SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI KARTU PRABAYAR TELKOMSEL PADA CV. SINAR SELULER DI KOTA MASOHIKABUPATEN
MALUKU TENGAH
Vicky Ruslan Anjasmoro1, Ibrahim H. Ahmad2, Rosida Maedina3
1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]
ABSTRACT
The research aims to find the accounting information system for cash sales of Telkomsel prepaid cards at CV. Sinar Seluler in Masohi, Central Maluku. The research method is comparative descriptive. The technique of collecting data used observation, documentation, and interview. The result shows that sales system procedures do not use cash sales records. In the function section related to the sales system, the cash function is responsible for receiving cash and buyers while in the cash department the company is responsible for receiving cash from the buyer and making a cash receipt report. The sales activity record in CV. Sinar Seluler is not made because it has been inputted to the software in the form of sales reports and cash receipts
Keywords:accounting information system, cash sales.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin maju dan modern, kebutuhan pada informasi dalam sebuah kegiatan mengharuskan segala sesuatu harus di kerjakan dengan cepat dan efisien. Data yang diolah harus menghasilkan sebuah informasi yang akan dibutuhkan oleh perusahaan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Sebuah sistem informasi yang handal sangat diperlukan agar perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan dengan perubahan yang ada saat ini serta dapat beratahan dengan keadaan persaingan yang terjadi di dunia bisnis. Sistem informasi akuntansi memegang fungsi dan peranan yang sangat penting bagi dunia bisnis pada saat sekarang.
Sistem informasi akuntansi berfungsi mengumpulkan dan menyimpan data transaksi, serta memproses data hingga menjadi informasi yang baik dan tepat. Sebuah sistem dikatakan baik jika sistem tersebut dapat mempermudah proses transaksi hingga menghasilkan infomasi pada perusahaan.
Kemudahan tersebut dapat diperoleh suatu usaha dagang dengan melalui sistem terkomputerisasi. Dengan adanya sistem tersebut, maka suatu perusahaan dapat melakukan efisiensi pada biaya dan pelayanan
terhadap pelanggan menjadi lebih efektif. Pada sebuah usaha dagang, sistem terkomputerisasi dapat meningkatkan aktivitasnya dalam mempercepat proses transaksi serta menyajikan informasi data penjualan secara akurat dan real time.
penjualan bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari keseluruhan sistem pemasaran, penjualan suatu kegiatan memperjual belikan barang atau jasa kepada konsumen yang merupakan komponen utama dalam suatu perusahaan dan bagian dari sistem pemasaran.
Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di Indonesia dengan layanan pasca bayar kartu HALLO yang diluncurkan pada tanggal 26 mei 1995. Saham telkomsel dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh Singtel sebesar 35%. Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan GSM prabayar.
Telkomsel memiliki posisi yang baik untuk menangkap peluang dengan memanfaatkan produk dan jasa yang menciptakan pengalaman digital yang lengkap untuk setiap pelanggan di Indonesia. Pada gelombang digital, juga melihat peluang besar.
dalam iklan digital dengan memberikan premium dan ditargetkan peluang iklan
hyperlocal dari jejak ponsel kami yang sangat luas di seluruh Indonesia. Tahun 2013 suatu proses transformasi yang berkesinambungan untuk telkomsel yang fokus pada 4 bidang:
bisnis, organisasi, orang dan budaya.
Transformasi telah mulai berubah bagi kita, yang dibuktikan dalam konstribusi bisnis digital yang lebih tinggi (sekitar 20% dari total pendapatan), keberhasilan pelaksanaan organisasi bisnis digital end-to-end dan pemberdayaan daerah yang lebih besar.
Penjualan kartu telkomsel prepaid atau prabayar pada CV. Sinar Seluler dilakukan dengan cara mengadakan event pada tiap hari minggunya untuk meningkatkan penjualan kartu. CV. Sinar Seluler berdiri sejak 26 juni 2009 yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi seluler sebagai Mitra Authorized Distributor Telkomsel secara lokal di Provinsi Maluku mulai 29 juni 2009 sampai sekarang tahun 2019. Sebagai pimpinan pasar, Telkomsel berusaha untuk merebut peluang dan terus menangkap pertumbuhan yang kuat di boardband dan pasar layanan digital.
Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai kartu prepaid atau prabayar Telkomsel CV. Sinar Seluler Di Kota Mahosi Maluku Tengah?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengatahui penerapan sistem informasi akuntansi penjualan tunai kartu Prepaid atau Prabayar Telkomsel CV. Sinar Seluler di Kota Masohi Maluku Tengah.
TINJAUAN LITERATUR
Kata sistem telah banyak sekali digunakan atau didengar dalam berbagai kesempatan, anatara lain dalam percakapan sehari-hari. Kata ini juga digunakan untuk menggambarkan banyak hal, dan pada banyak bidang, seperti: sistem pendidikan, sistem tata surya, sistem perekonomian, sistem pemerintahan, sistem informasi, dan sebagainya
Menurut Krismiaji (2015), sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian tujuan. Sesuai dengan definisi tersebut, sebuah sistem memiliki tiga karakteristik, yaitu: 1) Komponen, atau sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau dirasakan; 2) Proses, yaitu
kegiatan untuk mengkoordinasikan komponen yang terlibat dalam sebuah sistem; dan 3) tujuan, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi komponen tersebut.
Sedangkan menurut George M. Marakas dan James A. O’brien (2017), sistem didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait, dengan batasan yang jelas, yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam proses transformasi yang terorganisasi.
Menurut Sujarweni (2015), pengertian sistem dilihat dari elemen-elemennya. Sistem adalah kumpulan elemen yang saling berkaitan dan bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Adzar (2014), klasifikasi sistem terbagi menjadi:
a. Sistem Terbuka dan Tertutup
Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig von Bertalanffy bila aktifitas didalam tersebut dipengaruhi oleh lingkungan, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi dilingkungan.
b. Sistem Buatan Manusia dan Tuhan
Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara ilmiah.
c. Sistem Berjalan dan Konseptual
Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sitem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakanannya untuk menunjang operasi sehari-hari, maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.
d. Sistem Sementara dan Selamanya
Suatu sistem mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.
e. Secara Fisik dan Abstrak
Sistem dapat dilihat dari wujudnya, misalnya kendaraan bermotor, sedangkan asbtrak seperti organisasi.
Menurut Andi (2017), informasi adalah data yang telah diorganisir dan diproses sehingga bermanfaat bagi proses pengambilan keputusan. Semakin banyak dan semakin berkualitas informasi yang tersedia, maka pengambilan keputusan menjadi semakin baik.
Maanfaat informasi (seperti mengurangi
ketidakpastian, meningkatkan kualitas keputusan, dan meningkatkan kemampuan untuk merencanakan dan menjadwalkan aktivitas) harus melebihi biaya penyediaannya (yang meliputi waktu dan sumber daya yang digunakan untuk menyediakan dan mendistribusikan informasi).
Oleh karena itulah, deseiner sistem informasi menggunakan teknologi informasi seperti komputer dan perangkat elektronik lainnya untuk menyimpan, mencari, mengirimkan, dan memanipulasi data guna membantu informasi menjadi lebih padat berisi.
Menurut I Cenik Ardana dan Hendro Lukman (2016), informasi adalah hasil olahan data yang bermanfaat bagi pengguna informasi. Termasuk juga dalam kegiatan informasi ini adalah persiapan pencetakan laporan, pemeriksaan hasil informasi sebelum dipublikasikan kepada pemakai, serta kegiatan penyebaran informasi tersebut kepada para pemakai terkait.
Menurut Jaluanto (2017), akuntansi merupakan suatu kegiatan mengindentifikasi, memproses, dan mengkomunikasi transaksi dari suatu entity kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Tujuan kegiatan akuntansi adalah menghasilkan laporan keuangan.
Menurut Sujarweni (2015), akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu.
Sedangkan Menurut Sofyan (2015), akuntansi itu adalah menyangkut angka-angka yang dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan. Angka itu dapat dianalisis lebih lnjut untuk menggali lebih banyak informasi yang di kandungnya dan memprediksi masa yang akan datang, ia bersifat netral kepada semua pemakai laporan dan unsur seninya karena bersifat alternatif yang bias dipilih melalui pertimbangan subjektif serta ia merupakan informasi yang sangat diperlukan para pemakai untuk pengambilan keputusan.
Menurut Hery (2012), sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki
kepentingan terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Menurut Jaluanto Sunu (2017), sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
memproses, menganalisis,
mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relavan bag pihak-pihak luar dan pihak dalam perusahaan (terutama manajemen).
Tiga fungsi dasar sistem informasi akuntansi (SIA) menurut Jaluanto (2017): 1) Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai kegiatan bisnis organisasi secara efisien dan efektif; 2) menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan bagi manajemen; 3) Menyediakan pengendalian internal yang memadai (cukup), yaitu sistem adalah handal, aktivitas bisnis yang efisien dan sesuai tujuan manajemen, serta mengamankan (menjaga) kekayaan organisasi.
Menurut Steven A. Moscov (2015), sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri bagian-bagian (disebut subsistem) yang saling berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Menurut Rommey dan Steinbart (2015) adalah sistem serangkaian dua atau lebih kompenen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Dalam sistem informasi akuntansi menurut Canndra dan Adriana (2015) adalah sistem yang menyediakan infromasi akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.
Adapun tujuan sistem informasi akuntansi menurut Mardi (2014), terdapat tiga tujaun yaitu sebegai berikut: 1) Guna memenuhi setiap kewajiban sesuai dengan otoritas yang diberikan kepada seseorang. Keberadaan sistem informasi membantu ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh seluruh jajaran dalam bentuk laporan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan;
2) Setiap informasi yang dihasilkan merupakan bahan yang berharga bagi pengambilan keputusan manajemen; 3) Sitem informasi yang diperlukan untuk mendukung kelancaran operasional perusahaan sehari-hari.
Sistem informasi menyediakan informasi bagi setiap satuan tugas-tugas dalam berbagi level manajemen, sehinggan mereka dapat lebih produktif.
Menurut Krismiaji (2015), sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Menurut Lilis Puspitawati & Sri Dewi Anggadini (2014), sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan menurut Andi (2017), Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data sehingga menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan. SIA dapat berupa sistem manual maupun sistem kompleks yang menggunakan teknologi informasi terbaru.
Apapun pendekatan yang digunakan, prosesnya masih sama karena manual atau teknologi hanyalah alat yang digunakan untuk menghasilkan informasi.
SIA terdiri dari enam komponen, yaitu:
1) User yang menggunakan system; 2) Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data; 3) Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya; 4) Software yang digunakan untuk memproses data; 5) Infrastruktur teknologi informasi, yang terdiri dari komputer, peripheral, device, dan perangkat jaringan; 6) Pengendalian internal untuk menjaga keamanan data SIA.
Menurut Gillespie (1981) dalam I Cenik Ardana & Hendro Lukman (2016), tujuan sistem sistem informasi dengan gamblang mengemukakan bahwa dalam merancang suatu, selalu harus diperhatikan tiga sudut pandang atau tiga dimensi sebagai berikut:
Gambar 1. Tujuan SIA
1. Penyempurnaan Standar Pelaporan (informasi). Tujuan utama SIA adalah mampu menghasilkan laporan akuntansi (informasi akuntansi) berkualitas. SIA harus mampu mengintegrasikan sub-sistem pelaporan akuntansi keuangan (financial statements) dengan sub-sistem pelaporan akuntansi manajemen (management accounting report).
2. Pengurangan Biaya Klerikal. Unsur biaya selalu menjadi kendala dan pertimbangan utama untuk meningkatkan kualitas informasi yang diinginkan. Para analis sistem selalu harus menyadari bahwa upaya peningkatan kualitas (manfaat) informasi yang akan membawa konsekuensi meningkatnya biaya/sumberdaya yang digunakan. Jangan lupa untuk meningkatkan SIA juga memerlukan penambahan biaya investasi; oleh karena itu selalu harus dipertimbangan manfaat yang diperoleh dengan biaya yang ditimbulkannya (cost and benefit analysis).
3. Peningkatan Uji Silang (internal check).
Adanya unsur silang harus menjadi bagian integral dari setiap perancangan SIA.
Semaksimal mungkin diciptakan unsur kontrol yang melekat pada sistem yang dirancang (built-in control), juga mekanisme uji silang antar petugas/bagian atas rangkaian suatu transaksi usaha.
Mekanisme uji silang ini merupakan bagian dari struktur pengendalian internal dalam rangka meningkatkan keandalan (kecermatan, kelengkapan, keabsahan, validitas) data dan informasi.
Adapun definisi sistem informasi akuntansi menurut Boodnar dan Hopwood (2014), sistem informasi akuntansi merupakan sistem berbaris computer yang dirancang untuk mentrasformasikan data akuntansi menjadi infromasi, yang mencakup siklus pembosesan transaksi, pengguna teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi. Secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah mengelolah/memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi antara bagian yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Bonita J. Campbel dalam Hartono (2013:10) menegaskan bahwa sistem adalah any group interrelated components or parts whice function together to achieve goal
(sehimpuanan bagian-bagian atau kelompok yang saling berkaitan dan secara bersama- sama berfungsi atau bergerak untuk mencapai tujuan).
Menurut Laodon (2010) dalam Yosy Arisandy, Andi Harpepen, dan Adhadi Kurniawan (2017), sistem informasi adalah komponen yang saling bekerja satu sama lain untuk mengumpulkan, mengelolah, menyimpan, dan juga menyebarkan informasi untuk mendukung kegiatan suatu organisasi.
Menurut Sofyan Syafri (2015), akuntansi telah didefinisikan secara luas.
Menurut definisi dari American Accounting Association adalah the process of identifying, measuring, and communicating economic information to permit infomed judgments and decision by user of the information.
Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut.
Menurut Mulyadi (2014), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan.
Menurut Carl S Warren (2015) mendefinisikan sistem akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan dan operasi perusahaan.
Menurut Mulyadi (2016), sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.
Menurut Sujarweni (2015), sistem akuntansi adalah kumpulan elemen yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan yang akan digunakan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan.
Suatu sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai suatu rangkaian yang komponen-komponennya saling terkait yang mengumpulkan (dan mengambil kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan mengendalikan perusahaan (I Cenik Ardana dan Lukman, 2016).
Menurut Krismiaji (2015), setelah memahami secara umum konsep sistem dan pengertian informasi secara umum, maka perlu ditegaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan sistem informasi tersebut. Sebuah sistem informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun pemakai informasi akuntansi menurut Idham (2015) dapat dikemukakan pihak-pihak yang berkepentingan atas informasi akuntansi tersebut, antara lain: 1) Pemilik perusahaan, berkepentingan atas informasi akuntansi oleh karena dari informasi tersebut dapat melakukan penilaian perusahaan yang dimilikinya; 2) Manajemen perusahaan, untuk dapat menilai kinerja dari pengelola beserta personil atau karyawan perusahaan yang dipimpinnya, dapat dilihat dan dianalisis dari informasi akuntansi; 3) Calon pemilik perusahaan, seseorang calon pemilik perusahaan mengambil keputusan apakah bisa bergabung menjadi pemilik suatu perusahaan atau tidak, bahan perimbangannya diperoleh dari infromasi keuangan yang disajikan oleh bidang akuntansi.
Menurut Erny Amriani (2017), sistem informasi penjualan, manajer pemasaran memerlukan laporan yang tepat waktu dan akurat tentang penjualan yang terkini.
Perusahaan mengelola informasi mereka dalam database pelanggan, database produk, database wiraniaga dan kemudian menggabungkan data dari berbagai database.
Menurut Mulyadi (2016), penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setalah uang diterima oleh perusahaan, barang dicatat oleh perusahaan.
Menurut Sujarweni (2015), sistem penjualan tunai merupakan sistem yang diberlakukan oleh perusahaan dalam menjual barang dengan cara menwajibkan pembeli untuk melakukan pembayaran harga terlebih terdahulu sebelum barang diserahkan pada pembeli. Setelah pembeli melakukan pembayaran, baru diserahkan, kemudian transaksi penjualan dicatat.
Tujuan sistem penjualan tunai dapat tercapai apabila diimbangi dengan unsur-unsur sistem penjualan tunai, yaitu fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai serta bagan alir dokumen dan bagian terkait penjualan tunai.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan yang ada, penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif.
Menurut Sugiyono (2016), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai sumber data di lakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Penelitian ini akan berlangsung selama 2 bulan (dua bulan) dan penelitian ini dilakukan pada kantor CV. Sinar Seluler yang berletak di Jl. Iman Bonjol, Namaelo, Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku 97511. Alasan memilih lokasi ini yaitu dengan pertimbangan bahwa baik data maupun informasi yang dibutuhkan mudah diperoleh objek pokok penelitian.
Jenis penelitian adalah studi kasus, yaitu berisikan paparan atau data yang relavan dari hasil penelitian pada objek. Data yang digunakan adalah kualitatif, yaitu berupa kalimat-kalimat yang menggambarkan keadaan umum suatu perusahaan. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah yang terkait dengan sistem dan penjualan tunai kartu telkomsel.
Data yang digunakan yaitu Data primer yaitu data mengenai objek penelitian yang diperoleh dan hasil pengamatan dan wawancara langsung dengan pimpinan instansi yang terkait denga topik penelitian. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data skunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telahtersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh penulis melalui berbagai dokumen yang berkaitan dengan kegiatan penjualan kartu telkomsel.
Dalam penelitian ini proses pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, yakni: 1) Observasi Dengan metode observasi berarti peniliti akan datang langsung ke tempat penelitian dan mengamati berbagai kegiatan yang terjadi yang berkaitan dengan penjualan kartu telkomsel. 2) Wawancara, Pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung maupun tidak langsung dengan ini penulis melakukan wawancara mendalam secara langsung dengan pihak-pihak yang mengatahui kemampuan akuntansi dalam hubungannya terhadap penjualan kartu telkomsel di CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi Maluku tengah. 3) Dokumentasi Merupakan teknik pengumpulan data dengan menngumpulkan bukti-bukti dan keterangan seperti kutipan, gambar, dan foto pada CV.
Sinar Saluler Di Kota Masohi Maluku Tengah.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan komperatif. Setelah data-data dikumpulkan, maka kemudian peneliti akan membandingkannya dengan teori yang ada sehingga bisa memberi gambaran yang jelas tentang sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada CV. Sinar Saluler Di Kota Masohi Maluku Tengah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perbandingan teori dengan perusahaan CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah Perbandingkan antara sistem akuntansi penjualan tunai yang diterapkan di perusahaan CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah dengan teori Sujarweni yang sudah pelajari.
Tabel 1. Prosedur Sistem Penjualan Tunai
Tabel 2. Bagian Terkait Sistem Penjualan
Tabel 3. Dokumen Sistem Penjualan
Berikut ini dijelaskan perbandingan antara sistem akuntansi penjualan tunai yang diterapkan di CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah dengan sistem yang terdapat pada teori yaitu sebagai berikut.
a. Prosedur yang membentuk sistem penjualan tunai pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah.
Pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah dalam prosedur yang membentuk sistem penjualan adalah prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas, prosedur penyerahan barang dan prosedur kas ke bank. Hal ini berbeda dengan teori yang menyebutkan bahwa prosedur sistem penjualan adalah prosedur order penjualan, prosedur penerimaan kas, penyerahan barang, prosedur pencatatan penjualan tunai dan prosedur kas ke bank. Perbedaan terdapat pada pencatatan penjualan tunai dan bagian penerimaan kas adalah di teori pencatatan penjualan tunai bagian akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai sedangkan di perusahaan tidak terdapat pencatatan penjualan.
b. Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku tengah
Pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan adalah sales
counter staff, sales administrasi, bagian gudang, bagian keuangan dan bagian akuntansi. Berbeda dengan di dalam teori adalah fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. Perbedaan terdapat pada fungsi kas adalah di dalam teori fungsi kas bertanggung jawab sebagai pemerimaan kas dari pembeli. tetapi tidak ada membuat laporan penerimaan kas.
c. Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah.
Pada dokumen ini sistem penjualan pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah adalah sales order, faktur penjualan, surat jalan pengiriman barang, nota penjualan, Faktur atau struk pembayaran dan bukti setor bank.
Sedangkan di dalam teori faktur penjualan tunai, pita pegister, bukti setor bank.
Perbedaan terdapat pada dokumen pita register kas dan surat jalan, dokumen yang ada di teori adalah merupakan bukti penerimaan kas dari pembeli berupa pita register. Berbeda dengan pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah bukti pemerimaan kas dari pembeli menggunakan nota penjualan.
Catatan yang digunakan dalam sistem penjualan tunai pada CV. Sinar Seluler Di kota Masohi, Maluku Tengah Catatan yang digunakan pada CV. Sinar Seluler Di kota Masohi, Maluku Tengah adalah laporan penjualan dan laporan penerimaan kas. Di dalam teori Sujarweni, catatan yang digunakan adalah jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu persediaan barang dan kartu gudang. Tetapi tidak terdapat catatan yang di gunakan pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian sistem penjualan tunai pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Dalam prosedur sistem penjualan, pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah tidak menggunakan pencatatan penjualan tunia, dengan alasan pencatatan penjualan tunai sudah ter-input pada software; 2) Dokumen sistem penjualan
pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah tidak menggunakan pita register, tetapi menggunakan nota/invoice untuk memberikan informasi kas dari pembeli;
3) Bagian atau fungsi terkait dalam sistem penjualan pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah di dalam teori fungi kas bertanggung jawab menerima kas dari pembeli sedangkan di perusahaan bagian kas bertanggung jawab menerima kas dari pembeli dan membuat laporan penerimaan kas; 4) Terkait dalam cacatan yang digunakan, Pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku tengah tidak membuat catatan-catatan kegiatan penjualan, dengan alasan bahwa bentuk catatan sudah ter-input pada softrware dalam bentuk laporan penjualan dan penerimaan kas.
Sedangkan pada teori Sujarweni, cacatan harus dibuat seperti, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu persediaan barang, kartu gudang.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran agar dapat bagi perusahaan, yaitu: 1) Bagian atau fungsi terkait dalam sistem penjualan dan dokumen sistem penjualan sudah sesuai dengan bagian dan dokumen sistem penjualan yangh di jelaskan pada teori dan itu harus di pertahankan oleh perusahaan;
2) Sebaiknya pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah, seharusnya membuat catatan terkait transaksi berdasrakan teori Sujarweni, seperti jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal umum, kartu persediaan barang, dan kartu gudang.
Kegunaan dari catatan akuntanis ialah sebagai arsip bagi perusahaan tersebut karena sistem komputerisasi memliki kekuarangan tersendiri seperti rawannya kehilangan data base (softfile) terkait segala transaksi penjualan produk. Sehingga, dengan adanya pencatatan tersebut dapat mengantisipasi terjadinya kesalahan fatal tersebut. Selain itu, catatan juga digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian akuntansi kepada manajer; 3) Sistem akuntansi penjualan tunai yang ada pada CV. Sinar Seluler Di Kota Masohi, Maluku Tengah sudah cukup baik dan harus di pertahankan oleh perusahaan dengan cara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem akuntansi penjualan agar sistem yang ada di perusahaan tetap berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Ardana, C., dan Lukman, H. (2016). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Mitra Wancana Media.
Andi. (2017). Sistem Informasi Akuntansi:
Esensi dan Aplikasi. Yogyakarta:
TMbooks.
Azhar Susanto. (2014). Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
Arisandy, Y., Harpepen, A., & Kurniawan, A.
(2017). Sistem Informasi Manajemen.
Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bodnar dan Hopwood. (2014). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta.
Chandra, G., dan Adriana, D. (2015). Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Penerapan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Carl, S. Warren dan James, M. Reeve. (2015).
Pengantar Akuntansi. Edisi 25. Jakarta:
Salemba Empat.
Erny, Amriani, Asmin. (2017). Manajemen Pemasaran. Sulawesi Selatan: Pustaka As Salam.
Hartono, B. (2013). Sistem Informasi manajemen berbasis komputer. Jakarta:
PT. Reneka Cipta.
Hery. (2012). Cara Memudah Memahami Akuntansi. Jakarta: Prenada.
Idham, Mannaga. (2015). Pengantar Akuntansi Dasar. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata.
Jaluanto, Sunu, P. T. (2017). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Deepublish.
Krismiaji. (2015). Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi Keempat. Yogyakarta.
Lilis dan Sri dewi. (2014). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Marakas, George M. dan James A. O’brien.
(2017). Pengantar Sistem Informasi (Introduction to Information systems).
Jakarta: Selembah Empat.
Mardi. (2014). Sistem Informasi Akuntansi.
Cetakan kedua. Bogor: Ghalia infonesia.
Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta:
Selemba Empat.
Rommy, M, B, dan Steibar, P, J. (2015).
Accounting Information System, 13 ed.
Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sofyan Syafri Hararap. (2015). Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.
Tata, Sutabri. (2017). Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer. Yogyakarta:
Andi.
Wiratna, Sujarweni, V. (2015). Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Pustaka Baru Pres.