• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Manajemen Acara Kampus Berbasis Web di Universitas Dhyana Pura Bali

N/A
N/A
I PUTU INDRA WIGUNA

Academic year: 2024

Membagikan "Sistem Informasi Manajemen Acara Kampus Berbasis Web di Universitas Dhyana Pura Bali"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ACARA KAMPUS BERBASIS WEB DI UNIVERSITAS DHYANA PURA

Oleh:

Ni Putu Mita Pramesti (21121201001) I Putu Indra Wiguna (21121201005)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMASI UNIVERSITAS DHYANA

PURA

2024

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan 1.1 Pendahuluan

Universitas Dhyana Pura Bali, sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik kepada mahasiswa, terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kampus. Salah satu aspek yang krusial dalam mencapai tujuan ini adalah efektivitas manajemen acara kampus. Sebagai pusat kegiatan akademik, sosial, dan budaya, Universitas Dhyana Pura Bali membutuhkan sistem informasi yang canggih dan terintegrasi untuk mengelola acara-acara tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan jumlah mahasiswa dan kompleksitas acara kampus di Universitas Dhyana Pura Bali telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Manajemen acara yang baik tidak hanya mencakup perencanaan yang matang tetapi juga membutuhkan koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terkait. Saat ini, proses manajemen acara masih mengandalkan metode manual yang rentan terhadap kesalahan, kurang efisien, dan kurang transparan.

Melihat kendala-kendala tersebut, implementasi Sistem Informasi Manajemen Acara Kampus berbasis web menjadi solusi yang tepat. Sistem ini akan memungkinkan penyelenggara acara, dosen, mahasiswa, dan pihak terkait lainnya untuk berkolaborasi dengan lebih efisien. Dengan memanfaatkan teknologi web, informasi tentang acara, proses pendaftaran, penjadwalan ruangan, dan evaluasi acara dapat diakses secara real-time.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penjelasan yang telah diberikan, rumusan masalah yang dapat diajukan dalam proposal pembangunan sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web di Universitas Dhyana Pura Bali adalah sebagai berikut:

1. Vitur apa saja yang harus ada dalam sistem informasi manajemen acara kampus di Universitas Dhyana Pura?

2. Apa saja teknologi yang akan digunakan dalam membangun sistem sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web di Universitas Dhyana Pura?

3. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web di Universitas Dhyana Pura?

BAB II

METODELOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Proses penelitian akan dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

1. Tahap analisis kebutuhan

Pada tahap ini, akan dilakukan analisis kebutuhan sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui fitur-fitur yang

(3)

haru ada dalam sistem, teknologi yang akan digunakan, dan biaya yang dibutuhkan.

Analisis kebutuhan akan dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi literatur.

2. Tahap perancangan

Pada tahap ini, akan dilakukan perancangan sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web. Perancangan sistem dilakukan untuk menentukan spesifikasi sistem, seperti arsitektur sistem, alur kerja sistem, dan desain antarmuka pengguna. Perancangan sistem akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu perancangan sistem, seperti UML.

3. Tahap pengembangan

Pada tahap ini, akan dilakukan pengembangan sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web. Pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman dan teknologi yang telah ditentukan pada tahap analisis kebutuhan

4. Tahap evaluasi

Pada tahap ini, akan dilakukan evaluasi sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web. Evaluasi sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem telah memenuhi kebutuhan pengguna dan dapat berfungsi dengan baik. Evaluasi sistem akan dilakukan dengan cara uji coba sistem oleh pengguna dan analisis data hasil uji coba.

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengembangkan suatu sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada organisasi mahasiswa di Uiversitas Dhyana Pura Bali 2.3 Model Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model waterfall. Model waterfall adalah model pengembangan sistem yang bersifat linear, yaitu setiap tahap pengembangan harus selesai sebelum tahap selanjutnya dimulai.

Kelebihan model waterfall adalah sebagai berikut:

Model yang mudah dipahami dan diterapkan

Model yang terstruktur dan terorganisir

Model yang cocok untuk proyek pengembangan sistem yang kompleks

Kekurangan model waterfall adalah sebagai berikut:

Model yang tidak fleksibel

Model yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan

Model yang dapat menyebabkan kesalahan jika terjadi perubahan pada tahap awal pengembangan

Kesimpulan

(4)

Model waterfall dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengembangkan suatu sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web.

Model waterfall dipilih karena model ini bersifat linear dan terstruktur, sehingga dapat membantu dalam mengembangkan sistem yang kompleks.

BAB III

HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI 3.1 Analisa Sistem

1. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan dilakukan untuk mengetahui fitur-fitur yang harus ada dalam sistem informasi manajemen acara kampus di universitas dhyana pura. Analisa dilakukan dengan cara wawancara kepada beberapa anggota organisasi mahasiswa di Universitas Dhayana Pura.

Berdasarkan analisis yang dilakukan sistem informasi manajemen acara (SIMA) harus memiliki fitur-fitur berikut:

 Fitur Autentikasi : setiap pengguna sistem harus dapat melakukan Autentikasi seperti mendaftar dan login

 Fitur Perencanaan : fitur ini digunakan untuk merencanakan kegiatan dan acara kampus, seperti menentukan jenis kegiatan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, anggaran, dan peserta.

 Fitur pelaksanaan: fitur ini digunakan untuk mengelola pelaksanaan kegiatan dan acara kampus, seperti menampilkan daftar acara, mengelola pendaftaran peserta, mengelola absen, dan mengelola alat-alat yang diperlukan.

 Fitur evaluasi: fitur ini digunakan untuk mengevaluasi kegiatan dan acara kampus, seperti mengumpulkan data evaluasi, menganalisis data evaluasi, dan membuat laporan evaluasi.

2. Analisa teknologi

Analisis teknologi dilakukan untuk menentukan teknologi yang akan digunakan dalam membangun sistem. Teknologi yang akan digunakan harus sesuai dengan fitur- fitur yang harus ada dalam sistem.

Berdasarkan analisis teknologi, sistem informasi manajemen acara kampus berbasis web akan dibangun dengan menggunakan teknologi berikut:

 Teknologi web: teknologi web akan digunakan untuk membuat antarmuka pengguna yang dapat diakses melalui internet.

 Teknologi database: teknologi database akan digunakan untuk menyimpan data kegiatan dan acara kampus.

 Teknologi keamanan: teknologi keamanan akan digunakan untuk melindungi data kegiatan dan acara kampus dari akses yang tidak sah.

(5)

3.2 Perancangan Sistem

1. Dokumentasi Kebutuhan

 Dokumen Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan User Kebutuhan Fungsional

Pengguna dapat melakukan autentikasi

Sistem harus menampilkan daftar akun Sistem harus menyimpan akun baru Sistem dapat menyimpan data login user

Sistem dapat menghapus / melogout akun user

Kebutuhan User Kebutuhan Fungsional

Pengguna dapat melihat informasi event dan mendaftar sebagai panitia

serta panitia dapat mengelola event

Sistem harus menampilkan daftar event Sistem harus menyimpan daftar panitia beserta divisinya

Sistem dapat menambahkan panitia baru Sistem dapat menghapus panitia

Sistem harus dapat menambahkan / menghapus event

Sistem harus dapat menambahkan / menghapus peserta acara

Sistem harus menampilkan izin peminja

 Kebutuhan non fungsional

- Aplikasi memiliki keamanan yang tinggi untuk melindungi data pengguna

- Aplikasi manajemen event harus kompatibel dengan berbagai perangkat dan sistem operasi agar dapat digunakan oleh berbagai pengguna.

- Aplikasi manajemen event harus tersedia setiap saat agar dapat digunakan kapan saja

 Perbedaan kebutuhan fungsional dan non fungsional

Kebutuhan fungsional dan non fungsional adalah dua jenis kebutuhan yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan sistem atau produk. Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang terkait dengan fungsionalitas sistem atau produk, sedangkan kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan yang tidak terkait dengan fungsionalitas sistem atau produk.

Kebutuhan fungsional biasanya lebih tinggi prioritasnya daripada kebutuhan non fungsional. Hal ini karena kebutuhan fungsional menentukan apa yang harus dilakukan oleh sistem atau produk. Jika kebutuhan fungsional tidak terpenuhi, maka sistem atau produk tidak dapat berfungsi dengan baik.

(6)

Kebutuhan non fungsional juga penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan sistem atau produk. Kebutuhan non fungsional dapat mempengaruhi bagaimana sistem atau produk harus dilakukan. Misalnya, jika kebutuhan keamanan tidak terpenuhi, maka sistem atau produk dapat rentan terhadap serangan.

 Penggunan UML dalam Dokumentasi 2. Use Case Diagram

a. Use Case Diagram Admin

b. Use Case Diagram Organisasi

c. Use Case Diagram User

(7)

3. Validasi Kebutuhan

Fitur untuk mengajukan event

Panitia event harus dapat mengajukan event dengan mengisi formulir pengajuan event. Formulir pengajuan event harus mencakup informasi tentang jenis event, tanggal, waktu, tempat, anggaran, dan tujuan event.

Validasi

Panitia event dapat diminta untuk mengisi formulir pengajuan event dan memberikan umpan balik tentang fitur tersebut. Umpan balik tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki fitur tersebut, misalnya dengan menambahkan informasi yang diperlukan atau mempermudah pengisian formulir.

Keamanan

Aplikasi manajemen event harus memiliki keamanan yang tinggi untuk melindungi data pengguna, seperti data peserta event, data panitia event, dan data keuangan.

Validasi

Ahli keamanan dapat diminta untuk mengaudit aplikasi untuk mengidentifikasi potensi kerentanan keamanan. Kerentanan keamanan yang teridentifikasi dapat diperbaiki sebelum aplikasi dirilis.

4. Manajemen Perubahan Kebutuhan

(8)

Manajemen perubahan kebutuhan penting untuk memastikan bahwa perubahan kebutuhan dikelola dengan baik dan tidak berdampak negatif terhadap pengembangan aplikasi. Manajemen perubahan kebutuhan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan aplikasi yang memenuhi kebutuhan pengguna dan tujuan bisnis.

Proses yang terstruktur untuk mengelola perubahan kebutuhan penting untuk memastikan bahwa perubahan kebutuhan dikelola secara efektif. Proses manajemen perubahan kebutuhan dalam aplikasi event manajemen dapat dibagi menjadi beberapa langkah, yaitu:

1. Identifikasi perubahan kebutuhan 2. Analisis perubahan kebutuhan 3. Otorisasi perubahan kebutuhan 4. Implementasi perubahan kebutuhan 5. Pengujian perubahan kebutuhan

Perubahan dapat berdampak positif terhadap proyek jika perubahan tersebut dapat meningkatkan kualitas, kinerja, atau efisiensi proyek. Misalnya, perubahan persyaratan dapat meningkatkan kepuasan pengguna, perubahan teknologi dapat meningkatkan kinerja proyek, dan perubahan lingkungan dapat meningkatkan peluang keberhasilan proyek.

5. Diagram Konteks

6. Data Flow Diagram

(9)

a. Analisa

1. Studi Kasus

Kegagalan Proyek Aplikasi Manajemen Event

-

Pertanyaan Penelitian

Apa penyebab kegagalan proyek aplikasi manajemen event?

-

Unit Analisis

Proyek aplikasi manajemen event yang gagal

-

Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui wawancara dengan para pemangku kepentingan proyek, observasi terhadap proyek, dan analisis dokumen proyek.

-

Analisis Data

Analisis data menunjukkan bahwa kegagalan proyek aplikasi manajemen event disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

Kegagalan dalam mengidentifikasi kebutuhan pengguna

Panitia event tidak melakukan identifikasi kebutuhan pengguna yang tepat.

Akibatnya, aplikasi yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Kegagalan dalam mengelola perubahan

Panitia event tidak memiliki proses manajemen perubahan yang efektif.

Akibatnya, perubahan yang terjadi selama pengembangan aplikasi tidak dikelola dengan baik dan berdampak negatif terhadap proyek.

Kegagalan dalam mengelola risiko

Panitia event tidak melakukan identifikasi dan pengelolaan risiko yang memadai. Akibatnya, risiko-risiko yang ada tidak dikelola dengan baik dan berdampak negatif terhadap proyek.

Kesimpulan

Kegagalan proyek aplikasi manajemen event dapat dihindari jika panitia event melakukan identifikasi kebutuhan pengguna yang tepat, mengelola perubahan secara efektif, dan mengelola risiko secara memadai.

2. Kesimpulan

(10)

Sistem informasi aplikasi manajemen event di kampus merupakan sistem yang dapat membantu proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi event di kampus. Sistem ini dapat membantu panitia event dalam mengelola data dan informasi event, sehingga event dapat berjalan dengan lancar dan sukses.

Berdasarkan hasil penelitian, sistem informasi aplikasi manajemen event di kampus memiliki beberapa manfaat, yaitu:

-

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan event

-

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan event

-

Meningkatkan kepuasan pengguna

Untuk mewujudkan manfaat-manfaat tersebut, sistem informasi aplikasi manajemen event di kampus harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu:

-

Kebutuhan pengguna

-

Fitur yang lengkap dan mudah digunakan

-

Kualitas aplikasi yang tinggi

3. Daftar Pustaka

https://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/492

http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/sisteminformasi/article/viewFile/128/122 https://e-journal.rosma.ac.id/index.php/interkom/article/view/74

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga dengan “s istem informasi manajemen pendaftaran balap sepeda berbasis web ”, aplikasi ini dibuat untuk mempermudah dan mempercepat sistem pendaftaran

Sistem informasi manajemen aset peminjaman barang berbasis web adalah sistem informasi yang dikembangkan penulis untuk dapat memudahkan proses manajemen aset pada

Pengelolaan aset barang sekolah berbasis web seperti Sistem Informasi Manajemen Inventori berbasis web sangat diperlukan sehingga dapat menjadi solusi untuk mengelola

Berdasarkan hasil uji user acceptance, sistem informasi manajemen tugas akhir berbasis web pada STMIK Banjarbaru ini mampu memfasilitasi pihak-pihak yang berkepentingan

Tujuan penyusunan proposal skripsi ini adalah bagaimana membuat suatu sistem informasi manajemen berbasis web dengan memberikan informasi yang diperlukan oleh

Kesimpulan perancangan sistem informasi wisata relegi ( tirtayatra ) di Bali yaitu menghasilkan aplikasi sistem informasi wisata relegi (tirtayatra) berbasis web

adanya sistem informasi akademik berbasis web pada Program Diploma III Manajemen Informatika Universitas Muhammadiyah (UM) Metro Lampung ini sebagai sarana informasi bagi

5 Sistem Informasi Geografis Pura Di Pulau Bali Menggunakan Google MapsPada Platform Blacberry I Ketut Agus Adi Sudiartha 0 SIG Pemetaan Lokasi Pura 5 Manajemen Master Data 3