• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI 5448/PMI-D/SD-S1/2022 - Repository UIN Suska

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI 5448/PMI-D/SD-S1/2022 - Repository UIN Suska"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

KESETARAAN GENDER DALAM PENINGKATKAN EKONOMI KARYAWAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

ROTI MEKAR SARI 99 DI DESA TANJUNG SAWIT KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Sultan Syarif Kasim Riau

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperolah Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

FINA AULIA SARI NIM: 11740124397

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU 1444 H/2022 M

5448/PMI-D/SD-S1/2022

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i ABSTRAK Nama : Fina Aulia Sari

NIM : 11740124397

Judul : Kesetaraan Gender Dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 Di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 yang mempekerjakan masyarakat dilingkungan UMKM tersebut termasuk para pekerja perempuan yang ingin membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesetaraan gender yang terjadi dalam proses peningkatan ekonomi karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini informan penelitian berjumlah 8 orang yang terdiri dari 1 orang pemilik UMKM Roti Mekar Sari 99 sebagai informan kunci dan 7 orang karyawan sebagai informan pendukung. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan, untuk mencapai 4 indikator keberhasilan kesetaraan gender diantarnya berupa akses, partisipasi, kontrol serta manfaat dalam peningkatan ekonomi karyawan UMKM Roti Mekar Sari 99 belum terlaksana dengan optimal. Akses yang diberikan kepada karyawan belum dapat sepenuhnya berjalan dengan baik, masih dilakukan pembagian pekerjaan berdasarkan berat dan ringan suatu pekerjaan antara karyawan laki-laki dan perempuan sehingga hal tersebut juga berpengaruh terhadap upah yang mereka peroleh. Sedangkan pada indikator partisipasi, kontrol dan manfaat UMKM Roti Mekar Sari 99 sudah menjalankan kesetaraan gender dengan sepenuhnya. Dan keberadaan UMKM Roti Mekar Sari 99 sudah dapat membantu meningkatan ekonomi karyawan karena sudah terbukanya lapangan pekerjaan sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi wadah bagi karyawan perempuan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak hanya dapat mengurus rumah tangga tetapi juga mampu membantu perekonomian keluarga.

Kata kunci:, Kesetaraan Gender, Peningkatan Ekonomi Karyawan, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

(8)

ii ABSTRACT Name : Fina Aulia Sari

Student ID : 11740124397

Title : Gender Equality in Improving the Economy of Employees of Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) Roti Mekar Sari 99 in Tanjung Sawit Village, Tapung District, Kampar Regency

The background of this research is the existence of Roti Mekar Sari 99 Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM), which employ people within the UMKM environment, including female workers who want to help improve the family's economy. The purpose of this study is to determine gender equality that occurs in the process of improving the economy of employees of Roti Mekar Sari 99 Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) in Tanjung Sawit Village, Tapung District, Kampar Regency. This qualitative research uses a descriptive approach with data collection techniques by observation, interviews, and documentation. In this study, there were eight research informants consisting of 1 owner of UMKM Roti Mekar Sari 99 as a key informant and seven employees as supporting informants. And based on the research result, achieving four successful indicators of gender equality, including access, participation, control, and benefits in improving the economy of UMKM Roti Mekar Sari 99 employees, has not been implemented optimally. The access given to employees has not been able to run properly and fully. There is still a division of work based on the weight and lightness of a job between male and female employees, which also affects their wages. Meanwhile, the indicators of participation, control, and benefits of UMKM Roti Mekar Sari 99 have fully implemented gender equality.

And the existence of UMKM Roti Mekar Sari 99 has been able to help improve the economy of employees because jobs have opened. They can help meet their daily needs and become a forum for female employees to show that they cannot only take care of the household and help the family's economy.

Keywords: Gender Equality, Employee Economic Improvement Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM)

(9)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil„Aalamiin. Segala puji bagi Allah Subhaanahu Wata‟aala, Ilah Semesta Alam. Atas segala karunia-Nya dan nikmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Kesetaraan Gender Dalam Peningkatkan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 Di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar” dalam rangka memenuhi salah satu bagian dari syarat untuk memperoleh gelar strata satu (S1) yaitu Sarjana Sosial (S.Sos) pada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Selanjutnya shalawat dan salam akan selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Shalallahu‟alaihi Wasallam yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah kepada zaman yang terang benderang dengan penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini dan merupakan inspirator terbesar dalam segala keteladannya.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak pihak yang turut serta dalam memberikan bantuan, dorongan, bimbingan, serta motivasi kepada penulis. Untuk itu penulis juga tak lupa menyampaikan dan mengucapkan terima kasih dengan penuh rasa hormat yang ditujukan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hairunas, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Ibu Dr. Hj. Helmiati, M.Ag selaku Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

3. Bapak Dr. H. Mas‟ud Zein, M.Ag selaku Wakil Rektor II Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

4. Bapak Prof. Edi Erwan, S.pt, M.Sc.. Ph.D selaku Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

5. Bapak Dr. Imron Rosidi, S.Pd, M.A selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

(10)

iv

6. Bapak Dr. H. Masduki, M.Ag selaku Wakil Dekan I Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

7. Bapak Dr. Toni Hartono, M.Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

8. Bapak Dr. H. Arwan, M.Ag, selaku Sebagai Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

9. Ibu Dr. Titi Antin, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Program Studi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam.

10. Ibu Yefni M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya disela-sela kesibukan, tenaga dan pikirannya untuk memberikan dukungan, pengarahan dan masukan, serta nasehatnya dalam penyusunan dan penulisan skripsi.

11. Ibu Rosmita, M.Ag selaku Penasehat Akademik yang sedari awal telah memberikan arahan dan bimbingan dalam proses perkuliahan.

12. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan pada penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

13. Seluruh Staff dan Karyawan/I Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberikan pelayanan yang baik dan kemudahan dalam administrasi.

14. Seluruh Aparat Pemerintahan Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar yang telah berkenan meluangkan waktu dari kesibukan untuk melayani penulis dalam melaksanakan pengumpulan data hingga terselesaikannya skripsi ini.

15. Pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 yaitu ibu Supatmiati dan Karyawan/ti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk dapat memberikan informasi terkait penyusunan skripsi ini

16. Yang teristimewa orang tua tercinta Ayahanda Rusliadi dan Ibunda Siti Fatimah dan abang tercinta Muhammad Fadli, S.Pd yang selalu menjadi

(11)

v

sumber energi kekuatan dalam mensupport penulis atas kasih sayang, do‟anya dan motivasi serta dukungan secara moril maupun materil yang diberikan selama ini sehingga penulis dapat melaksanakan perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini.

17. Para sahabat tercinta Amanda Hersa Maullyda, S.Sos, Rani Alisa, S.Sos, Yolanda Dewi Pratiwi, S.Sos dan Nita Herwinda, S.Sos yang selalu mendengarkan keluh kesah dan memotivasi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

18. Teman yang selalu membersamai, memotivasi serta membantu penulis selama proses penyusunan skripsi hingga selesai Amin Laksanama, S. Pt 19. Kepada kerabat seperjuangan dari Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam

lokal E dan angkatan 2017 yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

20. Kepada seluruh pihak yang terlibat yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah berkontribusi demi selesainya skripsi ini.

21. Last but not least, I wanna thank me. I wanna thank me for believing in me. I wanna thank me for all doing this hard work. I wanna thank me for having no days off. I wanna thank me for never quitting. I wanna thank me for just being me at all times.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak terdapat kekurangan maka dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritikan maupun saran yang membangun dari pembaca guna kesempurnaan dan menjadi motivasi untuk berkarya lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Kelebihan, kebaikan dan kebenaran hanyalah milik Allah Subhaanahu Wata‟aala dan semua kekurangan adalah dari penulis semata. Semoga kita semua mendapat ridho-Nya.

Aamiin yaa robbal‟aalamiin.

Pekanbaru, Agustus 2022 Penulis

Fina Aulia Sari NIM. 1174012439

(12)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Penegasan Istilah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Terdahulu ... 9

B. Landasan Teori ... 11

C. Konsep Oprasional ... 26

D. Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis daan Pendekatan Penelitian ... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 29

D. Sumber Data Penelitian ... 29

E. Informan Penelitian ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G. Validitas Data ... 31

H. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Tanjung Sawit ... 34

1. Kondisi Geografis Desa Tanjung Sawit ... 35

2. Kondisi Demografis Desa Tanjung Sawit ... 36

3. Visi dan Misi Desa Tanjung Sawit ... 38

4. Struktur Pemerintahan Desa Tanjung Sawit ... 40

B. Gambaran Umum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 ... 41

(13)

vii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 44 B. Pembahasan ... 56 BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ... 62 B. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Nama dan Masa Jabatan Kepala Desa Tanjung Sawit ... 35

Tabel 4. 2 Populasi Perwilayah Di Desa Tanjung Sawit ... 37

Tabel 4. 3 Jenjang Pendidikan Penduduk Desa Tanjung Sawit ... 37

Tabel 4.4 Jenis Pekerjaan Penduduk Desa Tanjung Sawit ... 38

Tabel 5.1 Informan Penelitian ... 45

Tabel 5.2 Jenis Kelamin Karyawan UMKM Roti Mekar Sari 99 ... 45

Tabel 5.3 Gaji/Upah Karyawan UMKM Roti Mekar Sari 99 ... 47

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 27 Gambar 4.1 Kantor Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten

Kampar ... 35 Gambar 4.2 Struktur Pemerintahan Desa Tanjung Sawit ... 40 Gambar 4. 3 Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar

Sari 99 ... 42 Gambar 4.4 Struktur Organisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Roti Mekar Sari 99 ... 43 Gambar 5.1 Proses pengecekan yang dilakukan pemilik UMKM pada

bagian Pengolahan ... 52 Gambar 5.2 Tempat istirahat karyawan yang disedikan oleh Pemilik

UMKM ... 53

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Lampiran 2. Lembar Observasi Penelitian Lampiran 3. Pedoman Wawancara Penelitian Ampiran 4. Reduksi Data

Lampiran 5. Dokumentasi

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesetaraan gender di lingkungan masyarakat belum sepenuhnya terwujud dengan baik karena masih kuatnya pengaruh nilai-nilai sosial budaya yang patriarkis yang menjadi sulit bagi perempuan untuk memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki. Hampir semua kebudayaan di seluruh dunia menempatkan perempuan pada posisi lebih rendah dari laki-laki. Dimana posisi laki-laki dan perempuan ditempatkan pada kedudukan dan peran yang berbeda dan tidak setara.

Padahal pemerintah Indonesia sendiri telah mengatur kesetaraan gender tersebut di dalam Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2000 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional, namun tidak semua masyarakat memahami makna kesetaraan gender tersebut sehingga dalam hal pelaksanaan dilingkungan masyarakat masih sangat jauh dari harapan.

Perubahan sistem perekonomian yang terjadi pada masyarakat juga telah membawa perubahan pada alokasi keluarga. Di era modern saat ini semakin meningkatnya kebutuhan sehari-hari yang menuntut setiap individual maupun kelompok melakukan pekerjaan ekstra agar kebutuhan hidup tersebut dapat di penuhi. Pada sebagian masyarakat menganggap bahwa perempuan menjadi individu yang tidak harus ikut serta dalam memajukan perekonomian keluarga, perempuan dianggap cukup berperan dalam mengurus kebutuhan rumah tangga.

Namun seiring berjalannya waktu pemikiran sebagian masyarakat menjadi terbuka terhadap peran perempuan yang tidak hanya terpaku kepada urusan rumah tangga saja. Perempuan juga dapat turut serta berperan dalam memajukan perekonomian keluarga dengan kemampuan yang dimilikinya.

Terlihat bahwa partisipasi perempuan dalam dunia bekerja juga telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam membantu perekonomian dan kesejahteraan keluarga terkhusus pada bidang ekonomi salah satunya keberadaan

(18)

UMKM di lingkungan masyarakat. Usaha Mikro Kecil Menengah menjadi salah satu penyedia lapangan pekerjaan bagi para pekerja perempuan selain menjadi peluang bagi mereka dalam memenuhi perekonomian keluarga, Usaha Mikro Kecil Menengah juga menjadi wadah untuk dapat menuangkan kreatifitas yang dimiliki oleh mereka. Dalam hal ini pemerintah juga telah memberi dukungan kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil Menengah sehingga diharapkan mampu untuk dapat mengembangkan ekonomi yang ada di lingkungan masyarakat Hal ini sesuai dengan intruksi presiden No. 6 tahun 2009 tentang dukungan pengembangan ekonomi kreatif.1

Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan kegiatan ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dikelola oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak dari perusahaan yang memiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun secara tidak langsung dari usaha mikro kecil menengah.2

Di Desa Tanjung Sawit, tidak sedikit para perempuan yang bekerja untuk membantu perekonomian keluarganya. Sebagian dari mereka bekerja sebagai buruh tani, berjualan dipasar, maupun buruh pabrik dll yang bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga mereka. Terdapat beberapa pandangan bahwa perempuan harus tinggal dirumah dan mengurus segala kebutuhan keluarga perlahan mulai ditinggalkan. Pergeseran pandangan ini telah berjalan secara realistis sesuai dengan perubahan-perubahan sosial yang semakin menuntut masyarakat harus bekerja lebih keras agar tercukupi perekonomian mereka.

Keberadaan Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) di lingkungan masyarakat tidak hanya memiliki peranan dalam membuka lapangan pekerjaan namun dapat mengurangi angka pengangguran. Keberadaan UMKM menjadikan masyarakat secara tidak langsung juga berperan dalam mewujudkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga agar mereka dapat terlepas dari keterbelakangan ekonomi serta memiliki daya, kekuatan dan kemampuan dalam mengubah diri agar lebih berdaya. Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki

1 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017 hlm 6

2 Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia (Bogor: Ghalia Indonesia,2009). h.16

(19)

3

dapat digunakan untuk dapat mengembangkan kembali potensi tersebut sehingga tanpa harus bergantung lagi kepada orang lain. Dengan begitu maka masyarakat terkhusus para pekerja perempuan dapat lebih mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.

Salah satu keberadaan UMKM di Desa Tanjung yang juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 yang memfokuskan dalam proses pembuatan roti dan menjadi salah satu wadah untuk mengasah kreatifitas yang dimiliki masyarakat yang terletak di jalan Flamboyan VIII desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. UMKM tersebut merupakan sebuah usaha kecil yang dikelola oleh keluarga yang mempekerjakan masyarakat yang ada disekitar tempat kegiatan usaha tersebut. Dengan tujuan untuk dapat dilatih dalam produksi pembuatan roti agar memiliki skill untuk menjadi berdaya dan membantu mengeluarkan dari masalah kemiskinan.3

Menurut pengamatan awal penulis bahwa usaha mikro kecil menengah roti Mekar Sari 99, awalnya berdiri hanya untuk mendapatkan tambahan dan keuntungan bagi pemilik usaha sendiri. Namun, seiring berjalannya waktu usaha tersebut memberikan pengaruh terhadap perekonomian karyawan terlebih bagi para karyawan yang dahulu bekerja secara serabutan bahkan ibu rumah tangga yang ingin membantu mencukupi kebutuhan keluarga telah menjadikan UMKM ini sebagai tempat yang menjanjikan dalam peningkatan pendapatan perekonomian mereka. Pekerja perempuan pada UMKM ini juga ingin menunjukkan bahwa mereka juga memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja serta mampu mendapat kesempatan yang sama untuk memenuhi kebutuhan keluarga bukan hanya sekedar mengurus pekerjaan rumah tangga saja.4

Sesuai arahan yang disampaikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia bahwa agar terciptanya kesetaraan dan tidak terjadi kesenjangan sosial antara perempuan dan laki-laki maka harus terdapat persamaan dalam pemberian akses, partisipasi, kontrol dan

3 Wawancara ibu Supatmiati (Pemilik UMKM Roti Mekar Sari 99), Tanggal 21 Februari 2022 pukul 08.30 Wib

4 Observasi pada tanggal 17 februari 2022 pukul 08.30 wib di UMKM Roti Mekar Sari 99

(20)

manfaat yang diberikan. Akses merupakan kesempatan yang sama untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan bermasyarakat, partisipasi adalah keikutsertaan atau peran seseorang dalam suatu kegiatan atau aktifitas pada masyarakat, kontrol merupakan suatu wewenang seseorang mengambol sebuah keputusan guna mencegah atau memperbaiki situasi yang tidak teratur sedangkan manfaat adalah kegunaan atau faedah yang didapat fungsi tertentu.5

Dalam realisasinya masih terdapat banyak masalah yang terjadi dilingkungan UMKM ini seperti dalam hal pemberian akses yang diberikan kepada karyawan. Masih terdapat pembagian pekerjaan yang diberikan kepada karyawan terdapat perbedaan, hal ini menurut pemilik UMKM bahwa pekerjaan yang lebih berat lebih pantas dikerjakan oleh karyawan laki-laki seperti pada proses pemasaran dan pengolahan sedangkan karyawan perempuan dianggap lebih cocok untuk bekerja dibagian yang dianggap lebih mudah seperti bagian pengemasan. Sedangkan pada indikator partisipasi, kontrol dan manfaat pemilik UMKM sudah menjalankan tugasnya dengan baik sehingga telah tercipta kesetaraan gender pada ketiga indikator tersebut.6 Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang terjadi tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Kesetaraan Gender Dalam Peningkatkan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 Di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar”

B. Penegasan Istilah

Untuk mempermudah serta menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran pengertian terhadap istilah atau kata-kata yang ada dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan mengenai hal-hal yang nantinya akan menjadi pegangan dalan penelitian, adapun penegasan istilah dapat dijelaskan sebagai berikut:

5 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Tentang Pembangunan Manusia Berbasis Gender

6 Observasi pada tanggal 25 Agustus 2022 pukul 08.30 wib di UMKM Roti Mekar Sari 99

(21)

5

1) Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender merupakan sebuah kesempatan yang sama bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat memiliki hak asasi dan potensi pada segala bidang.7 Yang berarti bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama dan sejajar untuk memiliki hak dan kewajiban untuk meningkatkan kualitas dirinya.

2) Peningkatan Ekonomi

Peningkatan ekonomi dalam penelitian ini adalah sebuah proses perubahan kondisi yang bertujuan untuk mampu memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan lainnya untuk mencapai kemakmuran dan keadaan yang lebih baik.

3) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan salah satu penggerak perekonomian di berbagai bidang usaha yang menyentuh kepentingan masyarakat.

Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah dijelaskan dalam UU Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) No 20 tahun 2008 yaitu:

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorang yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menegah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.

c. Usaha Menegah adalah usaha ekonomi yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha

7 Puspitawati Puspitawati, H. Pengenalan konsep gender, kesetaraan dan keadilan gender. Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kesetaraan Gender se Wilayah 1,Bogor. 2012

(22)

besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.8

Dari penjabaran diatas yang dimaksud Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam penelitian ini termasuk dalam kategori usaha kecil yang bergerak dibidang ekonomi produktif yang berdiri sendiri dan dikelola oleh keluarga. Pada umumnya kegiatan industri tersebut dilakukan di sebuah rumah keluarga tertentu yang mempekerjakan masyarakat sekitar tempat usaha yang berdomisili ditempat kegiatan industri maupun berdomisili ditempat yang tidak jauh dari rumah produksi tersebut. Sehingga hubungan antara pemilik dan pekerja sangat dekat dan memungkinkan kemudahan dalam menjalin komunikasi.

Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Kesetaraan Gender Dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 Di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar adalah suatu kondisi atau kedudukan dimana keberadaan laki-laki dan perempuan pada posisi sejajar tidak terdapat kesenjangan sosial atau perbedaan didalam proses bekerja pada UMKM Roti Mekar Sari 99 tersebut yang bertujuan guna meningkatkan ekonomi para karyawan sehingga bersama-sama dapat melakukan perubahan hidup secara mandiri, sejahtera dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan fenomena diatas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu: bagaimana Kesetaraan Gender yang terjadi dalam proses peningkatan ekonomi karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

8 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(23)

7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bagaimana kesetaraan gender yang terjadi dalam proses peningkatan ekonomi karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 di Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini untuk mengetahui tentang bagaimana kesetaraan gender yang terjadi dalam proses peningkatan ekonomi karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 di Desa Tanjung Sawit, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar yaitu:

a. Secara Teoritis

Untuk meningkatkan pemahaman serta mutu dan kualitas keilmuan pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi khususnya pada program studi Pengembangan Masyarakat Islam dan sebagai bahan pertimbangan pada suatu lembaga atau organisasi yang menyangkut daya saing dan sebagai latihan yang sangat berharga untuk mengadakan suatu penelitian

b. Secara Akademis

1) Berguna sebagai literature bagi peneliti selanjutnya, khususnya pada program studi pengembangan Masyarakat Islam yang akan mengadakan penelitian yang sama. Hasil penelitian ini diharapkan mampu berguna untuk seluruh mahasiswa dan dosen terutama bagi yang ingin mengembangkan suatu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada dilingkungan sekitar agar mampu menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi dimasyarakat.

2) Penelitian ini berguna sebagai tambahan referensi terkait dengan pembahasan yaitu: Kesetaraan Gender Dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

(24)

E. Sistematika Penulisan

Penelitian ini terdiri dari bab-bab yang saling berhubungan, untuk lebih jelas lagi serta mampu untuk mempermudah pembaca dalam memahami penulisan ini, maka penulis menyusun laporan penulisan ini dalam 6 (enam) Bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tentang Kajian Terdahulu, Landasan Teori, Konsep Operasional dan Kerangka Pemikiran

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisikan tentang Jenis dan Pendekatan Penelitian, Lokasi dan Waktu, Sumber Data, Informan Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Validitas Data dan Teknik Analisis Data

BAB IV: GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Berisikan tentang Deskripsi Tempat Penelitian yang terdiri dari sejarah Desa Tanjung Sawit dan profil UMKM Roti Mekar Sari 99 yang berlokasi di Jl. Flamboyan VIII Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan tentang Hasil dari Penelitian dan pembahasan.

BAB VI : PENUTUP

Berisikan tentang Kesimpulan dan Saran.

DAFTAR PUSTAKA

(25)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Hasny Ainun Zainina tahun 2020 Studi S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Kesetaraan Dan Ketidakadilan Gender Pada Pedagang Perempuan Pasar (Studi Kasus di Pasar Anyar Kelurahan Suka Asih Kecamatan Tangerang Kota Tangerang Provinsi Banten)” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesetaraan gender pada pedagang perempuan pasar sudah terwujud dengan baik karena porsi yang diambil pedagang perempuan dalam menjalankan kegiatan ekonomi di Pasar Anyar lebih besar dari suami mereka kemudian terjadi ketidakadilan gender yang dialami oleh pedagang perempuan di Pasar Anyar yang disebabkan karena adanya beban kerja yang ganda.

Adapun persamaan penelitian ini yaitu membahas mengenai kesetaraan gender dan merupakan penenlitian kulaitatif sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu adalah penelitian yang dilakukan saat ini memfokuskan pada kesetaraan gender yang terjadi pada lingkungan karyawan UMKM Roti Mekar Sari 99 dalam peningkatan ekonomi karyawan tersebut, sedangkan penelitian terdahulu berfokus kepada kesetaraan gender dan ketidakadilan yang terjadi pada para pedagang perempuan di Pasar Anyar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Syeira Syuchaili tahun 2021 Studi S1 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dengan judul “Kesetraan Gender Dalam Perspektif Masyarakat Di Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Desa manunggal Kecamatan Deli Kabupaten Deli Serdang masih menganut budaya tradisional-patriarki dan masiih minim sekali pengetahuan masyarakat mengenai kesetaraan gender.

Masyarakat desa Manunggal masih berfikir bahwa membicarakan

(26)

kesetaraan gender merupakan sesuatu yang mengada-ada sehingga sebagian masyarakat menganggap bahwa kedudukan perempuan dan laki-laki dalam sebuah keluarga maupun lingkungan masyarakat memang harus berbeda.

Adapun persamaan penelitian ini yaitu membahas mengenai permasalahan kesetaraan gender dan merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu berfokus kepada persepsi masyarakat desa Manunggal Kecamatan Deli Kabupaten Deli Serdang mengenai kesetaraan gender sedangkan pada penelitian ini yaitu kesetaraan gender kesetaraan gender dilingkungan UMKM Roti Mekar Sari 99 Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar terhadap peningkatan ekonomi karyawan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Arini Jerohmi pada tahun 2021 Studi S1 UIN Ar-Raniry dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Kesetaraan Gender Dalam Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Keluarga (Studi Deskriptif Analisis Pada Petani Kopi Di Desa Uning Teritit Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah)” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap kesetaraan gender dalam pemenuhuan kenutuhan ekonomi keluarga petani kopi di Desa Uning Teritit Kecamatan Bukit Kebupaten Bener Meriah masih terlihat sangat kurang karena terlihat bahwa kondisi ekonomi pada petani kopi yang berada pada posisi kalangan menengah kebawah (prasejahtera) dan beban kerja perempuan lebih banyak sehingga memiliki peran ganda (double barden) dibandingkan dengan laki- laki, kemudian perempuan yang bekerja di luar rumah dipersepsikan tidak menjadi masalah bahkan sudah menjadi sebuah tradisi.

Adapun persamaan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti mengenai kesetaraan gender dan menggunakan metode penelitian kualitatif.

Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu berfokus kepada persepsi masyarakat Desa Uning Teritit Kecamatan Bukit Kebupaten Bener Meriah mengenai kesetaraan gender dalam proses pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga

(27)

11

petani kopi sedangkan pada penelitian ini yaitu kesetaraan gender dilingkungan UMKM Roti Mekar Sari 99 Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar terhadap peningkatan ekonomi karyawan.

B. Landasan Teori

Landasan teori bertujuan sebagai dasar dan landasan dari sebuah penelitian yang berisikan mengenai penjelasan dan kajian teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti guna mengarahkan kepada peneliti agar memperoleh kebenaran dalam proses penelitian. Maka dalam penelitian ini ada beberapa teori yang dipaparkan, adapun teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kesetaraan Gender

a. Definisi dan Konsep Kesetaraan Gender

Menurut Mansour Fakih mengatakan bahwa gender adalah suatu sifat yang melekat pada laki-laki dan perempuan yang di konstruksi secara sosial dan kultural.9 Sedangkan menurut Hillary M. Lips mengatakan bahwa gender merupakan harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan (cultural expectations for woman and men).10

Untuk memahami kesetaraan gender, seseorang harus dapat mengetahui terlebih dahulu perbedaan anatara gender dan seks (jenis kelamin).

Kurangnya pemahaman akan hal tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya pertentangan menerima sesuatu analisis gender disuatu persoalan ketidakadilan sosial.11 Mengemukakan bahwa gender adalah suatu sifat yang melekat pada laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural, perubahan ciri dan sifat yang terjadi dari waktu ke waktu

9 Mansour fakih ,Analisis Gender Dan Transformasi Sosial , (Yogyakarta:Pustaka Pelajar 2013) h 12

10 Rusdi Zubeir, Gender Dalam Perspektif Islam, Jurnal An Nisa‟a. Vol. 7, No. 2, 2012, h. 104

11 Mansour fakih, Analisis Gender Dan Transformasi Sosial , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2006) hal 71

(28)

dan dari tempat ke tempat lainnya disebut dengan konsep gender.12 Istilah seks (jenis kelamin) mengacu kepada dimensi biologis seorang laki-laki dan perempuan, sedangkan gender mengacu kepada dimensi sosial budaya laki- laki dan perempuan. Selain itu seks (jenis kelamin) merupakan status yang sudah melekat atau bawaan sedangkan gender merupakan status yang didapatkan dan tidak bersifat biologis melainkan dikonstruksikan secara sosial karena tidak diperoleh sejak lahir melainkan dipelajari melalui sosialisasi dan berinteraksi di masyarakat sehingga dapat berubah.

Kesetaraan gender (gender equality) adalah sebuah konsep yang menyatakan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kebebasan untuk mengembangkan kemampuan personal mereka dan membuat pilihan-pilihan tanpa pembataan stereotipe, prasangka dan peran gender yang kaku. Sehingga anatra laki-laki dan perempuan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka secara setara dalam hak-hak kewajiban , kesempatan-kesempatan dan manfaat.13

Dalam Lampiran Intruksi Presiden No.9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional Presiden Republik Indonesia yang dimaksud dengan kesetaraan gender merupakan kesamaan suatu kondisi atau kedudukan bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan dan hak dan kewajiban sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dll dengan cara seimbang dan adil.14

Tujuan kesetaraan gender adalah untuk mengatasi ketidakadilan gender yang terjadi yang meliputi marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan dan beban kerja agar dapat mewujudkan keadilan sosial dalam masyarakat.15

12 Santrock, J. W. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. (Jakarta:

Erlangga. 2003) hal 365

13 Mugniesyah S. Gender, Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan dalam Ekologi Manusia. (Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2007), h. 215

14 Instruksi Presiden no 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional Presiden Republik Indonesia

15 Mansour Fakih, Analisis Gender & Transformasi Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 12

(29)

13

1) Marginalisasi

Marginalisasi terhadap kaum perempuan biasa terjadi secara pendekatan melalui sudut pandang yang dapat disebabkan oleh banyak hal, dapat berupa kebijakan pemerintahan, penafsiran agama, keyakinan, tradisi dan kebiasaan atau asumsi ilmu pengetahuan.

2) Subordinasi

Subordinasi terhadap perempuan karena adanya anggapan bahwa perempuan memiliki sifat irasional atau emosional sehingga perempuan tidak bisa menjadi pemimpin, hal terebut berakibat munculnya sikap yang menempatkan perempuan pada posisi yang tidak penting.

3) Stereotipe

Stereotipe adalah pelebelan atau penandaan terhadap suatu kelompok tertentu yang bersifat ketidakadilan. Salah satu jenis stereotipe berasal dari pandangan gender. Contohnya yaitu pandangan yang berawal dari asumsi bahwa perempuan bersolek merupakan rangka memancing perhatian lawan jenis, maka kasus kekerasan atau pelecehan seksual selalu dikaitkan dengan stereotipe. Hal tersebut dapat mempersulit perempuan untuk berkreasi dan mengembangkan potensi diri, tetapi juga mempersulit perempuan untuk dapat keluar dari garis batas pencitraan negatifnya.

4) Kekerasan

Kekerasan merupakan suatu serangan terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang. Kekerasan disebut sebagai gender-related violence yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya kekuasaan dan menjadi bentuk kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan terhadap perempuan sebagai akibat dari konsekuensi logis dan stereotipe terhadap perempuan dimasyarakat, kekerasan tersebut seperti pemerkosaan terhdap perempuan maupun didalam sebuah perkawinan sekalipun (matial rape), kekerasan serangan fisik dan non-fisik dalam rumah tangga, penyiksaan yang mengarah kepada alat vital (surkumsisi), prostitusi, pornografi, pemaksaan, strerilisasi keluarga berencana, kekerasan seksual (sexual harassment).

(30)

5) Beban Kerja

Adanya anggapan bahwa perempuan memiliki sifat memeliha dan rajin serta cocok untuk menjadi kepala rumah tangga yang berakibat menjadi semua pekerjaan domestik rumah tangga menjadi tanggung jawab perempuan. Sehingga kaum perempuan sering kali mendapatkan beban ganda (double burden). Selain mereka memiliki tanggung jawab atas ranah domestik banyak perempuan yang bekerja dan memiliki tanggung jawab diranah publik.

Teori mengenai kesetaraan gender terbagi dalam beberapa kajian teori diantaranya:

1) Teori Nurture

Menurut teori nurture, perbedaan perempuan dan laki-laki pada hakikatnya adalah hasil konstruksi sosial budaya sehingga menghasilkan peran dan tugas yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan perempuan selalu tertinggal dan terabaikan peran serta kontribusinya dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2) Teori Equilibrium

Terdapat paham kompromistis yang dikenal denngan keseimbangan (equilibrium) yang menekankan pada konsep kemitraan dan keharmonisan dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Pandangan ini tidak mempertentangkan antara laki-laki dan perempuan karena keduanya harus bekerjasama dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan berbangsa karena dalam penerapan kesetaraan gender harus memperhatikan masalah kontekstual dan situasional, bukan berdasarkan perhitungan secara matematis dan tidak bersifat universal.

3) Teori Nature

Menurut teori nature terdapat perbedaan laki-laki dan perempuan berdasarkan kodratnya sehingga tidak dapat berubah dan bersifat universal.

Perbedaan biologis memberikan indikasi dan impilkasi bahwa di antara laki- laki dan perempuan memiliki peran dan tugas yang berbeda. Baik laki-laki maupun perempuan memiliki fungsi perbedaan kodrat sesuai dengan

(31)

15

fungsinya masing-masing. Dalam kehidupan sosial, terdapat pembagian tugas tugas (division of labour), begitu pun dalam kehidupan berkeluarga karena tidaklah mungkin sebuah kapal dikomandani oleh dua nahkoda.

Maka dapat disimpulkan bahwa kesetaraan gender adalah mengganggap bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kedudukan yang sama dan sejajar sehingga mempunyai hak-hak yang sama, menghargai fungsi dan tugas masing-masing sehingga tidak ada salah satu pihak yang berkuasa.

b. Indikator Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender tidak dapat hanya dipahami dengan melihat satu sudut pandang saja akan tetapi perlu adanya sudut pandang dengan cara meneliti, melihat dan menganalisis secara langsung. Kesetaraan gender memiliki kaitan dengan keadilan gender. Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan yang adil terhadap laki-laki dan perempuan. Terwujudnya kesetaraan gender dapat ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dengan demikian mereka mendapatkan akses, partisipasi, kontrol serta manfaat yang sama.16

1) Akses

Akses merupakan kapasitas untuk dapat menggunakan sumber daya untuk sepenuhnya berpartisipasi secara aktif dan produktif dalam bermasyarakat termasuk akses ke sumber daya, pelayanan, tenaga kerja dan pekerjaan, informasi dan manfaat. Akses dalam konteks penelitian ini adalah kesempatan atau peluang baik bagi karyawan untuk mendapatkan pekerjaan yang sama.

2) Partisipasi

Partisipasi adalah sebuah sikap dalam mengambil bagian atau mengambil peranan dalam sebuah aktifitas atau kegiatan tertentu yang terjadi dilingkungan masyarakat.

16 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Tentang Pembangunan Manusia Berbasis Gender

(32)

Partisipasi adalah peran seseorang maupun kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan berupa pikiran, tenaga, waktu, keahlian maupun modal.17 Menurut Cohen dan Uphoff dalam Irene, partisipasi dapat dibedakan menjadi empat jenis, diantaranya:18

a) Partisipasi dalam pengambilan keputusan.

Penentuan alternatif masyarakat untuk menuju kata sepakat mengenai berbagai gagasan yang berkaitan dengan kepentingan bersama.

Partisipasi jenis ini sangat penting karena masyarakat turut terlibat untuk menentukan arah dan orientasi pembangunan. Adapun wujud partisipasi dalam pengambilan keputusan ini bisa bermacam-macam seperti:

sumbangan pemikiran atau tanggapan dan penolakan terhadap program yang dijalankan.

b) Partisiasi dalam pelaksanaan

Partisipasi ini merupakan lanjutan dari rencana yang sebelumnya, baik yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, maupun tujuan.

Dalam pelaksanaan suatu program sangat dibutuhkan keterlibatan masyarakat guna menjadi sumber utama dari pembangunan.

c) Partisipasi dalam pengambilan manfaat

Partisipasi ini merupakan unsur terpenting yang sering dilupakan.

Sebab, tujuan pembangunan adalah untuk memperbaiki mutu hidup masyarakat sehingga pemerataan hasil dari pembangunan akan merangsang dan kemauan serta kesukarelaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam setiap program pembangunan yang akan mendatang.

d) Partisipasi dalam evaluasi

Evaluasi program pembangunan sangat diperlukan, hal tersebut bukan hanya agar dapat tercapai seperti yang diharapkan tetapi juga diperlukan untuk memperoleh umpan balik mengenai permasalahan-

17 Nyoman Sumaryandi. 2010, Sosiologi Pemerintahan. Bogor: Ghalia Indonesia hal 46

18 Siti Irene Astuti Dwiningrum, 2010. Desentralisais Dan Partispasi Masyarakat Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar hal 61

(33)

17

permasalahan maupun kendala yang muncul dalam pelaksanaan pembangunan .

Dalam hal ini partisipasi masyarakat untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan perkembangan kegiatan yang bertujuan untukmengetahui apakah pelaksanaan program telah sesuai rencana yang ditetapkan atau ada penyimpangan.

Adapun beberapa bentuk-bentuk dari partisipasi masyarakat yaitu diantaranya:19

a) Partisipasi dalam bentuk pikiran merupakan sumbangan berupa ide, gagasan, pendapat konstruktif yang diberikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan hasil.

b) Partisipasi sumber dana merupakan sumbangan berupa materi seperti sumbangan uang atau sumbangan harta benda.

c) Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha yang dapat menunjang keberhasilan dari suatu program.

Dalam penelitian ini peneliti mencari tahu terhadap proporsi pengambilan keputusan yang dilakukan karyawan serta bentuk partisipasi pemilik UMKM terhadap karyawan yang bekerja di UMKM Roti Mekar Sari 99.

3) Kontrol

Kontrol adalah adalah penguasaan atau wewenang atau kekuatan untuk mengambil sebuah keputusan. Dengan tujuan untuk menekan kerugian yang mungkin akan timbul akibat kejadian yang tidak diharapkan akan terjadi.

Dalam penelitian ini pemilik UMKM memilik wewenangan dalam kegiatan pengontrolan atau pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawannya.

19 Oos M Anwas. 2014. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung: Alfabeta.

(34)

4) Manfaat

Manfaat adalah kegunaan yang dapat dinikmati secara optimal. Dalam aktifitas keluarga atau bermasyarakat harus memberikan manfaat yang sama, baik bagi laki-laki maupun perempuan.

Pengertian manfaat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah guna atau faedah, laba atau keuntungan. Dari pengertian tersebut maka dapat dikatakan bahwamanfaat yang diperoleh tentunya akan menyebabkan suatu perubahan terhadap suatu fungsi tertentu.

Menurut Chin dan Todd pemanfaatan dapat dibagi dua ketagori, yaitu pemanfaatan dengan estimasi satu faktor dan pemanfaatan dengan estimasi dua faktor. Pemanfaatan dua faktor terdiri dari kemanfaatan dan efektifitas dengan dimensi-dimensi masing-masing yang dikelompokkan sebagai berikut:20

a) Kemanfaatan meliputi dimensi:

1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah untu mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi dalam mengerjakan pekerjaan yang diinginkan seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar pekerjaan tersebut lenih mudah 2. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya

bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu memiliki manfaat atau faedah untuk dapat meningkatkan prestasi kerja seseorang.

3. Menambah produktifitas (increase productivity) merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang akan dapat bertambah atau meningkatkan produktifitasnya dalam suatu kegiatan yang dilakukannya agar menjadi lebih baik.

b) Efektifitas meliputi dimensi:

1. Mempertinggi efektifitas (erchance effectiveness), membantu seseorang agar aktifitas sehari-hari menjadi menigkat dalam melakukan suatu pekerjaan

20 W.Chin And P.Tood. 1995 On The Use, Usefulness, And Ease Of Use Of Structural Equation Modeling Is MIS Research: Note Of Caution. Journal Of Management Informations Systems Quarterly. Vol 9 No 5

(35)

19

2. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), membantu mengembangkan kinerja pekerjaan yang dilakukan seseorang.

Dalam penelitian ini UMKM Roti Mekar Sari 99 telah memberikan manfaat sehingga karyawan memiliki kemampuan (skill) serta dapat memperbaiki perekonomian selama bekerja pada UMKM tersebut.

2. Peningkatan Ekonomi

a. Definisi dan Konsep Peningkatan Ekonomi

Ekonomi besasal dari bahasa yunani yaitu “aikonomia” yang dari dua kata yaitu “aikos” yang artinya rumah tangga dan “nomos” yang artinya pengurus atau pengatur. Jadi ekonomi merupakan aturan yang menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia di dalam kehidupan sehari-hari berupa aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi barang dan jasa.21

Peningkatan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian menuju kepada keadaan yang lebih baik. Dalam kegiatan perekonomian, peningkatan ekonomi menunjukkan sebuah peningkatan secara fisik terhadap barang dan jasa yang berlaku disuatu Negara. Maka dapat disimpulkan definisi peningkatan ekonomi adalah perubahan kondisi yang sengaja bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan dan lainnya untuk mencapai kemakmuran dan keadaan yang lebih baik.

Ada beberapa indikator yang dapat menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ekonomi, diantaranya:

1) Tingkat pendapatan seimbang dengan jumlah pengeluaran dan produksi yang dilakukan

2) Perubahan pendapatan nasional rill dalam jangka waktu yang panjang 3) Pendapatan ril per kapita dalam jangka waktu yang panjang

4) Nilai kesejahteraan masyarakat

21 Subandi M.M, Ekonomi Pembangunan , (Bandung : Alfabeta, 2016) h.14

(36)

5) Peningkatan jumlah produksi22

Selain itu untuk mengetahui tujuan peningkatan ekonomi maka secara operasional perlu diketahui beberapa indikatornya. Secara umum sebuah keberhasilan dalam peningkatan ekonomi dapat dilihat bahwa mereka sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok tanpa bergantung kepada orang lain. Adapun beberapa indikator keberhasilan dalam proses peningkatan ekonomi yang dilakukan, diantaranya:23

1) Berkurangnya jumlah penduduk miskin

2) Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan keluarga dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia

3) Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap upaya dalam peningkatan kesejahteraan keluarga miskin yang ada disekitar.

4) Meningkatkan kemandirian kelompok yang ditandai dengan semakin berkembangnya usaha produktif yang dilakukan dan semakin luasnya interaksi antara seorang individu maupun kelompok di dalam masyarakat

5) Meningkatnya kapasitas masyarakat dan terjadi pemerataan pendapatan yang ditandai dengan peningkatan pendapatan keluarga miskin yang sudah dapat memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial dasarnya.

3. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

a. Definisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Definisi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diatur dalam undang- undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah. Pasal 1 dari UU tersebut menyatakan bahwa usah mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorang yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

22 Yuliad, Ekonomi Islam Sebuah Pengantar, (Yogyakarta: Lembaga pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI), Cet 1, 2001), hlm.34

23 Mamin Suciati, Pemberdayaan masyarakat melalui sekolah perempuan, (Skripsi : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , 2014), hlm 12

(37)

21

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menegah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini. Usaha Menegah adalah usaha ekonomi yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.24

Usaha Mikro Kecil Menengah ialah usaha produktif yang berdiri secara mandiri, dilakukan oleh perorangan atau badan usaha pada sektor ekonomi.

Yang membedakan antar usaha mikro, kecil dan menengah yaitu berupa pemodalan pada asset awal belum termasuk tanah dan bangunan, pendapatan pertahun sampai dengan jumlah pekerja tetap.

Usaha Mikro Kecil Menengah yang dimaksud dalam penelitian ini termasuk kedalam kategori usaha kecil. Sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 99 Tahun 1998 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha Kecil Dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah Atau Usaha Besar Dengan Syarat Kemitraan, maka yang dimaksud dengan usaha kecil adalah sebuah kegiatan ekonomi kerakyatan yang mempunyai lingkup yang kecil serta usaha yang secara mayoritas dan merupakan usaha kecil yang perlu dilindungi agar mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat.25

b. Kriteria Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Berdasarkan UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah pada pasal 6, Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki beberapa kriteria diantaranya:

24 UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

25 Keputusan Presiden RI No. 99 Tahun 1998 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha Kecil Dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah Atau Usaha Besar Dengan Syarat Kemitraan

(38)

1) Kriteria usaha Mikro adalah sebagai berikut

a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.

300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) 2) Kriteria usaha Kecil adalah sebagai berikut

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) 3) Kriteria usaha Menengah adalah sebagai berikut

a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)

Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung kuantitas jumlah pekerja sebagai ukuran untuk membedakan skala ukuran jenis usaha mikro, kecil maupun menengah. Usaha mikro adalah unit usaha dengan jumlah pekerja tetap hingga 4 orang, usaha kecil adalah usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja antara 5 hingga 19 orang, sedangkan usaha menengah adalah usaha yang mempunyai tenaga kerja 20 hingga 99 orang. Jenis usaha dengan jumlah pekerja diatas 99 orang termasuk dalam kategori usaha besar.

c. Klasifikasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

(39)

23

Dalam perspektif perkembangannya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk pada kelompok usaha yang mempunyai jumlah paling besar terbukti bertahan terhadap berbagai macam masalah salah satunya krisis ekonomi. Maka Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus bekerja sama antar kelompok untuk dapat menguatkan satu sama lain.

Beberapa klasifikasi seperti Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu:

1) Livelihood Activies adalah UMKM berfungsi sebagai peluang usaha untuk mencari nafkah, dimana lebih sering disebut sebagai sektor informal

2) Micro Enterprise adalah UMKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan

3) Small dynamic Enterprise adalah UMKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor 4) Fast Moving Enterprise adalah UMKM yang tealh memiliki jiwa

kewirausahaan dan akan menjadi transformasi menjadi usaha besar.26 d. Asas dan Tujuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Berdasarkan Undang-undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pasal 2 dan 3 mengatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berasaskan pada:

1) Kekeluargaan 2) Demokrasi ekonomi 3) Kebersamaan

4) Efisiensi berkeadilan 5) Berkelanjutan

6) Berwawasan lingkungan 7) Kemandirian

8) Keseimbangan kemajuan dan

26 M. Azrul Tanjung, Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia (Jakarta: Pt Gelora Aksara Pratama) 2017 hlm 23

(40)

9) Kesatuan ekonomi nasional

Usaha mikro, kecil dan menengah bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional dengan berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

e. Fungsi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Berikut merupakan fungsi dari keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masyarakat diantaranya:

1) Memberikan kontribusi positif terhadap upaya penanggulangan masalah kemiskinan

2) Menciptakan kesempatan kerja dan melakukan penyerapan tenaga kerja. Peluang kerja yang terbuka bagi masyarakat yang ada disekitarnya. UMKM biasanya memiliki syarat membuka lapangan pekerjaan dengan persyaratan yang ringan dan tidak memiliki kualifikasi yang spesifik.

3) Mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih merata.

4) Memenuhi kebutuhan masyarakat secara akurat. UMKM merupakan usaha yang dijalankan oleh masyarakat kecil yang memahami kebutuhan yang sedang diperlukan dimasyarakat, seringkali barang yang diproduksi dan di inovasikan oleh UMKM tersebut secara akurat mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

f. Kekuatan dan Kelemahan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Berikut merupakan kekuatan dan kelemahan pada suatu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), diantaranya:

1) Kekuatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) a) Mutu produk yang dihasilkan dengan baik

b) Hubungan yang terjalin baik antara pemilik dan pelanggan 2) Kelemahan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

a) Manajemen yang belum rapi

b) Saluran distribusi yang masih kurang efesien c) Promosi

(41)

25

d) Permodalan

e) Sumber daya manusia

Dalam kekuatan dan kelemahan suatu usaha mikro menengah tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kemajuan suatu usaha mikro tersebut, dimana mutu produk yang akan dihasilkan dan manajemen yang dilakukan suatu usaha serta hubungan yang baik dari pemilik usaha dan pelanggan yang merupakan kekuatan bagi UMKM tersebut dan kelemahan yang dihadapi tidak terlepas dari permodalan yang terbatas, promosi yang kurang meluas, tenaga kerja yang kekurangan dan penyaluran distribusi yang belum merata.

g. Peran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Peranan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ditengah-tengah masyarakat sangatlah besar, terutama dalam memberdayakan masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan maka sesuai dengan intruksi Presiden No. 6 tahun 2009 tentang dukungan pengembangan ekonomi kreatif, maka diharapkan dukungan ini mampu untuk mengembangkan ekonomi yang ada di pedesaan sehingga dapat berpengaruh secara nyata bagi perekonomian masyarakat.27

Keberadaan UMKM diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik terhadap kesejahteraan masyarakat dalam upaya penanggulangan masalah-masalah yang sering dihadapi seperti tingkat kemiskinan, besarnya angka pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan dan segala aspek yang tidak terpenuhi lainnya. Maka, dengan adanya keberadaan UMKM memberikan dampak positif yaitu terbukanya peluang atau lapangan pekerjaan dan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sehingga UMKM memiliki peranan yang sangat besar dalam mengurangi tingkat pengangguran yang semakin bertambah, mampu menanggulangi kemiskinan dengan membantu masyarakat yang tidak mampu serta pemerataan pendapatan di masyarakat.

27 Medriyansah, Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm ) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam, jurnal ekonomi, 2017 hlm 6

(42)

C. Konsep Operasional

Konsep operasional merupakan konsep yang digunakan dalam memberi batasan terhadap penelitian konsep teoritis. Konsep operasional ini berguna untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran oleh pihak pembaca terhadap penelitian yang dilakukan maka istilah pokok pada konsep operasional diartikan dalam pengertian secara khusus yang terdapat pada penelitian ini.

Di dalam penelatian ini menjelaskan bahwa kesetaraan gender dalam peningkatan ekonomi pada seluruh karyawan UMKM Roti Mekar Sari 99 adalah bahwa setiap karyawan memiliki hak dan kedudukan yang sama dengan yang dimiliki dan dirasakan karyawan lainnya. Untuk itu agar kesetaraan gender dapat terwujud dengan baik dilingkungan UMKM tersebut maka setiap karyawan harus merasakan beberapa indikator kesetaraan, hal ini berdasarkan aturan yang disampaikan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia berikut ini diantaranya:

1. Akses

Memberikan kesempatan bekerja yang sama kepada karyawan laki-laki dan perempuan.

2. Partisipasi

Memberikan kesempatan kepada para karyawan laki-laki dan perempuan untuk turut berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pemberian motivasi dalam bekerja.

3. Kontrol

Memberikan pengawasan yang sama terhadap kualitas pekerjaan karyawan laki-laki dan perempuan.

4. Manfaat

Memberikan manfaat yang sama atas keberadaan UMKM terhadap karyawan laki-laki dan perempuan selama bekerja.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan konseptual yang membahas mengenai bagaimana suatu teori dapat berhubungan diantara berbagai faktor yang telah di identifikasi penting terhadap masalah penelitian. Dalam kerangka pikir peneliti

(43)

27

menguraikan konsep atau variabel peneltian secara lebih terinci. Dalam menguraikan kerangka pikir, peneliti tidak sekedar menfokuskan pada variabel penelitian tetapi juga harus dapat menghubungkan konsep penelitian dalam kerangka yang lebih luas lagi.28 Berdasarkan kajian teori, maka penulis merumuskan kerangka pemikiran pada penelitian secara sistematis yang meliputi sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

peppppn

28 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm 76

Kesetaraa Gender dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 Di Desa Tanjung Sawit

Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

Kontrol Akses Partisipasi

1. Pembagian pekerjaan 2. Upah/gaji

1. Evaluasi bekerja

1. Kemampuan (skill)

2. Perekonomian Manfaat

1. Pengambilan keputusan 2. Motivasi

bekerja

(44)

28 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif sering disebut dengan metode penelitian naturalistik karena penelitian yang dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).29

Jane Richie mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektif yang ada didalam nya dari segi konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang akan diteliti.30 Dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk dapat memahami fenomena yang dirasakan oleh objek yang akan diteliti yang dideskripsikan dalam bentuk kata-kata maupun bahasa.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Pendekatan deskriptif adalah penelitian yang mengungkapkan masalah dan suatu keadaan sebagaimana yang terjadi dilapangan sehingga menyampaikan sesuai fakta dan keadaan sebenarnya.

Ditegaskan oleh Suharsimi Arikunto bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu, melainkan hanya menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau apa adanya tentang suatu variable, gejala atau keadaan.

29 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016) hlm 8

30 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017) hlm 6

Gambar

Gambar 2.1   Kerangka Pikir  ..........................................................................
Gambar 2.1  Kerangka Pikir
Gambar 4.1 Kantor Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung  Kabupaten Kampar
Tabel 4.2 Populasi Perwilayah di Desa Tanjung Sawit  Nama Dusun  Jumlah
+5

Referensi

Dokumen terkait