• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI

N/A
N/A
Esty Fania

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 6 :

1. Aprilia Amanda 2. Esty Fania

3. Inayah Amirah Zahra

4. Nabila Putri Septiani 5. Ririn

6. Viora okto nika

SISTEM

PENYELENGGARAAN

MAKANAN INSTITUSI

(2)

Distribusi Makanan dalam Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi

Distribusi makanan adalah serangkaian kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen yang dilayani.

Dalam penyelenggaraan makanan institusi, distribusi memiliki

makna kegiatan menyalurkan makanan yang diproduksi sesuai

dengan porsi, jumlah dan diet pasien yang dilayani.

(3)

Pemorsian adalah suatu cara Atau proses mencetak makanan sesuai dengan porsi yang telah ditetapkan.

02

Memastikan bahwa konsumen atau klien menerima sesuai dengan permintaan.

Kegiatan Inti Distribusi Makanan

Pembagian (pemorsian) makanan

Penyampaian makanan

01

(4)

Tujuan distribusi makanan

Tujuan utama distribusi adalah agar makanan yang telah diproduksi dapat tersalurkan kepada klien atau konsumen sesuai permintaan.

Dalam kegiatan distribusi mempunyai beberapa tujuan yaitu:

1. Makanan sampai kepada konsumen sesuai yang dipesan 2. Memelihara kualitas makanan, terutama suhu

3. Menyajikan makanan ke konsumen dengan menarik dan memuaskan 4. Konsumen menerima makanan sesuai jumlah porsinya

(5)

M

etode dalam system penyelenggaraan makanan.

terdiri dari 3 metode, yaitu :

1. Sentralisasi

Metode sentralisasi adalah metode distribusi makanan dimana pemorsian (pembagian) makanan dilakukan pada satu tempat secara lengkap untuk setiap konsumen pada ruang produksi atau pengolahan makanan. System ini diterapkan pada insitusi yang memilki tenaga terbatas namun memiliki sarana prasarana yang cukup seperti ruang produksi yang luas.

Metode distribusi

(6)

2. Desentralisasi

Distribusi desentralisasi adalah kegiatan pembagian atau pemorsian makanan pada porsi besar yang dilakukan di tempat produksi dan pemorsian untuk setiap klien dilakukan di pantry. Pantry adalah dapur-dapur kecil diluar tempat produksi utama.

3. Kombinasi sentralisasi desentralisasi

Metode ini diterapkan pada institusi yang tidak bisa menerapkan salah satu metode distribusi secara penuh. Hal ini dipengaruhi oleh macam menu atau diet yang diselenggarakan, fasilitas atau sarana prasarana yang tersedia.

Metode distribusi

(7)

Pemorsian Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi

Pomorsian makanan adalah suatu proses atau cara mencetak makanan sesuai dengan standar porsi yang telah ditentukan. Standar porsi adalah rincian macam dan jumlah bersih pada setiap hidangan. Dalam penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit, diperlukan adanya standar porsi untuk setiap hidangan, sehingga macam jumlah hidangan menjadi jelas.

(8)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemorsian

1. Alat atau fasilitas  

Alat atau fasilitas yang digunakan sangat mempengaruhi   porsi suatu makanan.

2. Tenaga kerja (pemorsi)

Tenaga kerja (pemorsi) terkadang memorsi makanan

sesuai dengan keinginan dirinya sendiri dimana tidak selalu sesuai dengan standar porsi yang telah ada.

3. Situasi dan lingkungan  

Lingkungan juga merupakan faktor yang mempengaruhi   porsi makanan.

(9)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemorsian

4. Metode pemorsian

Metode yang dipilih dalam pemorsian sangat berpengaruh

terhadap besar porsi. Terdapat dua metode seperti menggunakan mesin atau menggunakan tenaga manusia selama pemorsian.

5. Standar resep

Standar resep mempengaruhi porsi karena didalamnya

terdapat standar porsi yang harus selalu konsisten pada setiap saat digunakan.

(10)

Pengawasan pemorsian biasanya dilakukan dengan alat ukur, misalnya gelas ukur, sendok teh dan timbangan pengawasan porsi meliputi:

 

1. Untuk makanan (padat) pengawasan porsi dilakukan dengan penimbangan.

2. Untuk makanan yang cair atau setengah cair dapat menggunakan gelas ukur/liter matt, sendok ukuran atau alat ukur lainnya yang sudah sistandarisasi atau bila perlu ditimbang.

3. Untuk pencetakan bentuk makanan yang sesuai untuk jenis hidangan, dapat menggunakan alat-alat pencetak menurut petunjuk

4. Untuk memudahkan persiapan makanan pokok dapat diukur dengan alat pengolah yang standar dan bentuknya sama.

5. Untuk mendapatkan porsi yang tetap (tidak berubah-ubah) harus standar porsi dan standar resep.

Pengawasan pemorsian

(11)

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap penyajian makanan antara lain sebagai berikut:

1. Tempat penyajian makanan

a. perhatikan tempat dan waktu tempuh dari tempat pengolahan makanan ke tempat penyajian serta hambatan yang mungkin terjadi selama pengangkutan karena akan mempengaruhi kondisi penyajian. Hambatan di luar dugaan sangat mempengaruhi keterlambatan penyajian.

Penyajian Sistem Penyelenggaraan Makanan

Insitusi

(12)

Bentuk penyelenggaraan makanan merupakan kegiatan

penyelenggaraan makanan yang merupakan bagian dari institusi yang terkait. Sistem penyelenggaraan makanan yang dilakuk-an oleh pihak institusi itu sendiri secara penuh, dikenal juga sebagai swakelola. Kegiatan penyelenggaraan makanan dapat dilakukan oleh pihak lain, dengan memanfaatkan jasa cateringatau jasa boga

(Depkes RI, 2007.Daya Terima Menu (Persepsi) Daya terima menu (persepsi) terhadap makanan yang disajikan ditentukan oleh

penilaian konsumen terhadap makanan tersebut. Menurut Almatsier, Just’at dan Akmal (1992)

Evaluasi Daya Terima Sistem Penyelenggaraan Makanan

Institusi

(13)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by

Freepik

Thanks!

Referensi

Dokumen terkait

การศึกษาอิทธิพลของความหนืดเลือดและลักษณะการตีบของหลอดเลือดแดงทีมีผลต่อ พฤติกรรมการไหลโดยระเบียบวิธีเชิงตัวเลข The Numerical Investigation of Blood Viscosity and Arterial Stenosis

Tiếp theo, một mô phỏng số cho vùng neo cáp với nhiều mức độ tổn hao khác nhau được thực hiện bằng phần Phát triển phương pháp xác định tổn hao ứng suất trước trong vùng neo cáp sử