• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem dan Prosedur Pembayaran Klaim Kecelakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sistem dan Prosedur Pembayaran Klaim Kecelakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN KALIM KECELAKAAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT JASA

RAHARJA (PERSERO) CABANG SULAWESI SELATAN DI MAKASSAR

Masriana Kombong1, Sukardi2, Muh. Fuad Randy3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected] 2[email protected] 3[email protected]

ABSTRACT

The research aimed to determine the system and procedure of payment in accident claims at PT. Jasa Raharja (Persero) Sulawesi branch in Makassar. The research design used descriptive qualitative approach. The data used in this research was secondary data. The data collection techniques used was through the process of interviews with interviewees, direct observation of the research object and documentation. The data analysis technique used in this research was descriptive qualitative analysis.

The results of the research shows in the document that the receipt payment accident claims have not been stamped paid, the function that records the Daily Cash Register and Giro Bilyet Usage Report is not carried out by the Finance sector.

Keywords: System, and Internal Control.

PENDAHULUAN

Pada saat ini hampir sebagian besar masyarakat Indonesia mempunyai kendaraan pribadi, yaitu sepeda motor atau mobil sehingga menyebabkan kondisi kepadatan lalu lintas meningkat setiap tahunnya. Modal transportasi sangatlah dibutuhkan oleh setiap orang, karena setiap kegiatan itu membutuhkan alat transportasi. Namun, seperti yang telah diketahui tidak selamanya aktivitas tersebut berjalan sesuai dengan keinginan para pelaksanannya, karena dalam aktifitas transportasi yang ada di seluruh wilayah Indonesia relativ padat khususnya kota Makassar. Hal ini di sebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, dan banyak pula penduduk di kota Makassar yang merupakan pendatang baik itu pekerja maupun pelajar.

Hal yang paling sering terjadi adalah kerugian yang disebabkan karena kecelakaan.

Untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak kerugian tersebut, maka para pengguna transportasi, seperti pemilik kendaraan atau perusahaan angkutan umum menggunakan banyak metode atau pilihan, salah satunya dengan mengalihkan tanggungjawabnya kepada pihak lain, yakni melalui perusahaan asuransi dalam hal ini PT Jasa Raharja.

PT Jasa Raharja (Persero) merupakan perusahaan asuransi yang tujuannya untuk melindungi asuransi jiwa dari bentuk resiko yang timbul di masyarakat akibat kecelakaan lalu lintas. PT Jasa Raharja (persero) juga adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah pembinaan Kemitraan Keuangan Republik Indonesia PT Jasa Raharja (persero) di dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. PT Jasa Raharja (Persero) menjalankan program asuransi sosial yaitu menyelenggarakan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Berperan sebagai aktivitas asuransi sosial tentunya PT Jasa Raharja (Persero) memiliki sistem dan prosedur dalam setiap aktivitas operasionalnya. Di mana sistem dan prosedur merupakan rangkaian aksi aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan- keputusan, perhitungan-perhitungan, dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang saling mempengaruhi yang akan menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau sebuah akibat yang menghasilkan sebuah perubahan. Pengertian pengendalian internal

(2)

yaitu suatu keadaan dimana terdapat sistem akuntansi yang memadai, sehingga menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik pemegang saham kreditur dan para pemilik laporan keuangan (stakeholder) lain, yang dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi.

(Kumaat, 2010).

Dari penjelasan di atas maka sebagai perusahaan pengendalian internal memiliki peran penting karena dapat dijadikan sebagai saran dalam mengevaluasi kinerja suatu perusahaan tentang pelaksanaan kegiatan apakah sudah sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah diterapkan dalam pembayaran klaim kecelakaan, maka penaliti bertujuan untuk “menganalisis sistem dan prosedur pembayan klaim kecelakaan dalam upaya meningkatkan pengendalian internal pada PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sulawesi Selatan di Makassar”

TINJAUAN LITERATUR

Sistem dan prosedur merupakan bagian integral tugas manajemen sehingga tampak adanya keterkaitan antara pertimbangan- pertimbangan dalam pengambilan keputusan dengan sistem dan prosedur.

Menurut Mulyani dan Tim (2018), sistem biasa diartikan sebagai sekumpulan subsistem, komponen ataupun elemen yang saling bekerjasama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Ranatarisza dan Noor (2013), sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (subtema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian- bagian yang sering berhubungan yang berbeda dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti Negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu Negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

Menurut Ranatarisza dan Noor (2013), prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama dalam suatu urutan kegiatan ekonomi atau transaksi perusahaan sehari-hari, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam, serta suatu bagian sistem yang merupakan rangkaian tindakan yang menyangkut beberapa orang.

Menurut Mahatmyo (2014), sistem akuntasi merupakan suatu rangkaian bukti transaksi, dokumen, catata-catatan akuntansi dan laporan-laporan serta alat-alat, prosedur, kebijakan, sumberdaya manusia maupun sumberdaya lain dalam suatu perusahaan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk mendukung dalam pencapaian apa yang menjadi tujuan perusahaan. Sedangkan menurut Ranatarisza dan Noor (2013), sistem akuntansi adalah pengorganisasian dokumen atau formulir, catatan akuntansi yang dalam hal ini adalah jurnal, dan laporan dari masing- masing bagian yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen.

Sistem akuntansi dalam sebuah organisasi atau perusahaan merupakan bagian dari sistem informasi manajemen.

Menurut Mulyani dan Tim (2018), sistem informasi akuntansi yaitu digunakan sebagai alat untuk melakukan analisis keputusan ataupun sebagai pembuat keputusan yang terkait dengan transaksi-transaksi perusahaan. Sedangkan menurut Andi (2015), sistem informasi akuntansi merupakan sistem yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi.

Menurut Dady et all (2017), sistem pengeluaran kas yaitu suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.

Dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas antara lain: 1). Bukti kas keluar, 2). Cek, 3). Permintaan cek.

Sistem yang terkait dalam sistem pengeluaran kas dengan cek adalah: 1). Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas, 2). Fungsi kas, 3). Fungsi akuntansi

akuntansi pengaluaran kas dengan cek, antara lain: Organisasi yaitu: 1). Transaksi

(3)

pengeluaran dan penerimaan kas tidak diperbolehkan oleh Bagian Kasa melakukannya sejak awal sampai akhir, 2).

Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dengan fungsi akuntansi, 3). Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, 4). Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang, 5).

Dalam jurnal pencatatan pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu diregister cek) harus berdasarkan atas bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang dan dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, 6).

Pengeluaran kas harus mendapat otoritas dari pejabat yang berwenang.

Praktik yang sehat antara lain: 1). Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkinan pencuri atau penggunaan yang tidak semestinya, 1). Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus di bubuhi cap Lunas oleh bagian Kasa setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan, 3). Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas nama perusahaan penerimaan pembayaran atau dengan pemindahan bukuan, 4). Secara periodik diadakan pencocokan jumlah fisik kas yang ada ditangan dengan jumlah kas menurut catatan akuntansi, 5). Kas yang ada ditangan (cash in safe) dan kas yang ada diperjalanan (cash in transit) diasuransikan dari kerugian, 5). Penggunaan rekening korban bank (bank statement) yang merupakan informasi dari pihak ketiga untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksaan internal (internal audit function) yang merupakan fungsiyang tidak terlibat dalam penyimpanan dan pencatatan, 6). Kasir dilengkapi dengan alat- alat pencegah terjadinya pencurian kas yang ada ditangan (misalnya mesin register kas, stong room), 7). Kasir diasuransikan, 8).

Semua nomor cek harus dipertanggung jawabkan oleh bagian Kas.

Menurut Nasution et all (2016) asuransi yaitu orang bersedia membayar kerugian yang sedikit untuk masa sekarang, agar bisa menghadapi kerugian-kerugian besar yang mungkin terjadi pada waktu mendatang.

Menurut Sholikhah (2016) asuransi jiwa adalah pertanggungannya berupa orang, dan yang di pertanggungkan adalah kehidupan seseorang. Selain jiwa, jaminan dapat di perluas dengan kesehatan serta kecelakaan.

Menurut Dady et all (2017) fungsi asuransi jiwa sebagai berikut : 1). Alat atau Prasarana Menabung, prasarana menabung artinya, sejumlah dana yang diasuransikan memiliki nilai tunai dan dapat diambil kembali. 2). Memberikan Perlindungan atau Rasa Aman, dengan memiliki polis asuransi, pihak tertanggung akan terhindar dari kemungkinan timbulnya resiko kerugian dikemudian hari dan merasa aman dan tenang jiwanya karena objek yang diasuransikan telah dijamin oleh penanggung polis. 3).

Pengalokasian Biaya dan Manfaat yang Lebih Adil, semakin besar resiko kerugian yang timbul maka semakin besar pula premi pertanggungan dari pihak penanggung polis, 4). Memberikan Tingkat Kepastian, merupakan manfaat utama dari asuransi karena pada dasarnya mereka berusaha untuk mengurangi konsekuensi yang tidak pasti dari suatu keadaan yang merugikan, yang sudah diprediksikan sebelumnya sehingg biaya dari kerugian tersebut menjadi pasti atau relative lebih pasti, 5). Membantu Meningkatkan Produktifitas Usaha Tertanggung, tertanggung yang akan berinvestasi pada suatu bidang usaha tertentu bila sebagian besar resiko investasi tersebut dapat ditutup oleh asuransi untuk mengurangi resiko yang mungkin terjadi di kemudian hari, 6). Jaminan Kredit, pada asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman kredit, biasanya hanya untuk asuransi jiwa dan sangat selektif untuk jenis kredit dan bank tertentu.

Pengertian klaim menurut Halim (2015), adalah tuntutan keuangan pada lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi seseorang atau perusahaan dari resiko kerugian dengan membayar premi secara teratur dan dari pembayaran premi digunakan untuk membeyar klaim yang ada.

Menurut Yunanto (2017), klaim asuransi adalah sebuah permintaan resmi kepada perusahaan asuransi, untuk meminta pembayaran berdasarkan ketentuan perjanjian.

Klaim asuransi yang di ajukan akan ditinjau oleh perusahaan untuk validitasnya dan kemudian dibayarka kepada pihak tertanggung setelah disetujui. Dalam pengajuan klaim asuransi tidak dibenarkan jika pihak tertanggung mencari keuntungan dari klaim asuransi.

\Sugiastuti (2017), meneliti tentang sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan dalam upaya meningkatkan

(4)

pengendalian intern, dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan sudah sesuai dengan pengendalian intern

H: Sistem dan prosedur pembayaran kalim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (pesero) kantor perwakilan malang sudah mendukung dalam upaya meningkatkan pengendalian intern.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Anggito & Setiawan (2018), penelitian kualitatif bersifat deskriptif adalah langkah ini peneliti harus mendeskripsikan suatu obyek, phenomena, atau setting sosial yang akan di tuangkan dalam tulisan yang bersifat naratif.

Penelitian ini mengunakan Jenis data deskriptf kualitatif. dan data penelitian bersumber dari data primer dan sekunder.

Untuk mendapatkan data-data yang relevan maka penelitian ini menggukan wawancara, Observasi dan Wawancara.

(Sugiono 2018).

Menutut Sugiyono (2018), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya, Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi pada perusahaan/instansi yang menjadi tempat penelitian (Sugiono, 2018).

HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem dan prosedur pembayara klaim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan di Makassar

Gambar 1. Bagan alir (flowchart) sistem dan prosedur pembayaran kalim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero)

cabang Sulawesi selatan Korban/ahli

waris

Penanggung jawab samsat

Sumber : PT Jasa Raharja (Persero) cabang Sulawesi selatan

1). Jika terjadi kecelakaan korban segera melaporkan kejadian ke kantor kepolisian terdekat. 2). Selanjutnya laporan kecelakaan (Laka) diterbitkan atau dikeluarkan oleh kepolisian, berisi identitas korban, 3).

Selanjutnya staf PT Jasa Raharja (persero) yang bertanggung jawab di Samsat melakukan survey dan juga membantu korban/ahli waris untuk melengkapi berkas-berkas pengajuan klaim. 4). Pengajuan berkas untuk korban yang dan Meninggal dunia dan luka-luka yaitu:

a).Laporan polisi beserta sketsa TKP (Tempat Kejadian Perkara), b).Bila Ahli Waris:Janda / Duda:Surat Nikah, Anak-Anak Korban:Akte

Terjadi kecelakaa

n

Melapor kejadian

Laka kepolisian

Identitas Korban/

KTP

Meneri ma dan melengk

api berkas

Menerima pengajuan

survei

Luka-luka Meninggal dunia

Kwitansi RS (asli

)

Surat keterangan kecelakaan Formulir-

formulir lainnya

Surat kematian Formulir ahliwaris Formulir-

formulir lainnya

Belum lengkap

lengkap

(5)

Lahir Anak-Anak, Orangtua Korban:Akte Lahir Korban. c).Surat kematian. d).Surat keterangan ahli waris. e).Kartu Keluarga / KTP (Kartu Tanda Penduduk) ahli warisnya yang berlaku, f).Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) korban dan ahli waris yang berlaku, g).jika dikuasakan, maka penerima santunan harus membawa surat kuasa dari korban dengan melampirkan foto copy kartu tanda penduduk penerima santunan dan korban tersebut, serta foto copy surat rujukan ke rumah sakit lain apabila korban di rujuk, h).Rekening Bank ahli korban/ahli waris.

Bidang Pelayanan Kepala Cabang

Sumber : PT Jasa Raharja (persero) cabang sulawesi selatan

1). Petugas PT Jasa Raharja (Persero) dibagian Bidang Pelayanan menerima berkas pengajuan klaim dari petugas yang bertanggung jawab di samsat, 2). Selanjutnya bagian Bidang Pelayanan melakukan pemeriksaan ulang terhadap berkas yang di ajukan apakah sudah lengkap dan sesuai dengan kebenaran maka pengajuan klaim diterima, 3). Untuk pengajuan klaim yang lengkap, berkasnya diserahkan kepada Kepalah Cabang untuk di verivikasi ulang, 4).

Selanjutnya kepala Cabang memeriksa apakah sudah sesuai dengan Undang-undang yang sudah di tentukan atau tidak, 6). Untuk pengajuan klaim yang ditolak diserahkan kembali ke bidang Pelayanan, 7). Selanjutnya dibuatkan surat penolakan dan dikembalikan ke pihak korban/ahli waris, 9). Selanjutnya pengajuan kalim kecelakaan yang sudah diterima di serahkan ke kasir, dan Kepala Cabang memerintahkan kasir untuk memproses pembayaran kalim.

Kasir

Sumber : PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan

1). Selanjutnya, kasir menerima dan mencetak ulang kelengkapan serta kebenaran data pada berkas pengajuan klaim, 2).Melakukan wawancara dengan pihak korban/ahli waris. Kasir memberikan penjelasan bahwa pembayaran santunan/klaim kecelakaan dilakukan dengan transfer melalui rekening Bank, 3). Setelah kasir manerima kebenaran dan kesesuaian data dari pihak korban/ahli waris maka kasir mambuat kwitansi dan Surat Perintah transfer (SPT), 4).

Sebagai bukti bahwa pembayaran kalim telah dilakukan oleh pihak PT Jasa Raharja (persero), kasir membarikan kwitansi pembayaran dan Surat Perintah Transfer Menerima berkas

pengajuan klaim

Mengecek ulang kelengkapan dan kebenaran data

Mengembalikan

Surat penolakan

Korban/ahli waris

Imput data ke DASI

Memverifikasi dan mengotorisasi

pengajuan klaim

Sesuai Undang- undang

Ditolak diterima

Mengotorisasi SPT SPB

Memverifikasi dan mengotorisasi DHK dan LPBG

Menerima dan memverifikasi ulang

Wawancara korban/ahli waris

Surat Perintah Transfer

Surat Perintah

Bayar

Bukti pembayaran santunan

Bilyet giro

Kwitansi pembayara

n

(6)

kepada korban. Kasir juga menjelaskan kepada pihak korban/ahli waris untuk mengecek rekeningnya. Apabila dicek dan uang santunan belum masuk ke rekening korba/ahli waris, maka korban/ahli waris diharapkan segera menghubungi pihak PT Jasa Rahara melalui telepon, 5). Selanjutnya kasir membuat bilyet giro dan Surat Printah Bayar untuk perintah pembayaran atas Surat Perintah Transfer pada hari tersebut.

bidang Keuangan Bank BRI

Sumber : PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan

1). Sebagai bentuk perintah transfer kepada Bank BRI, kasir mengirim Surat Perintah Transfer dan Surat Perintah Bayar yang telah diotorisasi Kepala Cabang serta Bilyet giro yang telah dibuat oleh kasir, 2).

Setelah proses transfer pembayaran klaim kecelakaan dilakukan oleh Bank BRI maka bilyet giro tindasan yang telah di validasi Bank

diserahkan kembali ke kasir, 3). Kasir selanjutnya mencatata pengeluaran kas di Daftar Harian Kas sebagai pencatatan atas transaksi pembayaran klaim kecelakaan, 4).

Selanjutnya Kasir juga mencatat dalam Laporan Pemakaian Bilyet Giro, 5). Daftar Harian Kas dan Laporan Pemakaian Bilyet Giro selanjutnya di serahkan ke staf Bidang Keuangan untuk di verivikasi ulang, 6). Daftar harian kas dan laporan pemakaian bilyet giro yang sudah di varifikasi diserahkan ke Kepala Cabang untuk diotorisasi, 7). Daftar harian kas dan Laporan Pemakaian Bilyet Giro yang telah diotorisasi Kepala Cabang diserahkan kembali ke staf Bidang Pelayanan untuk di input daalm data online Jasa Raharja yaitu DASI, 8).

Setelah dari bagian Bidang Pelayanan diserahkan kembali ke staf Bidang Keuangan untuk selanjutnya Daftar harian kas dan laporan pemakaian bilyet giro dikirimkan ke kantor pusat. Laporan dalam bentuk softcopy dikirimkan melalui email setiap hari, dan laporan dalam bentuk fisik dikirim setiap minggu sekali.

Dokumen yang digunakan dalam sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan yaitu: 1). Kwitansi pembayaran, kwitansi pembayaran santunan kecelakaan di keluarkan oleh PT Jasa Raharja (Persero) sebagai bukti pembayaran klaim kecelakaan yang diberikan kepada pihak korban/ahli waris. Atas perintah dan wewenang dari kepala cabang, kwitansi ini diisi oleh kasir, 2). Bilyet Giro, bilyet giro dikeluarkan oleh Bank BRI tetapi yang mengisi dan menandatanganinya adalah pihak PT Jasa Rharja (Persero) yaitu kasir, untuk digunakan sebagai bukti pemindaan dana dari rekening PT Jasa Raharja (Persero) kepada pihak korban/ahli waris atau yang berhak menerima santunan., 3). Surat Perintah transfer (SPT),Surat Perintah Transfer kemudian di keluarkan oleh PT Jasa Raharja (Persero) digunakan sebagai dokumen keterangan pembayaran dan berfungsi sebagai perintah kepada Bank BRI, 4). Surat Perintah Bayar (SPB), SPB buat oleh PT Jasa Raharja (Persero) sebagai perintah kepada Bank BRI untuk melakukan pembayaran sesuai nominal yang tertulis di Sutat Perintah Bayar.

Catatan Akuntansi yang digunakan dalam sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan yaitu: 1). Jurnal Pengeluaran Kas yang digunakan dalam jurnal pengeluaran kas yaitu Daftar Harian Kas Pencatatan

dalam DHK

Pencatatan dalam LPBG

DHK dan LPBD

Disimp an dan diemail kan

Dikirim ke Kantor Pusat Jakarta, softcopy melalui email setiap hari, bukti fisik dikirim seminggu sekali

selesa

i

Bilyet giro SPT SPB

Mentransfer santunan ke

nomor rekening korban/ahli

waris Bilyet giro

telah divalidasi

(7)

(DHK). DHK ini dibuat dan diotorisasi oleh Kasir. Dan selanjutnya divalidasi Kepala Cabang, 2). Register cek, register cek yang digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dengan cek/bilyet giro adalah (LPBG) Laporan Pemakaian Bilyet Giro. LPBG ini dibuat oleh Kasir dalam setiap jangka waktu sekali seminggu, tujuannya untuk mencatat pemakaian bilyet giro untuk pembayaran klaim kecelaan. Laporan pemakaiaan Bilyet Giro ini diotorisasi oleh Kasir selaku pemegang bilyet giro dan selanjutnya diverivikasi bagian Bidang keuangan dan divalidasi kepala Cabang.

Fungsi yang terkait dalam sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan yaitu: 1). Fungsi kas, fungsi yang bertanggung jawab dalam mengisi, menendatangani, dan mengirim bilyet giro ke bank BRI untuk melakukan transfer pembayaran klaim kecelakaan ke korban/ahli waris ialah Kasir, 2). Fungsi akuntansi, fungus akuntansi yang bertanggung jawab dalam pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam Daftar Harian Kas dan Laporan Pemakaian Bilyet Giro yaitu bagian Kasir dan selanjutnya yang melakukan verifikasi adalah bagian staf bidang keuangan, 3). Fungsi yang memerluakan pengeluaran kas, fungsi yang memerlukan pengeluaran kas, yaitu Kepala Cabang berdasarkan berkas-berkas pengajuan klaim kecelakaan yang sudah lengkap dan sesuai persyaratan undang-undang yang berlaku, maka kepala Cabang selanjutnya memerintahkan Kasir untuk segera melakukan atau memproses pembayaran klaim kecelakaan.

Unsur-unsur pengandalian internal.

Adapun beberapa unsur dalam sistem dan prosedur pembayaran kalim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan ialah: 1). Lingkungan pengendalian, lingkungan pengendalian yang ditetapkan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan yaitu mempengaruhi kesadaran atas pengendalian Sumber Daya Manusia. Pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian internal lainnya, menyediakan struktur dan disiplin, 2).

Penilaian risiko Pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan penilaian risiko tujuannya untuk menghindari atau meminimalkan terjadinya ketidakwarasan

yang ada didalam laporan keuangan. PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan melakukan penilaian terhadap risiko yang mungkin terjadi dalam sistemdan prosedur yang dijalankan serta laporan keuangan untuk dapat mengelola risiko yang mungkin terjadi tersebut, 3). Prosedur pengendalian dalam setiap periode setahun sekali, pihak Satuan Pemeriksa Internal dari kantor Pusat PT Jasa Raharja (persero) Jakarta akan datang memeriksa atau meng-audit Kantor cabang guna melakukan pemeriksaan internal perusahaan, 4).Informasi dan pengawasan PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan memiliki informasi yang relevan guna untuk melaporkan keuangan, yang meliputi sistem akuntansi, yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat, mengelolah, meringkas dan melaporkan transaksi, 5). Pemantauan, pemantauan atas kinerja pengendalian internal pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan dilakukan oleh Kepala Cabang PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan itu sendiri untuk memantau kualitas kinerja pengendalian sepanjang waktu. Dalam pemantauan ini dilakukan setiap sekali seminggu, yaitu setiap hari senin, semua pegawai datang di kantor Cabang.

Analisis sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan di Makassar

Dalam sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan yang diterapkan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan sebagian besar sudah mendukung pada pengendalian internal, namun ada yang belum sepenuhnya mendukung pengendalian internal dan perlu dilakukan perbaikan

Terlihat pada pembayaran klaim kecelakaan sebagai bentuk transaksi pengeluaran kas belum sepenuhnya mendapatkan otorisasi dari kepala Cabang terbukti pada tandatangan yang tercantum di bilyet giro, tandatangan yang tertera ialah tandatangan dari bagian Kasir, yang seharusnya adalah tandatangan Kepela Cabang. Nampak juga pada pencatatan dalam Daftar Harian Kas (DHK) dan Laporan Pengeluaran Bilyet Giro (LPBG) yang melakukannya adalah bagian Kasir.

Analisis dokumen yang digunakan dalam sistem dan prosedur pembayaran kalim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan di Makassar

(8)

Untuk meningkatkan pengendalian internal yang memadai beberapa dokumen yang perlu dilakukan perbaikan. Seperti pada kwitansi pembayaran yang merupakan bukti pembayaran klaim ke pada korban/ahli waris belum dibubuhi stempel “Lunas” serta pada bilyet giro tandatangan yang tercantum seharunya tandatangan kepala Cabang PT Jasa Raharaja (persero) cabang Sulawesi selatan sebagai tanda bilyet giro telah diotorisasi.

Selanjutnya perlu ditambahkan dokumen pendukung lagi kepada korban/ahli waris, yaitu hak pengaduan apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan uang santunan kecelakaan belum masuk ke rekening korban/ahli waris.

Analisis catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dan prosedur pembayaran kalim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan di Makassar

Catatan yang digunakan dalam sistem dan prosedur pembayaran kalim kecelakaan sudah sesuai dengan pengeluaran kas dan pencatatannya berdasarkan dengan bukti transaksi pembayaran klaim kecelakaan yaitu kwitansi pembayaran dan bilyet giro, juga pencacatan pada Daftar Harian Kas dan Laporan Pemakaian Bilyet Giro langsung pada saat terjadi transaksi tersebut. Namun masih perlu dilakukan perbaikan pada fungsi yang melakukan pencatatan pada DHK dan LPBG seharusnya dilakukan oleh bidang Keuangan bukan Kasir

Analisis fungsi yang terkait pada sistem dan Prosedur pembayaran kalim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan di Makassar

Fungsi yang terkait yang masih perlu untuk dilakukan perbaikan, ialah fungsi akuntansi sebagai fungsi yang melakukan pencatatan atas transaksi pembayaran klaim kecelakaan seharusnya dilakukan oleh bidang keuangan. Tujuannya untuk menghindari kemungkinan terjadi penyimpangan.

Fungsi yang melakukan otorisasi pada bilyet giro seharusnya bukan bagian Kasir.

seharusnya tandatangan yang tertera ialah tandatangan Kepala Cabang. Karena otoritas tertinggi terletak pada Kepala Cabang.

Analisis unsur-unsur pengendalian internal sistem sistem pengeluaran kas pada sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan di Makassar

Unsur pengendalian internal sistem pengeluaran kas yang perlu diperbaiki agar lebih meningkatkan pengendalian internal yang memadai, diantaranya: 1).Organisasi Pada proses pencatatan yang melakukan fungsi kas yaitu Kasir, yang seharusnya melakukan pencatatan fungsi akuntansi yaitu bidang Keuangan, 2). Sistem otoritas dan prosedur pencatatan antara lain: a).Pengeluaran kas untuk pembayaran kalim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan, bilyet giro seharusnya yang melakukan otoritas kepala Cabang, b).Dokumen bukti pembayaran klaim kecelakaan yang diserahkan ke pihak korban/ahli waris perlu ditambahkan stempel Lunas.

PENUTUP

Dari hasil penelitian diatas, peneliti menyimpulkan bahwa sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan di Makassar sebagian besar sudah mendukung dalam upayah meningkatkan pengendalian internal, namun masih ada yang belum mendukung pengendalian internal dan perlu dilakukan perbaikan antara lain: 1).Untuk dokumen yang digunakan, perlu di lakukan perbaikan pada Kwitansi pembayaran klaim kecelakaan belum dibubuhi stempel Lunas, 2).

Perlu di tambahkan dokumen pendukung lagi kepada korban/ahli waris hak pengaduan jika dalam jangka waktu yang sudah ditentukan uang santunan kecelakaan belum masuk ke rekening korban/ahli waris, 3). Pada fungsi akuntansi perlu dilakukan perbaikan karena fungsi yang melakukan pencatatan DHK dan LPBG dilakukan oleh Kasir bukan dilakukan oleh staf bidang Keuangan.

Berdasarkan kesimpula ada beberapa saran yang disimpulkan oleh peneliti untuk perbaikan sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan dalam upaya melingkatkan pengendalian interna yang memadai pada PT Jasa Raharja (persero) cabang Sulawesi selatan yaitu: Penambahan stempel Lunas pada Kwitansi pembayaran klaim kecelakaan yang diterima oleh korban/ahli waris. Penambahan dokumen pendukung seperti hak pengaduan jika dalam jangka waktu yang sudah ditentukan uang santunan kecelakaan belum masuk ke rekening korban/ahli waris. Dan tandatangan di bilyet giro sebaiknya dilakukan

(9)

oleh Kepala Cabang Sulawesi selatan karena yang berhak menerima atau menolak pembayaran klaim tersebut hanya Kepala Cabang Sulawesi selatan. Penelitian ini belum komprehensif, karena hanya melihat kinerja pelayanan, maka untuk kebutuhan penelitian berikutnya bagi peneliti yang berminat meneliti sistem dan prosedur pembayaran klaim kecelakaan dapat melakukan wawancara dengan petugas bagian keuangan sehingga hasil penelitian ini lebih maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Andi. (2015). Sistem Informasi Akuntansi – Konsep Dan Penerapan. Yogyakarta: CV Andi.

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018).

Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat: Cv Jejak.

Dady, F., Ilat, V., & Pontoh, W. (2017) Analisis Sistem Akuntansi Dan Prosedur Pembayaran Klaim Jaminan Kematian Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Manado.

Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. 12 (1): 63-72.

Halim, H. (2015). Analisis Penerapan sistem Informasi Akuntansi Pembayan Klaim Pada Asuransi Syari’ah (studi kasus pada RO.

Khalifa mandiri rakaful keluarga kota malang). Universitas Islam Negeri (UIN) Mauliana Malik Ibrahim. Di akses pada tanggal 10 juli 2019 melalui webset https/:/docplayer.info/43523720-Analisis- penerapan-sistem-informasi-akuntansi- pembayaran-klaim-pada-asuransi-syari- ah.html

Kummat, G.V. (2011). Internal Audit.

Erlangga. Pt Gelora Aksara Pratama.

Mahatmyo, A. (2014). Sistem Informasi Akuntansi Suatu Pengantar. Yogyakarta:

Deepublish.

Mulyani, S., & Tim. (2018) Sistem Informasi Akuntansi: Aplikasi Disektor Publik.

Cetakan pertama. Bandung: Unpat Press.

Nasution, B., Juwana, H., Isra, S,. Siregar, M,.

& Asnawi, I. (2016). Jaminan Sosial Kecelakaan Dalam Perspektif UU No.40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian. Cetak Pertama. Spora Consultant.

Ranatarizsa, M.M., & Noor, A.M. (2013), Sistem Informasi Akuntansi. Malang:

Elektronik Pertama.

Sholikhhah, M. (2016), Analisis Pengendalian Internal Sistem Pengeluaran Kas atas

Pembayaran Klaim Meninggal Dunia Pada Asuransi Kumpulan AJB Bumputera 1912 Cabang Darmo Surabaya. ADLN- Perpustakaan Universitas Airlangga.

Sugiastuti, H.I., Dzulkirom, M., &

Dwiatmanto. (2014), Analisis Sistem Dan Prosedur Pembayaran Klaim Kecelakaan Dalam Upayah Meningkatkan Pengendalian Intern pada PT Jasa Raharja (Persero) Kantor Perwakilan Malang.

Universitas Brawijaya. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).13 (1) Agustus.

Sugiyono, (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R%D. Bandung Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan pertama. Bandung:

Alfabeta..

Yunanto, N.O. (2017). Efektivitas Sistem Klaim Atas Santunan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Pada PT Jasa Raharja (Persero) Perwakilan Magelang.

Universitas Tidar.s

Referensi

Dokumen terkait

1.3 Problem Limitation This study focuses on the process the developing reading instructional module in English as a supplementary in the first semester for the first grade students

Nomor Surat Nama Perusahaan Kode Emiten Lampiran Perihal 151/CA/XII/2021 PT Bank CIMB Niaga Tbk BNGA 3 Laporan Informasi atau Fakta Material Pemberitahuan Penghimpunan Dana Dalam