Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor : 072 Tahun 1433 H/2015 M, dan dipertahankan di hadapan para penguji pada hari Sabtu, 11 Juli 2015, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Makassar. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada penguasa seluruh umat manusia, junjungan Nabi Muhammad SAW, manusia terpilih yang telah menunjukkan jalan kebenaran kepada umat manusia. Disertasi ini ditulis untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Hal tersebut penulis sadari selama penyelesaian disertasi ini menghadapi cukup banyak rintangan dan rintangan namun dengan pertolongan Allah SWT.
Bapak Abd Salam, S.E, M.Si, Ak., Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan membimbing serta memberikan saran-saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini. IrwanAkib, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar serta ajarannya mengenai segala perlengkapan penunjang perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya di universitas ini. Mahmud Nuhung, M.A, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar dan para Pembantu Dekan, serta seluruh Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memfasilitasi penyusunan skripsi ini.
Bapak/Ibu Dosen dan seluruh pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Dosen Mata Kuliah Manajemen yang telah memberikan ilmu berharga kepada penulis dalam proses perkuliahan dan akademik. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini.
Latar Belakang
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut dengan motivasi. Motivasi kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan juga dapat menjadi permasalahan yang kompleks karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang diinginkannya. Apabila kondisi ini tidak terjadi maka akan menurunkan motivasi kerja pegawai dan berakibat pada menurunnya kinerja pegawai.
Penelitian yang dilakukan oleh Listianto dan Setiaji (2007) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Selain itu, penelitian Prasetyo dan Wahyuddin (2003) mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche.
Ketika kinerja karyawan meningkat atau membaik, maka pelayanan yang mereka berikan kepada pelanggan pun akan meningkat. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Untuk menguji, menganalisis dan membahas pengaruh motivasi yang meliputi kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan harga diri (X4) dan kebutuhan aktualisasi diri (X5) terhadap prestasi pegawai (X5). Y ) di PT. Untuk mengetahui, menganalisis dan membahas pengaruh motivasi yang meliputi kebutuhan fisiologis (X1), kebutuhan keselamatan dan keamanan (X2), kebutuhan sosial (X3), kebutuhan harga diri (X4) dan kebutuhan aktualisasi diri (X5), dan mana yang mempunyai pengaruh terhadap motivasi. pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT.
Manfaat Penelitian
Manajemen Sumber Daya Manusia
Panggabaean menyatakan bahwa kegiatan sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Pendekatan sumber daya manusia (SDM) merupakan pendekatan yang menekankan pada pengelolaan dan pemanfaatan yang sadar akan hak asasi manusia. Pendekatan manajerial adalah pendekatan yang menekankan tanggung jawab untuk menyediakan dan melayani kebutuhan sumber daya manusia dan.
Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia menjadi landasan penerapan HRM secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia secara fungsional mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan dan operasional yang dilakukan oleh Manajemen Sumber Daya Manusia konsisten dengan fungsi yang dimilikinya. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mencapai tujuan organisasi/perusahaan tidak akan mudah, karena beberapa faktor/tantangan internal dan eksternal organisasi/perusahaan.
Tantangan teknologi tidak hanya menyangkut pembiayaan saja, karena bagi manajemen sumber daya manusia hubungannya berkaitan dengan kebutuhan untuk menyediakan tenaga-tenaga terampil untuk menggunakannya, baik dari luar maupun melalui pengembangan tenaga kerja di dalam organisasi/perusahaan. Perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang mampu mengambil keputusan dan kebijakan bahkan menjalankan operasional bisnis, sesuai dengan peraturan perundang-undangan pemerintah yang berlaku.
Kinerja Karyawan
Dari tabel 5.6 diatas terlihat bahwa berdasarkan hasil jawaban responden mengenai kesesuaian gaji, 14 responden (33,3%) menjawab sangat setuju, 25 responden (59,5%) menjawab setuju, 1 responden (2,4%) menjawab kurang setuju. dan 2 responden (4,8%) menjawab kurang setuju, hal ini menunjukkan mayoritas responden setuju dengan gaji yang diberikan perusahaan. Dari tabel 5.6 diatas terlihat bahwa dari hasil jawaban responden mengenai kecukupan perumahan dan pangan, hasil yang diperoleh adalah 2 responden (4,8%) menjawab sangat setuju, 31 responden (73,8%) menjawab setuju, 7 responden menjawab setuju. responden (16,7%) menjawab tidak setuju dan 2 responden (4,8%) menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju bahwa upah cukup untuk menutupi kebutuhan pangan dan papan.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan penyediaan peralatan keselamatan di tempat kerja. Berdasarkan tabel 5.7 diatas terlihat bahwa dari hasil jawaban responden mengenai jam pelayanan kesehatan diperoleh hasil yaitu 10 responden (23,8%) menjawab sangat setuju, 21 responden (50,0%) menjawab ya, 6 responden (14.3). %) %) menjawab tidak setuju dan 5 responden (11,9%) menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan asuransi kesehatan yang diberikan oleh perusahaan.
Berdasarkan tabel 5.8 diatas terlihat bahwa dari hasil jawaban responden mengenai hubungan baik antara pimpinan dan karyawan, hasil yang diperoleh adalah 12 responden (28,6%) menyatakan sangat setuju, 20 responden (47,6%). ) menyatakan setuju, 9 responden (21,4%) menyatakan tidak setuju dan 1 responden (2,4%) menyatakan tidak setuju. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju dengan adanya arahan atau petunjuk dalam pekerjaannya. Dari tabel 5.9 diatas terlihat bahwa dari hasil jawaban responden mengenai pemberian penghargaan diperoleh hasil 18 responden (42,9%) menjawab sangat setuju, 20 responden (47,6%) menjawab setuju, dan 4 responden (9,5%). ) ) menyatakan tidak setuju.
Dari tabel 5.9 diatas terlihat bahwa dari hasil jawaban responden mengenai promosi menurut keahlian responden, hasil yang diperoleh adalah 3 responden (7,1%) menyatakan setuju sepenuhnya, 24 responden (57,1%) menyatakan setuju, 14 responden (33,3%) menyatakan tidak setuju dan 1 responden (2,4%) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan promosi jabatan sesuai dengan keterampilan responden. Berdasarkan tabel 5.10 diatas terlihat tanggapan responden mengenai pembinaan karir untuk meningkatkan keterampilan kerja responden, hasil yang diperoleh sangat setuju sebanyak 3 responden (7,1%), dan sangat setuju sebanyak 28 responden (66,7%). setuju, 10 responden (23,8%) tidak setuju dan 1 responden (2,4%) tidak setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju dengan pembinaan karir untuk meningkatkan keterampilan kerja.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan kemampuan responden dalam menjalankan tugas sesuai standar perusahaan. Berdasarkan tabel 5.11 diatas terlihat bahwa dari hasil jawaban responden mengenai kesesuaian pekerjaan dengan kualitas perusahaan, hasil yang diperoleh adalah: 5 responden (11,9%) menjawab sangat setuju setuju, 27 responden (64,3%) menjawab setuju dan 10 responden (23,8%) menjawab %) menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden setuju dengan kesesuaian pekerjaan responden dengan kualitas perusahaan.
Berdasarkan tabel 5.11 diatas terlihat bahwa dari hasil jawaban responden mengenai ketepatan waktu, diperoleh hasil sebagai berikut: 2 responden (4,8%) menjawab sangat setuju, 18 responden (42,9%) menjawab setuju, 19 responden (45,2%) %) menjawab tidak setuju, 2 responden (4,8%) menjawab tidak setuju dan 1 responden (2,4%) menjawab tidak setuju sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju dengan ketepatan waktu penyelesaian tugas.
PEM BAHASAN
Dalam bekerja, seorang karyawan memerlukan tempat istirahat, makanan, udara bersih, air, hari libur, cuti dan kompensasi yang sesuai dengan pekerjaannya. Munculnya variabel rasa aman dan keselamatan sebagai variabel yang mempengaruhi kinerja menunjukkan bahwa seorang karyawan akan merasa aman dalam menjalankan pekerjaannya. Dalam hal ini, seorang karyawan membutuhkan keluasan dan kekuasaan; Promosi, penghargaan, simbol status, pengakuan, jabatan dan penghargaan mempunyai pengaruh besar terhadap motivasi kinerja pegawai.
Pengaruh kebutuhan aktualisasi diri terlihat dari banyaknya responden yang ingin meningkatkan kemampuan dalam bekerja, ingin meningkatkan kemampuan dalam bekerja, ingin bekerja lebih baik dari hari sebelumnya, berusaha mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hari sebelumnya. sebelum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan dan keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (kinerja karyawan), hal ini dikarenakan variabel motivasi merupakan kebutuhan yang paling utama. . dalam diri seseorang dalam mencapai target atau sesuatu yang diinginkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Kebutuhan aktualisasi diri mempunyai pengaruh yang paling besar sehingga merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai.
Sebaiknya perusahaan meningkatkan kinerja karyawannya dengan memperhatikan pemberian waktu ekstra untuk menyelesaikan tugas pekerjaan sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugas tepat waktu. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan fisiologis (Xx) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (kinerja pegawai), kebutuhan keselamatan dan keamanan ( ) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (kinerja pegawai), kebutuhan sosial (X3 ) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan), kebutuhan akan harga diri (X4) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Kinerja Karyawan) dan kebutuhan aktualisasi diri (X5) terbukti berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (kinerja karyawan), hal ini dikarenakan variabel motivasi merupakan kebutuhan terpenting seseorang dalam mencapai suatu tujuan atau sesuatu yang diinginkan. Hal ini dikarenakan kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan setiap orang untuk mengembangkan keterampilannya agar kebutuhan setiap orang sesuai dengan tingkat jabatan atau jenjang karir orang tersebut.
Memperhatikan keterampilan yang berkembang seperti penyediaan perpustakaan online, pelatihan atau pelatihan sangat bermanfaat bagi karyawan agar karyawan merasa sangat dihargai keberadaannya, sehingga kebutuhan aktualisasi diri ini berdampak dominan terhadap kinerja karyawan PT. Selain itu, faktor usia juga dapat mempengaruhi meskipun rata-rata responden memilih aktualisasi diri sebagai faktor yang dominan, karena usia responden masih dalam usia produktif sehingga ingin lebih meningkatkan keterampilannya. Permasalahan pendidikan yang masih S1 dan rata-rata masih berstatus lajang membuat pegawai sangat memilih kebutuhan aktualisasi diri sebagai hal yang penting untuk meningkatkan kinerja dibandingkan dengan faktor gaji, karena pengalaman dan pengetahuan responden tidak terlalu matang atau besar. Oleh karena itu, kami sangat berharap Anda dapat menjawab pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat dan pandangan Anda yang sebenarnya.
Lengkapilah jawaban berikut ini menurut pendapat anda dengan memberi tanda silang (X) pada kolom yang sesuai. Para karyawan selalu dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan. Para karyawan selalu dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Correlations
Regression
Scale: ALL VARIABLES
The case statistics used are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.