• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM SASIS KENDARAAN RINGAN

N/A
N/A
Lusi Anggraeni

Academic year: 2023

Membagikan "SISTEM SASIS KENDARAAN RINGAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM SASIS KENDARAAN RINGAN

MODUL AJAR

Untuk dijadikan sebagai acuan dan referensi dalam melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Semarang

Disusun Oleh:

Kustono, S.Pd., M.Si.

NIP: 19710810 200604 1 018

KONSENTRASI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 SEMARANG

2022

(2)

MODUL AJAR 1

I. INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : Kustono, S.Pd. M.Si.

Instansi : SMK Negeri 7 Semarang Tahun Pelajaran : 2022/2023

Jenjang Sekolah : SMK Kelas/Semester : XI / Genap

Alokasi Waktu : 24 x 45 Menit (4 kali pertemuan)/6 JP per minggu

B. KOMPETENSI AWAL

Peserta didik mampu memahami perawatan dan perbaikan sistem sasis (Chasis) Kendaraan Ringan sesuai dengan Manuals Books.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Siswa dapat yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak Mulia tempat waktu menjalankan ibadah, Mandiri dalam belajar dan mengerjakan tugas, dan kreatif didalam mengerjakan tugas mandiri.

D. SARANA DAN PRASARANA

Media : Slide powerpoint, video, LCD

Alat : Papan tulis, spidol, laptop, proyektor,tool box, peraga rem, unit mobil Bahan : Job sheet, buku pedoman perbaikan

E. TARGET PESERTA DIDIK

Peserta didik yang menjadi target yaitu:

1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak memiliki kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki kesulitan berbahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi, dan lainnya.

3. Peserta didik dengan capaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berpikir tinggi, dan berjiwa pemimpin.

(3)

F. MODEL PEMBELAJARAN

Model Pembelajaran : Project Based Learning Pendekatan : Scientific Learning

Metode Pembelajaran : presentasi, penugasan, praktik

II. KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip kerja sistem rem.

2. Siswa mampu menjelaskan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan) pada: sistem rem (Anti-lock Brake System dan Non ABS).

3. Siswa mampu melakukan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan) pada: sistem rem (Anti-lock Brake System dan Non ABS).

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Peserta didik mampu memahami sistem rem pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam kegiatan pembelajaran, untuk menghasilkan beberapa solusi dalam menghadapi berbagai persoalan.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Apakah penyebab pada rem pada mobil saat di rem?

2. Apakah akibatnya apabila rem macet ? D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Kegiatan Pendahuluan Kegiatan awal

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran

 Melakukan presensi terhadap peserta didik

 Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan

 Kegiatan literasi ( membaca buku)

 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik

60 Menit

(4)

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu a. Kegiatan awal

- Berdoa bersama sesuai keyakinan masing masing - Mengkondisikan siswa, pengecekan kehadiran siswa - Menyampaikan tujuan pembelajaran

- menyampaikan pentingnya materi yang akan diberikan sampai pernyataan bermakna

- Menyampaian pertanyaan pematik untuk membangkitkan berpikrir kritis siswa.

b. Kegiatan Inti

1. Pemberian rangsangan (Stimulation). Pada tahap stimulation ini, guru memberikan tayangan pada sistem rem.

2. Pernyataan/Identifikasi Masalah (Problem Statement); Pada tahap ini, guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengungkapkan permasalahan atau memberikan pertanyaan terkait sistem rem. Dengan pertanyaan siswa, guru dapat memandu peserta didik yang lain untuk menjawab dan memberikan solusi.

Alternatif lain, guru dapat pula memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi dalam menjawabnya.

Pertanyaan yang diharapkan diantaranya:

1. Apakah anda dapat menjelaskan apabila rem mobil blong ? 2. Apakah yang terjadi apabila oli rem tidak pernah diganti ?

3. Pengumpulan data (Data Collection); Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-6 orang. Pada kegiatan pengumpulan data ini, guru membagikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/ menilai keterampilan mencoba, menggunakan alat, dan mengolah data, serta menilai kemampuan siswa menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah

4. Pengolahan Data (Data Processing); Pada tahap data processing ini, peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menyempurnakan penulisan data hasil percobaan/praktek, berdiskusi dalam analisis data, evaluasi hasil analisis, dan menjawab pertanyaan dalam LKPD. Guru membimbing/menilai kemampuan siswa mengevaluasi

5. Pembuktian (Verification); Secara berkelompok, peserta didik menuliskan hasil pengolahan datanya. Masing-masing kelompok melakukan presentasi (mengkomunikasikan) hasil kegiatan belajarnya berupa data dan analisis. Guru menilai kemampuan siswa berkomunikasi lisan dan tulisan baik perorangan maupun kelompok.

6. Menarik simpulan (Generalization). Guru memberikan konfirmasi atas hasil presentasi peserta didik. Guru memberikan penguatan atas jawaban benar.

Apabila jawaban peserta didik belum sesuai, guru membantu peserta didik untuk merumuskan hasil analisis (kegiatan belajar) dengan benar. Secara bersama- sama, peserta didik menuliskan kesimpulannya

7. Melakukan asesmen formatif untuk mengukur tujuan pembelajaran

960 Menit

(5)

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu Kegiatan Penutup

• Peserta didik bersama pendidik menyimpulkan hasil pembelajaran

• Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan

• Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran pada pertemuan berikutnya yaitu mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulisan.

• Peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

60 Menit

E. ASESMEN

1. Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali? Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi

siswa Bagaimana suasana hatimu saat ini? (emoticon)

Aktifitas siswa selama belajar di rumah 1. Apa saja kegiatanmu sepanjang hari di rumah?

2. Apakah memiliki waktu cukup untuk belajar?

3. Sebutkan 5 hal dari yang paling menyenangkan sampai yang paling tidak menyenangkan ketika sedang belajar.

4. Apa harapan dan mimpimu?

Kondisi keluarga dan pergaulan siswa Siapa saja yang bersamamu saat melakukan aktifitasmu dirumah?

Gaya Belajar, karakter serta minat 1. Gaya belajar seperti apa yang membuatmu nyaman selama belajar dari rumah?

2. Apakah hobimu?

(6)

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

- Mempersiapkan pertanyaan (instrumen)

- Menganalisis jawaban dari siswa - Menentukan tindaklanjut

- Melakukan asesmen non kognitif pada awal pembelajaran

- Instrumen - Biodata siswa

- Google form sebagai instrumen

2. Asesmen Kognitif

Waktu Asesmen

Awal dan akhir Pembelajaran Durasi Asesmen

15 menit

Identifikasi materi yang akan diujikan

Pertanyaan Kemung- kinan Jawaban

Skor (Kategori)

Rencana Tindak Lanjut

Menjel

askan prinsip- prinsip kerja sistem rem

1. Sebutkan 4 jenis drum brake mempunyai tipe yang berbeda- beda, tergantung pada kombinasi dari leading dan trailing shoe!

1. Tipe Leading- dan-trailing 2. Tipe Two-

leading 3. Tipe Uni-

servo 4. Tipe Duo-

servo

• Jawaban benar (100)

• Jawaban salah (0)

Jika jawaban tepat,

melanjutkan ke proses pembelajaran, jika tidak tepat guru membantu memberikan informasi jawaban yang tepat

(7)

Menj elaskan perawatan dan overhaul (pembongka ran,

pemeriksaan , perbaikan dan

pemasangan

) pada:

sistem rem (Anti-lock Brake System dan Non ABS).

1. Apakah penyebab jumlah cairan rem pada tangki reservoir rem menurun ? 2. Apakah tanda

bantalan disc brake aus dan perlu diganti, indikator

keausan bantalan disc brake

menghasilkan suara ?

 Keausan dari bantalan disc brake atau disc brake lining.

 Suara lengkingan tinggi untuk memberi peringatan pada

pengemudi.

• Jawaban benar (100)

• Jawaban salah (0)

• Jawaban benar (100)

• Jawaban salah (0)

Jawaban tepat lanjut proses

pembelajaran , jawaban tidak tepat diberikan pemahaman terlebih dahulu

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Membuat jadwal pelaksanaan Identifikasi materi

Menyusun pertanyaan Mengelola hasil asesmen Menyusun tindaklanjut

Soal

Kunci jawaban Google form Lembar penilaian

3. Teknik Asesmen

a. Sikap (Profil Pancasila) : bservasi

b. Pengetahuan : tes objektif (pilihan ganda)-individu terlampir c. Keterampilan : penugasan

d. Diskusi Kelompok : - 4. Instrumen Asesmen (Terlampir)

(8)

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan a. Remedial

1) Remedial dapat diberikan kepada Peserta didik yang belum mencapai Skor Ketuntasan Minimal (SKM) maupun kepada Peserta didik yang sudah melampui SKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai SKM dan remedial karena belum mencapai tujuan pembelajaran.

2) Pendidik memberi semangat kepada Peserta didik yang belum mencapai SKM (Skor Ketuntasan Minimal). Pendidik akan memberikan tugas bagi Peserta didik yang belum mencapai SKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.

a) Mengulangi ulangan b) Membuat tugas lagi

b. Pengayaan

1. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan Peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada Peserta didik yang telah tuntas mencapai SKM atau mencapai tujuan pembelajaran.

2. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan Peserta didik.

3. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya.

a. Memberikan tugas gambar yang lain b. Menambah materi yang lain.

(9)

III. LAMPIRAN

1. LKPD (LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK)

Buatlah kelompok, masing-masing 4–6 siswa! Lakukan observasi mengenai Melakukan perawatan dan overhaul (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan pemasangan) pada: sistem rem (Anti-lock Brake System dan Non ABS)!

SMK NEGERI 7 SMG

MATA PELAJARAN :

Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga

Kendaraan Ringan Tgl :

Prog. Keahlian TKR Kls :

Diklat : Rem

KOMPETENSI DASAR :

Memelihara Sistem Rem Nama :

Waktu : 30 Menit No Absen :

FAKTOR PENILAIAN URAIAN YANG DI NILAI

SKOR

KET

MAX DICAPAI

1. Persiapan Kerja

1. Pakaian kerja 3

2. Persiapan Alat dan Bahan 2

3. Penempatan Komponen 5

2. Proses Kerja

1. Langkah Kerja 5

2. Sesuai Petunjuk 5

3. Keselamatan Kerja 5

3. Hasil Kerja 1. Pembongkaran 10

(10)

2. Pemeriksaan:

Booster rem 5

Pemeriksaan tebal cakram

5

Pemeriksaan keausan brake pad

5

Pemeriksaan kaliper

5

Pemeriksaan keolengan cakram

5

Pemeriksaan tromo rem

5

Pemeriksaan sepatu rem dan

lining 5

Pemeriksaan silinder roda

5

Pemeriksaan pipa dan selang rem 5

Pemeriksaan rem tangan

5 3. Pemasangan

10

4. Target Waktu Ketepatan Waktu 5

Jumlah Skor ( JS )

Maksimum 100

Total nilai (10%persiapan + 20% Proses + 70% Hasil) + Waktu

Pengurangan nilai waktu

10 point per 15 menit

Pengurangan nilai

Nilai akhir

(11)

2. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

A.PENDAHULUAN SISTEM REM.

Semua orang tahu bahwa ketika kita menekan pedal rem dengan kaki, kendaraan akan berhenti, tapi bagaimana tekanan dari kaki kita sampai ke roda dengan kekuatan yang cukup untuk menghentikan kendaraan ?

Pada bagian berikut, kita akan mempelajari sistem dan komponen yang diperlukan yang menyebabkan rem bekerja secara efektif.

Tujuan Kursus :

Setelah menyelesaikan materi ini, siswa diharapkan memahami dan mampu menerapkan pengetahuan mereka tentang :

1. Fungsi rem dan komponen 2. Rem tromol 3. Rem cakram 4. Sistem hidrolik 5. Master silinder

6. Sistem kontrol tekanan 7. Rem cairan

8. Sistem penguat daya rem 9. Diagnosis Dasar

10. Service rem

(12)

B.Dasar Sistem Rem.

Gambar 1. Energi kinetik dirubah menjadi energi panas.

Rem kendaraan dirancang untuk memperlambat dan menghentikan kendaraan dengan mengubah energi kinetik (energi gerak ) menjadi energi panas .

Kampas rem menekan tromol / cakram sehingga menimbulkan gesekan yang menghasilkan energi panas . Intensitas panas sebanding dengan bobot dan kecepatan kendaraan.

1. Prinsip Gesekan.

Gesekan adalah perlawanan terhadap gerakan yang dihasilkan dari dua benda yang bergerak atau bergesekan satu sama lain. Ada dua jenis gesekan : kinetik dan statis . Gesek kinetik terjadi antara dua benda , salah satunya bergerak . Gesekan kinetik selalu menghasilkan panas . Semakin banyak gesekan kinetik yang dihasilkan , semakin banyak pula panas yang dihasilkan. Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan kinetik untuk mengubah energi dari kendaraan yang bergerak menjadi panas .

Gesekan statis terjadi antara dua benda yang diam . Sistem pengereman kendaraan menggunakan gesekan statis untuk menahan kendaraan ketika sedang diparkir . Gesekan statis tidak menghasilkan panas .

Berbagai faktor mempengaruhi gesekan yang dihasilkan antara dua buah benda, antara lain : a. Kekasaran permukaan dua benda.

Semakin kasar permukaan suatu benda semakin banyak gesekan yang dihasilkan. Permukaan yang sangat kasar membuat gesekan menjadi besar, tetapi permukaan kasar juga mengakibatkan permukaan gesek akan cepat aus. Oleh karena itu , rem kendaraan menggunakan permukaan relatif halus untuk menghindari permukaan gesek cepat aus . Oleh karena itu untuk mengkompensasi permukaan yang halus, maka rem kendaraan menggunakan dengan sejumlah tekanan diatas area kontak gesekan yang relatif besar .

(13)

b. Tekanan

Semakin besar tekanan pada suatu benda , semakin banyak gesekan yang hasilkan . Oleh karena itu , semakin besar tekanan yang diterapkan untuk rem , dengan semua faktor lain sama ,maka semakin besar daya rem yang dihasilkan.

c. Jumlah bidang gesek.

Semakin besar jumlah bidang kontak bersama antara dua benda, semakin besar jumlah gesekan yang dihasilkan.

Gambar 2. Luas bidang gesek kanvas rem.

Sistem pengereman kendaraan menggunakan bidang kontak sebesar mungkin. Semakin besar bidang kontak dari sepatu rem atau pad , semakin berkurang panas yang dihasilkan pada sepatu rem atau pad. Semakin sedikit panas memungkinkan rem lebih efisien.

2. Panas dan bidang gesek rem (Brake Linings).

Permukaan gesekan kampas rem adalah sangat penting, kampas rem menghasilkan gesekan langsung pada permukaan gesek lain, baik rem tromol atau cakram. Kampas rem dan materi bidang gesek rem harus memiliki karakteristik khusus, antara lain :

 Rem tromol atau cakram harus dapat membuang panas dengan mudah.

 Menahan bentuknya di bawah panas yang sangat tinggi.

 Menahan perubahan suhu yang cepat, menahan kebengkokan dan distorsi.

Oleh karena itu, tromol dan cakram biasanya terbuat dari besi atau baja dikombinasikan dengan aluminium. Kampas rem harus lebih lembut dari pada tromol atau cakram. Sedangkan kampas rem terbuat dari bahan organik, partikel logam, dan mineral lainnya menjadi satu kesatuan.

(14)

Catatan:

Selama bertahun-tahun, asbes umumnya digunakan dalam kampas rem. Asbes adalah senyawa menyebabkan kanker.

 Jika koefisien gesekan terlalu besar, rem terlalu sensitif, dapat menyebabkan kendaraan mudah selip.

 Jika koefisien gesekan terlalu rendah, rem membutuhkan tekanan yang berlebihan. Rem dengan tekanan yang berlebihan menimbulkan panas berlebihan yang bisa mengakibatkan kegagalan sistem rem.

3. Berat dan Kecepatan.

Semakin berat kendaraan yang bergerak, semakin banyak energi kinetik yang dimilikinya.

Sistem rem harus mengubah energi kinetik menjadi panas, sehingga setiap peningkatan berat kendaraan semakin besar permintaan gaya rem. Karena itu Rem pada kendaraan kelebihan beban menjadi tidak efektif karena terlalu panas. Ketika kecepatan kendaraan meningkat, rem harus mengkonversi empat kali jumlah energi kinetik menjadi panas. Kecepatan sangat meningkat permintaan gaya rem juga meningkat. Kombinasi kecepatan dan berat yang berlebihan dapat menyebabkan rem kendaraan melampaui batas kinerja rem, yang mengakibatkan kerugian serius tenaga pengereman.

(15)

4. Gesekan antara ban dan Jalan

Titik dimana kontak ban kendaraan dengan jalan disebut jejak ban. Perubahan jejak ban mempengaruhi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Berikut adalah faktor yang mempengaruhi jejak ban.

a. Semakin besar diameter ban, semakin besar telapak. Sebagai aturan umum, bahwa semakin besar diameter ban, diperlukan gaya rem yang lebih besar dan

semakin lebar ban, juga diperlukan kekuatan pengereman lebih besar untuk menghentikan kendaraan.

b. Berat kendaraan berlebihan dapat mendistorsi telapak ban dan dengan demikian mengurangi pegangan ban di jalan. Ban yang tidak bisa menahan jalan dapat mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti. Kecepatan kendaraan yang tinggi, juga dapat menyebab kendaraan terangkat karena factor aerodinamis. Lifting dapat mengurangi pegangan ban di jalan dan mengurangi kemampuan kendaraan untuk berhenti.

c. Untuk mengontrol kendaraan, cengkeraman harus tetap ada pada tapak ban. Jika hal ini hilang, kendaraan berada di luar kendali.. Oleh karena itu, tenaga pengereman akan berkurang jika rem mengunci roda (blokir).. Jika sistem rem terlalu mudah mengkunci roda (roda blokir), secara signifikan mengurangi gaya pengereman dan kontrol kendaraan.

C.Rem Tromol.

Sebuah unit rem tromol terdiri dari dua sepatu rem yang terpasang pada backing plate. Ketika pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik akan mendorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar dan menimbulkan gesekan sehingga memperlambat kendaraan.

Ketika pedal dibebaskan, pegas pengembali menarik sepatu rem kembali ke posisi semula.

selengkapnya dapat diakses lewat link : https://bit.ly/3y3jYkD

(16)

2. GLOSARIUM

P valve adalah Katup Proportioning

3. DAFTAR PUSTAKA

Amirono, Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan, Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013, Jakarta.

INSTRUMEN PENILAIAN

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

No. Nama Siswa

Profil Pancasila

Skor

Nilai Beriman

dan bertakw a

Mandiri Kreatif = S ko r y a n g d i p e ro l e h X 100 Skor Maksimal

1 2 3 dst

Kriteria Penilaian:

Sangat baik 4

Baik 3

Cukup 2

Kurang 1

TUGAS KELOMPOK/INDIVIDU

(17)

Rubrik Penilaian

FAKTOR

PENILAIAN URAIAN YANG DI NILAI

SKOR

MAX Benar Tidak benar

Tidak dilakukan

1. Persiapan Kerja

1. Pakaian kerja 3 3 1,5 0

2. Persiapan Alat dan Bahan 2 2 1 0

3. Penempatan Komponen 5 5 2,5 0

2. Proses Kerja

1. Langkah Kerja 5 5 2,5 0

2. Sesuai Petunjuk 5 5 2,5 0

3. Keselamatan Kerja 5 5 2,5 0

3. Hasil Kerja 1. Pembongkaran 10 10 5 0

2. Pemeriksaan:

Booster rem

5 5 2,5 0

Pemeriksaan tebal cakram

5 5 2,5 0

Pemeriksaan keausan brake pad

5 5 2,5 0

Pemeriksaan kaliper

5 5 2,5 0

Pemeriksaan keolengan cakram

5 5 2,5 0

Pemeriksaan tromo rem 5 5 2,5 0

Pemeriksaan sepatu rem dan

lining 5 5 2,5

0

(18)

Pemeriksaan silinder roda

5 5 2,5 0

Pemeriksaan pipa dan selang rem

5 5 2,5 0

Pemeriksaan rem tangan

5 5 2,5 0

3. Pemasangan

10 10 5 0

4. Target Waktu Ketepatan Waktu 5 5 2,5 0

Jumlah Skor ( JS )

Maksimum 100

Total nilai (10%persiapan + 20% Proses + 70% Hasil) + Waktu

Pengurangan nilai waktu

10 point per 15 menit

Pengurangan nilai

Nilai akhir

(19)

RUBRIK PENILAIAN KELOMPOK/INDIVIDU Kelompok Aspek Penilaian

Skor Nilai

Presentasi Kesesuaian

Pokok Isi Kreativitas Kerja sama

= S ko r y a n g d i p e ro l e h X 100 Skor Maksimal

Kriteria Penilaian:

Sangat baik 4

Baik 3

Cukup 2

Kurang 1

Referensi

Dokumen terkait

* Berapa besar energi kinetik suatu benda yang bergerak dengan kecepatan 20 m/s, jika massa benda 1000 kg.. * Benda massanya 1 kg mempunyai energi kinetik besarnya 1 joule

Ketika pedal rem ditekan, silinder roda hidrolik akan mendorong sepatu keluar untuk menekan tromol yang berputar dan menimbulkan gesekan sehingga

Energi kinetik yang dihasilkan oleh kendaraan yang bergerak dapat digunakan untuk menghasilkan daya dengan menggunakan speed breaker.. Energi kinetik diubah menjadi

Gesekan tangan dan gesekan dua batu menimbulkan panas. Gesekan adalah suatu gerakan, maka perubahan energi gerak merupakan sumber energi panas. Zaman dahulu orang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan dari panas gesek pada proses pengereman rem cakram pada kendaraan roda empat dengan analisis

Sedangkan pada saat gaya dorong F melebihi gaya gesekan statsik maskimumnya maka balok kayu (benda) bergerak sehingga gaya gesekan yang bekerja berubah menjadi gaya gesekan kinetik (f

Energi potensial disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam dapat memiliki energi.. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu

Gaya mengubah arah gerak benda, gaya dapat membuat benda menjadi bergerak, gaya dapat membuat benda bergerak menjadi diam, gaya dapat mengubah bentuk benda.. Gaya dapat menggerakkan