• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

B. Gambaran Umum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti

Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99 berdiri pada tahun 1999 yang merupakan usaha milik keluarga dengan pemilik bernama ibu Supatmiati, namun usaha ini sempat mengalami beberapa faktor yang menyebabkan terhenti untuk sementara proses produksi pada usaha ini. Salah satu faktor terhenti untuk sementara usaha ini yaitu timbulnya banyak pesaing, kemudian pada tahun 2008 hingga saat ini usaha ini mulai bangkit kembali.

Nama Roti Mekar Sari 99 sendiri diambil dari tahun berdiri yaitu tahun 1999 dan dari jumlah keluarga pemilik usaha yang berjumlah 9 orang. Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99 beralamat di Jalan Flamboyan VIII yang merupakan salah satu jalan yang ada di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Tujuan awal terbentuknya usaha ini selain untuk meningkatkan taraf ekonomi pemilik juga bertujuan untuk membantu para sanak saudara dan para tetangga sekitar yang tidak memiliki pekerjaan agar dapat mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dan tujuan lain pemilik menciptakan UMKM Roti Mekar Sari 99 yaitu agar dapat menjadi gambaran bahwa untuk mencapai kesuksesan harus dapat melalui proses dan perjuangan yang panjang dan tidak mudah.

Modal awal untuk membentuk Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99 ini yaitu Rp.95.000.000 dengan rincian Rp. 15.000.000 untuk biaya bahan baku dan Rp.85.000.000 dijadikan untuk pembiayaan alat operasional dan perawatan nya. Bahan baku utama pembuatan roti ini yaitu tepung terigu, telur, mentega dll. Setiap harinya usaha Roti Mekar Sari 99 ini mampu memproduksi ± 5000 pcs dengan harga jual Rp. 1000/pcs untuk harga jual roti gepeng dan untuk bolu telur Rp. 5000/bungkus dengan isi 5 pcs. Produk yang dihasilkan dari UMKM Roti Mekar sari 99 berupa roti gepeng dengan varian rasa coklat dan kacang hijau serta bolu telur dengan rasa original.

Gambar 4.3 Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

Sumber: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 saat ini memiliki karyawan berjumlah 12 orang dengan memiliki bagian masing-masing diantaranya bagian pengemasan, pengolahan dan pemasaran dan dapat dilakukan penambahan jumlah karyawan jika memang dibutuhkan. Untuk sistem pemasaran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 melakukan penjualan atau penitipan ke warung-warung yang ada disekitar maupun diluar tempat usaha tersebut, penitipan ini dilakukan selama seminggu dan kemudian apabila masih ada roti yang tidak habis atau bersisa dilakukan penarikan produk kembali untuk di ganti dengan produk yang baru. Produk yang tidak habis atau bersisa tersebut kemudian dijual belikan kepada masyarakat sebagai pakan atau umpan untuk memancing ikan dengan nilai jual Rp.20.000/kg.

Pendapatan yang diperoleh setiap bulan nya oleh pemilik dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 ini yaitu kurang lebih sekitar Rp.120.000.000-Rp.150.000.000, dan untuk pendapatan para karyawan kurang lebih sekitar Rp.1.200.000-Rp.1.500.000 dengan bagian pekerjaan yang dilakukan dan pendapatan tersebut belum termasuk biaya makan siang, lembur, serta banyak nya jumlah produksi/penjualan produk ini.

43

Berikut ini merupakan struktur organisasi pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99, diantaranya:

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

D

Sumber: Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99

OWNER

SUPATMIATI

KARYAWAN

PENGEMASAN

1) Dian 2) Hotma 3) Sur 4) Uswah 5) Ayu

PEMASARAN

1) Romdi 2) Naryo

PENGOLAHAN

1) Aldi 2) Rafi 3) Ihsan 4) Dika 5) Amir

63 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan serta analisa dalam penelitian ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa kesetaraan gender dalam peningkatan ekonomi karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 ini belum berjalan dengan optimal. Untuk dapat terwujudnya kesetaraan gender harus meliputi 4 indikator diantaranya pemberian akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Namun, justru masih ditemui bahwa akses yang diberikan belum berjalan dengan baik karena karyawan perempuan masih belum merasakan kesempatan bekerja yang sama dengan karyawan laki-laki. Mereka masih dibedakan pembagian pekerjaannya berdasarkan berat dan ringan suatu pekerjaan sehingga berpengaruh terhadap upah yang diterima karyawan perempuan dan mengakibatkan karyawan perempuan sulit untuk mempelajari hal baru terutama pada bidang pekerjaan yang lainnya pada UMKM tersebut. Sedangkan pada indikator partisipasi karyawan perempuan sudah diberikan kesempatan yang sama dengan karyawan laki-laki, pemilik memberikan kesempatan kepada setiap karyawan dalam proses pengambilan keputusan yang disampaikan kepada pemilik UMKM seperti saran dan kritik yang membangun guna menjadi evaluasi bagi pemilik UMKM agar dapat mempertahankan UMKM tersebut dengan kualitas yang semakin baik pula dan pemilik UMKM merasa memiliki kewajiban dalam memberikan motivasi bekerja agar lebih semangat dalam bekerja sehingga tujuan utama mereka dalam melakukan perubahan perekonomian keluarga dapat terlaksana dengan baik. Kemudian pada indikator kontrol, pemilik telah memberikan evaluasi dalam bekerja guna memperbaiki kualitas pekerjaan setiap karyawan dan pemilik memberikan evaluasi tersebut secara adil kepada karyawan laki-laki dan perempuan dengan melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan oleh setiap bagian pekerjaan dan untuk meningkatkan efektivitas bekerja karyawan, pemilik mampu menciptakan suasana

64

bekerja yang aman dan nyaman seperti diberikan fasilitas dalam bekerja yaitu tempat istirahat yang dapat digunakan secara bergantian oleh para karyawan pada saat waktu beristirahat serta pemilik mampu menjalin komunikasi dengan baik diantara pemilik UMKM dan karyawannya. Serta dalam indikator manfaat, keberadaan UMKM ini sudah memberikan manfaat karyawan laki-laki maupun perempuan dengan skill yang mereka terima dan dapatkan pada saat bekerja di UMKM Roti Mekar Sari 99 mereka dapat memperbaiki kehidupan perekonomian mereka dengan mampu mencukupi kebutuhan sandang papan dan pangan mereka dalam sehari- hari.

B. Saran

Melalui penelitian ini, penulis memberikaan beberapa saran yang sehubungan dengan:

1. Pemilik UMKM harus lebih memperhatikan kembali kesetaraan gender pada karyawan secara lebih baik dengan memberikan kesempatan bekerja yang sama antara karyawan laki-laki dan perempuan agar mereka semakin termotivasi dan memiliki keterampilan yang lainnya.

2. Karyawan agar lebih berperan aktif dan semakin termotivasi untuk selalui memperbaiki kualitas pekerjaannya sehingga keberadaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 ini dapat terus membantu untuk memperbaiki dan melakukan perubahan kehidupan serta perekonomian mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ardianto, Elvinaro. 2011,Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitaif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Burhan Bungin, 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Pubilk Serta Ilmu Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana.

Fakih, Mansour. 2006. Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Fakih,Mansour.2013.Analisis Gender Dan Transformasi Sosial. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

J. W.,Santrock. 2003. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup.

Jakarta: Erlangga.

J.Moleong, Lexy. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN- Maliki Press

Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana

Nyoman Sumaryandi. 2010, Sosiologi Pemerintahan. Bogor: Ghalia Indonesia Oos M Anwas. 2014. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung:

Alfabeta.

S, Mugniesyah. 2007. Gender, Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan dalam Ekologi Manusia. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Siti Irene Astuti Dwiningrum, 2010. Desentralisais Dan Partispasi Masyarakat Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Subandi M.M, 2016. Ekonomi Pembangunan , Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sumardi, Mulyanto. 1985. Sumber Pendapatan Kebutuhan Pokok dan Perilaku Menyimpang. Jakarta : C.V Rajawali

Sumardi, Mulyanto.2004. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok, Jakarta : Rajawali Tambunan ,Tulus T.H, 2009. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia Tanjung MA. 2017. Koperasi Dan Umkm Sebagai Fondasi Perekonomian

Indonesia. Jakarta: Erlangga

Wrihatnolo RR, Dwijowijoto RN. 2007. Manajemen Pemberdayaan, Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo

Yuliad. 2001. Ekonomi Islam Sebuah Pengantar, Yogyakarta: Lembaga pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Cetakan 1

Zubaedi.2013. Pengembangan Masyarakat: wacana & Praktik. Jakarta: Kencana Jurnal:

Halim, Abdul. 2020. Pengaruh Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju. Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan

Medriyansah. 2017. Peran Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam. jurnal ekonomi

Putra AH. 2016. Peran UMKM dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Blora. Jurnal Analisa Sosiologi

Putri SA, Wariarto. 2017 Pengaruh Pelatihan dan Kalimat Motivasi Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan UMKM. Jurnal Optima volume 1

W.Chin And P.Tood. 1995 On The Use, Usefulness, And Ease Of Use Of Structural Equation Modeling Is MIS Research: Note Of Caution. Journal Of Management Informations Systems Quarterly. Vol 9 No 5

Zubeir, Rusdi. 2012.Gender Dalam Perspektif Islam, Jurnal An Nisa‟a. Vol. 7, No. 2

Skripsi:

Suciati, Mamin.2014. Pemberdayaan masyarakat melalui sekolah perempuan, (Skripsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

Wahyuni R, Sri.2013. ”Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi ,Umkm, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Sidrap”

(Skripsi: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin Makassar)

Website:

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pemberdayaan, diakses pada 01 maret 2021 pukul 20.09 wib

Instruksi Presiden no 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional Presiden Republik Indonesia\

Intruksi Presiden No. 6 Tahun 2009 Tentang Dukungan Pengembangan Ekonomi Kreatif

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Tentang Pembangunan Manusia Berbasis Gender

Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Tahun 2010 Tentang Pembangunan Manusia Berbasis Gender

Keputusan Presiden RI. No. 99 Tahun 1998 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha Kecil Dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Untuk Usaha Menengah Atau Usaha Besar Dengan Syarat Kemitraan Puspitawati Puspitawati, H. Pengenalan konsep gender, kesetaraan dan keadilan

gender. Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kesetaraan Gender se Wilayah 1,Bogor. 2012

UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

LAMPIRAN 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

LAMPIRAN

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Judul Variabel Indikator Sub Indikator Item Uraian Teknik Pengumpulan

Data

Kesetaraan Gender Dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) Roti Mekar Sari 99 Di

Kesetaraan Gender

dalam Peningkatan

Ekonomi Karyawan

Akses

1. Pembagian Pekerjaan

1. Pembagian pekerjaan antara laki-laki dan perempuan

2. Pembagian pekerjaan berdasarkan berat dan ringan suatu pekerjaan 3. Karyawan perempuan

tidak mempunyai kesempatan untuk

Observasi, Wawancara

dan dokumentasi

Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar

bagian pekerjaan lainnya

2. Upah 1. Upah yang diberikan berbeda antara karyawan laki-laki dan perempuan 2. Pemberian upah

berdasarkan berat dan ringan pekerjaan yang dilakukan

3. Mendapatkan bonus tambahan apabila dapat mencapai target penjualan

Partisipasi

1. Pengambilan Keputusan

1. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memberikan saran dan kritik yang membangun

Observasi, Wawancara dan

dokumentasi

kepada pemilik UMKM 2. Terjalin komunikasi yang

baik antara pemilik UMKM dan karyawan 2. Motivasi

Bekerja 1. Memberikan motivasi dalam bekerja

2. Membangkitkan kesadaran terhadap permasalahan kebutuhan perekonomian keluarga

Kontrol

1. Evaluasi Bekerja

1. Pengecekan dan

pengawasan terhadap hasil kinerja karyawan

2. Memberikan situasi dan kondisi yang nyaman dalam bekerja

Observasi, Wawancara

dan dokumentasi

(Skill) kepada karyawan

2. Membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki

Wawancara dan dokumentasi

2. Perekonomian 1. Terpenuhi kebutuhan keluarga

2. Meningkatkan

kesejahteraan karyawan

LAMPIRAN 2 Pedoman Observasi Penelitian

PEDOMAN OBSERVASI Hari/Tanggal :

Objek Observasi : Tempat Penelitian :

Dalam pengamatan (Observasi) yang dilakukan peneliti berkaitan dengan Kesetaraan Gender Dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

A. Tujuan

Untuk memperoleh informasi serta data berkaitan dengan bagaimana penerapan Kesetaraan Gender Dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

B. Aspek yang diamati

1. Mengamati secara langsung bagaimana terlaksananya Kesetaraan Gender Dalam Peningkatan Ekonomi Karyawan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Roti Mekar Sari 99 di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

2. Mengamati secara langsung keadaan yang ada Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99 Di Desa Tanjung Sawit Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

LAMPIRAN 3. Pedoman Wawancara Penelitian

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Hari/Tanggal : Jabatan : Lokasi : Lama bekerja :

“KESETARAAN GENDER DALAM PENINGKATAN EKONOMI KARYAWAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

ROTI MEKAR SARI 99 DI DESA TANJUNG SAWIT KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR”

A. Akses

a) Indikator pertama (pembagian pekerjaan)

1. Ada berapa bagian pekerjaan yang ada di Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99?

2. Bagaimana pembagian pekerjaan dilakukan?

3. Apakah pembagian pekerjaan yang diberikan sudah setara?

b) Indikator kedua (Upah)

1. Bagaimana pemberian upah yang dilakukan?

2. Apakah dalam pembagian upah/gaji masing-masing karyawan menerima dengan jumlah yang sama?

3. Apakah pemilik UMKM memberikan bonus diluar upah yang diberikan?

4. Apakah semua karyawan menerima bonus yang diberikan pemilik UMKM?

B. Partisipasi

a) Indikator pertama (Pengambilan keputusan)

1. Bagaimana pengambilan keputusan yang dilakukan karyawan kepada pemilik UMKM?

2. Saran dan kritik seperti apa yang disampaikan karyawan kepada pemilik UMKM?

3. Apakah pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99 dapat menerima setiap saran dan kritik yang diberikan oleh para karyawan?

4. Apakah setiap karyawan diberikan kesempatan yang sama dalam memberikan saran dan kritik kepada pemilik UMKM?

5. Kapan saran dan kritik dari karyawan dapat disampaikan kepada pemilik UMKM?

6. Apakah terdapat hambatan yang dirasakan oleh karyawan dan pemilik dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh karyawan?

b) Indikator kedua (Motivasi bekerja)

1. Motivasi bekerja seperti apa yang diberikan oleh pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah Roti Mekar Sari 99?

2. Apakah setiap karyawan merasakan motivasi bekerja yang sama?

3. Apakah motivasi bekerja berpengaruh dalam kinerja karyawan dalam bekerja?

C. Kontrol

a) Indikator pertama (Evaluasi bekerja)

1. Bagaimana cara mengontrol kualitas hasil dari pekerjaan karyawan?

2. Bagaimana cara meningkatkan efektivitas kinerja karyawan?

3. Seberapa sering pemilik UMKM mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan?

D. Manfaat

a) Indikator pertama (Kemampuan (skill) )

1. Kemampuan seperti apa yang didapatkan setelah bekerja pada UMKM Roti Mekar Sari 99?

2. Apakah sebelum bekerja di UMKM Roti Mekar Sari sudah memiliki kemampuan?

3. Berapa lama kemampuan tersebut didapatkan?

b) Indikator kedua (Perekonomian)

1. Bagaimana dengan perekonomian ibu/bapak terdahulu?

2. Apakah keberadaan UMKM ini telah memberikan perubahan pada perekonomian karyawan?

3. Kebutuhan seperti apa yang sudah dapat karyawan peroleh selama bekerja di UMKM ini?

Lampiran 4 Reduksi Data

REDUKSI DATA

Informan Indikator Sub Indikator Hasil Observasi Dan Wawancara 1. Supatmiati

2. Sur 3. Rafi 4. Romdi 5. Naryo 6. Hotma

Akses 1. Pembagian pekerjaan 2. Upah

1. Terdapat 3 pembagian pekerjaan

2. Pembagian pekerjaan dilakukan

berdasarkan berat dan

ringan suatu

pekerjaan sehingga pekerjaan berat diberikan kepada karyawan laki-laki dan pekerjaan yang ringan diberikan kepada karyawan Perempuan

3. terdapat perbedaan jumlah upah antara karyawan laki-laki dan perempuan dan pemberian upah belum dilakukan secara setara

4. upah yang diberikan berdasarkan masing- masing bagian

pekerjaan

1. Supatmiati 2. Dika 3. Uswah 4. Naryo 5. Hotma

Partisipasi 1. Pengambilan keputusan 2. Motivasi bekerja

1. Pemilik UMKM telah memberikan kesempatan kepada setiap karyawan laki-laki dan perempuan untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada pemilik UMKM guna menjadi bahan evaluasi bagi pemilik UMKM 2. Pemilik UMKM

juga merasa

memiliki kewajiban dalam memotivasi setiap karyawan laki-laki maupun perempuan yang bekerja pada UMKM Roti Mekar Sari 99.

1. Supatmiati 2. Rafi 3. Romdi 4. Sur

Kontrol 1. Evaluasi bekerja 1. Pemilik UMKM Roti Mekar Sari 99 telah menjalankan kewajiban nya dalam mengevaluasi

pekerjaan para karyawannya dengan

cara selalu

melakukan

pengawasan kepada setiap bagian pekerjaan karyawan 2. Untuk meningkatkan

efektivitas pekerjaan karyawan pemilik UMKM

menciptakan suasana bekerja yang nyaman dengan memberikan fasilitas berupa ruangan istirahat dan menjaga komunikasi yang baik antara pemilik UMKM dan karyawannya dan hal tersebut dilakukan secara adil kepada setiap karyawan laki-laki maupun perempuan.

1. Supatmiati 2. Naryo 3. Uswah 4. Dika 5. Hotma

Manfaat 1. Kemampuan (Skill) 2. Perekonomian

1. Keberadaan UMKM Roti Mekar Sari 99 telah memberikan manfaat kepada karyawan dengan

memberikan

pengalaman baru yang didapat melalui pemilik UMKM dan kemampuan yang tidak pernah mereka dapati sebelumnya, sehingga mereka dapat terasah untuk dapat

mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya.

2. Keberadaan UMKM memberikan manfaat lain dengan adanya peningkatan

perekonomian karyawan karena keberadaan UMKM ini telah membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang ingin memperbaiki kuatitas kehidupan nya dengan begitu mereka dapat mencukupi

kebutuhan sehari- harinya

LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI

DOKUMENTASI

Surat pelaksanaan penelitian oleh fakultas Dakwah dan Komunikasi

Gambar 1

Wawancara Dengan Aparat Pemerintahan Desa Terkait Perizinan Dan Pengumpulan Data Penelitian

Gambar 2

Foto dengan ibu Supatmiati selaku Pemilik UMKM Roti Mekar Sari 99

Gambar 3

Bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan Roti Mekar Sari 99

Gambar 4

Proses pembuatan Roti Mekar Sari 99

Gambar 5

Proses pemanggangan Roti Mekar Sari 99

Gambar 6

Proses pendinginan Roti Mekar Sari 99

Gambar 7

Proses pengemasan Roti Mekar Sari 99

Gambar 8

Produk yang dihasilkan oleh UMKM Roti Mekar Sari 99

Gambar 8

Foto dengan Dika selaku karyawan pada Bagian Pengolahan

Gambar 9

Foto dengan Rafi selaku karyawan pada Bagian Pengolahan

Gambar 10

Foto dengan bapak Naryo selaku karyawan pada Bagian Pemasaran

Gambar 11

Foto dengan ibu Sur selaku karyawan pada Bagian Pengemasan

Dokumen terkait