• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIFAT-SIFAT DASAR KAYU - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SIFAT-SIFAT DASAR KAYU - Spada UNS"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SIFAT-SIFAT DASAR KAYU

PERTEMUAN 9 Dosen :

Ana Agustina,S.Hut, M.Si

Pengelolaan Hutan Fakultas Pertanian UNS

(2)

OUTLINE

• KAYU JUVENIL & KAYU DEWASA

• KAYU REAKSI

(3)

KAYU JUVENIL & KAYU DEWASA

Kayu Juvenil

Kayu juvenil merupakan kayu yang dibentuk di masa-masa awal (permulaan) pohon tersebut tumbuh atau kayu yang dibentuk ketika pohon masih muda sehingga sering juga disebut kayu muda

Kayu juvenil atau kayu inti adalah kayu yang meliputi lingkaran-lingkaran tahun sekeliling hati

Proses pembentukan kayunya masih dipengaruhi oleh jaringan meristem apikal

Lamanya periode juvenil ini bervariasi, kayu juvenil selalu ada dan meliputi lingkaran-lingkaran tahun pertama .

Pada umumnya periode juvenil berkisar antara 5-20 tahun untuk semua jenis kayu

(4)

Kayu Dewasa

• Kayu dewasa (mature wood) adalah kayu yang dibentuk setelah periode pembentukan kayu juvenil berakhir.

• Proses pembentukan kayunya sepenuhnya

dibentuk oleh kambium yang tidak dipengaruhi oleh jaringan meristem apikal.

(5)

• Proporsi kayu juvenile paling banyak ditemukan di bagian ujung pohon

• Sudut mikrofibril (MFA) pada kayu juvenile lebih besar dibandingkan pada kayu dewasa

(6)

Perbedaan Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa (1)

Berat jenis yang lebih rendah

Panjang serat lebih pendek

Persen kayu akhir lebih kecil

Dinding sel lebih tipis

Kekuatan kayu lebih rendah

(7)

Perbedaan Kayu Juvenil dan Kayu Dewasa (2)

Sudut fibril lebih besar

Penyusutan longitudinal lebih tinggi

Kadar air lebih tinggi

(8)

KAYU REAKSI

• Kayu reaksi merupakan kayu dengan karakteristik anatomis dan fisik yang khusus/ tersendiri, yang

dibentuk pada bagian batang doyong atau melengkung dan pada cabang.

• Jenis kayu ini mungkin terbentuk apabila batang utama suatu pohon miring dari vertikal.

• Terjadi akibat respon alami pohon untuk membentuk batang atau cabang menjadi normal kembali.

• Kayu reaksi dapat pula timbul mengikuti membeloknya batang lateral (atau cabang) dari arahnya yang normal ke posisi semula.

(9)
(10)

• Kayu reaksi yang terbentuk pada kayu lunak berbeda dengan kayu keras.

• Pada kayu lunak kayu reaksi dinamakan Kayu Tekan (compression wood), sementara pada kayu keras dinamakan Kayu Tarik (tension wood).

• Terdapat banyak perbedaan sifat anatomi, kimia, fisis, dan mekanis antara kayu reaksi dan kayu

normal.

(11)
(12)

Batang pohon jati yang melengkung menyebabkan terbentuknya kayu reaksi

(13)

Kayu tekan

• Kayu tekan (compression wood) merupakan kayu abnormal yang terbentuk secara khas pada sisi bawah dari cabang dan batang miring dari pohon kayu lunak (soft wood), jaringan ini memiliki

penyusutan longitudinal yang luar biasa tinggi dan sifat fisik yang berbeda dari kayu normal.

(14)

Ciri-ciri kayu tekan

Lingkaran tahun relatif lebih lebar (biasanya eksentris jika dilihat pada potongan melintang dari cabang atau batang)

Membulat pada penampang melintang

Kayu akhir berjumlah relatif besar (kadang lebih besar dari 50%

dari lebar lingkaran tahun)

Trakeid sangat terlignifikasi, sel trakeid berkurang 30%

Berdinding sel spiral retak dan sedikit batas antara kayu awal dan kayu akhir pada lingkaran tahun yang sama.

Penyusutan longitudinal kayu tekan relatif besar dibandingkan kayu normal (mencapai 10 kalinya susut normal).

Zona kayu tekan biasanya lebih rapat dan lebih gelap dibanding jaringan sekitarnya.

(15)

Eccentric cross section exhibiting compression wood

(16)

Karakteristik kayu tekan terhadap kayu normal

• Kandungan selulosa yang lebih rendah (10%) dan kandungan lignin yang lebih tinggi (8-9%) sehingga tidak dikehendaki sebagai bahan baku pulp

• Penyusutan longitudinl lebih besar (1-2%, normal 0,1- 0,2%) karena sudut mikrofibril dinding sekunder S2 sampai 400.

• Berat jenis lebih tinggi (30-40%)

• Susut relatif lebih besar daripada kayu normal

• Kekuatan mekanik relatif sama dengan kayu normal.

(17)

Kayu tarik

Kayu tarik (tension wood) merupakan kayu reaksi yang

dibentuk secara typical/ khas pada sisi atas dari cabang dan batang, biasanya sisi lekuk/cekung dari batang miring /

melengkung dari kayu daun lebar.

Jenis kayu ini dicirikan secara anatomis dengan tidak adanya lignifikasi dinding sel dan sering oleh hadirnya lapisan

gelatinous pada serat-seratnya.

Serat berikatan secara bersama-sama dengan kuat, sehingga permukaan yang digergaji memiliki serat yang mengeras dan permukaan yang diketam terangkat dan terkoyak. Kayu tarik dapat menyebabkan pembengkokan.

(18)

Eccentric cross section exhibiting tension wood

(19)

Karakteristik kayu tarik terhadap kayu normal

• Kandungan selulosa yang lebih tinggi sehingga kerapatan lebih tinggi (5-10%) menyebabkan rendemen pulp lebih tinggi

• Sifat pulp yang lebih lemah kekuatannya

• Berat jenis lebih tinggi (5-10%), terkadang dapat mencapai 30%

• Permukaan berbulu (fuzzy surface) pada kayu

gergajian menyebabkan overheat dan sulitnya proses finishing

• Lebih mudah collapse saat dikeringkan

• Umumnya memiliki kekuatan kayu yang lebih rendah.

(20)

Karakteristik Kayu Tarik

Kayu Normal

Kayu Tarik

(21)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun pertumbuhan pohon yang tinggi diketahui menurunkan sifat dasar tertentu dari kayu, tetapi pengukuran khusus terhadap sifat dasar kayu meranti merah hasil

dengan pengeringan awal menggunakan oven dan microwave 17 10 Nilai penetrasi bahan pengawet boraks pada kayu tumih yang dikeringkan.. dengan pengeringan awal menggunakan oven

Derajat korelasi yang rendah dan tidak nyata antara KD dan beberapa sifat mekanika (LS-MOE, TSS, kekerasan, dan keteguhan belah) ini diartikan bila dalam pohon jati yang masih muda

Agar siswa dapat megelola keuangan dengan baik, hal itu akan sangat membantu ketika seseorang yang menginjak masa dewasa awal, masa di mana secara psikologis jiwanya

beberapa hal yang disarankan, yaitu: (1) Bagian kayu dari berbagai kelas umur pohon (yang saat ini hanya merupakan limbah dari pemanenan kulit kayu manis) dapat dimanfaatkan

Efisiensi yang masih rendah pada awal percobaan disebabkan kondisi dalam reaktor belum berfungsi secara maksimal karena dalam hal ini bakteri yang tumbuh pada arang kayu

Meskipun pertumbuhan pohon yang tinggi diketahui menurunkan sifat dasar tertentu dari kayu, tetapi pengukuran khusus terhadap sifat dasar kayu meranti merah hasil

Derajat korelasi yang rendah dan tidak nyata antara KD dan beberapa sifat mekanika (LS-MOE, TSS, kekerasan, dan keteguhan belah) ini diartikan bila dalam pohon jati yang masih muda