• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satriasapgar 10060306054 skr 2010 Formulasi Sabun Mandi

N/A
N/A
Gemilang Makmur .P

Academic year: 2023

Membagikan "Satriasapgar 10060306054 skr 2010 Formulasi Sabun Mandi"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

Telah dilakukan penelitian terhadap formulasi sabun mandi cair yang mengandung gel daun lidah buaya (Aloe vera Linn.) dengan konsentrasi VCO yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat formula sabun mandi cair mengandung gel daun lidah buaya yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Sabun mandi cair yang memenuhi SNI dan aman digunakan merupakan formula yang mengandung gel daun lidah buaya dengan konsentrasi VCO 20%.

Tabel                                                                Halaman  I.1.   Syarat  Mutu Sabun  Mandi  Cair Menurut  Standar Nasional
Tabel Halaman I.1. Syarat Mutu Sabun Mandi Cair Menurut Standar Nasional

Kulit

Anatomi Kulit Secara Histopatologi .…

Lapisan epidermis terdiri dari stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale. Lapisan subkutan merupakan kelanjutan dari dermis, terdiri dari jaringan ikat longgar yang mengandung sel-sel lemak di dalamnya.

Fungsi Kulit

Lapisan ini terdiri dari lapisan elastis dan berserat padat dengan elemen seluler dan folikel rambut. Tidak ada garis jelas yang memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar serta adanya sel dan jaringan lemak.

Tinjauan Tentang Lidah Buaya

Manfaat Lidah Buaya Pada Kulit

Pada bagian kulit, lidah buaya mempunyai khasiat tersendiri sehingga dapat digunakan untuk mengatasi kelainan kulit, seperti (Purbaya, 2003). Psoriasis, penyakit kulit yang sering menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik serta menimbulkan bercak hitam. Dermatitis (peradangan atau infeksi pada kulit), misalnya ruam kulit yang dapat disebabkan oleh kulit sensitif.

Melembabkan, kandungan berbagai zat pada gel daun lidah buaya berfungsi membantu menjaga kelembapan permukaan kulit secara mendalam, mencegah penguapan dan menjaga keseimbangan kadar air pada kulit. Dengan lembut mengangkat sel-sel kulit mati, sehingga kulit menjadi lebih halus, lembut dan tampak lebih bersih. Merangsang pergantian sel kulit baru atau pembaharuan (meremajakan kulit) dan reaktivasi (menunda proses penyusutan atau penuaan kulit).

Bagi sebagian orang, penggunaan lidah buaya sebagai bahan kosmetik tidak dapat digunakan secara langsung atau alami karena dalam bentuk sari atau gelnya, jika hanya dioleskan pada kulit tubuh atau permukaan wajah, seringkali menimbulkan rasa gatal (Purbaya, 2003). .

Pengertian Sabun

Cara Pembuatan Sabun

Bahan baku penolong digunakan untuk membantu proses pemurnian sabun hasil saponifikasi (pengendapan sabun dan ekstraksi gliserin) hingga sabun menjadi produk siap dipasarkan. Kandungan natrium klorida pada produk akhir sangat kecil, karena kandungan natrium klorida yang terlalu tinggi pada sabun dapat mengeraskan struktur sabun. Bahan tambahan merupakan bahan yang ditambahkan pada sabun dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk sabun sehingga menarik konsumen.

Prinsip Kerja Sabun

Bahan tambahan tersebut antara lain: bahan pengisi, pengental, antioksidan, pewarna dan perasa (Mabrouk, 2005). kotoran berupa lapisan tipis atau lapisan minyak yang menempel), maka molekul sabun langsung terorientasi. Bagian hidrofobik mengikat pengotor minyak, sedangkan bagian hidrofilik tetap larut dalam fasa air. Dengan gerakan mekanis bilasan, minyak dikeluarkan, permukaan misel larut dalam air dan larut dengan air bilasan.

Salah satu faktor yang sangat mengganggu penggunaan sabun adalah adanya ion logam tertentu pada air sadah.

Jenis Sabun

Formula Umum Sabun

Pada tahap akhir dilakukan uji iritasi pendahuluan terhadap sabun mandi cair pada hewan percobaan (kelinci, strain New Zealand) (Lampiran 1). Cawan petri dikocok perlahan hingga nutrisi tercampur rata dengan sampel sabun mandi cair yang telah diencerkan. Uji iritasi awal sabun mandi cair dilakukan pada 2 ekor kelinci New Zealand jantan dengan cara sebagai berikut.

Hal ini dilakukan untuk melihat kualitas gel daun lidah buaya yang digunakan sebagai bahan aktif pembuatan sabun mandi cair. Tabel tersebut menunjukkan bahwa selama proses penyimpanan sabun mandi cair menjadi lebih asam atau pH-nya turun. Pasalnya, sabun mandi cair mengandung sari buah dalam gel daun lidah buaya.

Namun secara umum seluruh formula sabun mandi cair memenuhi persyaratan kadar bahan aktif sesuai SNI. Pada penelitian tersebut, sabun mandi cair dibuat dengan menambahkan 10% gel daun lidah buaya dan 2,5% madu, keduanya mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan demikian, seluruh formula sabun mandi cair yang dibuat memenuhi syarat nomor plat total.

Dari tabel diatas setelah dilakukan pengujian terhadap dua ekor kelinci jantan diketahui sabun mandi cair mengandung gel daun formula 2. Oleh karena itu, hasil uji iritasi awal menunjukkan bahwa sabun mandi cair dari formula 2 aman digunakan. Selain itu, sabun mandi cair dengan gel daun lidah buaya dengan konsentrasi VCO 20% memberikan hasil terbaik yang memenuhi persyaratan SNI.

Tabel IV.1.
Tabel IV.1.

Tinjauan Tentang Minyak Kelapa Murni (VCO) …

Tinjauan Tentang Madu dan Kecantikan

Komposisi Madu

Lainnya seperti permen karet, dekstrin, alkohol, enzim yang berperan sebagai biokatalis, seperti enzim diastase yang berperan dalam mengubah tepung menjadi maltosa. Penelitian ini diawali dengan penyiapan bahan dan proses pengolahan serta evaluasi organoleptik gel daun lidah buaya, viskositas dan pH selama 56 hari, kemudian diformulasikan sabun mandi cair yang mengandung gel daun lidah buaya berbahan dasar Virgin Coconut Oil (VCO). ) ) dan bahan tambahan lainnya sesuai kebutuhan. Kemudian dilakukan evaluasi formulasi sabun mandi cair berdasarkan persyaratan SNI yang meliputi pH, kandungan alkali bebas, pelepasan bahan aktif dan berat jenis selama 30 hari, serta uji cemaran mikroba yang dilakukan pada hari ke-14.

Bahan

Alat-alat

Hewan Percobaan

Pengambilan Sampel Bahan dan Determinasi

Pengumpulan Gel Daun Lidah Buaya

Daging buah (gel) daun lidah buaya kemudian dicampur cepat dan hasilnya disaring dengan kain kasa.

Uji Kualitas Gel Daun Lidah Buaya

Cawan ditimbang secara teliti, kemudian ditambahkan sampel gel daun lidah buaya yang telah ditimbang secara teliti seberat ±10 gram dan ditimbang kembali. Viskositas gel daun lidah buaya diukur dengan menggunakan viskometer sebagai berikut: sampel dimasukkan ke dalam wadah, kemudian spindel dimasukkan ke dalamnya sampai tanda batas dan katup pengaman dilepas, rotor dihidupkan.

Pembuatan Sabun Mandi Cair

Basa sabun ditambah 25 ml air suling, kemudian dinetralkan dengan larutan asam sitrat 10% b/v lalu ditambahkan natrium karboksimetil selulosa yang dikembangkan dalam air suling panas, diaduk hingga homogen.

Uji Kualitas Sabun Mandi Cair

Natrium lauril sulfat kemudian ditambahkan ke dalam campuran, diikuti dengan air suling hingga volumenya 100 mL, kemudian diaduk hingga homogen. Sampel yang ditimbang sekitar 10 gram dimasukkan ke dalam gelas kimia, kemudian 100 m air suling, beberapa tetes larutan indikator metil jingga, dan asam sulfat 20% ditambahkan hingga semua lemak terlepas, yang ditandai dengan munculnya warna merah. Keluarkan dari gelas kimia dan timbang lapisan lilin dengan kaca arloji yang diketahui beratnya.

Untuk wadah plastik, bagian yang akan dibuka dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian dibuka secara aseptik. Homogenkan sampel sabun mandi cair dengan cara memipetkan 1 ml sampel ke dalam labu ukur, kemudian menambahkan larutan pengencer hingga 10 ml (dapatkan pengenceran 1:10), kocok rata dan lanjutkan dengan pengenceran yang diperlukan. Kemudian 12-15 ml makanan steril yang telah dicairkan dituangkan ke dalam setiap cawan petri.

Cawan petri kemudian dibiarkan dalam inkubator dengan posisi terbalik dan diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 37°±1°C. Jumlah total cawan dihitung dalam sampel 1 gram/1 ml dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni pada cawan dengan faktor pengenceran yang sesuai.

Uji Iritasi Pendahuluan Sabun Mandi Cair

Uji Kualitas Gel Daun Lidah Buaya

Organoleptis

Gel sangat mudah rusak karena mengandung bahan aktif dan enzim yang sangat sensitif terhadap suhu, udara dan cahaya, serta mempunyai sifat mendinginkan. Kontak bahan dengan udara (oksigen) akan mempercepat proses oksidasi sehingga gel berubah warna menjadi kuning kecoklatan akibat reaksi pencoklatan. Sari lidah buaya yang terkandung dalam gel berbentuk koloid seperti lendir, apalagi jika pH mendekati basa (saat daun masih segar), bentuknya berupa gel yang lengket (seperti agar-agar).

Namun jika pH mendekati asam (saat daun mulai layu), maka akan berubah bentuk menjadi garam yang lebih encer dibandingkan sirup.

Bobot Jenis, Kadar Air, dan Kadar Abu …

Komponen dalam gel daun lidah buaya sebagian besar adalah air yang menurut Padmadisastra, 2003). Pada percobaan yang dilakukan, gel daun lidah buaya yang digunakan mempunyai kadar air sebesar 98,78%, sehingga dapat dikatakan bahwa kadar air gel daun lidah buaya yang digunakan dalam penelitian tersebut memenuhi syarat. Gel daun lidah buaya yang digunakan mempunyai kadar abu sebesar 0,001%, sedangkan kadar abu gel daun lidah buaya pada literatur yang ada maksimal 4%.

Viskositas dan pH Gel Daun Lidah Buaya …

Sebab, saat daun masih segar (bentuknya berbentuk gel), pH-nya mendekati basa. Namun ketika daun sudah mulai mengering (bentuknya berubah menjadi cairan yang lebih encer), pH-nya mendekati asam.

Uji Kualitas Sabun Mandi Cair

  • pH
  • Viskositas
  • Tinggi dan Kestabilan Busa
  • Kadar Alkali Bebas
  • Pelepasan Bahan Aktif
  • Bobot Jenis
  • Angka Lempeng Total

Walaupun terjadi penurunan pH pada sabun mandi cair yang dihasilkan, namun penurunan pH tersebut tidak signifikan artinya pH sabun mandi cair tersebut relatif stabil. Jadi, bisa dikatakan sabun mandi cair yang memenuhi syarat SNI berdasarkan nilai pH adalah sabun mandi cair yang mengandung VCO 20%. Walaupun terjadi penurunan kekentalan pada sabun mandi cair yang dihasilkan, namun penurunan kekentalannya tidak terlalu signifikan, artinya kekentalan sabun mandi cair relatif stabil.

Selain itu, kestabilan busa yang tinggi setelah didiamkan selama 5 menit, jika ketiga sediaan dibandingkan, sabun mandi cair dengan VCO 20% mempunyai nilai tertinggi. Berdasarkan hasil perhitungan, rata-rata jumlah zat aktif yang dilepaskan dari bahan dasar sabun mandi cair dengan VCO 10% adalah sebesar 18,354%. Dibandingkan seluruh formula sabun mandi cair, formula VCO 30% memiliki rata-rata pelepasan bahan aktif tertinggi yaitu sebesar 30,179%.

Dari tabel diatas terlihat bahwa semakin banyak VCO yang ditambahkan maka nilai berat jenis sabun mandi cair dapat semakin meningkat. Meningkatnya berat jenis disebabkan karena semakin besar penambahan VCO maka viskositas akan semakin meningkat sehingga meningkatkan nilai berat jenis sabun mandi cair.

Uji Iritasi Pendahuluan Sabun Mandi Cair

Hal ini dikarenakan gel daun lidah buaya mengandung berbagai zat seperti antrakuinon kompleks, aloin, barbaloin, isobarbaloin, anthranol, aloe emodin, antrasena, asam aloat, ester asam sinamat, asam chrysophanic, minyak atsiri dan resistanol yang bersifat senyawa antibakteri dan mengandung antibiotik (Furnawanthi, 2002). Madu juga memiliki efek antimikroba karena ditandai dengan tingkat keasaman yang tinggi, konsentrasi gula yang tinggi, kandungan protein yang rendah dan mengandung hidrogen peroksida. Oleh karena itu, pertumbuhan bakteri dapat dihambat dengan menambahkan gel daun lidah buaya dan madu.

Kesimpulan

Saran

Anggraini, I., Boesro S., Sriwidodo, 2005, Formulasi Sabun Mandi Cair dengan Lendir Lidah Buaya (Aloe vera Linn.), Hasil Penelitian Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Padjadjaran Bandung, 20-25. Direksi Perum Perhutani, 1986, Budidaya Lebah Madu Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Prosiding Workshop, Direksi Perum Perhutani, Jakarta, 129-131. Padmadisastra, Y., Sidik., Sumi A., 2003, Formulasi Sediaan Cair Gel Lidah Buaya (Aloe vera Linn.) Sebagai Minuman Kesehatan, Simposium Nasional Kimia Bahan Alam III, Bandung, 3.

Soelarto, Sri Ardiani, dkk., 1994, Pengaruh penggunaan madu sebagai pengganti gliserin pada sediaan beberapa jenis krim malam terhadap stabilitas fisiknya, Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian FMIPA UNPAD, Bandung, 17. Organoleptik, Viskositas , pH, Tinggi dan kestabilan busa, kandungan bebas alkali, kandungan bahan aktif, berat jenis, kontaminasi mikroba (jumlah total ubin).

DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN
DIAGRAM ALIR METODOLOGI PENELITIAN

Struktur Kulit

Lidah Buaya

Gel Daun Lidah Buaya

Madu

Pengujian Viskositas Sabun Mandi Cair

Pengujian Tinggi Busa Sabun Mandi Cair

Pengujian Kadar Alkali Bebas

Pengujian Pelepasan Bahan Aktif dan Lapisan Lilin

Pengujian Angka Lempeng Total

Pengujian Iritasi Pendahuluan Pada Kelinci Galur New

Gambar

Tabel                                                                Halaman  I.1.   Syarat  Mutu Sabun  Mandi  Cair Menurut  Standar Nasional
Gambar I.1 Struktur Kulit (www.wordpress.com)
Gambar I.2. Gambar Lidah Buaya (Dalimartha, 2002)
Tabel IV.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh sediaan gel kombinasi ekstrak daun Petai cina dan ekstrak lidah buaya terhadap aktivitas luka bakar pada tikus.Jakarta:.. Fakultas farmasi UIN