Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) bekerjasama dengan Yayasan Koaksi Indonesia dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) telah mengembangkan toolkit Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GHI) untuk sektor persampahan, sektor energi dan penataan kelembagaan untuk meningkatkan pemahaman dan ketersediaan memberikan pedoman pelaksanaan bagi pemerintah daerah sehingga sistem. Sektor energi merupakan penyumbang emisi gas rumah kaca atau penghasil emisi penting dalam perhitungan penurunan emisi GRK. Sumber emisi dari sektor energi berasal dari kegiatan emisi pembakaran bahan bakar, emisi fugitif pada kegiatan produksi dan penyediaan bahan bakar, serta emisi dari transportasi dan injeksi CO2 pada kegiatan penyimpanan CO2 di formasi geologi.
Panduan ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam proses input dan data yang dibutuhkan untuk menghitung emisi GRK dari sektor energi. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan panduan ini, dan kami berharap dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang menggunakan toolkit Greenhouse Gas Inventory (IGRK) untuk sektor energi. Toolkit Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GHI) untuk sektor limbah, sektor energi dan penataan kelembagaan, dirancang untuk mendukung implementasi Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GHI) regional, terutama untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah dalam kerangka tersebut.
Pada masing-masing subsektor di bidang energi dan limbah akan dijelaskan secara lengkap mengenai dokumen-dokumen yang dapat dijadikan acuan sebagai sumber data sekunder untuk mendapatkan data primer. Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan toolkit ini, telah disusun Pedoman Penyusunan Data Kegiatan IGRK bagi pemerintah daerah di bidang energi.
DAFTAR ISTILAH
Penjelasan Singkat Prinsip Inventarisasi
Emisi hasil pembakaran bahan bakar
Oksidasi bahan bakar yang disengaja dalam suatu perangkat untuk tujuan menyediakan panas atau kerja mekanis ke suatu proses. Penggunaan bahan bakar dalam industri yang bukan untuk keperluan energi, tetapi sebagai bahan baku proses, misalnya penggunaan gas alam dalam proses produksi pupuk atau dalam proses produksi baja, atau sebagai produk, misalnya hidrokarbon sebagai pelarut, tidak termasuk dalam kategori aktivitas energi.
Emisi fugitive pada kegiatan produksi dan penyediaan bahan bakar
Perkeretaapian Angkutan lain Angkutan air Alat angkutan Bukan bahan bakar Pertambangan dan penggalian Kayu dan produk kayu Industri tekstil dan kulit Industri lainnya Kilang minyak berbahan bakar padat.
Penyusunan Data Aktivitas IGRK
Pemerintah Daerah
- Masuk ke situs web SIGN SMART
- Menu Energi
- Pengisian Lembar Kerja
- Petunjuk Umum Pengisian
- CARA PENGISIAN LEMBAR KERJA 1A1 3
Inventarisasi emisi GRK di bidang energi dilakukan dengan membuka menu Energi pada website SMART SIGN dan akan ditampilkan daftar data aktivitas yang akan dimasukkan. Provinsi : Buku Statistik Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten/Kota : Informasi dari Dinas Pertambangan atau Dinas Perindustrian. Untuk memulai proses penyusunan data kegiatan, berikut alur yang menjelaskan langkah-langkah praktis agar data kegiatan dapat diperoleh di suatu provinsi, kabupaten/kota.
Awali dengan pertanyaan untuk setiap kegiatan di bidang energi apakah kegiatan yang tercantum berlangsung di provinsi, kabupaten/kota. Apakah ada pembangkit yang dioperasikan oleh PT PLN di provinsi, kabupaten/kota Anda?
INDUSTRI PRODUSEN ENERGI)
Cara Pengisian Lembar Kerja
CARA PENGISIAN LEMBAR KERJA 1A2 (INDUSTRI MANUFAKTUR DAN KONSTRUKSI)
Jika data tidak tersedia, tulis NE (Not Estimated) atau aktivitas ada tetapi data tidak tersedia atau tulis C (Confidential) atau Secret). Sumber emisi dari kategori 1A2 meliputi pembakaran berbagai jenis bahan bakar, baik padat, cair maupun gas. Buku Statistik Gorontalo pada angka tahun 2018 hanya menampilkan indikator jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja untuk kategori industri.
Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Industri Besar dan Menengah Menurut Jenis Industri di Provinsi Gorontalo Tahun 2016 Jumlah Perusahaan dan Pengusaha Industri Besar dan Sedang Menurut Jenis Industri di Provinsi Gorontalo Tahun 2016. Kayu dan Kayu dan Gabus produk (tidak termasuk mebel) ) dan produk anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya. Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo Sumber: BPS Provinsi Gorontalo Catatan: Data tahun 2017 belum dirilis.
Karena di Propinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo tidak terdapat dokumen konsumsi bahan bakar pada industri manufaktur dan konstruksi, tulis NE (Not Estimated) atau kegiatan muncul di tabel tetapi data tidak tersedia. Untuk tahun berikutnya, minta data dari instansi terkait atau lakukan survei pada masing-masing industri manufaktur dan konstruksi di Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
CARA MENDAPATKAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN RUED
- CARA PENGISIAN LEMBAR KERJA 1A3 (TRANSPORTASI)
- CARA PENGISIAN LEMBAR KERJA 1A4 (SEKTOR LAINNYA)
- CARA PENGISIAN LEMBAR KERJA 1A5 (LAIN-LAIN)
- CARA PENGISIAN LEMBAR KERJA 1B1 (BAHAN BAKAR PADAT)
- CARA PENGISIAN LEMBAR KERJA 1B2 (BAHAN BAKAR MINYAK DAN GAS BUMI)
- TATA CARA PENGISIAN METADATA
- TATA CARA PENGISIAN CATATAN
Untuk mengetahui jumlah penggunaan BBM pada industri manufaktur di Kabupaten Banyumas digunakan pendekatan scale-down berdasarkan data konsumsi BBM di Provinsi Jawa Tengah. Sumber referensi utama untuk mendapatkan data aktivitas penjualan BBM di sektor transportasi adalah berdasarkan data penjualan BBM dari PT Pertamina. Untuk provinsi Gorontalo, statistik tahun 2018 telah menunjukkan data aktivitas yang dibutuhkan untuk melengkapi Lembar Kerja 1A3.
Pendekatan data jumlah pajak bahan bakar di provinsi untuk mendapatkan jumlah bahan bakar yang disediakan atau dipertimbangkan untuk digunakan di provinsi. Penggunaan energi dari sektor lain meliputi pembakaran bahan bakar di komersial dan perkantoran, perumahan dan pertanian/kehutanan/perikanan. Apakah ada sumber emisi dari kegiatan pembakaran BBM lain di provinsi, kabupaten/kota Anda?
CARA MENGISI LEMBAR KERJA 1B2 (DEBU MINYAK DAN GAS BUMI) (DEBU MINYAK DAN GAS BUMI). Dengan tabel ini, semua data yang digunakan di setiap lembar kerja dapat dilacak dan digunakan kembali untuk mengisi sistem SMART SIGN.
CATATAN
Jika ada informasi penting yang tidak dapat dicantumkan atau tidak dicantumkan dalam formulir metadata, mohon untuk mengisi kolom “Catatan” untuk menjelaskan informasi tersebut. Contoh informasi yang relevan antara lain: metode survei/pengumpulan data, metode perhitungan interpolasi yang digunakan untuk mengisi tahun kosong.