di antara semuanya. Ia bernama Max. Setiap hari Max dapat memakan lebih dari selusin lalat dan serangga.

Katak lain takut kepada karena ukuran yang besar.

Max menyukai perhatian. Ia bangga dengan tubuh besarnya dan seringkali mengejek katak yang lebih kurus darinya. “Kau dapat melompat ke batu yang lebih tinggi.

Itu artinya, kau dapat berlari lebih cepat daripada hewan yang lebih besar mengejarmu?

Bagus untukmu tapi aku tak butuh kalian itu. Tidak ada yang lebih besar dariku,” kata Max dengan sombongnya. “Apa kau berpikir tidak ada hewan yang lebih besar darimu”, ujar katak kurus itu. “Bagaimana kamu tahu, sedangkan tidak ada hewan lain yang lebih besar dariku di sini,” ujar Max dengan sombong. Karena kolam itu berada jauh di dalam hutan, tidak banyak hewan yang makan dan minum di situ. Oleh sebab itu, semua hewan yang ada di sana berpikir bahwa Maxlah yang paling besar. Max senang yang demikian.

“Beruntungnya aku menjadi yang terbesar,” ujar Max dengan angkuh.

Max memiliki empat ekor anak. Mereka selalu bermain dekat kolam dengan katak yang lainnya. “Hei, ayo pergi dan bermain di balik pohon itu. Ada banyak batu besar-besar di sana,” kata Sito anak sulungnya Max. “Ah, kata ibu, cukup bermain di pinggir kolam saja,” ujar Loli, anak katak lainnya. “Ayolah! Ayahku adalah yang terbesar di semua makhluk. Jangan khawatir. Kita akan memanggilnya jika ada masalah,” kata Sito dengan bangga. “Aku tidak mau. Ibu akan marah padaku. “Kamu jangan khawatir. Jika ibumu marah, aku akan meminta ayahku untuk ngomong pada ibuku,” ajak Sito. “Ya udah. Aku ikut kalian”, kata Loli.

Anak katak itu dengan girang berlari ke balik batu.

Loli dan keempat anak Max bermain dengan riang. Mereka melompot ke batu tertinggi satu demi satu. Meloncat ke dalam kolam dengan jibratan yang keras.

Tiba-tiba tanahnya mulai bergoyang. “Oh tidak! Apa yang terjadi di sini? Kenapa tanahnya bergoyang,” ujat Sito dengan sangat cemas. ‘Kita seharusnya tidak meninggalkan kolam kita. Kita akan segera mati,” kata Loli dengan gemetar. Anak- anak katak itu merasa ketakutan saat melihat makhluk aneh berjalan mendekati mereka. Hewan itu sangat tinggi. Perutnya bergoyang di setiap langkah. Suaranya

(14)

begitu keras. Mereka cepat melompat ke bebatuan untuk segera pulang ke rumah.

Saat mereka bergegas, Loli terpeleset dan jatuh ke dalam kolam. “Tunggu!” teriak Loli. “Ada apa dengan kalian di hutan ini? Siapa kalian sebenarnya? Aku belum pernah melihat kalian,” kata lembu itu. “Aku mohon makhluk besar jangan makan kami!” Kata Loli dengan wajah memelas. “Apa? Memakan?” Kenapa aku harus memakan kalian? Aku di sini hanya untuk minum saja”, ujar lembu itu sambil tertawa terbahak-bahak. “Itu artinya, kamu tidak akan memakan kami,” tanya Sito.

“Aku tidak memakan katak.” Lalu, apa yang kau makan? Bagaimana kau bisa sebesar ini?” Tanya Sito. “Ayahku makan banyak serangga dalam sehari, tetapi dia tidak sebesar kamu,” tanya Sito. “Ayahmu? Aku lahir sebesar ini. Setiap hewan memiliki ukurannya sendiri,” kata lembu itu. “Maksudmu, ada hewan lain yang lebih besar darimu,” tanya Loli. “Tentu saja,” jawab lembu. Setelah lama-lama berbincang dengan lembu, anak-anak katak itupun pulang.

Malam hari tiba. Anak-anak Max menceritakan kejadian siang tadi. “Ayah, dibalik pohon besar itu ternyata ada kolam. Tadi aku bertemu dengan seekor makhluk yang jauh lebih besar darimu di sana. Ia adalah seekor lembu. Bahkan, ia mengatakan ada makhluk yang jauh lebih besar darinya,” kata Sito menyakinkan Ayahnya. “Apa? Kau mengatakan tuan lembu itu jauh lebih besar dariku?” ujar Max dengan wajah mulai merah. “Ia juga mengatakan bahwa kau tidak bisa sebesar dirinya,” kata Sito. Max makin marah. “Apa? Ia sudah mengelabui dirimu, Nak.

Tidak ada satupun makhluk yang lebih besar dariku, ujar Max. “Ia mungkin benar, Max. Aku sering mendengar cerita burung yang sering minum di sini. Katanya, di luar sana banyak hewan lain yang jauh lebih besar darimu,” ujar istri Max. “Aku makhluk terbesar di planet ini. Itu faktanya. Tidak ada yang bisa menandingi aku,”

kata Max dengan wajah kesal. Kenapa kita tidak cari tahu kebenarannya. Anak-anak berkata bahwa, pada pagi hari, hewan besar itu pergi ke sana untuk minum,” ujar Dido temannya Max. “Tidak!” kata Max dengan sangat marah. Dalam hati Max berkata tidak akan ada yang akan menghormatinya. Dengan penuh amarah Max merengangkan punggungnya kemudian berdiri tegak. Ia pun menggembungkan perutnya sambil berkata, “Katakan apa dia sebesar ini.” “Tidak, lebih besar, Ayah”, ujar Sito. Max semakin menggembungkan perutnya,”Apa dia sebesar ini”. “Tidak, lebih besar”, ujar Sito. “Sudah Max. Berhentilah menyakiti dirimu. Setiap makhluk itu memiliki keahlian yang berbeda. Dengan tubuh yang besar, mungkin tuan lembu itu tidak bisa melompat seperti yang kita lakukan,” kata Dido. “Benar Max. Kau harus berhenti menyakiti dirimu, kata istri Max. Akan tetapi, Max tidak akan menyerah. Ia tidak mendengar saran dari temannya. Ia hanya mendengar sebesar lembu yang ia inginkan. Max mengabaikan semuanya. Ia mengembungkan perutnya lebih besar lagi sambil berkata, “Apakah ia sebesar ini”. “Tidak, Ayah, lebih besar,”

ujar Sito dengan pelan. Sekarang, punggung Max melengkung dan ia semakin mengembungkan perutnya sambil berkata, “Apa dia sebesar ini?” “Lebih besar,”

teriak Sito. Wajah Max berubah menjadi biru. Ia membungkuk. Matanya terbelalak keluar sambil berkata, “Apakah ia sebesar ini”. “Tidak, Ayah. Ia lebih besar,” ujar Sito dengan wajah ketakutan. Teman Max benar. Max kesakitan. Ia makin mengembungkan perutnya. Perut Max pun meledak karena sudah mengembungkan dirinya di luar kemampuannya. Anaknya menangis. Semuanya terlihat sedih.

Setiap makhluk memiliki jalan masing-masing. Jangan pernah menjadi diri orang lain. Setiap makhluk memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Selamat Bekerja!

Lampiran 4

LEMBAR JAWABAN TES UNJUK KERJA TEKS CERITA FABEL Nama :

Kelas :

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

...

Referensi

Dokumen terkait

Disajikan kutipan teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menentukan kata yang bukan jenis verba yang terdapat dalam teks

a. Tepat, apabila peserta didik mampu menjelaskan dengan tepat dan lengkap alat dan bahan yang terdapat dalam teks prosedur yang didengar atau dibaca disertai dengan