• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI PROSES PRODUKSI BENANG BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ANGULAR 5

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM INFORMASI PROSES PRODUKSI BENANG BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ANGULAR 5 "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI PROSES PRODUKSI BENANG BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK ANGULAR 5

Heru Setiawan

Universitas Binasarana Informatika

Antapani, Jalan Sekolah Internasional No. 1-6, Cicaheum, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40291 [email protected]

ABSTRAK

Produksi merupakan salah satu elemen penggerak dari hidupnya suatu bisnis baik itu dalam bidang jasa, industri manufaktur, dan pertanian, terlebih dalam bidang industri manufaktur yang menitikberatkan pada proses pengolahan bahan-bahan mentah menjadi produk jadi.

Perusahaan manufaktur membutuhkan pencatatan yang lebih rinci dari pada perusahaan dagang biasanya, dikarenakan banyaknya aktivitas didalam sebuah proses produksi yang harus dicatat secara sistematis baik dari masuk keluarnya barang mentah, hingga barang mentah tersebut diolah menjadi barang yang siap untuk digunakan. Sistem yang baik akan dengan akurat mencatat segala aktivitas yang terjadi dalam proses produksi, terlebih jika sistem tersebut telah dilakukan secara terkomputerisasi maka kesalahan dalam pencatatan ataupun perencanaan dalam proses produksi akan terhindarkan. Berdasarkan sistem yang sudah berjalan di PT. Cimerang Sakura Spinning, menggunakan aplikasi berbasis desktop (.exe) membutuhkan proses maintenance yang lebih lama dikarenakan harus menginstall ulang aplikasi jika ada pembaharuan modul atau pun fitur baru. Hal ini menyebabkan sering terjadinya penurunan efisiensi kerja, sehingga untuk mengatasi permasalahan ini diusulkan sebuah aplikasi berbasis website. Aplikasi ini dibuat menggunakan model waterfall, dengan pengembangan aplikasi menggunakan framework Angular 5 dan penyimpanan basis data SQLServer. Dari hasil yang diperoleh maka data dari barang mentah pada pembuatan persiapan produksi, pengambilan barang hingga mesin section dan terakhir proses packing (barang jadi) telah terintegrasi dan tersimpan didalam sistem yang memudahkan pihak manajemen dalam memonitor perkembangan data terbaru seputar informasi pada proses produksi benang.

Kata kunci :

Sistem Infomasi, Proses Produksi, Angular 5, website

ABSTRACT

Production is one of the driving elements of the life of a business both in services, manufacturing and agriculture, especially in the manufacturing industry which focuses on the process of processing raw materials into finished products. Manufacturing companies require more detailed recording than trading companies usually, due to the large number of activities in a production process that must be recorded systematically from the entry of raw materials, until the raw material is processed into goods that are ready for use. A good system will accurately record all activities that occur in the production process, especially if the system has been done in a computerized manner, the errors in recording or planning in the production process will be avoided. Based on the system that is already running at PT. Cimerang Sakura Spinning, using desktop-based applications (.exe) requires a longer maintenance process due to having to reinstall the application if there is a module update or new features. This causes a frequent decline in work efficiency, so to overcome this problem a website-based application is proposed. This application is created using the waterfall model, with application development using Angular 5 framework and SQL Server database storage.

From the results obtained, data from raw materials in the preparation of production preparations, retrieval of goods up to the machine section and finally the packing process (finished goods) have been integrated and stored in the system that facilitates the management in monitoring the latest data developments regarding information on the yarn production process.

Keywords :

Information Systems, production process, Angular 5, Website.

I. PENDAHULUAN

Menurut Kemenperin (2018) berdasarkan data yang dirilis United Nations Statistics Division pada tahun 2016, Industri Manufaktur Indonesia menempati peringkat keempat dunia dari 15 negara yang industri manufakturnya memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari 10 persen. Indonesia mampu menyumbangkan PDB hingga mencapai 22 persen setelah Korea Selatan (29 persen), Tiongkok (27 persen), dan Jerman (23 persen). Menurut Cris Putradi dalam situsnya https://mgt-logistik.com/perusahaan- manufaktur/ menyatakan bahwa dari sekian banyak hal

produksi merupakan salah satu elemen penggerak dari hidupnya suatu bisnis baik itu dalam bidang jasa, industri manufaktur, dan pertanian, terlebih dalam bidang industri manufaktur yang menitikberatkan pada proses pengolahan bahan-bahan mentah menjadi produk jadi.

Perusahaan manufaktur membutuhkan pencatatan yang lebih rinci dari pada perusahaan dagang biasanya, dikarenakan banyaknya aktivitas didalam sebuah proses produksi yang harus dicatat secara sistematis baik dari masuk keluarnya barang mentah, hingga barang mentah tersebut diolah menjadi barang yang siap untuk dijual. Sistem yang baik akan dengan akurat mencatat segala aktivitas yang terjadi dalam proses

(2)

terkomputerisasi maka kesalahan dalam pencatatan ataupun perencanaan dalam proses produksi akan terhindarkan.

Berangkat dari manajemen yang mengalami kesulitan untuk mengetahui proses produksi secara realtime dan data yang belum terintergrasi, PT. Cimerang Sakura Spining harus melakukan perubahan dalam proses produksi dimana proses produksi merupakan inti dari perusahaan yang harus mengedepankan efektivitas dan efisiensi dalam seluruh aktivitas produksi yang dilakukan. Proses produksi yang tidak efektif akan menimbulkan berbagai permasalahan tidak hanya dalam aktivitas produksi saja, namun dapat mempengaruhi seluruh aktivitas yang ada dalam perusahaan. Sistem yang terkomputerisasi dalam merancang, merencanakan, dan melaksanakan produksi akan sangat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut.

Berdasarkan sistem yang sudah berjalan di PT. Cimerang Sakura Spinning, menggunakan aplikasi berbasis desktop (.exe) membutuhkan proses maintenance yang lebih lama dikarenakan harus menginstall ulang aplikasi jika ada pembaharuan modul atau pun fitur baru. Hal ini menyebabkan sering terjadinya perlambatan kegiatan kerja, sehingga untuk mengatasi permasalahan ini diusulkan sebuah aplikasi berbasis website. Untuk membangun sebuah website diusulkan penggunaan framework Angular 5 dimana Angular 5 memungkinkan pengguna untuk membuat reaktif Singel Page Aplication (SPA). Singel Page Aplication adalah sebuah aplikasi yang berjalan hanya pada satu halaman, tidak membutuhkan reload page meskipun nampak di url berpindah (Julio & Eliyani, 2017). Dimana telah dibuktikan oleh penelitian Julio & Eliyani (2017) bahwa dengan membangun aplikasi berbasis web menggunakan framework angular dapat meningkatkan efektifitas dan efisien serta mempermudah untuk mendapatkan informasi dengan tepat dan akurat karena informasi yang tersedia senantiasa diperbaharui secara realtime.

II. TINJAUANPUSTAKA

Tinjauan pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menganalisis laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan ini merupakan bagian yang penting dari pendekatan ilmiah, dan dilakukan dalam setiap penelitian ilmiah pada suatu bidang ilmu. Berikut beberapa teori menurut para ahli yang dapat menunjang dalam pembuatan aplikasi web proses produksi, diantaranya adalah:

2.1.SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manjerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Sutabri, 2012).

2.2. Aplikasi Web

Menurut Simarmata (2010) tentang pengertian aplikasi web bahwa “Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang

mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web. Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser web”. Aplikasi web merupakan sebuah aplikasi yang dapat diakses melalui internet atau intranet, saat ini aplikasi web lebih banyak digunakan dibandingkan aplikasi desktop. Sebagian besar perusahaan- perusahaan menggunakan aplikasi berbasis web dalam merencanakan sumber daya dan untuk mengelola perusahaan.

2.3. Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.

Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat (Sukamto dan Salahudin, 2015).

2.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Model air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sequential linier atau alur hidup klasik (Classic Life Cycle).

Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut (Sukamto dan Salahudin, 2015).

Gambar 1. Waterfall Model Sumber : Sukamto dan Salahuddin (2015).

2.5. Sequence Diagram

Sequence Diagram merupakan salah satu diagram Interaction yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan, message (pesan) apa yang dikirim dan kapan pelaksanaannya. Diagram ini diatur berdasarkan waktu.

Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.

2.6. Activity Diagram

Diagram Activity berfokus pada aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait dalam suatu proses tunggal. Jadi dengan kata lain, diagram ini menunjukkan bagaimana aktifitas- aktifitas tersebut bergantung satu sama lain.

2.7. Deployment Diagram

Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan hardware.

(3)

.

III. ANALISISDANPERANCANGAN 3.1. PROSES SISTEM BERJALAN

Berikut adalah penjelasan mengenai prosedur sistem berjalan produksi benang:

A. Admin membuat form perencanaan produksi.

B. Setelah perencanaan produksi sudah di buat lalu di serahkan kepada bagian gudang, setelah itu bagian gudang mengirim barang yang ada pada list persiapan produksi kepada operator.

C. Operator akan memasukan barang kedalam mesin, ada beberapa tahapan mesin yang harus di lewati sebelum menjadi barang jadi.

Gambar 2. Activity Diagram Proses Produksi Benang.

3.2. Tahap Analisis

Proses produksi adalah alur barang yang dimulai dari barang mentah lalu di proses hingga menjadi barang siap guna.

Berikut hal utama yang di perlukan untuk membuat aplikasi produksi benang ini:

1. Halaman Index User

a. Pemakai mengelola data produksi.

b. Pemakai mengelola list produksi.

2. Halaman Index Admin a. Admin mengelola akun.

b. Admin mengelola data produksi.

c. Admin mengelola List Produksi.

3.3. Use Case Diagram

Use Case Diagram menggambarakan fungsionalitas sistem atau persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai. Berikut merupakan gambaran Use Case Diagram Proses Produksi:

1. Use Case Diagram Produksi User

Gambar 3. User Case Diagram User 2. Use Case Diagram Produksi Admin

Gambar 4. User Case Diagram Admin

(4)

3.4. Activity Diagram

1. Activity Diagram Persiapan Produksi

Gambar 5. Activity Diagram Persiapan Produksi 2. Activity Diagram Penerimaan Barang

Gambar 6. Activity Diagram Penerimaan Barang 3.Activity Diagram Blendomat

Gambar 7. Activity Diagram Blendomat

4.Activity Diagram PreBlowing

Gambar 8. Activity Diagram PreBlowing 5.Activity Diagram Mixing Lot Waste

Gambar 9. Activity Diagram Mixing Lot Waste

(5)

6.Activity Diagram Blowing

Gambar 10. Activity Diagram Blowing 7.Activity Diagram Carding

Gambar 11. Activity Diagram Carding 7.Activity Diagram Drawing

Gambar 11. Activity Diagram Drawing

8.Activity Diagram Spining Open End

Gambar 12. Activity Diagram Spining Open End 9.Activity Diagram Packing

Gambar 13. Activity Diagram Packing 10.Activity Diagram Packing

Gambar 14. Activity Diagram Packing

(6)

11. ContohActivity List Persiapan Produksi.

Gambar 15. ContohActivity List Persiapan Produksi.

3.5 Database

Database digunakan sebagai media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.

1. Spesifikasi File

Spesifikasi file data merupakan jabaran yang lebih detail. Pada spesifikasi file dijelaskan lebih rinci mengenai panjang field, tipe dan lainnya.

a. contoh File Persiapan Produksi

Nama File : Tabel Persiapan Produksi

Akronim : N_ProPlan

Tipe File : File Dinamik

Panjang Record (Byte) : 957600 byte Akses file : file akses langsung (direct access)/random

Organisasi File : File urut berindeks (indexed sequential file)

Media : Harddisk

Kunci Field : PlanNo

Kunci Tamu : -

3.6 Software Architecture

Software Architecture adalah tahap perancangan software yang menggambarkan sub-sub sistem dan membangun kerangka kerja untuk komunikasi antara sub sistem yang menggambarkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan dan komponen-komponen hubungan antara program yang dibuat.

1. Deployment Diagram

Deployment Diagram menunjukan tata letak sebuah sistem dan memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan, menampakkan bagian-bagian software yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem.

Deployment diagram dapatdigunakan pada bagian-bagian awal proses perancangan sistem untuk

mendokumentasikan arsitektur fisik sebuah sistem.

Berikut gambaran deploymentdiagram yang digunakan:

Gambar 16. Deployment Diagram.

3.7 User Interface

Berikut adalah rancangan antar muka pengguna yang memperlihatkan bagaimana bentuk dari perangkat lunak yang akan di bangun nantinya berdasarkan struktur aplikasi yang sudah dibuat.

1. Contoh tampilan persiapan produksi

Gambar 17. Tampilan Persiapan Produksi.

2. Contoh Tampilan List Persiapan Produksi

Gambar 18. Tampilan List Persiapan Produksi.

(7)

3. Contoh Tampilan Cetak Persiapan Produksi

Gambar 19. Tampilan Cetak Persiapan Produksi.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Data barang mentah pada pembuatan persiapan produksi, pengambilan barang hingga mesin section dan terakhir proses packing (barang jadi) telah terintegrasi dan tersimpan didalam sistem.

2. Dewan Direksi dan Manajemen dapat mengetahui data terbaru seputar informasi pada proses produksi benang dengan mudah dan dapat diakses dimana saja menggunakan devices yang terhubung dengan koneksi internet.

REFERENSI

Janner, Simarmata. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak.Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Julio, G., & Eliyani. (2017). Integrasi dan sinkronisasi program sikasir sebagai proses monitoring menggunakan platform web.

Kemenperin. (2018, 07 07). Kontribusi Industri Manufaktur Indonesia Peringkat Keempat Dunia. Retrieved from Kementrian Perindustrian

Republik Indonesia:

http://www.kemenperin.go.id/artikel/18325/Kontribusi-Industri- Manufaktur-Indonesia-Peringkat-Keempat-Dunia.

Putradi, C. (2018, july 02). Definisi Perusahaan Manufaktur dan Contoh Manufaktur. Retrieved from mgt-logistik.com: https://mgt- logistik.com/perusahaan-manufaktur/.

Sukamto, R. A., & Salahuddin, M. (2015). Rekayasa Perangkat Lunak–

Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung. Bandung: Informatika.

Sutrabi, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

This chapter presents and discusses the data obtained from the data sources which cover the disscusion of the study according to the steps mentioned in the

[r]