• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT ISLAM DAN ALIRAN ALIRAN DALAM FILSAFAT ISLAM pdf

N/A
N/A
Rasyid Eln.

Academic year: 2024

Membagikan "SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT ISLAM DAN ALIRAN ALIRAN DALAM FILSAFAT ISLAM pdf"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT ISLAM DAN ALIRAN ALIRAN DALAM FILSAFAT ISLAM

Dosen Pengampu : NESYA MU’ASYARA M.ag

Disusun Oleh :

Raben Anggara Dewandika 2231070026

PROGRAM STUDI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2022/2023

(2)

SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT ISLAM DAN ALIRAN ALIRAN DALAM FILSAFA ISLAM

OLEH : Raben Anggara Dewandika Email : rabenanggaraa34@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan tinjauan komprehensif mengenai sejarah lahirnya Filsafat Islam dan perkembangan aliran-aliran dalam Filsafat Islam. Filsafat Islam merujuk pada pengembangan pemikiran filsafat yang berakar dalam tradisi Islam, yang muncul pada abad ke-8 dan terus berkembang hingga saat ini.

Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan sejarah yang melibatkan analisis literatur dan sumber-sumber primer dalam mempelajari perkembangan filsafat Islam dari masa awal hingga zaman modern. Penelitian ini juga memeriksa perbedaan dan persamaan antara aliran-aliran utama dalam Filsafat Islam, seperti Mu'tazilah, Asy'ariyah, dan Maturidiyah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Filsafat Islam muncul sebagai respons terhadap tantangan intelektual yang dihadapi oleh umat Muslim pada masa itu, terutama dalam konteks dialog dengan budaya dan pemikiran Yunani klasik. Pemikiran para filsuf Muslim seperti Al-Kindi, Al- Farabi, dan Ibnu Sina, membantu memperkenalkan konsep-konsep filsafat Yunani ke dalam tradisi Islam dan mengembangkan pemahaman filosofis tentang alam semesta, Tuhan, dan manusia.

Selama perkembangannya, Filsafat Islam mengalami perpecahan menjadi berbagai aliran yang berbeda. Mu'tazilah, misalnya, menekankan penggunaan akal dan logika dalam memahami agama, sementara Asy'ariyah dan Maturidiyah lebih menekankan pada keimanan dan keyakinan tanpa terlalu banyak menggunakan argumen rasional.

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami sejarah dan perkembangan Filsafat Islam serta keragaman aliran-aliran di dalamnya. Studi ini juga memberikan landasan yang kuat untuk pemahaman lebih mendalam tentang peran Filsafat Islam dalam membentuk pemikiran dan budaya intelektual di dunia Muslim.

(3)

PENDAHULUAN

Islam, sebagai agama yang didirikan oleh Nabi Muhammad pada abad ke-7 Masehi, memiliki sejarah yang kaya dan panjang. Selain itu, agama ini juga mengembangkan berbagai aliran filsafat yang memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan intelektual dalam tradisi Islam. Jurnal ini bertujuan untuk menyelidiki dan menganalisis sejarah dan aliran filsafat Islam, memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pemikiran dan konsep-konsep filosofis mempengaruhi pemahaman agama dan pemikiran umat Muslim.

Pendahuluan ini memberikan dasar yang kokoh untuk memahami signifikansi pentingnya mempelajari sejarah dan aliran filsafat Islam. Dalam konteks sejarah, sejak awal mula Islam, umat Muslim telah mengalami perubahan dan transformasi yang signifikan dalam hal politik, sosial, dan budaya. Kekayaan sejarah Islam meliputi masa keemasan khalifah, ekspansi kekuasaan politik dan keilmuan, perdagangan, serta interaksi dengan peradaban lain seperti Yunani Kuno, Persia, dan India. Mempelajari sejarah Islam memberikan wawasan tentang akar budaya dan intelektual agama ini serta hubungannya dengan dunia yang lebih luas.

Selain itu, jurnal ini juga membahas aliran filsafat yang muncul dalam tradisi Islam. Aliran filsafat seperti falsafah Aristotelian, Neoplatonisme, dan Kalam (teologi rasional) memiliki pengaruh yang signifikan dalam mengembangkan gagasan-gagasan filosofis yang terkait dengan Islam. Pemikir Muslim terkemuka seperti Al-Farabi, Ibn Sina, dan Al-Ghazali telah berkontribusi dalam merumuskan argumen-argumen filosofis tentang sifat Tuhan, relasi antara akal dan wahyu, serta hubungan antara agama dan filsafat. Memahami aliran-aliran filsafat Islam memberikan perspektif yang penting dalam menginterpretasikan ajaran agama Islam dan memahami kompleksitas pemikiran dalam tradisi ini.

Dalam jurnal ini, kami akan menyajikan penelitian yang melibatkan analisis mendalam tentang sejarah dan aliran filsafat Islam.

(4)

PEMBAHASAN

Lahirnya filsafat Islam merupakan hasil dari perpaduan antara tradisi filsafat Yunani kuno dengan ajaran-ajaran Islam. Filsafat Islam berkembang pada abad ke-8 hingga ke-14 Masehi, dan mencapai puncak perkembangannya pada masa kejayaan peradaban Islam di Timur Tengah dan Spanyol Moor.

Awal mula perkembangan filsafat Islam dapat ditelusuri kembali ke masa khalifah kedua, yaitu Khalifah Umar bin Khattab (634-644 M). Pada masa itu, Islam mulai mengalami ekspansi wilayah yang signifikan, dan dengan itu terjadi pertemuan antara pemikiran Yunani dan pemikiran Islam. Ketika pasukan Muslim menaklukkan wilayah-wilayah yang dulunya dikuasai oleh Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Sasaniyah, mereka berinteraksi dengan sarjana- sarjana Yunani dan mengakses karya-karya filsafat klasik yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.

Salah satu tokoh awal dalam pengembangan filsafat Islam adalah Al-Kindi (801-873 M), yang dikenal sebagai "Filosof Arab Pertama". Dia menerjemahkan karya-karya Aristoteles dan Plato ke dalam bahasa Arab, dan mengembangkan pemikiran-pemikiran asli dalam bidang filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan lainnya.

Puncak perkembangan filsafat Islam terjadi pada zaman kejayaan peradaban Islam di Andalusia (Spanyol Moor) dan dunia Muslim Timur Tengah, terutama pada abad ke-9 hingga ke-12 Masehi. Pada masa itu, banyak pemikir terkenal seperti Al-Farabi, Ibnu Sina (Avicenna), dan Ibnu Rusyd (Averroes) muncul. Mereka memadukan tradisi filsafat Yunani dengan ajaran-ajaran Islam, mengembangkan teori-teori tentang pengetahuan, etika, politik, dan teologi.

Pemikiran-pemikiran mereka mempengaruhi perkembangan filsafat di dunia Barat melalui terjemahan karya-karya mereka ke dalam bahasa Latin pada Abad Pertengahan. Pemikiran- pemikiran ini memainkan peran penting dalam perkembangan Renaissance dan ilmu pengetahuan modern di Eropa.

(5)

Secara umum, filsafat Islam berusaha untuk memadukan akal (reason) dan wahyu (revelation) dalam merumuskan pemahaman tentang kebenaran dan hakikat dunia. Filsafat Islam juga memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah, serta membuka jalan bagi perkembangan filsafat di dunia Barat.

Sejarah filsafat Islam mencakup perkembangan pemikiran dan kontribusi intelektual yang dibuat oleh para sarjana Muslim dalam rentang waktu yang luas. Filsafat Islam dimulai sejak awal abad ke-8 Masehi dan berlanjut hingga masa modern. Di bawah ini adalah beberapa periode penting dalam sejarah filsafat Islam:

Zaman Klasik (abad ke-8 hingga ke-10 Masehi): Pada periode ini, filsafat Islam berkembang pesat di bawah pengaruh pemikiran Yunani klasik, terutama Aristoteles dan Plato. Para sarjana Muslim seperti Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibnu Sina (Avicenna) menerjemahkan dan menginterpretasikan karya-karya filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab, serta mencoba memadukan ajaran-ajaran filsafat Yunani dengan ajaran Islam.

Zaman Pertengahan (abad ke-11 hingga ke-14 Masehi): Periode ini ditandai dengan perkembangan skolastik Islam di berbagai pusat intelektual seperti Persia, Irak, dan Spanyol Islam. Tokoh-tokoh penting pada masa ini adalah Al-Ghazali, yang mengkritik pengaruh filsafat Yunani dalam Islam dan memperkuat posisi teologi, serta Ibnu Rusyd (Averroes), yang mengadopsi dan mengembangkan filsafat Aristoteles.

Zaman Renaisans Islam (abad ke-15 hingga ke-19 Masehi): Pada periode ini, terjadi keterlibatan yang lebih luas dalam filsafat dan ilmu pengetahuan. Beberapa tokoh penting pada masa ini adalah Ibnu Khaldun, seorang sejarawan dan filsuf sosial yang terkenal, dan Mulla Sadra, seorang filsuf dan mistikus yang memadukan ajaran-ajaran filsafat dengan mistisisme Islam.

Zaman Modern (abad ke-19 hingga ke-20 Masehi): Pada masa ini, terjadi interaksi yang intens antara pemikiran Barat dan filsafat Islam. Beberapa tokoh terkenal adalah Muhammad Iqbal,

(6)

seorang filsuf dan penyair yang memadukan pemikiran Barat dengan tradisi Islam, dan Muhammad Abduh, seorang pemikir reformis yang menekankan pentingnya interpretasi yang kontekstual terhadap ajaran Islam.

Periode-periode ini hanya mencakup beberapa tokoh dan gerakan penting dalam sejarah filsafat Islam. Selama rentang waktu yang lebih luas, terdapat banyak pemikir dan aliran yang berbeda yang telah memberikan kontribusi dalam pengembangan filsafat Islam.

Tokoh yang melahirkan filsafat islam

Ada banyak tokoh yang telah berkontribusi dalam melahirkan filsafat Islam. Berikut ini beberapa tokoh penting dalam sejarah filsafat Islam:

Al-Farabi (872-950 M): Al-Farabi merupakan seorang filsuf Muslim terkenal yang berkontribusi dalam bidang filsafat politik dan sosial. Ia mengembangkan konsep negara ideal dalam karyanya

"Al-Madina al-Fadila" (Negara yang Baik).

Ibnu Sina (980-1037 M): Ibnu Sina, yang juga dikenal sebagai Avicenna dalam tradisi Barat, adalah seorang cendekiawan Muslim yang memainkan peran penting dalam perkembangan filsafat dan ilmu kedokteran. Karya terkenalnya, "Kitab Al-Shifa" (The Book of Healing), merupakan sumbangan besar dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan alam.

Al-Ghazali (1058-1111 M): Al-Ghazali adalah seorang teolog, filsuf, dan mistikus Muslim yang memainkan peran kunci dalam menggabungkan ajaran Islam dengan filsafat Yunani. Karyanya yang terkenal, "Tahafut al-Falasifah" (Incoherence of the Philosophers), mengkritik pemikiran filsafat dan memperkuat pemahaman agama.

Ibnu Rusyd (1126-1198 M): Ibnu Rusyd, yang dikenal sebagai Averroes dalam tradisi Barat, adalah seorang cendekiawan Muslim Spanyol yang menggabungkan pemikiran filsafat Aristoteles dengan ajaran Islam. Karyanya yang paling terkenal, "Tahafut al-Tahafut"

(Incoherence of the Incoherence), merupakan tanggapan terhadap kritik Al-Ghazali terhadap filsafat.

(7)

Ibnu Taimiyah (1263-1328 M): Ibnu Taimiyah adalah seorang cendekiawan Muslim yang terkenal dengan pandangannya yang konservatif. Ia berperan dalam mengembangkan konsep- konsep teologis dan hukum Islam. Karyanya yang terkenal, "Kitab al-Iqtida'" (The Book of the Right Path), merupakan kontribusi penting dalam bidang teologi dan hukum Islam.

Jalaluddin Rumi (1207-1273 M): Rumi adalah seorang penyair, sufi, dan filsuf Persia yang telah mempengaruhi pemikiran dan spiritualitas Islam. Karya terkenalnya, "Mathnawi,"

menyampaikan pesan-pesan spiritual dan filsafat melalui puisi-puisi yang indah.

Muhammad Iqbal (1877-1938 M): Muhammad Iqbal adalah seorang filosof, penyair, dan politikus Muslim dari India yang berperan dalam pembaruan pemikiran Islam. Ia mendorong umat Islam untuk menggabungkan pemikiran Barat dengan nilai-nilai Islam dalam rangka menghadapi tantangan zaman modern.

Tentu saja, masih ada banyak tokoh lain yang berkontribusi dalam melahirkan filsafat Islam.

Daftar di atas hanya mencakup beberapa tokoh terkenal dan berpengaruh.

Aliran Aliran Dalam Filsafat Islam

Dalam filsafat Islam, terdapat beberapa aliran atau tradisi berbeda yang mengembangkan pendekatan dan pemikiran filosofis yang unik. Berikut adalah beberapa aliran utama dalam filsafat Islam:

Aliran Peripatetik (al-Mashaiuniyyah): Aliran ini didasarkan pada karya-karya Aristoteles dan filsafat Yunani lainnya. Filosof Muslim seperti Al-Farabi, Ibnu Sina (Avicenna), dan Ibnu Rusyd (Averroes) mempelajari dan mengembangkan pemikiran Aristoteles serta menggabungkannya dengan ajaran Islam.

(8)

Aliran Illuminisme (al-Ishraq): Aliran ini dikembangkan oleh filsuf Persia Suhrawardi, yang menekankan pentingnya pencerahan batin dan pemahaman intuitif. Suhrawardi berpendapat bahwa pengetahuan tidak hanya dapat dicapai melalui akal rasional, tetapi juga melalui cahaya ilahi.

Aliran Teosofi (al-Irfan): Aliran ini menekankan pentingnya pengalaman spiritual dan kesatuan dengan Tuhan. Filsuf seperti Ibnu Arabi dan Mulla Sadra mengembangkan konsep-konsep seperti wahdat al-wujud (kesatuan wujud) dan hulul (penyatuan Tuhan dengan makhluk).

Aliran Rasyidah (al-Maturidiyah): Aliran ini mewakili aliran teologi Sunni yang didasarkan pada pemikiran Abu Mansur al-Maturidi. Al-Maturidi mengembangkan ajaran-ajaran yang serupa dengan aliran teologi Ash'ari, dengan penekanan pada kepercayaan bahwa iman dan akal dapat saling berkaitan.

Aliran Ash'ariyah: Aliran ini didasarkan pada ajaran Imam Abu al-Hasan al-Ash'ari. Al-Ash'ari menekankan bahwa keyakinan harus didasarkan pada wahyu dan iman, sambil mencoba menyelaraskan pemahaman manusia dengan akal dan rasionalitas.

Aliran Perenialisme: Aliran ini menekankan kesamaan inti ajaran agama-agama besar dan keyakinan akan eksistensi hakikat universal. Filsuf seperti Rene Guenon dan Frithjof Schuon berkontribusi dalam membangun aliran ini dengan menghubungkan pemikiran Islam dengan tradisi-tradisi spiritual lainnya.

Aliran Reformis: Aliran ini muncul pada abad ke-19 dan ke-20 sebagai respons terhadap kolonialisme dan modernisasi. Pemikir seperti Muhammad Abduh, Jamal al-Din al-Afghani, dan Muhammad Iqbal menekankan perlunya reformasi dalam pemahaman Islam dan pemikiran rasional yang lebih kontekstual.

Penting untuk dicatat bahwa ini hanyalah beberapa aliran dalam filsafat Islam, dan ada variasi yang lebih luas dan kompleks dalam pemikiran filosofis dan teologi di dalam dunia Islam.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Ibn Sina. (2014). The Metaphysics of the Healing. (M. E. Marmura, Trans.). Provo, UT:

Brigham Young University Press.

Al-Farabi. (2001). Al-Farabi's Philosophy of Plato and Aristotle. (M. Mahdi, Trans.). Ithaca, NY: Cornell University Press.

Al-Ghazali. (2017). The Incoherence of the Philosophers. (M. E. Marmura, Trans.). Provo, UT:

Brigham Young University Press.

Corbin, H. (1993). History of Islamic Philosophy. (L. Sherrard & P. Sherrard, Trans.). London, UK: Kegan Paul International.

Nasr, S. H. (2006). Islamic Philosophy from Its Origin to the Present: Philosophy in the Land of Prophecy. Albany, NY: State University of New York Press.

Rahman, F. (2006). Islamic Thought and Its Place in History. Karachi, Pakistan: Islamic Book Service.

Watt, W. M. (2003). Islamic Philosophy and Theology: An Extended Survey. Edinburgh, UK:

Edinburgh University Press.

Leaman, O. (2005). An Introduction to Medieval Islamic Philosophy. Cambridge, UK:

Cambridge University Press.

Sharif, M. M. (Ed.). (2010). A History of Muslim Philosophy. Vol. 1-2. Wiesbaden, Germany:

Harrassowitz Verlag.

Griffel, F. (2009). Al-Ghazali's Philosophical Theology. Oxford, UK: Oxford University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian pemikiran tentang materialisme sejarah tidak dapat dilepaskan dari upaya mengkritisi filsafat materialisme dalam konteks sejarah perkembangan ekonomi, sehingga