• Tidak ada hasil yang ditemukan

Salah satu Kabupaten yang ada di provinsi Kepulauan Riau adalah Kabupaten Karimun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Salah satu Kabupaten yang ada di provinsi Kepulauan Riau adalah Kabupaten Karimun"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi maritim dengan luas wilayah 251.810 km2. Dimana 96% diantaranya merupakan lautan dan 4%

berupa daratan yang dirangkai oleh 2.408 pulau dengan garis pantai sepanjang 2.367,6 km. Pusat-pusat kegiatan di Provinsi Kepulauan Riau dapat dijangkau dari Singapura dan Malaysia dengan jarak tempuh kurang lebih 1-2 jam perjalanan menggunakan sarana transportasi laut (Barenlitbang Provinsi Kepulauan Riau, 2021).

Salah satu Kabupaten yang ada di provinsi Kepulauan Riau adalah Kabupaten Karimun. Kabupaten Karimun terdiri dari 12 kecamatan, yaitu Kecamatan Karimun, Meral, Tebing, Kundur, Moro, Durai, Buru, Kundur Utara, Kundur Barat, Meral Barat, Belat, dan Ungar (BPS, 2022). Berdasarkan luasnya, Kabupaten Karimun mempunyai luas daratan 1.524 km2 dan luas lautannya 4.698 km2 (BPS, 2022). Hal ini menandakan bahwasanya Kabupaten karimun memiliki sumber daya laut yang melimpah. Salah satu sumber daya laut yang ada di Kabupaten Karimun adalah ikan dan biota laut lainnya yang tentunya dapat dikelola agar bernilai ekonomis, sehingga bisa menjadi pelopor pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karimun.

Kecamatan Kundur Utara merupakan kecamatan yang ada di Kabupaten Karimun yang terdiri atas 5 kelurahan/desa yaitu Kelurahan Tanjung Berlian Kota, desa Tanjung Berlian Barat, desa Sei Ungar Utara, desa Teluk Radang, dan

(2)

desa Perayun. Kecamatan Kundur Utara menjadi salah satu wilayah yang masyarakatnya memanfaatkan hasil perikanan menjadi olahan makanan yang banyak diminati oleh orang-orang. Kerupuk lekor ikan tamban merupakan salah satu olahan makanan yang memanfaatkan hasil perikanan. Bahan dasar yang digunakan dalam memproduksi kerupuk lekor ini yaitu ikan tamban. Ikan tamban yang digunakan adalah ikan tamban yang telah dikeringkan, bukan ikan tamban basah. Ikan tamban tersebut diblender, direbus bersama bumbu-bumbu penambah citra rasa, kemudian dimasukkan ke adonan tepung, selanjutnya dimasukkan kedalam cetakan untuk direbus kembali, setelah direbus, dimasukkan ke dalam kulkas selama dua hari, setelah itu dipotong-potong untuk dijemur hingga kering dan siap untuk dijual ke konsumen. Penjualannya yaitu si penjual tidak mengantar ke tempat konsumen, melainkan para konsumen mendatangi langsung rumah pemilik usaha tersebut. Alasan penggunaan ikan tamban sebagai bahan dasar kerupuk lekor ini ialah ikan jenis ini mudah didapatkan, dan harganya pun masih tergolong murah. Sehingga cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kerupuk dalam usaha kerupuk lekor ini.

Tujuan dibentuknya suatu usaha adalah untuk mencapai laba yang maksimal dengan pengeluaran biaya yang minimal (Satriani & Vina, 2020). Untuk memperoleh keuntungan atau laba yang optimum, khususnya untuk perusahaan manufaktur, peranan perhitungan harga pokok produksi dan perhitungan harga jual sangat berperan (Kurniasari, Anam & Endah, 2018).

Harga jual yang terlalu tinggi akan menurunkan daya beli konsumen, sebaliknya harga jual yang rendah dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan,

(3)

yang artinya berpengaruh terhadap laba dan kinerja perusahaan (Satriani & Vina, 2020).

Harga pokok produksi sangat berpengaruh dalam perhitungan laba rugi perusahaan, apabila perusahaan kurang teliti atau salah dalam penentuan harga pokok produksi, mengakibatkan kesalahan dalam penentuan laba rugi yang akan diperoleh perusahaan. Informasi biaya dan informasi harga pokok produksi sangat diperlukan untuk berbagai pengambilan keputusan (Arini, 2017).

Dalam menentukan harga pokok produksi, perusahaan harus menentukan metode yang tepat sehingga nantinya dapat menghasilkan laba yang sesuai dengan harapan dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya dalam harga pokok produksi, salah satu metode yang digunakan adalah metode full costing. metode ini merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk (Pelealu, Wilfried & Joanne, 2018).

Penentuan harga jual yang tepat menjadi keputusan yang sangat penting bagi perusahaan (Harjanti, Hetika, & Sri, 2021). Harga jual dalam penentuannya harus dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan agar perusahaan dapat memperoleh laba sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, perusahaan harus menentukan harga jual dengan tepat agar jauh dari ancaman kerugian bahkan kebangkrutan. Perusahaan harus menggunakan suatu metode untuk menentukan harga jual salah satunya yaitu metode cost plus pricing(Sari, 2018).

(4)

Penentuan harga jual dengan metode cost plus pricing yaitu dengan cara menghitung biaya produksi maupun biaya non produksi untuk menentukan total harga pokok produksi atau biaya total yang nantinya akan ditambah dengan persentase laba yang diharapkan oleh perusahaan (Dian, Saiful, dan Andi, 2019).

Barusman (2020) menyatakan bahwa cost plus pricingmethod adalah proses penentuan harga jual dengan menghitung biaya produksi per unit, menentukan berapa keuntungan yang diinginkan, dan kemudian menentukan harga penjualan.

Penelitian ini melanjutkan dari penelitian Burhan Latif (2021) dengan judul

“Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing dan Penentuan Harga Jual Produk dengan Metode Cost Plus Pricing (Studi Usaha Kerupuk Ikan Bunda Oca Sungai Lekop, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan)”. Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu perhitungan harga pokok produksi lebih efektif dengan menggunakan metode full costing dan penetapan harga dengan menggunakan metode cost plus pricing jika dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini disebabkan oleh perhitungan dengan metode cost plus pricing dengan pendekatan full costing dilakukan secara rinci dengan memasukkan seluruh unsur biaya yang digunakan selama proses produksi.

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada periode dan objek penelitian. Periode pada penelitian Burhan Latif hanya dua bulan dan menyarankan agar peneliti selanjutnya menambah periode penelitian karena periode tersebut terkesan singkat. Sehingga pada penelitian ini peneliti mengambil periode tiga bulan. Peneliti juga mengambil objek yang berbeda dari penelitian sebelumya karena permasalahan yang ingin diteliti terdapat di objek

(5)

yang ditemukan peneliti dan untuk membandingkan hasil dari permasalahan yang akan diteliti dari objek yang berbeda.

Usaha kerupuk ikan lekor merupakan salah satu usaha kerupuk ikan yang ada di Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun. Usaha ini berbasis usaha rumahan yang di kelola langsung oleh pemiliknya yaitu ibu Sriwahyuni yang beralamat di jl. Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara Kabupaten Karimun dan telah dirintis sejak tahun 2014. Usaha ini memproduksi kerupuk ikan dengan bahan utamanya adalah ikan tamban. Kerupuk ikan tamban tersebut dijual atau di pasarkan dalam kemasan per satu kilogram dan per setengah kilogram setiap kemasannya.

Berdasarkan hasil observasi lapangan dan hasil wawancara, dalam menjalankan usahanya Ibu Sriwahyuni hanya menggunakan perkiraan (taksiran) dalam menghitung harga pokok produksi dan menentukan harga jual produk. Ibu Yuni tidak menghitung biaya yang dikeluarkan untuk mengolah suatu bahan menjadi produk jadi (kerupuk ikan) secara rinci. Sehingga, diperlukan suatu metode perhitungan yang tepat agar terhindar dari kesalahan penetapan harga agar memberikan titik aman bagi Usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Kundur Utara, Kabupaten Karimun. Karena, kesalahan penetapan harga jual akan berdampak kepada keuangan usaha, yang mana berkemungkinan akan mengalami kerugian atau kehilangan pelanggan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Usaha Kerupuk Ikan milik Ibu Sriwahyuni yaitu Usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban di Parit Syukur, Kecamatan Kundur Utara,

(6)

Kabupaten Karimun. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing dan Penentuan Harga Jual Produk dengan Metode Cost Plus Pricing (Studi Usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Pemilik usaha kerupuk lekor ikan tamban hanya melakukan pencatatan sederhana saja sehingga belum menghitung seluruh biaya secara terperinci.

2. Pemilik usaha kerupuk lekor ikan tamban dalam menghitung harga pokok produksi dan menetapkan harga jual produknya hanya menggunakan perkiraan saja, tidak menggunakan metode tertentu.

3. Ketidaktepatan dalam perhitungan harga pokok produksi dan penentuan harga jual produk akan membawa dampak yang merugikan bagi suatu usaha.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yang akan menjadi konsentrasi pembahasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakahperhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan pada Usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun?

(7)

2. Bagaimanakah perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing pada Usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun?

3. Bagaimanakah perhitungan harga jual dengan menggunakan metode cost plus pricing dengan pendekatan metode full costing pada usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun?

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibuat agar tidak terjadinya pembahasan yang berlarian dan menyimpang, serta perluasan rumusan masalah dari yang seharusnya. Maka, perumusan masalah dalam penelitian ini dibatasi dengan hanya meneliti biaya untuk perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dan penentuan harga jual dengan menggunakan metode cost plus pricing pada usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuanpenelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan pada Usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun

(8)

2. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing pada Usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun

3. Untuk mengetahui perhitungan harga jual dengan menggunakan metode cost plus pricing dengan pendekatan metode full costing pada usaha Kerupuk Lekor Ikan Tamban Parit Syukur, Urung Kecamatan Kundur Utara, Kabupaten Karimun

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai melalui penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini, bisa menambah atau memperluas wawasan penulis dan menjadi wadah bagi penulisdalam pengimplementasian atau menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan agar menghasilkan riset yang berguna untuk orang lain. Penelitian ini juga merupakan salah satu syarat penyelesaian studi Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

2. Bagi pemilik usaha dan masyarakat

Melalui penelitian ini, penulis berharap dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau rekomendasi bagi suatu usaha dalam mengambil keputusan terkait metode penentuan harga pokok produksi dan penentuan harga jual produknya. Sehingga sebuah usaha akan mudah berkembang apabila menggunakan metode yang tepat atau terukur dalam membuat kebijakan.

(9)

1.7 Sistematika Penelitian

Dalam sistematika penulisan skripsi ini, diharapkan dapat menjadi tinjuan dan memberikan kemudahan bagi pembaca untuk memahami secara komprehensif apa yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini. Skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana masing-masing bab terdiri dari sub bab yang disusun secara sistematis, dengan uraian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini menjelaskan dan menguraikan teori-teori yang relevan dengan topik dan ruang lingkup penelitian, konsep dari hasil penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai kajian pustaka, serta terdapat kerangka pemikiran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bagian ini terdiri dari objek dan ruang lingkup penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, teknik penentuan populasi dan sampel, serta metode analisis data yang digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini mendeskripsikan hasil analisis/ observasi dan hasil analisis dengan metode tertentu dan mengaitkan dengan teori yang relevan dari hasil penelitian yang dilakukan.

(10)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian ini membahas tentang deskripsi hasil penelitian yang menjawab secara sistematis tujuan penelitian dan berisikan saran serta masukan dari penulis.

Referensi

Dokumen terkait

Metode Full Costing Full costing ialah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan seluruh faktor biaya penciptaan ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full costing Dan Penentuan Harga Jual Produk Dengan Metode Cost Plus Pricing Studi Usaha Kerupuk Ikan Bunda Oca Sungai Lekop,