• Tidak ada hasil yang ditemukan

SESI 5: PENGUKURAN BESARAN

N/A
N/A
Sri Yani Widyaningsih

Academic year: 2023

Membagikan "SESI 5: PENGUKURAN BESARAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Besaran

Besaran

Besaran Pokok

Besaran Turunan

Besaran Vektor Besaran

Skalar

Asal Arah

(3)

BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN

Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.

Contohnya: luas, volume, kecepatan, tekanan, gaya, percepatan, usaha, energi, daya, dll.

Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan sendiri.

Yang termasuk Besaran Pokok: panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus, intensitas cahaya, dan jumlah zat.

(4)

Besaran Pokok Satuan SI

Nama Lambang Nama Lambang

panjang l meter m

massa m kilogram kg

waktu t sekon s

suhu T Kelvin K

kuat arus listrik I , i Ampere A

intensitas cahaya I candela cd

jumlah zat n mol mol

sudut datar Ө radian rad

sudut ruang Ө steradian sr

(5)

Satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang dijadikan sebagai pembanding dalam pelaksanaan pengukuran.

• besaran volume dgn nilai satu liter, → disebut satuan liter.

Contohnya:

• besaran panjang dgn nilai satu jengkal, → disebut satuan jengkal.

Untuk menyeragamkan nama dan nilai satuan maka disepakati oleh para ilmuwan dunia agar menggunakan satuan standar interasional (Sistem Internasional).

Satuan

(6)

Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuannya. Satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang dijadikan sbg pembanding dlm pengukuran.

Alat yang digunakan untuk mengukur disebut alat ukur.

Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda.

Hasil Pengukuran dinyatakan dengan nilai pasti

(signifikan) plus-minus nilai taksiran (nilai ketidakpastian).

Besar ketidakpastian biasanya ditentukan dgn setengah skala terkecil alat ukur.

Ketidakpastian tsb dpt bersumber dari alat ukur, proses pengamatan, lingkungan, dll.

Pengukuran

(7)

KINEMATIKA

PERHATIKAN GAMBAR

BERIKUT

(8)

Menurut Definisi gerak,

binatang mana yang bergerak dan mana yang tidak bergerak.

Jelaskan alasannya.

(9)

ARTI GERAK, JARAK DAN PERPINDAHAN

suatu benda dikatakan bergerak manakala kedudukan benda itu berubah terhadap benda lain yang dijadikan sebagai titik acuan.

benda dikatakan diam (tidak bergerak) manakala kedudukan benda itu tidak berubah terhadap benda lain yang dijadikan sebagai titik acuan.

Jarak adalah besaran skalar, yaitu panjang lintasan

sesungguhnya yang ditempuh sebuah benda.

Perpindahan adalah besaran vektor, yaitu perubahan kedudukan suatu benda.

(10)

KELAJUAN DAN

KECEPATAN RATA-RATA

Kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak total yang ditempuh dengan selang waktu untuk menempuhnya.

Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perpindahan benda dalam selang waktu tertentu.

Satuan kecepatan dalam SI adalah ms-1

t v = s

t v s

= 

(11)

PERCEPATAN ( a )

Perubahan kecepatan pada selang waktu tertentu

t v v

t

a v

t

o

 =

= 

Satuan untuk percepatan dalam SI adalah ms-2

(12)

GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

Gerak benda pada lintasan lurus dengan kecepatan tetap atau tanpa percepatan (a=0)

Persamaan pada GLB:

t v = s

v = kecepatan benda t = waktu tempuh

s = jarak

(13)

GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

Gerak benda pada lintasan lurus dengan percepatan tetap Persamaan yang berlaku:

t a v

v

t

=

o

+

2

2

1 a t t

v so

s = +

o

+

s a v

v

t2

=

o2

+ 2

(14)

GERAK VERTIKAL KE ATAS

V

DASAR TEORI

Agar benda dapat bergerak ke atas maka benda harus mempunyai …, pada saat benda berada di titik puncak kecepatan benda ….

Rumus penting:

a) Vt = vo-gt

b) ht = vot-½ gt2 c) vt2 = vo2-2gh

(15)

VERTIKAL KEBAWAH

g v

DASAR TEORI

Gerak vertikal ke bawah terjadi jika sebuah benda dari ketinggian tertentu dilepas dengan kecepatan awal

Rumus penting:

a) Vt=vo+gt

b) ht=vo t+½ gt2 c) vt2= vo2+2gh

(16)

JATUH BEBAS

DASAR TEORI

Gerak jatuh bebas dapat terjadi jika benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu tanpa

kecepatan awal Rumus penting:

a) vt= gt

b) ht=½ gt2 c) vt2= 2gh

(17)

DINAMIKA

Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gaya sebagai penyebab gerak

Hukum Newton menyatakan hubungan antara gaya, massa dan gerak benda

Gaya adalah kekuatan dari luar berupa dorongan atau tarikan

(18)

HUKUM NEWTON

Hukum Newton I

Setiap benda akan tetap dalam keadaan (kecepatan = 0) atau bergerak sepanjang garis lurus dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan) kecuali bila ia dipengaruhi gaya untuk mengubah keadaannya.

F = 0 Untuk benda diam atau bergerak lurus beraturan

Hukum Newton II

Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gayanya, searah dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda

m

a = F F = ma

(19)

Hukum Newton III

Jika dua buah benda berinteraksi maka gaya pada benda satu sama dan berlawanan arah dengan gaya benda lainnya

Faksi = - Freaksi

m

Freaksi

Faksi

(20)

GAYA

Satuan Gaya

F = gaya m = massa

a = percepatan F = m a

Dalam satuan SI

Newton Kg m

F =

2

=

. det

(21)

PERBEDAAN MASSA dan BERAT

(22)

GAYA BERAT DAN GAYA NORMAL

Gaya berat adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda dengan arah gaya menuju pusat bumi.

Gaya Normal adalah Gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan benda terhadap bidang tempat benda terletak (benda melakukan aksi, bidang melakukan reaksi). Arah gaya normal N selalu tegak lurus pada bidang

(23)

Gaya Gesekan

1. Gaya Gesekan Statis (f

s

)Benda diam atau tepat akan bergerak

2. Gaya Gesekan Kinetik (fk)Benda bergerak

(24)

Gerak Melingkar

(25)

USAHA

Usaha didefinisikan sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada arah perpindahan

(26)

ENERGI

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha

ENERGI KINETIK benda bergerak

ENERGI POTENSIAL karena kedudukan / posisi

(27)

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

MEKANIK

(28)

DAYA

• Energi yang dipakai setiap detik, satuannya Watt.

P = W t

• P : Daya (Watt)

• W: Energi yang dipakai (Joule)

• t: Waktu (sekon)

(29)

TORSI dan KOPEL

1. Pengertian Torsi

Torsi atau momen gaya, hasil perkalian antara gaya dengan lengan gaya.

F r  

 = 

Keterangan:

= torsi (Nm)

r = lengan gaya (m) F = gaya (N)

= sudut antara gaya dan sumbu rotasi putar

Jika gaya F yang bekerja pada jarak r arahnya tidak tegaklurus terhadap sumbu rotasi putar benda maka besar torsi pada benda

sin

= Fr

(30)

PESAWAT SEDERHANA

Referensi

Dokumen terkait

Isaac Newton menyatakan dalam hukum pertamanya yang berbunyi : Bila total gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol atau tidak ada gaya yang bekerja pada benda, maka setiap