BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 2
Nama Mahasiswa : Deana Michelle Lumintang
Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 045202814
Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4439/Hukum Media Massa
Kode/Nama UPBJJ : 71/ S u r a b a y a
Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
Kebijakan pengaturan media massa di Indonesia mengalami perubahan dari masa ke masa, baik di era Orde Lama, era Orde Baru, dan era Reformasi. Uraikan dampak sistem hukum media massa yang berlaku pada era Orde Baru terhadap industri media! Dalam menjawab soal ini, Anda diminta untuk menguraikan:
a. Kebijakan dan sistem hukum media massa di era Orde Baru.
Orde baru berlangsung dari tahun 1996-1998. Pada masa Orde Baru kebebasan pers dibatasi. Banyak organisasi pers yang mengalami runtuh karena terlalu keras dalam mengkritik pemerintah. Hal ini terjadi karena pada masa itu stabitilitas politik nasional sangat penting. Segala penerbitan di media massa berada dalam pengawasan pemerintah melalui departemen penerangan.
Fungsi Pers pada masa Orde Baru diatur dalam Pasal 2 ayat 1 dan ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 dan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 yang menyatakan bahwa :
Ayat 1 Pers Nasional adalah alat Perjuangan Nasional dan merupakan mass media yang bersifat aktif, dinamis, kreatif, edukatif, informatoris, dan mempunyai fungsi kemasyarakatan pendorong dan pemupuk daya fikiran kritis dan konstruktif progresif meliputi segala perwujudan
kehidupan masyarakat Indonesia.
Ayat 3 Dalam rangka meningkatkan peranannya dalam pembangunana, pers berfungsi sebagai penyebar informasi yang obyektif, meyalurkan aspirasi rakyat, meluaskan komunikasi dan partisipasi masyarakat, serta melakukan kontrol sosial yang konstruktif.
b. Dampak kebijakan dan sistem tersebut terhadap industri media.
Penetapan Pers Pancasila menyebabkan pudarnya kebebasan pers jarena munculnya peristiwa Malari di tahun 1974, yaitu demo besar-besaran di Jakarta. Hal ini terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah di bidang sosial dan ekonomi. Sejak peristiwa tersebut, pemerintah mulai menekan pers sehingga muncul perubahan kebijakan pers yang baru UU no 21 sebagai pengganti pokok pers pada UU no 11.
Pada era tersebut pers semakin menjadi alat pemerintahan, karena diawasi Departemen Penerangan sehingga pers tidak dapat menjalankan fungsi sesungguhnya yang digunakan untuk mengawasi kinerja pemerintah dan menyuarakan aspirasi masyarakat.