• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR ARSITEKTU Kajian konsep green building di gor habaring hurung kota saampit berbasis edge

N/A
N/A
Aji Fahrul

Academic year: 2025

Membagikan "SEMINAR ARSITEKTU Kajian konsep green building di gor habaring hurung kota saampit berbasis edge"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR ARSITEKTUR

“KAJIAN KONSEP GREEN BUILDING PADA GEDUNG OLAHRAGA HABARING HURUNG DI KOTA SAMPIT BERBASIS EDGE”

1.1 LATAR BELAKANG

Gedung Olahraga (GOR) adalah bangunan yang dirancang khusus untuk berbagai kegiatan olahraga, baik untuk latihan, pertandingan, maupun acara olahraga lainnya. GOR biasanya memiliki fasilitas seperti lapangan, tribun penonton, ruang ganti, kamar mandi, dan sarana pendukung lainnya.

Keberadaan Gedung olahraga habaring hurung kota sampit menandakan pemerintah berkomitmen untuk mewadahi para atlet-atlet muda untuk berlatih. Bukan hanya para atlet saja yang mendapatkan keuuntungan dari keberadaan GOR ini, masyarakat terkhususnya masyarakat kota sampit memiliki fasilitas olah raga yang aman dan nyaman untuk di gunakan. Gedung olahraga habaring hurung juga pernah menjadi tempat pertandingan cabang olahraga bulu tangkis diantaranya Kompetisi Olahraga kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2021 dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2023. Event olahraga yang telah terajadi mendapatkan respon posistif dari masyarakat terutama yang menggemari olahraga badminton. Dengan adanya dua event yang sudah berlangsung sebelumnya, dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan redesain GOR Habaring Hurung agar mampu menunjang kegiatan event olahraga di kemudian hari.

GOR Habaring Hurung sudah beroprasi puluhan tahun dan sudah mengadakan berbagai event olahraga. Namun, dengan kondisi itu tidak di ragukan lagi kondisi beberapa fasilitas dan bagian bangunan berkemungkinan mulaI lapuk. Dalam website Radar Sampit yang berisikan wawancara dengan Wim Reinardt Kalawa Benung, Kepala Dispora Kotim berencana melakukan renovasi dan penambahan fasilitas pada bangunan Gor nantinya seperti perbaikan plafon dan keramik yang mulai retak dan rusak, meningkatkan penerangan pada malam hari, lalu menambah fasilitas AC pada ruang VIP.

Konsep Green Building merupakan pendekatan dalam perancangan dan konstruksi bangunan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan melalui efisiensi penggunaan sumber daya seperti energi, air, dan material. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengurangan konsumsi sumber daya, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup penghuni dan keberlanjutan lingkungan. Hal ini pun sejalan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/Prt/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau pada pasal dua yang berisikan tujuan untuk mewujudkan terselenggaranya bangunan gedung hijau yang berkelanjutan dengan memenuhi persyaratan bangunan gedung hijau, baik persyaratan administratif maupun persyaratan teknis bangunan gedung hijau yang memiliki kinerja terukur secara signifikan, efisien, aman, sehat, mudah, nyaman, ramah lingkungan, hemat energi dan air, serta sumber daya lainnya. Lalu pada PP No 16 Tahun 2021 Tentang Bangunan Gedung yang memaparkan aspek teknis tentang bangunan hijau. Salah satu metode penilaian dan sertifikasi bangunan hijau yang diakui secara internasional adalah EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies). EDGE dikembangkan oleh International Finance Corporation (IFC), bagian dari Grup Bank Dunia, untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan di negara berkembang. Tujuan utama

(2)

EDGE adalah menyediakan alat yang mudah digunakan bagi arsitek dan pengembang dalam merancang bangunan yang hemat sumber daya dan biaya. Aplikasi EDGE menawarkan analisis cepat mengenai efisiensi energi, air, dan material dalam desain bangunan. Dengan memasukkan data spesifik seperti jenis material, konsumsi energi bulanan, dan penggunaan air, pengguna dapat membandingkan kinerja desain mereka dengan standar bangunan konvensional. Hal ini memungkinkan identifikasi area yang memerlukan perbaikan untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Selain itu, EDGE membantu dalam mengestimasi pengurangan biaya operasional dan dampak lingkungan dari berbagai pilihan desain.

Dengan konsep bangunan hijau lalu serta komitmen pemerintah untuk pembangunan bangunan hijau serta terdapatnya aspek teknis serta berbasis EDGE ini akan membantu kajian konsep bangunan hijau pada GOR Habaring Hurung apakah sudah memenuhi persyaratan untuk bangunan hijau atau belum.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

GOR Habaring Hurung yang telah beroperasi selama puluhan tahun menjadi pusat kegiatan olahraga tingkat kabupaten dan provinsi. Seiring bertambahnya usia, beberapa fasilitas mulai rusak, seperti plafon dan keramik retak, pencahayaan kurang optimal, serta kebutuhan tambahan seperti AC di ruang VIP. Renovasi yang direncanakan pemerintah daerah masih terbatas pada perbaikan fisik tanpa mempertimbangkan keberlanjutan dan efisiensi energi jangka panjang.

Selain kondisi bangunan, efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan di GOR ini masih belum optimal. Bangunan belum sepenuhnya menerapkan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) sesuai Permen PUPR 02/2015 dan PP 16/2021. Konsumsi energi masih tinggi, terutama pada pencahayaan buatan, serta belum ada sistem pengelolaan air yang efisien atau pemanfaatan material ramah lingkungan.

Kajian penerapan Green Building berbasis EDGE pada GOR ini juga belum pernah dilakukan. Sebagai sistem sertifikasi bangunan hijau internasional, EDGE menilai efisiensi energi, air, dan material. Namun, belum diketahui apakah GOR ini telah memenuhi kriteria EDGE dan bagaimana peningkatannya agar lebih ramah lingkungan serta hemat sumber daya. Kajian ini diperlukan untuk mengidentifikasi kekurangan dan mencari solusi perancangan yang lebih berkelanjutan dan efisien.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kondisi eksisting GOR Habaring Hurung dalam aspek fisik, efisiensi energi, dan keberlanjutan lingkungan?

2. Sejauh mana GOR Habaring Hurung telah memenuhi prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) sesuai dengan Permen PUPR 02/2015 dan PP 16/2021?

3. Bagaimana penerapan konsep Green Building berbasis EDGE dapat meningkatkan efisiensi energi, pengelolaan air, dan pemanfaatan material ramah lingkungan pada GOR Habaring Hurung?

(3)

4. Apa strategi desain yang dapat diterapkan untuk mengoptimalkan keberlanjutan dan efisiensi energi dalam redesain GOR Habaring Hurung?

SUMBER

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/Prt/M/2015 Tentang Bangunan Gedung Hijau

PP No 16 Tahun 2021 Tentang Bangunan Gedung

Rezza Mahendra Putra, M. A. (2020). APLIKASI GREEN BUILDING BERDASARKAN METODE. Wahana TEKNIK SIPIL Vol. 25 No. 2, 98-111.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 20/PRT/M/2014 tentang Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Dalam Rangka Perolehan

Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2016 tentang Peningkatan Kualitas terhadap

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Ketentuan Pasal 19 ayat (1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2019 tentang Petunjuk Operasional

Pendirian bangunan rumah atau bangunan tempat tinggal di sempadan sungai dilarang dan diatur secara jelas di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

Peraturan Menteri Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2018 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Izin Mendirikan Bangunan Gedung Dan Sertifikat Laik Fungsi

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 45/PRT/ M/2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.. Analisis Life Cycle Cost Proyek Konstruksi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menetapkan tenaga pelatih sertifikasi pelatihan penilaian kinerja Bangunan Gedung Hijau di masa

5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria [PermenPU] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/Prt/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai