ASPEK HUKUM PERBANKAN
Isnaini
BU. Menghimpunan dana:Masya. dan menyalurkan dana:Masya.
BU: yang kegiatan pembiayaan dalam penyediaan dana dan barang
Lembaga Keuangan
Lembaga Keuangan Bank (bank finance institution)
Bank Sentral (BI) Tujuan utama yaitu untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah (UU 6/2009).
Bank Umum Bank yang dapat memberikan layanan jasa dalam lalulintas pembayaran
Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Lembaga Keuangan Bukan Bank Kepmenkue. 792/MK/IV/12/70 Dan
Diubah No. 38/Mk/Iv/I/72
Koperasi Simpan Pinjam (Permen Kop&UMKM 11/2018)
Perusahaan Asuransi (UU 40/2014)
PT Pegadaian (POJK 31/POJK.05/16))
Perusahaan Dana Pensiun (UU 11/92)
Reksa Dana (POJK34/POJK04/17)
Pasar Modal (UU 8/95)
Lembaga Pembiayaan Perpres Nomor 9 Tahun
2009
Sewa Guna Usaha (Leasing)
Anjak Piutang (Factoring)
Usaha Kartu Kredit (Credit Card)
Pembiayaan Konsumen (Cunsumer Finance)
Perusahaan Pembiayaan: BU: yg didirikan untuk melakukan (Psl 1
Perpres 9/2009)
PENGERTIAN PENGERTIAN
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. (UUP 10/98 Pasal 1 (1)
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak;
Hukum Perbankan adalah sekumpulan aturan yang mengatur tentang kelembagaan keuangan bank mencakup kegiatan usaha serta tata cara dan proses melaksanakan kegiatan usahanya.
Sifat dan Tujuan Pengaturan Hukum Perbankan
Sifat
Hukum Imperatif (dwingend recht)
“Hukum yang mempunyai paksaan mutlak (absolut)”
Hukum Fakultatif (regelend recht/
aanvullend recht) “hukum yang keadan konrit dapat dikesampingkan oleh suatu consensus para pihak”
Tujuan Pengaturan Hukum Perbankan
Melindungi kepentingan umum
(kepentingan negara maupun masyarakat) Tujuan Sacara
Umum:
Menjaga keamanan dan kesehatan Bank serta lembaga pembiyaan lainnya.
Normatif
Melindungi dan menjamin keamanan nasabah
-
Hukum Perbankan sebagai Sistem Hukum Perdata
Adanya hak dan kewajiban para pihak Schuld (Debitur) lihat Pasal 1131 KUHPerdata dan Haftung (Kreditur) lihat Pasal 1132
Adanya Hubungan Hukum antara kedua pihak yang
menimbulkan HAK (Kreditur) dan KEWAJIBAN (Debitur) atas suatu Prestasi (lihat Pasal 1234 KUHPerdata)
Asas dan Fungsi Perbankan
Demokrasi
ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati- hatian
Asas Penghimpun dan
penyalur dana masyarakat
Fungsi
Tujuan Perbankan
Menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam meningkatkan:
pemerataan
pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat
Tujuan Hukum Perbankan
Menjaga keamanan bank
Memungkinkan terciptanya iklim kompetitif yang sehat
Pemberian kredit untuk tujuan khusus Perlindungan terhadap nasabah
Terciptanya suasana yang kondusif bagi pengambil kebijakan moneter
(Nischolas A.Lash, Nindyo Pramono; 2006)
Jenis Dan Usaha Bank
JENIS Usaha
Bank Umum
1. Bank Umum;
2. Bank Perkreditan Rakyat.
1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
2. memberikan kredit;
3. menerbitkan surat pengakuan hutang;
4. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.
5. memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
6. menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya
Dll lihat Pasal 6 UUP 10/98
Usaha Perkreditan Rakyat Usaha Perkreditan Rakyat
1. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
2. memberikan kredit;
3. menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4. menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.
Bank Perkreditan Rakyat dilarang
Bank Perkreditan Rakyat dilarang
1. menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;
2. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
3. melakukan penyertaan modal;
4. melakukan usaha perasuransian;
5. melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.
Dasar Hukum Perbankan
Undang-Undang Dasar Negara RI 1945 (Pasal 33);
Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998.
Undang-Undang No. 6 tahun 2009 tentang Bank Indonesia
Undang-undang No 21 Tahun 2011 Tentang OJK
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah
Peraturan lain (Kepmenkeu, Pergub.BI, POJK dll)