• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.3.5 SK PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3 KLINIK - revisi

N/A
N/A
utami nugroho

Academic year: 2024

Membagikan "1.3.5 SK PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3 KLINIK - revisi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA RAWAT INAP UTAMI NUGROHO

NOMOR 01.42/ KL.UN / VII / 2023 TENTANG

PANDUAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS, SAMPAH DOMESTIK, BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) KLINIK PRATAMA RAWAT INAP UTAMI

NUGROHO

PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA RAWAT INAP UTAMI NUGROHO Menimbang : a. bahwa klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan

sebagai tempat untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan menghasilkan limbah medis, sampah domestik yang berpotensi menimbulkan risiko penularan penyakit dan gangguan kesehatan lainnya serta pencemaran lingkungan hidup, sehingga perlu dilakukan pengelolaan limbah medis, sampah domestik bahan berbahaya dan beracun;

b.

c.

bahwa limbah medis, sampah domestik bahan berbahaya dan beracun (B3) harus dikendalikan dan dibuang secara aman;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu ditetapkan tentang Pengelolaan Limbah medis, sampah domestik Bahan Berbahaya dan Beracun Klinik Pratama Rawat Inap Utami Nugroho.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;

3.

4.

Peraturan Menteri Kesehatan No 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah medis, sampah domestik Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah;

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.56/Menljk-Setjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP

UTAMI NUGROHO

PURO RT 3/1 KARANGMALANG SRAGEN (0271) 8820692 E-mail :

(2)

5. HK.01.07/MENKES/537/2020 tentang Pedoman Pengelolaan Limbah medis, sampah domestik Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Limbah dari Kegiatan Isolasi atau Karantina Mandiri di Masyarakat dalam Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA RAWAT INAP UTAMI NUGROHO TENTANG PANDUAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS, SAMPAH DOMESTIK BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) KLINIK PRATAMA RAWAT INAP UTAMI NUGROHO.

KESATU

KEDUA

:

:

Pengelolaan limbah medis, sampah domestik bahan berbahaya dan beracun (B3) yg meliputi penanganan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya sebagaiaman tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

Segala biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan pada dana operasional klinik.

KETIGA : Surat Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan akan diubah dan dibenarkan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Sragen pada tanggal 22 Juli 2023

Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Inap Utami Nugroho

dr.Vincentius Joko Suryanto

(3)

LAMPIRAN : KEPUTUSAN PENANGGUNG JAWAB KLINIK PRATAMA RAWAT INAP UTAMI NUGROHO

NOMOR : 01.42/KL.UN/VII/2023

PANDUAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS, SAMPAH DOMESTIK, BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) KLINIK PRATAMA RAWAT INAP UTAMI

NUGROHO BAB I DEFINISI BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Bahan Berbahaya dan Beracun atau disingkat B3 adalah bahan karena sifatnya dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

Sedangkan definisi menurut OSHA (Occupational Safety and Health of the United State Government) B3 adalah bahan yang karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya sangat berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan dan atau pencemaran lingkungan.

(4)

BAB II RUANG LINGKUP 1. Daftar B3

Di Klinik Pratama Rawat Inap Utami Nugroho terdapat beberapa barang B3 di tipa tiap unit diantaranya, Unit RM terdapat hand scrab dan tinta prin, UGD terdapat hand scrab, alcohol, betadin, cairan infus, hand wash, oxygen. Unit Rawat inap terdapat hand scrab, alcohol, betadin, cairan infus, hand wash, oxygen. Di Unit Poli Umum hand scrab, alcohol, betadin, hand wash. Unit Farmasi hand scrab, alcohol, betadin, cairan infus, hang wash. Unit Persalinan hand scrab, alcohol, betadin, cairan infus, hang wash, oxygen. Unit laundry terdapat deterjen bayclin, clorin, pewangi. Unit CS deterjen, vixal, super pel, pembersih kaca, clorin, hand wosh. Rung tata usaha terdapat hand scrub dan hang wosh. Di unit dapur terdapat hand wash, sabun cuci piring dan tabung gas. Unit sterilisasi terdapat clorin, sabun cuci piring hand wosh. Du ruang rapat terdapat hand scrab. Di unit Laborat terdapat hand wosh, bayclin, sabun cuci piring reagen glukosa, reagen cholesterol, reagen trigliserida, reagen asam urat, reagen diacleaner, reagen dialyse diff, reagen diluent.

2. Limbah B3

Limbah B3 adalah akronim dari Bahan Beracun dan Berbahaya yang menurut PP no. 101 tahun 2014, definisinya adalah sisa usaha atau kegiatan yang mengandung zat atau komponen yang secara langsung maupun tidak dapat mencemarkan, merusak, atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Jenis limbah B3 yang ada di klinik adalah B3 tajam seperti (bekas nidlee, patahan ampul, bekas aboket, dan bekas lancet). Limbah B3 padat infeksius yaitu limbah padat yang terkena cairan tubh dan darah antara lain yaitu bekas kassa, bekas handscoon, bekas alcohol swab dan apapun limbah padat yang terkena cairan tubuh pasien. Limbah padat non infekius adalah limbah B3 padat yang tidak terkena darah dan cairan tubuh antara laian, botol besah sabun, botol bekas bayclin dan flabot infus, botol tinda dll. Limbah B3 cair adalah limbah B3 yang masuk adalam IPAL.

3. Pengelompokan

Limbah B3 yang ada di unit masing sudah di pisahkan antara B3 tajam di masukan ke dalam sefty box, limbah padat B3 non infeksius di masukan dalam plastik kining, limbah padat B3 non infeksius di masukan dalam plastic kuning dan limbah cair di buang di wastafel yang mengarah ke IPAL. Kemudian di bawa ke TPS sementara

(5)

BAB III TATA LAKSANA

Limbah B3 yang sudah di simpan dalam TPS sementara sesuai kategori akan di angkut oleh pihak ketiga sesuai jadwal pengambilan.

Spilkit:

Spill kit adalah seperangkat alat yang digunakan untuk menangani jika terjadi tumpahan bahan berbahaya dan beracun agar tidak membahayakan semua pekerja dan lingkungan sekitarnya. Bahan berbahaya dan beracun mencakup bahan kimia berbahaya, cairan tubuh termasuk darah, urine, dahak dan muntahan. Dengan tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk mencegah infeksi pada pelayanan kesehatan dan tersedia peralatan penanganan tumpahan darah/cairan tubuh dan B3.

Cara melakukan spill kit

a. Petugas menyiapkan spill kit dan memasang tanda peringatan b. Petugas memakai APD (Masker, kacamata, dan celemek/apron c. Petugas menyiapkan plastik kuning untuk limbah medis

d. Petugas menandai dengan spidol batas tumpahan

e. Tumpahan cairan tubuh (darah) ditarburkan pasir / serbuk kayu diserap menggunakan kertas koran

f. Petugas memasukkan kertas koran kedalam plastik kuning yang telah disiapkan menggunakan serok

g. Petugas menyemprotkan cairan klorin 0,5 % dan didiamkan sampai 10 menit h. Petugas menyemprotkan detergen

i. Petugas membersihkan menggunakan lap basah

j. Petugas mengikat plastik yang berisi kertas koran yang telah terkontaminasi dan memasukkan ke dalam tempat sampah infeksius

k. Petugas melepaskan APD

l. Petugas memasukkan APD ke dalam kotak peralatan Spill kit m. Petugas membuang APD yang sekali pakai ke tempat sampah medis n. Petugas mengembalikan spill Kit ke kotak peralatan Spill kit

o. Petugas mencuci tangan.

Limbah Domestic

Pengelolaan limbah domestik merupakan upaya pengolahan limbah/pembuangan hasil kegiatan baik dari karyawan maupun pengunjung pasien.

Tata laksana

a. Petugas menggunakan alat pelindung diri sebelum tindakan

(6)

b. Petugas menyiapkan tempat sampah domestik warna hitam

c. Petugas melakukan pengangkutan limbah dari setiap ruangan dengan troli tertutup jangka waktu kurang dari 3x24 jam dan kondisi limbah maksimal 2/3 bagian kantong, menuju TPS limbah domestic

d. Petugas mengganti plastik hitam

(7)

BAB IV DOKUMENTASI Daftar inventaris BHP

SPO

Ditetapkan di Sragen pada tanggal 22 Juli 2023

Penanggung Jawab

Klinik Pratama Rawat Inap Utami Nugroho

dr.Vincentius Joko Suryanto

Referensi

Dokumen terkait