• Tidak ada hasil yang ditemukan

SCREENING EPIDEMIOLOGY

N/A
N/A
chloe parker

Academic year: 2023

Membagikan "SCREENING EPIDEMIOLOGY"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

SCREENING EPIDEMIOLOGY

ARIF RACHMAN

UNIVERSITAS ARS BANDUNG 2022

(2)

?

o Dua hal yang dapat dilakukan dalam diagnosis dini :

▪ Mengetahui penyakit sedini mungkin sewaktu timbul gejala klinis.

▪ Mengetahui penyakit sebelum gejala klinis mulai tampak

o Saat ini penegakan diagnosis penyakit terutama setelah individu yang secara pribadi untuk mencari pengobatan.

o sebagian kecil kasus yang diobati di diagnosa dalam stadium asimptomatik.

o Hal ini disebabkan masih kurangnya program surveilans o Mengakibatkan angka penyakit menahun meningkat.

.

DASAR

Pendekatan penyakit pada masyarakat

(3)

? o Deteksi tanda dan gejala dini

o Penemuan kasus sebelum menimbulkan gejala

.

DASAR

Cara Deteksi Penyakit

(4)

? o Menurut US Commiission on Chronic Illness (1951)

”Identifikasi dugaan penyakit yang tidak diketahui atau kelainan dengan penerapan tes (uji),

pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat diterapkan secara cepat.”

DASAR

Definisi skrining

(5)

?

o Penemuan penyakit secara aktif pada orang-orang yang tanpa gejala dan nampaknya sehat

DASAR

Screening

(6)

?

o Screening/Penyaringan adalah suatu identifikasi penyakit yang secara klinis belum jelas. Usaha ini dapat dilakukan dengan pemeriksaan tertentu atau prosedur tertentu yang secara tepat dapat membedakan orang yang terlihat sehat tetapi mempunyai kemungkinan sakit dan orang yang

betul-betul sehat.

o Pemeriksaan yang hasil tesnya positif ada kemungkinan orang tersebut betul-betul sakit atau tidak sakit, hal ini disebut positif semu (false positif).

o Screening/Penyaringan merupakan salah satu survey epidemiologi untuk menentukan frekuensi penyakit.

DASAR

Pengertian Screening

(7)

? o Skrining adalah deteksi dini dari:

- suatu penyakit,

- prekursor dari suatu penyakit,

- kerentanan terhadap suatu penyakit pada individu yang tidak/belum menunjukkan tanda atau gejala dari penyakit tersebut.

DASAR

Pengertian Screening

(8)

?

DASAR

Pengertian Screening

(9)

? o Memisahkan secara jelas orang sehat yang mungkin mempunyai penyakit dari pada orang- orang sehat yang mungkin tidak mempunyai penyakit

o Tidak ditujukan untuk menjadi diagnostik. Orang dengan tes positif atau temuan dicurigai harus

dirujuk ke dokternya untuk diagnosis dan perlakuan pengobatan

DASAR

Uji Screening

(10)

?

o Hanya merupakan pemeriksaan awal, responden yang positif memerlukan pemeriksaan diagnostik kedua

o Inisiatifnya lebih baik dimulai oleh peneliti atau orang atau lembaga penyedia pelayanan dari keluhan-

keluhan pasien

o Umumnya peduli dengan penyakit kronik dan

bertujuan mendeteksi penyakit yang belum dalam pengobatan medik

DASAR

Uji Screening

(11)

? o Untuk Penelitian Epidemiology/Surveilens :

▪ Menghitung Insidens, Prevalensi distribusi & trend o Protection of the public’s health misal :

▪ deteksi tb aktif pengobatan

o Prescriptive Screening sebagai landasan petunjuk / anjuran terhadap individu misal :

▪ tes tuberkulin + ➔ dianjurkan profilaksis INH

DASAR

Tujuan Screening

(12)

? o cara untuk mengidentifikasi penyakit yang belum tampak melalui suatu tes atau pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat

dengan cepat memisahkan antara orang yang mungkin

menderita penyakit dengan orang yang mungkin tidak menderita

o tidak dimaksudkan untuk mendiagnosis sehingga pada hasil screening yang positif harus dilakukan pemeriksaan yang lebih sensitif untuk menentukan apakah yang bersangkutan memang sakit atau tidak kemudian bagi yang diagnosisnya positif

dilakukan pengobatan intensif agar tidak membahayakan bagi dirinya maupun lingkungannya , khususnya bagipenyakit

penyakit menular

DASAR

Batasan Screening

(13)

? o Penyakit yang akan discreening merupakan masalah kesehatan pada masyarakat yang sangat penting.

(morbiditas & mortalitas )

o Prevalensi penyakit cukup tinggi

o Fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan harus ada pada Dx dan pengobatan yang efektif untuk kasus yang positif

DASAR

Syarat Screening

(14)

?

o Harus ada cara pengobatan untuk penderita yang ditemukan melalui penyaringan.

o Harus diketahui stadium simptomatik dini dan masa laten o Pemeriksaan yang dilakukan tidak berbahaya dan dapat

diterima oleh masyarakat.

o Sebaiknya diketahui tentang riwayat alamiah suatu penyakit

o Harus ada cara pemeriksaan yang tepat dan harus ada cara skrining yang cocok (sederhana, murah & aman) o Biaya penemuan kasus dapat ekonomis

DASAR

Syarat Screening

(15)

? o Uji skrining, diterapkan pada penduduk yang dipilih (berisiko). Jika hasil negatif maka akan disisihkan.

o Pada kelompok dengan hasil uji positif akan dilakukan tes diagnostik, yang hasil diagnosanya dinyatakan

tidak sakit akan disisihkan.

o Pada yang terdiagnosa sakit, akan diberi pengobatan.

DASAR

Langkah Screening

(16)

?

o Yang diketahui dari gambaran spektrum penyakit hanya merupakan sebagian kecil saja, sehingga dapat diumpamakan sebagai puncak gunung es sedangkan sebagian besar tersamar;

o Diagnosis dini dan pengobatan secara tuntas memudahkan kesembuhan;

o Biasanya penderita datang mencari pengobatan setelah timbul gejala atau penyakit telah berada dalam stadium lanjut hingga pengobatan menjadi sulit atau penyakit menjadi kronis atau bahkan tidak dapat disembuhkan lagi;

o Penderita tanpa gejala mempunyai potensi untuk menularkan penyakit.

DASAR

Dasar Pemikiran Screening

(17)

? o Pertanyaan/Kuesioner:

o Pemeriksaan Fisik:

❑ misal: pemeriksaan tekanan darah

o Pemeriksaan Laboratorium:

❑ misal: pemeriksaan gula darah, HPV

o X-ray, termasuk diagnostic imaging:

❑ misal: mammografi

DASAR

Test Skrining dapat dilakukan dengan:

(18)

? o Test Skrining seringkali dapat dipergunakan sebagai test diagnosa

o Diagnosa: menyangkut konfirmasi mengenai ada atau tidaknya suatu penyakit pada individu yang dicurigai atau ‘at risk’ menderita suatu

penyakit

Contoh: pemeriksaan gula darah, skrining utk org sehat, tetapi diagnostik utk penderita DM

DASAR

Diagnosa vs Skrining

(19)

?

DASAR

Proses Pelaksanaan Screening

(20)

?

DASAR

Tahap-tahap Riwayat alamiah penyakit

(21)

?

DASAR

Riwayat Penyakit

o NATURAL HISTORY OF DISEASE

PERIOD OF PREPATHOGENESE

PERIOD OF PATHOGENESE o LEVEL OF PREVENTION

❑ PRIMARY PREVENTION

❑ SECONDARY PREVENTION

❑ TERTIARY PREVENTION

(22)

?

DASAR

Kategori dari Pencegahan Penyakit

o Pencegahan Primer:

❑ pencegahan sebelum suatu penyakit dapat terjadi

o Pencegahan Sekunder:

❑ deteksi dini suatu penyakit sewaktu penyakit tersebut masih dapat disembuhkan. Skrining adalah tindakan utama pada pencegahan sekunder

o Pencegahan Tersier:

❑ membatasi sekuele dari suatu penyakit

(23)

?

DASAR

JENIS PENYAKIT YANG TEPAT UNTUK SREENING

o MERUPAKAN PENYAKIT YG SERIUS

o PENGOBATAN SBLM GEJALA MUNCUL HARUS LEBIH UNTUNG DIBANDINGKAN DENGAN

SETELAH GEJALA MUNCUL .

o PREVALENS PENYAKIT PRE KLINIK HARUS TINGGI

PADA POPULASI YANG DISKRINING

(24)

?

DASAR

Pengobatan fase preklinik

o Pengobatan pada DPCP lebih baik sebelum gejala muncul

❑ DPCP = detectable preclinical phase (Fase preklinik yang dapat dideteksi)

❑ Contoh:

▪ kanker serviks dpcp panjang, 10 tahun. Uji (tes) Papanicoulaou smear (Pap smear) akan efektif

▪ kanker paru , dpcp pendek, maka skrining

tidak efektif

(25)

?

DASAR

Prevalens dpcp tinggi pada populasi

o biaya program skrining, diarahkan pada kasus terdeteksi

o skrining terbatas

➢ deteksi kanker payudara untuk wanita yang punya riwayat keluarga

➢ kanker kandung kemih pada pekerja yang terpapar

(26)

?

o Mass screening: penyaringan dilakukan pada seluruh penduduk

o Selectif screening: Penyaringan dilakukan terhadap kelompok penduduk tertentu

o Single disease screening; penyaringan ditunjukan

pada suatu jenis penyakit (misalnya penyaringan untuk mengetahui penyakit tbc)

o Multiphase screening; penyaringan untuk kemungkinan adanya beberapa penyakit pada individu, misalnya

penyaringan kesehatan pada pegawai sebelum bekerja.

DASAR

Macam-Macam Screening

(27)

? o Identifikasi nilai normal

o Validity suatu alat tes scrining o Keterandalan reliability

DASAR

Konsep dasar dalam Screening

(28)

? o Pengertian normal biasanya dipakai untuk menentukan karakteristik populasi tertentu, misalnya kadar rata-rata hemoglobin. Nilai rata-rata tersebut dapat diperkirakan batas yang dianggap normal

DASAR

Identifikasi nilai normal

(29)

?

o Tes skrining yang baik :

Valid, Akurat, Reprodusibel, Sensitif & Spesifik o Validitas tes skrining

Kemampuan tes untuk memberikan indikasi pendahuluan mengenai siapa yang menderita penyakit (yg sedang dicari) dan yang tidak o Komponen Validitas :

▪ Sensitivitas : kemampuan menemukan yg menderita penyakit

▪ Spesifisitas : kemampuan menemukan yang tidak menderita penyakit o Screening test valid : Sangat sensitif dan sangat spesifik

DASAR

METODE EPIDEMIOLOGI UNTUK MENILAI SCREENING

(30)

? o o Validitas Reliabilitas o Yield

DASAR

ASPEK EPIDEMIOLOGI SCREENING TEST

(31)

?

DASAR

ASPEK EPIDEMIOLOGI SCREENING TEST

(32)

?

DASAR

Ilustrasi perbedaan antara presisi dan akurasi

(33)

?

DASAR

Perbedaan antara Validitas dan Reliabilitas

(34)

? o Kemampuan dari suatu pemeriksaan untuk menentukan individu mana yang

mempunyai penyakit (tidak normal) dan individu yang mana tidak mempunyai penyakit (normal).

o Ada 2 hal ; sensitifity dan spesifity DASAR

Validity suatu alat tes screening

(35)

?

o Penilaian hasil screening dengan menghitung sensitivitas dan spesivisitas menggunakan perhitungan di atas mempunyai beberapa kelemahan

sebagai berikut:

✓ Tidak semua hasil pemeriksaan dapat dinyatakan dengan tegas “ya”

atau ”tidak”

✓ Perhitungan ini tidak sesuai dengan kenyataan karena perhitungan

sensitivitas dan spesivisitas setelah penyakit diketahui atau didiagnosis, sedangkan tujuan screening adalah mendeteksi penyakit yang belum tampak dan bukan untuk menguji kemampuan alat tes yang digunakan.

DASAR

Validitas

(36)

?

DASAR

Sensitivity and Specificity

(37)

?

o Kemampuan suatu pemeriksaan untuk

mengidentifikasi secara benar orang yang mendapat penyakit.

DASAR Sensitifity

True positif

sensitifitas = ---

True positif + false negatif

(38)

?

o Kemampuan dari suatu pemeriksaan untuk mengidentifikasi secara benar orang-orang yang tidak mempunyai penyakit.

DASAR Spesifitas

True negatif

spesifitas = ---

True negatif + false positif

(39)

?

o TP atau True postive adalah orang yang sakit dan hasil tesnya dinyatakan positif oleh tes diagnostik

o FP atau False positive adalah orang yang sehat/ tidak sakit tapi hasil tesnya dinyatakan positif oleh tes diagnostik

o TN atau True Negative adalah orang yang sehat / tidak sakit dan hasilnya tesnya dinyatakan negatif oleh tes diagnostik

o FN atau False Negative adalah orang sakit tapi hasil tesnya dinyatakan negative oleh tes diagnostik

DASAR

Validitas

(40)

?

DASAR

Value of a Test (Validitas uji diagnosa)

Diseases Non-Diseases Total

Positive a

True positive

b

False Positive

Ttest Positive (a+b)

Negative c

False Negatif

d

True Negatif

Ttest Negative (c+d)

Tdiseases (a+c)

Tnon-diseases (b+d)

Total (a+b+c+d)

Diagnosa

Test

Results

(41)

?

DASAR

Value of a Test (Validitas uji diagnosa)

Sensitivitas : Probabilitas hasil uji positif pada orang-orang yang sakit.

Spesifisitas : Probabilitas hasil uji negatif pada orang-orang yang tidak sakit.

Hubungan Sensitivitas dengan spesifisitas

SensitivitasSpesifisitas dan sebaliknya

a (a+c)

d

(b+d)

(42)

?

DASAR

Validitas

(43)

?

o Selain nilai kecermatan positif dan nilai kecermatan negatif , dapat dihitung komplemennya yaitu false positif dan false negatif

o False positif rate ialah jumlah hasil tes positif semu dibagi dengan jumlah seluruh hasil tes positif

atau 1 - y

o False negatif rate ialah jumlah hasil tes negative semu dibagi dengan jumlah seluruh hasil tes negatif .

atau 1 - z

DASAR

Validitas

a (a+b)

c (c+d)

(44)

?

DASAR

Validitas

(45)

?

DASAR

Validitas

(46)

?

DASAR

Validitas

(47)

?

DASAR

Validitas

(48)

?

DASAR

Accuracy

(49)

?

o KEMAMPUAN TEST ATAU PENGUKURAN UNTUK

MENGHASILKAN NILAI YANG SAMA PADA INDIVIDU DAN KONDISI YANG SAMA

DASAR

Reliabilitas tes skrining

(50)

?

o Hasil konsisten jika dilakukan lebih 1 kali pada individu yang sama pada situasi yang berbeda, waktu berbeda (pengamat sama), pengamat berbeda atau tes serupa.

Reliabilitas Dipengaruhi :

1. Variasi pada Metode Pemeriksaan tergantung stabilitas instrumen alat harus dibakukan, dapat ditimbulkan oleh:

• Stabilitas reagen dan

• Stabilitas alat ukur yang digunakan.

• Stabilitas reagen dan alat ukur sangat penting karena makin stabil reagen dan alat ukur, makin konsisten hasil pemeriksaan. Oleh karena itu, sebelum digunakan hendaknya kedua hal tersebut ditera atau diuji ulang ketepatannya

DASAR

Reliabilitas tes skrining

(51)

?

Reliabilitas Dipengaruhi :

2. Variasi didalam subyek / individu (biologis)

misal : hasil pengukuran suhu tubuh pagi berbeda dengan siang dan malam hari. atau:

• Lelah,

• Kurang tidur,

• Marah,

• Sedih,

• Gembira,

• Penyakit yang berat, dan

• Penyakit dalam masa tunas.

• Umumnya, variasi ini sulit diukur terutama faktor psikis

DASAR

Reliabilitas tes skrining

(52)

?

Reliabilitas Dipengaruhi : 3. Variasi interobserver

misal : 2 radiologis mempunyai interpretasi yang berbeda thd sebuah hasil rontgen & motivasi tinggi, misalnya:

▪ Variasi interna, merupakan variasi yang terjadi pada hasil pemeriksaan yang dilakukan berulang ulang oleh orang yang sama;

▪ Variasi eksterna ialah yang terjadi bila satu sediaan dilakukan pemeriksaan oleh beberapa orang.

DASAR

Reliabilitas tes skrining

(53)

? o Upaya untuk mengurangi berbagai variasi di atas dapat dilakukan dengan mengadakan

▪ Standarisasi reagen dan alat ukur,

▪ Latihan intensif pemeriksa,

▪ Penentuan kriteria yang jelas,

▪ Penerangan kepada orang yang diperiksa,

▪ Pemeriksaan dilakukan dengan cepat.

DASAR

Reliability

(54)

?

o Pemeriksaan yang memberi hasil konsistensi jika pemeriksaan ini dilakukan lebih dari satu kali pada individu yang sama dengan kondisi yang sama.

o Ada 2 hal yang mempengaruhi konsistensi hasil:

❑ variasi terjadi pada metode pemeriksaan dan variasi didalam subjek sendiri (variasi biologis dari individu)

• variasi pada metode pemeriksaan

• variasi didalam subjek

❑ Variasi pada peneliti; Pada penelitian bisa saja terjadi perbedaan dalam membaca hasil tes pada waktu yang berbeda. Misalnya seorang radiolog dapat saja mempunyai interpretasi berbeda mengenai suatu hasil rongthen.

DASAR

Keterandalan reliability

(55)

? o INTER OBSERVER BIAS : Bias Yang Terjadi Akibat 2 (Dua) Observer Menginterpretasi Satu Hasil Test Dan Memberi

Interpretasi Yang Berbeda

o INTRA OBSERVER BIAS : Bias Yang Terjadi Dikarenakan 1 (Satu ) Observer Menginterpretasi Berbeda Terhadap Satu Hasil Test Dalam Waktu Yang Berbeda

DASAR

Observer Bias

(56)

? o Percent Agreement o KAPPA

DASAR

Estimation Observer Variation

(57)

?

DASAR

Estimation Observer Variation

(58)

?

DASAR

Estimation Observer Variation

(59)

?

DASAR

Penilaian Reliabilitas

(60)

?

DASAR

PREDICTIVE VALUE DEPEND ON

1. PREVALENCE OF A DISEASE

2. SPECEFICITY OF A SCREENING TEST

(61)

?

Skrining Bertahap (two-stage screening):

o Skrining tahap I: lebih murah, tidak terlalu invasif, atau tidak terlalu mengganggu.

o Hanya mereka yang positif thd. test skrining tahap I akan mendapat test skrining tahap II.

o Skrining tahap II diharapkan dapat mengurangi positif palsu (false positive).

o Contoh:

❑ Diabetes: test I gula darah, test II glucose tolerance test (GTT)

❑ HIV: test I Elissa, test II Western blot

DASAR

Use of Multiple Screening Tests

(62)

?

DASAR

Use of Multiple Screening Tests

(63)

? o Positif, bila individu memberi hasil positif untuk test yang manapun (salah satu

maupun kedua test skrining).

o Mis: screening Ca mammae dengan

pemeriksaan fisik (PF) dan mammografi.

Sudah disebut positif bila PF saja (+), atau mammo saja (+).

DASAR

Screening Paralel

(64)

?

o bila dua tes atau lebih dilakukan secara bersamaan tanpa memperhatikan hasil tes sebelumnya . Cara ini digunakan untuk meningkatkan sensitivitas o Untuk menaksir prevalensi penyakit di masyarakat dengan sensitivitas dan

spesivisitas dapat digunakan rumus yang dikembangkan oleh Rogan seperti berikut

o n = perkiraan prevalensi penyakit

o Pd = Prevalensi yang dideteksi pada waktu uji tapis o f = Spesivisitas

o s = Sensitivitas

DASAR

Tes Kombinasi

Pd +f-1 s+f-1 n =

(65)

? o Sensitivitas dan Spesifisitas adalah parameter yang digunakan untuk melakukan skrining atau tidak.

Kedua parameter ini tidak dipengaruhi oleh prevalens.

o Predictive values dihitung setelah test dilakukan, dan digunakan utk menilai hasil test skrining. Parameter ini dipengaruhi oleh Sensitivitas, Spesifisitas, dan Prevalens dari penyakit.

DASAR

Tes Kombinasi

(66)

? o Penyakit harus ada di populasi yang akan di- screening

o Penyakit yang merupakan masalah:

morbiditas dan/atau mortalitasnya tinggi di masyarakat

o Deteksi dini dan intervensi harus dapat memperbaiki outcome

DASAR

Kriteria Penyakit yang sesuai utk dilakukan Screening

(67)

?

o True Positive: labeling effect.

▪ Org yg mempunyai hasil positif akan dikategorikan sebagai sakit

o False Positive:

• Pengeluaran uang yg tidak perlu

• Kemungkinan ‘harm’ dari test konfirmasi

• Anxiety

• Takut untuk menjalani test di masa y.a.d

DASAR

Risiko Screening

(68)

? o Survival tidak dapat dipakai untuk mengevaluasi screening karena adanya lead time bias dan

length bias.

o Efektifitas test skrining dapat dinilai dari mortality rate populasi yg di-screen dibandingkan dengan mortalitas populasi yang tidak di-screen.

DASAR

Risiko Screening

(69)

? o Reliability o Feasibility o Validity

o Performance o Effectiveness

DASAR

Evaluasi Program Screening

(70)

? o Sensitifitas dan Spesifisitas Validitas:

o Performance:

▪ Positive Predictive Value (probabilitas utk sakit diantara yang test positive)

▪ Negative Predictive Value (probabilitas utk tidak sakit diantara yang test negative)

DASAR

Screening

(71)

? o Feasibility:

▪ Acceptability

✓ Cepat

✓ Mudah

✓ Aman

▪ Cost effectiveness:

✓ Skrining

✓ Diagnosis

✓ Follow-up

✓ Intervensi

DASAR

Screening

(72)

? o Perbandingan 2 pemeriksaan harus menggunakan gold standard.

o Kalau belum memiliki gold standard biasanya menggunakan pemeriksaan yang paling baik sebagai standar, kalau tidak ada juga berarti melakukan trial error

o Kalau sudah ada teori dan tes cocok dengan teori, sementara tes tsb dapat digunakan

DASAR

Screening

(73)

? o jumlah penyakit yang terdiagnosis dan diobati

sebagai hasil dari Screening. Hasil ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

❑ Sensitivitas alat Screening

❑ Prevalensi penyakit yang tidak tampak

❑ Screening yang dilakukan sebelumnya

❑ Kesadaran masyarakat

DASAR

Yield

(74)

? o Sebagai dasar yang digunakan dalam perhitungan sensitivitas dan spesivisitas ialah:

▪ Distribusi normal

▪ Persentil

DASAR

Dasar PerhitunganYield

(75)

?

o Distribusi normal merupakan distribusi teoretis yang dihasilkan dari data kontinum dan merupakan suatu alat yang penting dalam statistika

inferensial dan digunakan untuk menguji hipotesis .

o Dari distribusi normal dihasilkan suatu kurva unimodal yang simetris dan berbentuk lonceng . Luas seluruh area kurva distribusi normal sama dengan 100% dengan penyimpangan ke kanan dan ke kiri dari rata rata satu deviasi standar sama dengan 68% luas seluruh kurva , 2 deviasi

standar sama dengan 95% luas kurva , dan 3 deviasi standar sama dengan 99% luas area.

o Sebagai dasar untuk menentukan normalitas adalah 95% dari seluruh area luas kurva distribusi normal atau simpangan ke kanan dan ke kiri 2 deviasi standar dari rata rata. Kurva distribusi normal dapat dilihat pada grafik di bawah ini

DASAR

Dasar PerhitunganYield

(76)

?

DASAR

Grafik Distribusi Normal

(77)

?

o Hasil pemeriksaan biokimia sering tidak berdistribusi normal hingga ketentuan yang berlaku pada disttribusi normal tidak dapat dipergunakan.

o Tidak semua hasil pemeriksaan berupa data kontinu.

o Penggunaan 2 SD atau 95% dari luas kurva sebagai batas normal tidak mempunyai dasar ilmiah.

o Penentuan batas normal dinyatakan dengan tegas. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan karena perubahan dari normal dan tidak normal terjadi secara berangsur angsur.

o Contoh: Risiko timbulnya penyakit pada batas atas dan batas bawah normal akan berbeda . Misalnya , pada kolesterol serum yang normal terletak antara 150 mg% dan 200 mg% akan terjadi perbedaan risiko timbulnya penyakit jantung coroner pada orang dengan kadar kolesterol 200 mg% mempunyai risiko yang lebih besar dibandingkan orang dengan kadar kolesterol 150 mg%

DASAR

Kelemahan Distribusi Normal

(78)

?

o Menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan kurva distribusi normal.

o Penentuan sensitivitas dan spesivisitas dengan persentil dapat dispesifikasikan menurut golongan umur dan jenis kelamin karena dengan nilai biokimia yang sama dengan persentil yang sama dapat terjadi pada golongan umur dan jenis kelamin yang berbeda.

Misalnya, kadar kolesterol darah 300 mg% dan persentil 1% dapat terjadi pada wanita berumur 60 tahun dan pria 38 tahun.

o Dengan persentil tidak dibutuhkan asumsi normalitas distribusi hasil tes.

o Sehat dan sakit ditentukan dengan gradasi yang kontinyu.

DASAR

Persentil

(79)

?

DASAR

Penentuan Batas Normal

(80)

?

o Bila kadar glukosa darah 110 mg% ditentukan sebagai batas normal maka semua orang normal menghasilkan tes yang negatif. Ini menunjukkan bahwa spesivisitas yang rendah, tetapi sebagian penderita diabetes melitus juga menunjukkan tes yang negatif (negatif semu) dan ini berarti bahwa tes tersebut mempunyai sensitivitas yang tinggi

Kesimpulan : Tes screening yang digunakan mempunyai

Sensitivitas yang rendah dan,

Spesivisitas yang tinggi.

o Bila kadar glukosa darah 100 mg% ditentukan sebagai batas normal maka semua penderita akan menghasilkan tes yang positif yang berarti tes uji tapis ini mempunyai sensitivitas yang tinggi, tetapi dengan batas normal tersebut terdapat sebagian orang normal dengan hasil tes yang positif semu (positif semu).

Kesimpulan : Tes screening yang digunakan mempunyai

Sensitivitas yang tinggi dan

Spesivisitas yang rendah

DASAR

Penjelasan

(81)

Thank you

ar604299@gmail.com

(82)

?

DASAR

TUGAS PERORANGAN

1. Buat artikel perorangan dengan ketentuan sebagai berikut:

Ukuran halaman A4, Huruf Time new roman 12, spasi 1,5.

Margin: Top 3 cm, Left 3 cm, Right 2,5 cm, bottom 2,5 cm.

Berupa systematic review

Referensi sebanyak minimal 21

Dikumpulkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa inggris

Jumlah halaman: 8-10 halaman (Pendahuluan, Metode, Diskusi, Kesimpulan)

2. Topik artikel (judul Bebas sesuai topik):

Penerapan Epidemiologi dalam Manajemen Rumah Sakit (sesuai dengan bidang Saudara)

3. Artikel dikumpulkan tgl 12 November 2022 paling lambat jam 00.00 kemudian kirim ke email ar604299@gmail.com

Gambar

Ilustrasi perbedaan antara presisi dan akurasi
Grafik Distribusi Normal

Referensi

Dokumen terkait

Masalah utama dalam diagnosis dan tata laksana MTB, antara lain, patogenesis penyakit yang kurang dipahami, belum tersedia tes diagnostik yang cepat, sensitif, praktis dan terjangkau