• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKLUS AKUNTANSI KOS, SISTEM KOS, DAN METODE AKUMULASI KOS

N/A
N/A
Hilda Anggraeni

Academic year: 2023

Membagikan "SIKLUS AKUNTANSI KOS, SISTEM KOS, DAN METODE AKUMULASI KOS"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SIKLUS AKUNTANSI KOS, SISTEM KOS, DAN METODE AKUMULASI KOS

Inisiasi Tuton Ke – 3

Mata Kuliah : Akuntansi Biaya Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Hilda Anggraeni,S.Pd., M.Ak

(2)

KB 5

Jenis Siklus Kegiatan Usaha dan Siklus Akuntansi Kos

Siklus Kegiatan Usaha Jasa

Siklus kegiatan usaha jasa sangat pendek. (1) dimulai dari penggunaan kas atau sumber daya lainnya, misalnya keahlian, diteruskan dengan memberikan pelayanan jasa kepada pelanggan; (2) pelanggan setelah menerima pelayanan jasa akan membayar jasa pelayanan secara tunai (2a) atau kredit (2b); (3) jika pelanggan tidak membayar secara tunai, maka akan timbul piutang usaha bagi perusahaan jasa. Pada perioda waktu berikutnya perusahaan jasa akan menerima pelunasan piutang dari pelanggan sehingga diperoleh kas. Siklus kegiatan ini akan berputar kembali seperti semula. Siklus tersebut sesuai dengan gambar di bawah ini:

(3)

Kas dan Sumber Daya lain

Pelayanan Jasa Kepada Pelanggan

Piutang usaha

(1)

(2a)

(3) (2b)

(4)

Sikus Kegiatan Usaha Dagang

Siklus kegiatan usaha dagang lebih panjang dari siklus kegiatan usaha jasa, karena ada kegiatan membeli barang dagangan. Siklus kegiatan usahanya dimulai dari (1) penggunaan kas atau sumber daya lain untuk membeli barang dagangan; (2) penyimpanan barang dagangan di gudang; (3) penjualan barang dagangan ke pelanggan. Pelanggan dapat membayar langsung secara tunai (3a) atau melalui sistem kredit (3b); (4) perusahaan menerima pelunasan piutang dari pelanggan, sehingga diperoleh kas. Selanjutnya siklus kegiatan berulang kembali.

Siklus kegiatan tersebut seperti gambar pada dibawah ini:

(5)

Kas dan Sumber . daya lain

Pembelian Barang Dagangan

Persediaan Barang Dagangan

Penjualan kepada pelanggan

Piutang Usaha

(1)

(2)

(3) (4)

(3b) (3a)

(6)

Siklus Kegiatan Usaha Manufaktur

Siklus kegiatan usaha manufaktur sangat kompleks apalagi dikaitkan lagi dengan tingkat kerumitan desain produk—sederhana, rumit—yang diproduksi, sifat proses produksinya—order, masa, kelangkaan atau keunikan bahan baku yang diperlukan, spesialisasi tenaga kerja, serta penggunaan berbagai macam teknologi.

Kegiatan usaha manufaktur dimulai dari (1) penggunaan kas atau sumber daya lain untuk membeli bahan baku, investasi pada mesin dan bangunan pabrik, dan menyewa tenaga kerja; (2) kegiatan pergudangan bahan baku; (3) proses produksi; (4) kegiatan pergudangan barang jadi; (5) penjualan produk ke agen atau pembeli langsung; pelanggan dapat membayar tunai (5a) atau secara kredit (5b); (6) penerimaan pelunasan piutang oleh pelanggan.

siklus kegiatan tersebut terdapat pada gambar dibawah ini:

(7)

. Kas dan Sumber daya

lain

Pembelian Barang Dagangan

Persediaan Barang Dagangan

Penjualan kepada pelanggan

Piutang Usaha

(1)

(3)

(4) (6)

(5a)

(5a)

Kas dan Sumber daya

lain

Kas dan Sumber daya

lain

(2)

(5)

(8)

Siklus Akuntansi Kos

Akuntansi kos tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi konvensional yang sudah dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip yang terdapat dalam siklus akuntansi keuangan.

Semua siklus akuntansi akan sejalan dengan siklus kegiatan usaha.

Untuk menunjukan aliran kos produksi dalam kegiatan perusahaan manufaktur seperti pada gambar di bawah ini:

(9)
(10)

Dari Gambar diatas tampak ada tiga komponen utama kos produksi, yaitu kos bahan baku langsung, kos tenaga kerja langsung, dan kos overhead. . Kos overhead merupakan semua komponen yang diperlukan dalam proses produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Oleh karena itu, kos overhead sering juga disebut sebagai kos produksi tidak langsung.

Bagan yag mengambarkan aliran kegiatan produksi dalam sebuah perusahaan manufaktur dengan siklus akuntansi kos. Pada gambar tersebut tampak bahwa pada setiap tahapan kegiatan produksi senantiasa disertai dengan pencatatan dalam sistem akuntansi kos, seperti gambar dibawah ini:

(11)
(12)

Secara umum transaksi mendasar yang terjadi dalam sebuah perusahaan manufaktur paling tidak meliputi transaksi-transaksi berikut: (1) Pembayaran Utang Usaha; (2) Membayar Kos Dimuka; (3) Pembelian Bangunan dan Peralatan Pabrik; (4) Pembayaran Kos lain- lain; (5) Gaji terutang; (6) Pembelian Bahan Baku (langsung dan tidak langsung);

Transaksi selanjutnya adalah (7) Pembayaran Gaji Tenaga Kerja (langsung dan tidak langsung); (8) Pemakaian Bahan Penolong;

(9) Membeli berbagai macam keperluan pabrik secara kredit; (10) Pembebanan Kos Dibayar Dimuka ke Kos Overhead Pengendali; (11) Pembebanan Biaya (expenses) Depresiasi ke Kos Overhead Pengendali; (12) Pembebanan Kos lain-lain ke Kos Overhead Pengendali; (13) Pembebanan Kos Gaji Tak Langsung ke Overhead;

(14) Pembebanan Kos Bahan Baku Langsung ke Barang Dalam Proses;

(15) Pembebanan Overhead Pengendali (bisa juga berdasarkan tarif) ke Barang Dalam Proses; (16) Pembebanan Gaji Langsung ke Barang Dalam proses; (17) Pemindahan Barang Dalam proses ke Barang Jadi;

(18) Penjualan Barang Jadi; (19) Pengakuan pendapatan penjualan secara kredit; dan (20) Penerimaan kas dari piutang usaha.

.

(13)

KB 6

Jenis Laporan-laporan, Sistem Kos, dan Metode Akumulasi Kos

Laporan-Laporann Kos

Laporan kos pembelian dan pemakaian bahan baku (cost of material purchase and usage) merupakan tanggung jawab bagian pembelian. Pada intinya, dalam laporan tersebut akan dilaporkan mengenai semua kegiatan pembelian bahan baku diawali dari sediaan awal bahan baku, pembelian bahan baku, dan diakhiri dengan sediaan akhir bahan baku.

Laporan kos produksi (cost of goods manufactured) merupakan tanggung jawab bagian produksi, diawali dengan sediaan awal barang dalam proses ditambah jumlah produksi yang dimulai selama periode dan diakhiri dengan sediaan akhir barang dalam proses. Laporan Kos barang atau produk terjual (cost of goods sold) merupakan tanggung jawab bagian penjualan diawal dengan sediaan awal barang jadi, ditambah produk jadi selama periode dan diakhiri sediaan barang jadi dalam laporan kos produk terjual

(14)
(15)
(16)
(17)

Sistem Kos

Bagian sebelumnya telah menjelaskan secara lengkap siklus kegiatan berbagai jenis usaha (jasa, dagang, dan manufaktur), aliran kos dan siklus akuntansi kos, serta contoh laporan kos generik yang harus dibuat oleh sebuah perusahaan manufaktur. Bagian selanjutnya, membahas sistem kos dan metode akumulasi kos.

Sistem kos dapat menjawab pertanyaan mengenai pengukuran atas berbagai komponen kos. Melalui sistem kos ini komponen-komponen kos produksi dapat ditentukan apakah diukur dengan menggunakan nilai aktual atau historis, nilai yang ditentukan sebelumnya atau nilai standar, atau nilai normal, yaitu kombinasi antara nilai historis untuk kos utama (prime cost) dan nilai ditentukan di awal untuk kos overhead.

Sistem ks tersebut seperti gambar dibawah ini:

(18)
(19)

Sistem kos yang menggunakan nilai aktual atau historis disebut dengan sitim kos historis. Sistem kos ini lazim dipergunakan dalam sistem akuntansi keuangan konvensional yang berbasiskan data historis. Sistem kos yang menggunakan nilai yang ditentukan di awal disebut dengan sistem kos standar, dan sistem kos yang menggunakan nilai gabungan disebut dengan sistem kos normal. Sistem kos yang terakhir ini sering juga disebut dengan nama sistem kos hibrid atau kombinasi.

(20)

Metode Akumullasi Kos

Sifat proses produksi secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bersifat terus-menerus dan bersifat terputus- putus. Produksi semen, minyak goreng, mi cepat saji (instant), dan sejenisnya adalah contoh dari produk-produk yang diproduksi melalui proses terus-menerus. Produk-produk ini diproduksi berdasarkan anggaran yang dibuat dengan tujuan untuk mengisi pasar. Produk- produk seperti meubelair dengan desain khusus, atau produk-produk lain yang diminta dengan desain khusus oleh pembeli dihasilkan dari proses produksi yang bersifat terputus-putus. Artinya, jika tidak ada pesanan, maka tidak ada proses produksi

Contoh silahkan buka modul masing-masing yaaaaaaaaaaaa

(21)
(22)

Pertanyaannya adalah kapan kos produksi diakumulasi?

Jawabannya adalah tergantung pada sifat proses produksi tersebut.

Jika proses produksi berlangsung secara terus-menerus dan bertujuan memenuhi pasar, maka akan lebih tepat menggunakan metode akumulasi kos proses. Jika proses produksi berlangsung secara terputus-putus, artinya tergantung pesanan, maka akan lebih tepat menggunakan metode akumulasi kos pesanan, di mana kos diakumulasi per pesanan pada saat pesanan selesai dikerjakan.

Terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menentukan biaya per unit dari produk yang di hasilkan dapat dihitung dari tiga jenis biaya, yaitu : 1 Biaya bahan baku 2 Biaya tenaga kerja langsung 3 biaya overhead pabrik